L
DI PUSKESMAS TUMINTING KECAMATAN TUMINTING
KOTA MANADO
Oleh
Christin Asumbak
711540118021
2020
ii
LEMBARAN PERSETUJUAN
KOTA MANADO
Oleh
Christin Asumbak
NIM.711540118021
Pembimbing I
Pembimbing II
CURRICULLUM VITAE
A. IDENTITAS
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 2006 - 2012 : SD Negeri 3 Popayato,
Kec. Popayato
Kab. Pohuwato
Provinsi Gorontalo
Tahun 2012 - 2015 :SMP Negeri 1 Popayato Timur, Kec.
Popayato,
Kab. Pohuwato, Provinsi Gorontalo
Tahun 2015 - 2018 : SMA Negeri 1 Popayato, Kec. Popayato,
Kab. Pohuwato, Provinsi Gorontalo
Tahun 2018 – Sekarang :Mahasiswa Diploma III Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
tugas akhir dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. S.L di
bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui
kepada :
Manado.
Kebidanan.
3. Freike S.N. Lumy, S.SiT, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Diploma III
Jurusan Kebidanan dan telah memberikan masukan dan saran yang membagun
4. Amelia Donsu, S.ST, M.Kes selaku Sekertaris Program Studi Diploma III
sekaligus dosen pembimbing I dan dosen penguji III yang telah membimbing,
7. Dr. Martha Korompis, S.SiT, M.Kes selaku dosen Penguji 1 yang telah
9. Seluruh Dosen dan staf Tata Usaha Program Studi Kebidanan yang telah
Tuminting Kota Manado, Staf Tata Usaha, pembimbing lahan praktek serta
para bidan dan perawat yang telah memberikan kesempatan dan telah
11. Penulis ju ga mengucapkan banyak terima kasih, sayang dan hormat sebesar-
Sudjarwo dan seluruh keluarga besar yang penuh dengan kasih sayang
12. Terimakasih kepada Responden Ny. S.L yang telah bersedia menjadi pasien
baru lahir (BBL), nifas dan keluarga berencana (KB) serta doa semangat dan
dukungannya.
terutama yang telah sama-sama berjuang baik suka maupun duka saling
Laporan Tugas Akhir. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
mengharapkan semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi teman-
rahmatnya serta membalas semua kebaikan dari pihak yang telah membantu
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................... ii
CURRICULLUM VITAE............................................................................. iv
KATA PENGANTAR................................................................................... v
DAFTAR ISI.................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xi
ABSTRAK..................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah.................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 5
1. Tujuan Umum..................................................................... 5
2. Tujuan Khusus.................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 6
1. Manfaat teoritis................................................................... 6
2. Manfaat praktis................................................................... 6
A. Konsep Dasar
1. Kehamilan........................................................................... 8
x
2. Persalinan........................................................................... 31
4. Nifas.................................................................................... 62
5. Keluarga Berencana............................................................ 74
B. Pembahasan................................................................................. 149
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................. 159
B. Saran........................................................................................... 161
LAMPIRAN...................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 12 Dokumentasi............................................................................
xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagian komplikasi ini berkembang selama kehamilan dan sebagian besar dapat
dicegah atau diobati. Komplikasi lain mungkin ada sebelum kehamilan tetapi
memburuk selama kehamilan, terutama jika tidak dikelola sebagai bagian dari
perawatan wanita. Komplikasi utama yang menyebabkan hampir 75% dari semua
kematian ibu adalah perdarahan hebat, infeksi, tekanan darah tinggi, komplikasi
2012 sebesar 359/100.000 KH. Jumlah AKB tahun 2007 sebesar 34/1000 KH
mengalami penurunan pada tahun 2012 sebesar 32/1000 KH (SDKI, 2012). Data
diatas menunjukan adanya peningkatan AKI di tahun 2007 ke tahun 2012, Target
mengharapkan AKI dan AKB yaitu pada tahun 2019 AKI menjadi 306/100.000
KH dan AKB menjadi 24/1.000 KH, pada tahun 2030 AKI menjadi 70/100.000
Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2017 jumlah kasus
(37%), kematian bayi pada tahun 2017 dengan jumlah 250 kasus, menurun
dibandingkan dengan tahun 2016 yang berjumlah 286 kasus. Berdasarkan data
penurunan dari tahun 2016 ke tahun 2017 sedangkan kematian bayi mengalami
peningkatan dari tahun 2016 ke 2017 (Dinkes Provinsi Sulut, 2017) Menurut data
dari program kesehatan anak Dinas Kesehatan Profinsi Sulawesi Utara tahun 2017
kematian balita sepanjang tahun 2016 sebanyak 266 kasus (Dinkes Profinsi Sulut
2017).
Data Dinas Kesehatan Kota Manado tahun 2017 jumlah kasus kematian ibu
KDK 1 (16,6%), Infeksi 1 (16,6%), lain-lain 3 (50%). Jumlah kasus kematian bayi
Dinas Kesehatan Kota Manado kasus kematian ibu dan kematian bayi mengalami
penurunan dari tahun 2016 ke tahun 2017 (Dinkes Kota Manado, 2017).
Tahun 2018, jumlah kasus kematian ibu sebanyak 10 kasus dengan penyebab
Tahun 2019, jumlah kasus kematian ibu sebanyak 9 kasus dengan penyebab
Jumlah kasus kematian bayi 8 kasus dengan penyebab kematian adalah BBLR 2
Jumlah kasus kematian ibu mengalami kenaikan dan kematian bayi mengalami
penurunan pada tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017. Pada tahun 2019
2018.
data dari laporan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak
(PWS/KIA) yaitu tahun 2018 jumlah sasaran ibu hamil 961 dengan cakupan
kunjungan awal ibu hamil (K1) 881 (91,61%), cakupan kunjungan lengkap ibu
pada tahun 2018 belum memenuhi target nasioanl yaitu K1 100% dan K4 95%.
