G. Desain Kolom Utama Portal 5 Kel II
G. Desain Kolom Utama Portal 5 Kel II
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
k .l u
Persamaan: ≤ 22
r
Menentukan nilai k:
Untuk menentukan nilai k, dicari terlebih dahulu nilai derajat hambatan (Ψ) dengan rumus:
Ψ A=
∑ ( E c . I k /lc )
∑ ( Ec . I b /lb )
Modulus elastisitas beton
Ec = 4700.√fc’ = 4700.√20 = 21019 MPa
Momen inersia kolom
Ik = (1/12).b.h3 = (1/12)(400)(400)3 = 2,133 x 109 mm4 = 2,133 x 10-3 m4
Momen inersia balok
Lantai 2
Ib = (1/12).b.h3 = (1/12)(300)(400)3 = 1,333 x 109 mm4 = 1,6 x 10-3 m4
Maka momen inersia balok diambil
Ib = 1,6 x 10-3 m4
Panjang bersih kolom, lc
Lantai 1
lc = Panjang kolom - ½ tinggi balok lantai 2
= 4000 – (400/2) = 3800 mm = 3,8 m
Lantai 2
lc = Panjang kolom - tinggi balok lantai 2
= 4000 – 400= 3600 mm = 3,6 m
Panjang bersih balok, lb
Panjang balok untuk portal ini diambil yang terpanjang yakni 4680 mm, maka panjang
bersih balok menjadi
lb = Panjang balok – ukuran kolom
= 1500 – 400 = 1100 mm = 1.1 m
Maka,
Ψ A=
21019 ((
3,8
+
3,6 )( )) = 1,3596
1,60 ×10−3 −3
21019 (( 3,6 )+( 1,603,6×10 ))
ΨB = 0 (ujung bawah berupa jepit)
Format T1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Ganjil 2016 - 2017 Kelompok: VI
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
b−2× d s 1 400−2× 60
m= +1= +1=7,829 ≈7 batang
D+ Sn 16+25
Grafik dengan rasio tulangan 1 %
Es = 200000 MPa = 200 kN/m2
εy = fy/Es = 0,0012
ρ = 1%
Ast = ρ.b.h = 1600 mm2
A1 = A2 = 800 mm2
Ag = 160000 mm2
a. Tinjauan Beban Sentris
Ø.P0 = Ø.[0,85.fc'.(Ag-Ast)+Ast.fy]
= 0,65 (0,85 x 0,02 x (400 x 400 – 1600) + 1600 x 0,24)
= 1999,92 kN
Q0 = ØP0/(fc'.b.h)
= 1999,92/(0,02 x 400 x 400)
= 0,625
Ø.Pn,max = 0,8.Ø.P0
= 0,8 x 1999,92
= 1599,94 kN
Qmaks = Ø.Pn,max/(fc'.b.h)
= 1599,94/(0,02 x 400 x 400)
= 0,5
b. Tinjauan Beton Tekan Menentukan (jika c > cb)
600. d 600 ( 340 )
cb = = = 242,86 mm ≈ 243 mm
600+f y 600+240
maka diambil
c = 250 mm (c > cb)
a = β1.c = 0,85 (250) = 212,5 mm
( h−c ) −d s
ε1 = × ε cu < ε y
c
(400−250)−60
= ×0,003< 0,0012
250
= 0,00108 < 0,0012 (OK)
f1 = ε1.Es = 0,00108 (200)
= 0,216 kN/mm2
Format T1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Ganjil 2016 - 2017 Kelompok: VI
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
c−d s
ε2' = ×ε cu >ε y
c
250−60
= ×0,003>0,0012
250
= 0,00228 > 0,0012 (OK)
f2' = fy = 0,24 kN/mm2
Tabel G-1.1. Tinjauan Kondisi Beton Tekan Menentukan
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
= 92019422,34 Nmm
= 92019,42 kNmm
Nilai kuat rencana
Ø = 0,65
Ø.Mn = 0,65(92019,42) = 59812,62 kNmm
R = Ø.Mn/(fc'.b.h2) = 59812,62/(20 x 400 x 4002)
= 0,047
Ø = 0,8
Ø.Mn = 0,8(92019,42) = 73615,54 kNmm
R = Ø.Mn/(fc'.b.h2) = 73615,54 /(25 x 400 x 4002)
= 0,058
Untuk pembuatan diagram interaksi kuat rencana dengan ρ sebesar 2% dan 3% dihitung
dengan cara sama seperti pada ρ1 = 1% di atas. Rekapan hasil hitungan Q dan R disajikan
pada Tabel G-1.4 dan dilukiskan dalam bentuk diagram interaksi kuat rencana kolom
tanpa satuan untuk arah x pada Gambar G-1.2.