Jumlah sasaran ibu bersalin 916, dengan cakupan persalinan yang ditolong tenaga
kesehatan (Pn) yaitu 704 (73,25%) artinya cakupan persalinan yang ditolong oleh
target nasional yaitu 90%. Jumlah sasaran bayi baru lahir (BBL) 886, dengan
kunjungan lengkap neonatus (KN3) yaitu 872 (98,97%) memenuhi target nasional
yaitu sebesar 90%. Jumlah sasaran ibu nifas 925 dengan jumlah ibu nifas yang
mendapat pelayanan kesehatan (KF), KF1 dan KF3 yaitu 704 (76,85%) belum
memenuhi target nasional yaitu 90%. Jumlah sasaran subur (PUS) tahun 2018
4
yaitu 9.229 dengan jumlah peserta KB aktif 6.809 (73,8%), belum memenuhi
Data tahun 2019 didapatkan jumlah sasaran ibu hamil 940, cakupan
kunjungan pertama ibu hamil (K1) 870 (92,55%), cakupan pelayanan lengkap ibu
hamil (K4) 869 (92,44%) belum memenuhi target nasional 100%. Jumlah sasaran
ibu bersalin 902 cakupan persalinan tenaga kesehatan (Pn) 736 (73,43%) di bawah
target nasional (90%). Jumlah sasaran bayi baru lahir 856, cakupan kunjungan
(KN3) 736 (77,38%) belum memenuhi target nasional 90%. Jumlah sasaran ibu
nifas 902 dengan cakupan kunjungan nifas yang mendapat pelayanan kesehatan
(KF), KF1 dan KF3 yaitu 736 (73,43%) belum memenuhi target nasional yaitu
90%. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) tahun 2019 yaitu 9229 dengan jumlah
peserta KB aktif 6.809 (73,8%), di bawah target nasional yaitu 75% (Puskesmas
Tuminting 2019).
bahwa ibu hamil yang tidak menerapkan P4K cenderung mengalami komplikasi
akan tetapi terdapat ibu hamil yang tidak menerapkan P4K tidak mengalami
komplikasi, dikarenakan pengalaman ibu saat hamil sebelumnya serta sistem imun
ibu hamil yang terjaga dengan baik selama kehamilan. Hal ini disebabkan oleh
karena ada faktor yang menjadi penghalang dalam menerapkan P4K bagi ibu
hamil yaitu: pengetahuan yang kurang, sistem geografis yang tidak mendukung,
Ibu dan Anak di Puskesmas Tuminting tahun 2019 cakupan kunjungan pertama
ibu hamil (K1), cakupan kunjungan lengkap ibu hamil (K4), persalinan yang
ditolong tenaga kesehatan (Pn), cakupan kunjungan ibu nifas (KF1, KF2, KF3)
Upaya penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi melalui 4
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum:
Manado.
Manado.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
kebidanan.
2. Manfaat Praktis
7
c. Bagi Responden
berencana (KB).
d. Bagi Peneliti
A. Konsep Dasar
1. Kehamilan
a. Pengertian kehamilan
e) Pusing
g) Lelah
9
membesar.
i) Sering kencing
j) Konstipasi/obstipasi
k) Pigmentasi kulit
a) Perut membesar
b) Uterus membesar
c) Tanda Hegar
d) Tanda Chadwick
e) Tanda Piscaseck
g) Teraba ballotement
16 minggu.
12 minggu)
a) Oksigen
seimbang).
(1) Kalori
(2) Protein
(3) Mineral
defisiensi.
(4) Vitamin
c) Personal Hygine
bahan yang mudah menyerap keringat. Ada dua hal yang harus
e) Eliminasi (BAB/BAK)
f) Seksual
tegak. Atur dagu dan tarik bagian atas kepala seperti ketika
berdiri.
hamil.
hamil
sebelumnya.
18
dihindari
stamina anda.
lewat pernafasan.
mudah jatuh.
j) Senam Hamil
k) Istirahat / tidur
lebih 8 jam dan istirahat dalam keadaan rileks pada siang hari
l) Imunisai
Tabel. 1. Imunisasi TT
Perlindungan Perlindungan
TT1 Pada - -
kunjungan
antenatal 3 Tahun 80
pertama 5 Tahun 95
TT2 4 Minggu
setelah TT1
TT2
TT4 1 Tahun 10 Tahun 99
Setelah TT3
TT5 1 Tahun 25 Tahun/seumur -
m) Travelling
1) Trimester pertama
2) Trimester kedua
dengan kadar hormone yang tinggi. Pada trimester ini pula ibu dapat
dirinya sendiri.
3) Trimester ketiga
yang ringan, tidak teratur dan kadang hilang bila duduk atau
istirahat.
1) Perdarahan pervaginam
3) Masalah penglihatan
1) Tujuan ANC
kelahiran bayi yang sehat, cukup bulan melalui jalan lahir, namun
25
a) Memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayi
ibu.
jiwa.
mungkin.
26
sebagai berikut:
a) Pemeriksaan Pertama
terlambat haid.
b) Pemeriksaan ulang
persalinan
1 kali pada timester kedua dan dua kali pada trimester ketiga (K4).
minggu terakhir.
b) Tekanan Darah
ditekan).
28
Hitungan Minggu
1 12 cm 12
2 16 cm 16
3 20 cm 20
4 24 cm 24
5 28 cm 28
6 32 cm 32
7 36 cm 36
8 40 cm 40
(Walyani S.E, 2015)
e) Pemberian imunisasi TT
f) Pemeriksaan Hb
pertama kali lalu diperiksa lagi menjelang persalinan pemeriksa
29
ibu hamil.
preeklamsi.
laboratory
j) Perawatan payudara
lancar
n) Temu wicara
(a) Keterbukaan
(b) Empati
(c) Dukungan
dan aman
taksiran persalinan.
4. Pengisian stiker P4K dipandu bidan, perawat atau dokter melalui media
komunikasi.
tanda bahaya.
9. Ibu hamil dengan status PDP atau terkonfirmasi postif Covid-19 tidak
10. Tunda kelas ibu hamil atau mengikuti kelas ibu hamil secara online.
2. Persalinan
a. Pengertian persalinan
yaitu:
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu yakni bagian tulang padat,
terhadap jalan lahir yang relatif kaku. Oleh karena itu ukuran dan
letak, sikap dan posisi janin. Karena plasenta juga harus melewati
jalan lahir, maka ia dianggap juga sebagai bagian dari passanger yang
3. Power (kekuatan/tenaga)
involunter.
c. Tahapan Persalinan
kala, yaitu :
34
1. Kala I
a) Fase Laten
4 cm
2. Kala II
dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini
3. Kala III
yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Jika lebih dari 30 menit,
4. Kala IV
dilakukan adalah :
c) Kontraksi uterus
d) Terjadi perdarahan
d. Partograf
lebih sederhana dan lebih mudah digunakan. Fase laten telah dihilangkan
dan pencatatan pada partograf dimulai dari fase aktif ketika pembukaan
serviks 4 cm (Prawirohardjo,2014).
mekonium
(kering)
lambang berikut :
dipisahkan
dipisahkan
c) Kemajuan persalinan
kemajuan persalinan.
(tidak terputus).
e) Kontraksi uterus
pemeriksaan konraksi.
Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif
persalinan. Beri tanda titik pada kolom dalam waktu yang sesuai.
Nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase aktif
persalinan.
yang bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan
sayang bayi.
terlatih.
jam.
penyulit.
44
perdarahan.
diperiksa dan dimasase sampai tonus baik. Ibu atau anggota keluarga
6) Segera setelah lahir seluruh tubuh terutama kepala bayi harus segera
IMD)
adalah:
45
dalam.
yang sudah dibasahi air disinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut vagina,
amniotomi.
11) Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
meneran (pada saat his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan
14) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
15) Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu.
17) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
18) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi
tangan yang lain dikepala bayi dengan lakukan tekanan yang lembut
19) Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain
20) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambila tindakan yang sesuai
jika hal itu terjadi dan kemudian meneruskan segera proses kelahiran
bayi
21) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
kearah bawah dan kearah luar hingga bahu anterior muncul dibawah
arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik kearah atas dan
24) Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada
saat punggung kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dengan
diatas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari
resusitasi.
26) Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan
Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem kearah ibu dan
28) Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari
bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan kering, menutupi
menghendakinya.
oksitosin 10 unit secara IM di gluteus atau 1/3 paha kanan bagian luar
35) Meletakan tangan diatas kain yang ada diperut ibu tepat diatas tulang
kearah bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang
tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusta dan
ketuban tersebut.
39) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
40) Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun
45) Mengikat satu lagi simpul mati dibagian pusat yang berseberangan
0,5%.
pervaginam.
52) Memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih setiap
dekontaminasi.
Inisiasi menyusu dini (IMD) sebagai salah satu dari Evidence for
the ten dteps to successful breastfeeding yang harus diketahui oleh setiap
atau perut atas ibu selama paling sedikit satu jam untuk memberi
ibunya.
kulit dan usus bayi dengan bakteri badan ibu yang normal. Mengurangi
bayi menangis sehingga mengurangi stres dan tenaga yang di pakai bayi,
menyusu. Mengatur tingkat kadar gula dalam darah dan biokimia lain
berwarna hijau agak kehitaman yang pertama keluar dari bayi karena
minum air ketuban). Bayi akan terlatih motoriknya saat menyusu sehinga
menghisap’ pada bayi yang terjadi 20-30 menit setelah lahir. Jika bayi
tidak disusui, refleks akan berkurang cepat, dan hanya akan muncul
tanda-tanda bersalin.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir antara 2500-4000 gram,
cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan conginetal
badan bayi, dan perawatan tali pusat. Bayi ditempatkan diatas tempat
tidur yang hangat. Maksud pemeriksaan ini adalah untuk mengenal atau
kelahiran, misalnya ; bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes mellitus,
a) Pemeriksaan Umum
normal berkisar 33-35 cm, lingkar dada 30,5-33 cm, panjang badan
45-50 cm
pada tahun 1952. Pada tahun 1962, seorang ahli anak bernama Dr.
0-2.
Tanda 0 1 2
Appearance Blue Body pink, All Pink (seluruh tubuh
jantung)
Grimace None Grimance Cry (reaksi melawan,
Bereaksi) Gerakan)
Activity Limp Some Felxion of Active Movement,
dengan baik)
Repiratory None Slow, irregular Good, Strong Cry
(Usaha teratur)
bernafas)
(Walyani S.E & Purwoastuti E, 2016).
rawat intensif
mortalitas perinatal
58
1) Kondisi Keluarga
orang tuannya.
2) Nutrisi (Gizi)
3) Perubahan emosional
4) Jenis kelamin
anak perempuan pada usia 12-15 tahun, karena jumlah tulang dan
ototnya lebih banyak. Akan tetapi jenis kelamin bagi anak 0-1 tahun
5) Suku bangsa
6) Intelegasi
tinggi dan berat badan yang lebih besar dibandingkan dengan anak-
8) Tingkat kesehatan
jarang sakit akan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan anak yang
sering sakit-sakitan.
1) Resusitasi Neonatus
sehat dengan napas spontan, tonus otot baik dan ketuban jernih, tidak
resusitasi (Prawirohardjo,2014).
membuat bayi lebih tenang sehingga didapat pola tidur yang lebih
baik. Dengan demikian berat badan bayi cepat meningkat. Bagi ibu,
dan air bersih sebelum mengikat dan memotong tali pusat. Tali pusat
diikat pada jarak 2-3 cm dari kulit bayi, dengan menggunakan klem
yang terbuat dari plastic atau menggunakan tali yang bersih (lebih
baik bila steril) yang panjangnya cukup untuk membuat ikatan yang
Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat dalam
agar tali pusat tetap kering dan bersih. Cuci tangan dengan sabun dan
air bersih sebelum merawat tali pusat. Bersihkan dengan lembut kulit
2014).
62
dengan lama pelepasan tali pusat pada bayi baru lahir. Responden
menyatakan ada hubungan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir
dengan lama lepas tali pusat. Diharapkan bagi bidan tidak hanya
demonstrasi.
5) Profilaksis Mata
mencegah konjungtivitis gonore. Saat ini silver nitrat tetes mata tidak
dianjurkan lagi karena sering terjadi efek samping berupa iritasi dan
6) Pemberian Vitamin K
(fetomenadion).