Tabel G-1.4. Hasil Hitungan Q dan R Dengan Rasio Tulangan, ρ Sebesar 1%, 2% dan 3% Untuk
Perancangan Kolom Dengan fc’ = 20 MPa dan fy = 240 MPa
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
Pu 143668.6738
Qr = '
= =0,045
f . b .h
c
20 ( 400 )( 400 )
M ux 3128787.389
Rr = ' 2
= =¿0,002
f . b .h
c 25 ( 400 ) ( 4002 )
0.9
0.8
0.7
Rr-Qr
0.6 1,000%
Q = Pu/(fc'.b.h)
1%,Qmaks
0.5 1%,0.65
2,000%
0.4 2%,Qmaks
0.3 2%,0.65
0.29
3,000%
0.2 3%,Qmaks
3%,0.65
0.1 0.1 QØ
Qb-T
0
0.0000 0.0250 0.0500 0.0750 0.1000 0.1250 0.1500 0.1750
R = Mu/(fc'.b.h2)
Gambar G-1.2. Diagram Interaksi Kolom Untuk Perancangan Tulangan Dengan fc’ = 20 MPa
dan fy =240 MPa Pada Arah x
Karena pertemuan garis Qr dan Rr (titik T) berada di bawah dari grafik rasio tulangan 1%,
maka rasio tulangan yang digunakan adalah:
ρt = 1%
Maka luas tulangan pada arah x adalah
Ast,u = ρt x b x h = 1% x 400 x 400 = 1600 mm2
Dengan syarat
a) Ast,u > As min
'
As min =
√f c
.b . d= √ 20 ( 400 )( 340 )=633,55 mm2
4. f y 4 ( 240 )
1600 mm2 > 633,55 mm2 (OK)
b) Ast,u > As min
1,4 1,4
As min = . b . d= ( 400 ) (340 )=793,33 mm2
fy 240
1600 mm2 > 793,33 mm2 (OK)
Karena sudah memenuhi persamaan di atas, maka :
jumlah tulangan pada arah x adalah
Format T1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Ganjil 2016 - 2017 Kelompok: VI
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
A st ,u 1600
=
n= 1 1
. π . D2 (3,14)(16 ¿¿ 2)=7,96 ≈ 8tulangan ¿
4 4
Sehingga As kiri = As kanan = 4 tulangan
Jumlah tulangan per baris
b−2 x ds 1 400−2 x 60
m= = =7,829≈ 7 tulangan
d+ Sn 16+25
Karena jumlah maksimum tulangan per baris m = 7 tulangan, maka tulangan ini akan
dipasang 1 baris.