63
e) Oral, 3 kali 2 mg, diberikan pada waktu bayi lahir, umur 3-7
oral.
kelipatannya.
program nasional.
7) Memandikan bayi
lepas dari tali pusat atau dalam perjalanan tidak perlu dipaksakan
mandi berendam. Bayi cukup diseka dengan sabun dan air hangat
1. Bayi dari ibu yang bukan ODP, PDP, atau terkonfirmasi Covid-19
2. Bayi dari ibu ODP, PDP, atau terkonfirmasi Covid-19 tidak dilakukan
3. Bayi dari ibu HbsAg reaktif dan terkonfirmasi Covid-19 dan bayi
baik.
dilakukan setelah 24 jam sebelum ibu dan bayi pulang dari fasyankes.
6. Segera ke fasyankes bila ada tanda bahaya pada bayi baru lahir.
4. Nifas
Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
bayi sehari-hari.
4) Memberikan pelayanan KB
1) Gizi
Gizi pada ibu menyusui atau nifas berkaitan dengan produksi air susu
kalori selama menyusui proposional dengan jumlah air susu ibu yang
2) Ambulasi Dini
3) Eliminasi
66
a) Miksi
Miksi disebut normal bila dapat buang air kecil spontan setiap 3-4
jam. Ibu diusahakan dapat buang air kecil sendiri, bila tidak
(3) Saa site bath (berendam air hangat) klien disuruh BAK
b) Defekasi
Biasanya 2-3 hari postpartum masih sulit buang air besar. Jika
klien pada hari ketiga belum juga bisa buang air besar maka diberi
laksan supositoria dan minum air hangat. Agar dapat buang air
4) Kebersihan Diri
5) Istirahat
ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.
perdarahan
6) Seksual
senam nifas. Senam nifas adalah senam yang dilakukan sejak hari
dan perinium
persalinan.
a) Uterus
Berat
Keadaan
Involusi TFU Uterus
Seviks
(gr)
Bayi Lahir Setinggi Pusat 1000
Uri Lahir 2 jari di bawah 750 Lembek
69
pusat
Satu minggu Pertengahan 500 Beberapa
teraba minggu
pertama
dapat
dimasuki 1
jari
b) Lochea
Berikut ini adalah beberapa jenis lochea yang terdapat pada wanita
berikutnya.
c) Perinium
vulva dan vagina kembali pada keadaan semula dan rugae dalam
a) Nafsu makan
b) Mortalitas
Secara khas, penurunan tonus dan mortalitas otot traktus cerna dan
normal.
c) Pengosongan usus
Urin dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36
waktu 6 minggu.
b) Kulit abdomen
c) Striae
baru lahir
melahirkan
penyulit
cara merawat tali pusat dan menjaga bayi agar tetap hangat.
bayinya
Bakera atau mandi uap herbal menurut Watuseke dalam Zumsteg dan
dimasa nifas. Bakera merupakan budaya atau tradisi yang dilakukan secara
mengembalikan kondisi fisik dan psikis ibu seperti sebelum hamil atau
pastikan ibu dalam keadaan umum baik /sehat, tekanan darah antara 110-
Tujuan
2) Meningkatkan stamina
3) Meningkatkan imunitas
Rempah – rempah
1) Jahe
b) Membantu pencernaan
penggumpalan darah
2) Jeruk nipis
Manfaat :
a) Meningkatkan antibody
b) Membantu pencernaan
d) Meningkatkan kalium
e) Meningkatkan metabolisme
3) Sereh
Manfaat :
c) Mengatasi stress
d) Menurunkan kolestrol
4) Kayu manis
Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas dan Ibu Menyusui pada masa Pandemi
1 Ibu nifas dengan keluarga harus memahami tanda bahaya masa nifas.
botol.
5. Keluarga Berencana
mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Usaha yang dimaksud
laki mencapai dan membuahi telur wanita (fertilitasi) atau mencegah telur
yaitu:
a) Tanpa Alat
77
b) Dengan Alat
(1) Mekanis
(b) Diafragma
hubungan seks).
(2) Kimiawi
Mekanisme kerja:
terganggu
didalam endometrium
(mencegah fertilisasi)
b) Pil Kombinasi
progesteron saja.
a) Indikasi
(6) Anemia
b) Kontraindikasi
kehamilan ektopik
Pendokumentasian SOAP
1) Pengertian
pada ibu hamil sejak dimulai konsepsi sampai sebelum kelahiran bayi.
Asuhan antenatal secara ideal dimulai segera setelah ibu pertama kali
83
b. Tujuan
kebidanan
ASI ekslusif.
c. Langkah-langkah
(1) Anamnesa
(a) Identitas
dirasakan
lain.
85
(2) Nadi
disproposian (CPD).
(a) Inspeksi
infeksi).
bayinya.
operasi.
tersebut kemungkinan
terjadinya preeklamsia.
(b) Palpasi
(c) Auskultasi
88
per menit).
(d) Perkusi
Hemoglobin (Hb)
Walyani E, (2015).
hamil yaitu :
bersama.
sebelumnya.
Rencana asuhan umum yang menyeluruh dan harus diberikan pada ibu
diberikan
serta penatalaksanaanya.
asuhan.
SOAP
S : Data Subjektif
O : Objektif
kesimpulan :
1. Diagnosa
P : Planning/Perencanaan
a. Asuhan mandiri
b. Kolaborasis
c. Tes diagnostic/lab
d. Konseling
e. Follow up
taksiran persalinan.
4. Pengisian stiker P4K dipandu bidan, perawat atau dokter melalui media
komunikasi.
6. Memeriksa sendiri dirinya, segera ke fasyankes jika ada risiko atau tanda
bahaya.
9. Ibu hamil dengan status PDP atau terkonfirmasi postif Covid-19 tidak
10. Tunda kelas ibu hamil atau mengikuti kelas ibu hamil secara online.
a. Pengertian
b. Tujuan
c) Pemeriksaan khusus
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Auskultasi
4) Perkusi
d) Pemeriksaan penunjang
94
1) Laboratorium
diagnose berdasarkan intepretasi yang benar atas data dasar yang telah
pada masa intranatal. Data baru harus terus menerus dikumpulkan dan
persalinannya
dapat diberikan :
(b) Posisi sesuai dengan keinginan ibu, tetapi jika ibu ingin
kesanggupannya
kontraksi
(3) Penolong menjaga hak privasi ibu dalam persalinan anatara lain
(6) Ibu bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringat, atasi
dengan cara:
dibersihkan.
keterlibatan ibu.
(a) Jongkok
(b) Menungging
mencegah dehidrasi.
kandung kemih
(1) Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan 20-30
jam kedua
(4) Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih
dan kering
(5) Biarkan ibu beristirahat, bantu ibu memilih posisi yang nyaman
Pendokumentasian SOAP:
melalui anamnesa.
1) Diagnosa masalah
Misalnya : Rencana asuhan pada kala I, II dan III serta tindakan dan
sevaluasi.
tanda-tanda bersalin.
a) Pengertian
Manajemen asuhan kebidanan pada bayi baru lahir adalah asuhan yang
diberikan pada bayi pada jam pertama setelah kelahiran dilanjutkan sampai
b) Tujuan
Memberikan asuhan yang adekuat dan terstandar pada bayi baru lahir
1) Langkah I : Pengkajian
102
tidur.
ditampakan oleh warna merah tua atau biru keunguan pada bayi
yang menangis.
bentuk telinga.
dan lain-lain.
pembuluh darah tali pusat, warna besar tali pusat, hernia di pusat
atau selangkangan.
sesudah lahir, bila tidak harus waspaa terhadap atresia ani atau
obstruksi usus. Urine harus ada juga pada 24 jam. Bila tidak ada
Contoh Diagnosa :
gangguan pernapasan.
Masalah :
Kebutuhan :
(2) Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya
sesegera mungkin.
Masalah potensial :
Potensial timbul masalah ekonomi bagi orang tua yang tidak mampu
Contoh :
Bila bayi baru lahir tidak bernapas dalam waktu 30 detik, segeralah
tersebut.
(d) Tunjukan bayi pada orang tua dan keluarga yang lain
Pendokumentasian SOAP :
1. Bayi dari ibu yang bukan ODP, PDP, atau terkonfirmasi Covid-19 tetap
2. Bayi dari ibu ODP, PDP, atau terkonfirmasi Covid-19 tidak dilakukan
3. Bayi dari ibu HbsAg reaktif dan terkonfirmasi Covid-19 dan bayi klinis
setelah 24 jam sebelum ibu dan bayi pulang dari fasyankes. (Idealnya
6. Segera ke fasyankes bila ada tanda bahaya pada bayi baru lahir.
a. Pengertian
107
Asuhan ibu postpartum adalah asuhan yang diberikan pada ibu segera
b. Tujuan
Memberikan asuhan yang adekuat dan terstandar pada ibu segera setelah
f) Catatan obat-obatan
g) Catatan bidan/perawatan
(a) Mobilisasi
(b) BAK
(c) BAB
108
(f) Kekhawatiran
Pemeriksaan fisik
(f) CVA
episiotomy/robek, jahitan.
(i) Ekstermitas : varises, betis apakah lemah dan panas, edema, tand-
dikumpulkan.
109
dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi pasien.
Asuhan Lanjutan :
(a) Tambahan vitamin atau zat besi atau keduanya jika diperlukan
(e) Rencana KB
aman terhadap :
(j) Pemberian tambahan vitamin atau zat besi atau keduanya jika
diperlukan
(n) Rencana KB
Membahayakan
Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas dan Ibu Menyusui pada masa Pandemi
1. Ibu nifas dengan keluarga harus memahami tanda bahaya masa nifas.
3. Cuci tangan sebelum menyentuh bayi, payudara, pompa ASI, atau botol.
a. Pengertian
jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Usaha yang dimaksud termasuk
b. Tujuan
a) Ananmnesis
(1) Keluhan
b) Pemeriksaan Fisik
auskiltasi
kebutuhan).
Contoh :
Depoprovera
S : Subjektif
O : Objektif
Head to toe
A : Assessment
P : Planning
intramuskuler
115
A. Jenis Penelitian
Varney.
1. Waktu penelitian
Mei 2020.
2. Tempat penelitian
Manado.
C. Definisi Operasional
S.L masa hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana di
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seorang ibu yaitu Ny. S.L dengan
1. Data Primer
pengkajian data asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, bayi baru
2. Data sekunder
Data yang diperoleh dari buku KIA, kohort ibu, kohort bayi, buku register,
Kota Manado.
F. Analisis Data
pengkajian data kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga
langkah SOAP.
117
BAB IV
A.Hasil Penelitian
a. Pengenalan wilayah
1) Kelurahan Masing
3) Kelurahan Mahawu
4) Kelurahan Sindulang II
5) Kelurahan Sindulang I
6) Kelurahan Sumompo
7) Kelurahan Tumumpa II
8) Kelurahan Tumumpa I
b. Luar Wilayah
1) Karang Ria
2) Dokter : 6 orang
118
3) Perawat : 14 orang
4) Bidan : 11 orang
6) Nutrisionis : 1 orang
7) Farmasi : 2 orang
8) Pekarya : 3 orang
administrasi, 2 ruang poli umum, 1 ruang poli anak, 1 ruang poli gigi, 1
a. Identitas
Data Subjektif
Ibu mengatakan ini kehamilan kedua dan belum pernah keguguran, dan
hari, lama haid 5 hari banyaknya 4 kali ganti pembalut, selama haid ibu
sehari dengan porsi sedang, (lauk ikan, nasi, sayur) dan saat hamil ibu
makan 3x sehari dengan porsi sedikit (lauk ikan, sayur, nasi) dan ibu juga
mengonsumsi susu ibu hamil yang diminum setiap pagi dan malam. Pola
eliminasi sebelum hamil BAK 3-4x dalam sehari, BAB 1x dalam sehari,
saat hamil BAK 4-5x dalam sehari, BAB 1x dalam sehari. Aktifitas yang
ibu lakukan sehari-hari tidur 8 jam pada malam hari, pada siang hari 1-2
kelamin perempuan, lahir spontan dengan, berat badan lahir 3200 gram,
oleh bidan di Klinik Bersalin Ibu dan Anak sesuai dengan taksiran
status perkawinan sah, dan satu kali menikah, hubungan dengan anggota
keluarga yang tinggal dirumah baik dan saling memberi dukungan. Ibu
persalinan adalah bidan, calon pendonor darah adalah Ny. S.S dari
Data objektife
Berat badan sebelum hamil 60 Kg, berat badan sekarang 63 Kg, tinggi
badan 162 cm, lingkar lengan atas (LILA) 27 cm. Rambut panjang dan
tidak ada cloasma gravidarum dan tidak ada odema pada wajah maupun
(kepala) belum masuk PAP. Leopold IV: tidak dilakukan. DJJ (+) refleks
Assessment
presentasi kepala.