4) Tulangan Longitudinal Arah y
Pada arah ini, momen yang akan digunakan di dalam Gambar G-1.3. adalah momen yang
terbesar pada arah y yaitu
Muy = 20513541.73 Nmm
Pu 143668.6738
Qr = '
= =0,045
f . b .h
c
20 ( 400 )( 400 )
M uy 20513541.73
Rr = ' 2
= =¿0,016
f . b .h
c 25 ( 400 ) ( 4002 )
0.9
0.8
0.7
Rr-Qr
0.6 1,000%
Q = Pu/(fc'.b.h)
1%,Qmaks
0.5 1%,0.65
2,000%
0.4 2%,Qmaks
0.3 2%,0.65
0.29
3,000%
0.2 3%,Qmaks
3%,0.65
0.1 0.1 QØ
Qb-T
0
0.0000 0.0250 0.0500 0.0750 0.1000 0.1250 0.1500 0.1750
R = Mu/(fc'.b.h2)
Gambar G-1.3. Diagram Interaksi Kolom Untuk Perancangan Tulangan Dengan fc’ = 20 MPa
dan fy =240 MPa Pada Arah y
Karena pertemuan garis Qr dan Rr (titik T) berada di bawah dari grafik rasio tulangan 1%,
maka rasio tulangan yang digunakan adalah:
ρt = 1%
Format T1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Ganjil 2016 - 2017 Kelompok: VI
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
c) Limit State
1) Terhadap interaksi aksial-lentur
Kolom pada arah x
A1 = A2 = n.(1/4).π.D2 = 4 x (0,25)(3,14)(162) = 804,25 mm2
Ast = A1 + A2 = 804,25 + 804,25= 1608,50 mm2
a. Tinjauan Beban Sentris
Ø.P0 = Ø.[0,85.fc'.(Ag-Ast)+Ast.fy]
= 0,65 (0,85 x 0,02 x (400 x 400 – 1608,50) + 1608,50 x 0,4)
= 2001,15 kN
Ø.Pn,max= 0,8.Ø.P0
= 0,8 x 2001,15
= 1600,92 kN
b. Tinjauan Beton Tekan Menentukan (jika c > cb)
600. d 600(340)
cb = = = 242,86 mm ≈ 243 mm
600+f y 600+240
maka diambil
c = 250 mm (c > cb)
a = β1.c = 0,85 (250) = 212,5 mm
( h−c ) −d s
ε1 = × ε cu < ε y
c
(400−250)−60
= ×0,003< 0.0012
250
= 0,00108 < 0,0012 (OK)
f1 = ε1.Es = 0,00108 (200)
= 0,216 kN/mm2
Format T1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Ganjil 2016 - 2017 Kelompok: VI
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
c−d s
ε2' = ×ε cu >ε y
c
250−60
= ×0,003>0,0012
250
= 0,00228 > 0,002 (OK)
f2' = fy = 0,24 kN/mm2
Format T1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Ganjil 2016 - 2017 Kelompok: VI
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
Tabel G-1.5. Kontrol Tinjauan Kondisi Beton Tekan Menentukan Pada Arah x
Gaya (kN) Lengan ke pusat (m) Momen (kNm)
-T1 = -A1.f1 = -804,25(0,216) -Z1 = -(h/2 – ds) T1.Z1 = -173,72 (-0,14)
= -173,72 = -(0,4/2 – 0,06) = 42,32
= -0,14
Cc = 0,85.fc’.a.b Zc = (h/2 – a/2) Cc.Zc = 1445(0,09)
= 0,85(0,02)(212,5)(400) = (0,4/2 – 0,2125/2) = 135,47
= 1445 = 0,09
C2 = A2.f2’ = 804,25(0,216) Z2’ = (h/2 – ds’) C2.Z2’ = 193,02 (0,14)
= 193,02 = (0,4/2 – 0,06) = 27,02
= 0,14
Pn = 1464,30 Mn = 186,81
Ø.Pn = 0,65(1464,30) = 951,80 kN
Ø.Mn = 0,65(186,81) = 121,43 kNm
c. Tinjauan Pada Keadaan Setimbang (terjadi pada nilai cb = 243 mm)
cb = 243 mm
ab = β1.cb = 0,85 x 243= 206,55 mm
( h−c ) −d s
ε1 = × ε cu =ε y
c
( 400−243 )−60
= ×0,003=0,0012
243
= 0,0012 = 0,0012 (OK)
f1 = f2 = fy = 0,24 kN/mm2
c−d s
ε2' = ×ε cu >ε y
c
243−60
= ×0 , 003>0 , 0012
243
= 0,0023 > 0,0012 (OK)
Format T1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Ganjil 2016 - 2017 Kelompok: VI
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
Tabel G-1.7. Kontrol Tinjauan Kondisi Tulangan Tarik Menentukan Pada Arah x
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
Dengan beban Pu = 143,669 kN dan Mux = 3,129 kNm, maka pertemuan garis dengan
masing-masing beban berpotongan pada titik T yang berada dalam grafik kuat
rencana, maka kolom mampu menahan beban yang bekerja padanya.