kehamilan.
Planning :
penelitian.
saat ini keadaan ibu dan janinnya dalam keadaan sehat. Ibu dan
dengan baik.
laut, susu, telur, tempe, daging sapi, kacang-kacangan, roti) zat besi
(daging ayam, kuning telur, sayur bayam) dan kebutuhan cairan yang
cukup yaitu minum 8 gelas air putih sehari. Ibu mengerti dengan
4) Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup, tidur siang 1-2 jam dan tidur
yang terlalu berat. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan
bersedia melakukannya.
air putih jangan kopi, susu ataupun teh.Ibu mengerti dengan penjelasan
yang diberikan dan bersedia untuk meminum tablet zat besi dengan
Data Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan apapun dan dalam kondisi baik. ibu
30 tablet.
124
Data Objektif :
anemis, sclera tidak ikterik, bibir tidak pucat, ekstremitas atas dan bawah
tidak ada oedema. Palpasi Leopold I : TFU 27 cm, teraba bulat, lunak, dan
kanan perut ibu dan teraba bagian-bagian kecil disebelah kiri perut ibu.
Leopold III : Teraba keras keras, bulat, dan melenting (kepala) belum
Assesment :
presentasi kepala.
Tablet Fe
Planning :
bahwa saat ini keadaan ibu dan janin dalam keadaan sehat. Ibu dan
125
dengan baik.
makanan yang bergizi dan beristirahat yang cukup tidur malam 8 jam
dan tidur siang 1-2 jam. Ibu bersedia melakukan apa yang dijelaskan
3) Memberitahukan kepada ibu untuk tetap rutin minum tablet zat besi
dengan baik. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan akan
Data Subjektif :
Ibu mengeluh merasa sesak nafas dan sering buang air kecil. Ibu
vitamin ibu hamil karena masih ada vitamin yang belum habis diminum.
126
Data Objektif :
konjungtiva tidak anemis, sclera tidak berwarna kuning, bibir tidak pucat,
ekstremitas atas dan bawah tidak ada odema. Palpasi Leopold I : TFU 31
cm, teraba lunak, bulat dan tidak melenting (bokong). Leopold II: tahanan
disebelah kiri perut ibu. Leopold III : teraba keras, bulat dan melenting
x/m.
Assesment :
presentasi kepala.
Tablet Fe
Planning :
keadaan ibu dan janin dalam keadaan sehat. Ibu mengerti dengan
tidur malam 8 jam dan tidur siang 1-2 jam. Ibu menggerti dengan
yang berat dan menetap, nyeri ulu hati, bengkak pada muka dan tangan
yaitu gawat janin dan kematian. Gerakan janin yang berkurang yaitu
kurang dari 10 kali dalam 12 jam dan bahayanya bagi janin yaitu
maupun janinnya gawat janin dan kematian. Ketuban pecah dini yaitu
ccairan yang keluar tanpa disadari ibu melalui jalan lahir dan berbau
khas dan bahayanya terhadap ibu (infeksi maupun bagi janin yaitu
gawat janin dan kematian. Jika terjadi atau ada keluhan seperti itu
adalah hal yang normal karena usia kehamilan ibu yang sudah
diafragma dan kandung kencing sehingga ibu merasa sesak nafas dan
sering BAK. Jika ibu merasa sesak nafas ibu dapat memposisikan
tubuh setengah duduk agar mengurangi sesak nafas yang ibu rasakan
dan ibu perlu mengurangi minum air putih di malam hari agar tidak
mengganggu waktu tidur ibu karena sering BAK. Ibu mengerti dengan
5) Memberitahu ibu untuk tetap rutin minum tablet zat besi 1 tablet setiap
malam dengan air putih sebelum tidur untuk mencegah efek mual yang
yang ditetapkan.
Data Subjektif :
Data Objektif :
anemis, sclera tidak ikterik, bibir tidak pucat, ekstremitas atas dan bawah
tidak ada oedema. Palpasi Leopold I : TFU 34 cm, teraba lunak, bulat dan
kanan perut ibu dan teraba bagian-bagian kecil disebelah kiri perut ibu.
Leopold III : teraba keras, bulat, dan melenting (kepala) sudah masuk
kepala sudah masuk pintu atas panggul (divergent). BJA (+) 145 x/m.
Assesment :
presentasi kepala.
Planning :
bahwa saat ini keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik. Ibu dan
dengan baik.
usia kehamilan karena nyeri ini disebabkan oleh berat uterus yang
terlalu lama agar nyeri pinggang tidak semakin parah. Ibu mengerti
disampaikan.
yang berat dan menetap, nyeri ulu hati, bengkak pada muka dan tangan
yaitu gawat janin dan kematian. Gerakan janin yang berkurang pada
trimester III yaitu kurang dari 10 kali dalam 12 jam dan bahayanya
bagi janin yaitu gawat janin dan kematian dalam rahim. Perdarahan
disertai nyeri perut dan plasenta previa atau perdarahan tidak disertai
pecah dini yaitu cairan yang keluar tanpa disadari ibu melalui jalan
lahir dan berbau khas dan bahayanya terhadap ibu infeksi maupun bagi
janin yaitu gawat janin dan kematian. Jika terjadi atau ada keluhan
kehamilannya
dari jalan lahir, sering buang air kecil, sakit perut bagian bawah
132
baik.
Asuhan Persalinan pada Ny. S.L Umur 21 Tahun G2P1A0 hamil 39-40
dengan pasien akibat adanya Pandemi Covid-19. Sesuai data yang didapat
1) Kala I
cm)
keluarganya
bayinya
2. Kala II
Dini (IMD)
3. Kala III
b. Ibu mengatakan setelah bayi lahir dan digunting tali pusat, ibu
normal 150cc.
keras.
4. Kala IV
Asuhan BBL Segera setelah lahir pada By. Ny S.L lahir cukup bulan
sesuai usia kehamilan dengan umur 7 jam, penulis tidak dapat memberikan
ibu melalui media sosial, Sehingga Laporan Bayi Baru Lahir disusun
bayinya sehat.
b. Ibu mengatakan bayi sudah diberi ASI, dan menangis kuat, sudah
BAB 1 x dengan warna feses hijau kehitaman dan sudah BAK 1x.
c. Ibu mengatakan bayinya lahir pada pukul 22.25 wita bayi lahir
dada 32 cm, keadaan bayi sehat, dan tidak ada kelainan. Ibu sudah
bayi. Ikat popok dibawah tali pusat, untuk menghindari tali pusat
mandi atau saat bayi basah, untuk mengurangi penguapan, dan jaga
Asuhan BBL Segera setelah lahir pada By. Ny S.L lahir cukup bulan
sesuai usia kehamilan dengan umur 6 hari. Sesuai data yang didapat
berikut:
BAB/BAK bayinya.
2020.
melakukannya.
Asuhan BBL Segera setelah lahir pada By. Ny S.L lahir cukup bulan
sesuai usia kehamilan dengan umur 14 hari. Sesuai data yang didapat
berikut:
bersedia melakukannya.
umur 2-4 bulan bayi akan diberikan imunisasi DPT (1-3) dan
sesuai dengan pasien akibat adanya Pandemi Covid-19. Sesuai data yang
berikut:
mengatakan pada jam 22.25 lahir anak kedua dengan normal bayi
142
melahirkan.
suhu badan 37°C, lochea rubra. Ibu dalam keadaan umum cukup.
masa nifas juga akan terjadi peningkatan suhu tubuh, sedikit pusing
darah dari putting susu, infeksi pada luka perineum yang ditandai
berusia 6 bulan.
mulai keluar agak banyak dan bayi dapat minum ASI sampai bayi
kenyang.
alami.
bayinya
(lochea serosa).
bersedia melakukannya.
147
juga dalam keadaan sehat, pemberian ASI tiap 2 jam sekali atau
(lochea alba).
daun katuk.
pasien. Pasien dalam posisi tubuh di balut kain menutup dari atas
melakukannya.
diberikan.
Sesuai data yang didapat berdasarkan hasil wawancara dengan ibu melalui
suntik 3 bulan.
mendapat menstruasi.
dan tidak haid sama sekali. Ibu mengerti dengan penjelasan yang
diberikan.
B. PEMBAHASAN
Pada situasi covid 19 yang terjadi di dunia terdeteksi pertama kali di negara
Cina pada awal Desember 2019, dan Indonesia pada pertengahan Februari 2020
Manado pada bulan November 2020 sampai Mei 2020. Dalam memberikan
melakukan evaluasi atau melakukan penilaian kembali pada hasil tindakan dan
badan 36,5°C. Berat badan sebelum hamil 60 Kg, berat badan sekarang 63 Kg,
tinggi badan 162 cm, lingkar lengan atas (LILA) 27 cm. Rambut panjang dan
hitam, mata simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus, tidak ada
cloasma gravidarum dan tidak ada odema pada wajah maupun ektremitas ibu,
153
teraba bulat, lunak dan tidak melenting (bokong). Leopold II : Teraba tahanan
terbesar disebelah kiri perut ibu (punggung) sedangkan disebelah kanan perut
ibu teraba tonjolan dan bagian-bagian kecil (ekstremitas). Leopold III : Teraba
bulat, keras dan melenting (kepala) belum masuk PAP. Leopold IV: tidak
mengatakan tidak ada keluhan apapun dan keadaannya baik baik saja ibu
dan sudah mendapatkan vitamin ibu hamil sebanyak 30 tablet serta imunisasi
fisik : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, bibir tidak pucat,
ekstremitas atas dan bawah tidak ada oedema. Palpasi Leopold I : TFU 3 jari
diatas pusat 27 cm, teraba bulat, lunak, dan tidak melenting (bokong). Leopold
II : teraba tahanan terbesar disebelah kanan perut ibu dan teraba bagian-bagian
kecil disebelah kiri perut ibu. Leopold III : Teraba keras keras, bulat, dan
melenting (kepala) belum masuk pintu atas panggul (PAP) sehingga masih
mengeluh merasa sesak nafas dan sering buang air kecil. Dari hasil
emosional stabil, tanda-tanda vital dalam batas normal TD: 120/80 mmHg, N:
tidak anemis, sclera tidak berwarna kuning, bibir tidak pucat, ekstremitas atas
dan bawah tidak ada odema. Palpasi Leopold I : TFU pertengahan pusat –
processus xypoideus 31 cm, teraba lunak, bulat dan tidak melenting (bokong).
Leopold II : tahanan terbesar disebelah kanan perut ibu dan teraba bagian-
bagian kecil disebelah kiri perut ibu. Leopold III : teraba keras, bulat dan
melenting (kepala). Leopold IV: kepala sudah masuk PAP. BJA (+) 149 x/m.
kehamilan.
anemis, sclera tidak ikterik, bibir tidak pucat, ekstremitas atas dan bawah tidak
ada oedema. Palpasi Leopold I : TFU 34 cm, teraba lunak, bulat dan tidak
perut ibu dan teraba bagian-bagian kecil disebelah kiri perut ibu. Leopold
III : teraba keras, bulat, dan melenting (kepala) sudah masuk pintu atas
155
masuk pintu atas panggul (divergent). BJA (+) 145 x/m. Kemudian
kesehatan tentang fisiologi ibu hamil, nutrisiuntuk ibu hamil, pola istirahat
dan tinggi badan, tekanan darah, pengukuran tinggi fundus, pemberian tablet
Temuwicara (konseling).
taksiran persalinan.