Format T1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Ganjil 2016 - 2017 Kelompok: VI
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
3500
3000
2500
ØMn-ØPn
Aksial (kN)
Gambar G-1.4. Kuat Rencana Dan Kuat Nominal Kolom Pada Arah x
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
Tabel G-1.11. Kontrol Tinjauan Kondisi Tulangan Tarik Menentukan Pada Arah y
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
Ø = 0,8
Ø.Mn = 0,8(92,17) = 73,74 kNm
Rekapan hasil diagram interaksi kuat rencana dan kuat nominal disajikan pada Tabel
G-1.12. dan dilukiskan dalam bentuk diagram interaksi kuat rencana kolom dan kuat
nominal kolom untuk arah y pada Gambar G-1.5.
Tabel G-1.12. Diagram Interaksi Kuat Rencana Dan Kuat Nominal Kolom Pada Arah y
Dengan beban Pu = 143,669 kN dan Muy = 20,514 kNm, maka pertemuan garis
dengan masing-masing beban berpotongan pada titik T yang berada dalam grafik
kuat rencana, maka kolom mampu menahan beban yang bekerja padanya.
Format T1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Ganjil 2016 - 2017 Kelompok: VI
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
3500
3000
2500
ØMn-ØPn
Aksial (kN)
Gambar G-1.5. Kuat Rencana Dan Kuat Nominal Kolom Pada Arah y
d) Hasil Desain
Dalam perencanaan kolom untuk gedung ini telah dihasilkan tulangan untuk kolom
dengan konfigurasi
Tulangan Longitudinal pada Arah x
A1 = A2 = 4D16 = 804,25 mm2
Tulangan Longitudinal pada Arah y
A1 = A2 = 4D16 = 804,25 mm2
Tulangan Geser
Ø8 – 170 mm
e) Pemutusan
Dalam perencanaan kolom untuk struktur gedung Home Stay ini digunakan gaya dan
momen yang terbesar yang dialami oleh portal 1. Dengan kombinasi gaya dan momen yang
besar ini, telah dihitung jumlah tulangan longitudinal.
Dari hasil hitung dengan menggunakan grafik interaksi antara momen dan gaya aksial,
pertemuan antara momen (Mu(-) dan Mu(+)) dan gaya aksial (Pu) yang terjadi ternyata masih
berada di bawah dari grafik interaksi aksial-momen dengan rasio tulangan 2% dan 3%.
Sehingga dengan gaya aksial (Pu) maupun momen (Mu(-) dan Mu(+)) yang lebih kecil,
pertemuan antara gaya aksial dan momen yang terjadi pasti berada di bawah grafik interaksi
Format T1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Ganjil 2016 - 2017 Kelompok: VI
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
aksial-momen dengan rasio tulangan 1% oleh karena itu hasil perhitungan tulangan akan tetap
menggunakan rasio tulangan yang terkecil yaitu rasio tulangan 1%. Maka menurut perencana,
tulangan longitudinal yang ada tidak perlu diputus.
f) Pembengkokan kait
Untuk tulangan memanjang akan dibengkokkan pada ujungnya dengan bengkokkan
yang bersudut 180° yang ada pada ujung paling atas kolom dan 900 yang ada pada ujung paling
bawah kolom, maka berlaku masing-masing Pasal 9.1.1 dan Pasal 9.1.2. dengan perpanjangan
pada ujung bebas kait sebesar :
Kait 1800
4db = 4(16) = 64 mm < 60 mm (OK)
Kait 900
12db = 12(16) = 192 mm ≈ 200 mm
Dengan jari-jari bengkokan, r
r = 4.db = 4(16) = 64 mm (untuk diameter tulangan 10 mm – 25 mm)
Format T1
TUGAS Perencanaan Beton Semester Ganjil 2016 - 2017 Kelompok: VI
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana, KUPANG Halaman: __ dari halaman ____
400
400
4D16
BALOK ANAK
LANTAI 2