4. Pengisian stiker P4K dipandu bidan, perawat atau dokter melalui media
komunikasi.
6. Memeriksa sendiri dirinya, segera ke fasyankes jika ada risiko atau tanda
bahaya.
156
9. Ibu hamil dengan status PDP atau terkonfirmasi postif Covid-19 tidak
10. Tunda kelas ibu hamil atau mengikuti kelas ibu hamil secara online.
Asuhan persalinan pada Ny. S.L umur 21 tahun G2P1A0 hamil 39-40
minggu diberikan secara tidak langsung atau melalui media sosial karena
penulis tidak dapat melakukan kontak langsung dengan pasien akibat adanya
pandemi covid-19.
Ny. S.L bersalin secara normal dan spontan. Ibu bersalin dalam usia
kehamilan 39-40 minggu, Ibu mengatakan merasakan mules sejak pukul 19.30
110/80 mmHg, TFU 34 cm, makan terakhir pukul 13.20 WITA dan BAB pada
pukul 14.50 WITA, pembukaan 5-6 cm, ketuban (+), presentasi belakang
kepala, BJA 145 x/m. Ibu mengatakan pada pukul 22.15 WITA Ibu kembali di
Hal ini sesuai dengan pendapat Marlina D.E (2018), bahwa persalinan normal
adalah proses pengeluaran bayi yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-
berlangsung dalam waktu 18-24 jam tanpa komplikasi baik ibu maupun janin.
157
mengatakan perut semakin sakit menjalar sampai ke belakang dan rasa ingin
pecah spontan berwarna jernih, presentasi kepala ubun-ubun depan hodge IV,
tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan atau vaginanya, perineum
Kala II Ny. S.L berlangsung selama 10 menit dan tidak terjadi penyulit
maupun komplikasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Walyani (2016), bahwa
kala II Dimulai dari pembukaan lengkap (10cm) sampai bayi lahir. Proses ini
Kala III Ny. S.L berlangsung selama 6 menit. Hal ini sesuai dengan
pendapat Sumarah (2013), bahwa kala III dimulai setelah lahirnya bayi sampai
Kala IV, Setelah plasenta lahir ibu di bersihkan dan membantu ibu
mengganti pakaian, menganjurkan ibu untuk makan dan minum, dan tidak
banyak bergerak selama 2 jam postpartum, dan dilakukan observasi oleh bidan
setelah 2 jam postpartum dengan TTV dalam batas normal, kontraksi uterus
baik, perdarahan normal dan kala IV berlangsung selama 2 jam. Hal ini
158
1. Ibu bersalin tetap di fasyankes. Segera ke fasyankes jika sudah ada tanda-
tanda bersalin.
Asuhan bayi baru lahir pada By. Ny. S.L lahir cukup bulan sesuai usia
kehamilan dengan umur 7 jam post partum dilakukan melalui media sosial,
Pukul 22.25. Wita bayi lahir spontan letak belakang kepala dan tindakan
kanan, dan Vit.K dipaha kiri secara IM, berikan salep mata oxytetracycline
1%, dan lakukan pengukuran Antopometri. Lalu lakukan IMD dan jaga
kehangatan bayi dengan membungkus bayi dan menggunakan topi. Hasil dari
pemeriksaan berat badan bayi 3100 gram, panjang badan 48 cm, apgar score
kepala 33 bayi menangis spontan, kuat, tonus otot positif, warna kulit
kemerahan, jenis kelamin perempuan, anus ada dan tidak ada cacat bawaan
hal ini tidak sependapat dengan Marmi (2012), lingkar kepala normal BBL
Pada kunjungan pertama bayi baru lahir di lakukan perawatan tali pusat
hanya dalam keadaan terbuka. Hal ini sependapat dengan teori Asuhan
terbuka.
Kunjungan II, 6 hari hasil pemantauan keadaan bayi dalam batas normal
tidak ditemukan masalah atau komplikasi keadaan bayi baik, tali pusat sudah
normal, tali pusat telah puput, tidak ada terjadi ikterus, bayi menyusu ASI
1. Bayi dari ibu yang bukan ODP, PDP, atau terkonfirmasi Covid-19 tetap
2. Bayi dari ibu ODP, PDP, atau terkonfirmasi Covid-19 tidak dilakukan
3. Bayi dari ibu HbsAg reaktif dan terkonfirmasi Covid-19 dan bayi klinis
setelah 24 jam sebelum ibu dan bayi pulang dari fasyankes. (Idealnya pada
6. Segera ke fasyankes bila ada tanda bahaya pada bayi baru lahir.
Asuhan nifas dilakukan pada 2 jam post partum melalui media sosial,
pandemi covid-19.
mules. Hal ini bersifat fisiologis karena pada saat itu uterus secara berangsur-
diminum segera setelah melahirkan dan kapsul kedua diberikan selang waktu
minimal 24 jam, telah diberikan dan telah diminum. Tidak ada efek samping
dari pemberian vitamin A tersebut. Tidak terjadi kesenjangan antara kasus dan
bayi.
fundus uteri 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih
kosong, pengeluaran lochea rubra, semua hasil pemantauan tidak ada kelainan
161
tidak terjadi pendarahan. Asuhan nifas dilakukan kunjungan 2 jam, 6 hari dan
mengatakan kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi
kesehatan ibu maupun bayinya pada masa nifas. Pada kasus yang didapat
berwarna merah kuning, bau khas, konsistensi cair, ibu memakan makanan
bergizi, tidak ada pantangan, dan ibu istirahat yang cukup, pengeluaran ASI
lancar, ibu menyusui bayinya dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan bayi
sesuai teori (Sandra, dkk. 2014) Kunjungan 6 hari yaitu menilai adanya tanda-
tanda bahaya nifas memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan
istirahat, memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada penyulit,
kecoklatan, ibu memakan makanan bergizi, tidak ada pantangan selama masa
nifas, dan ibu istirahat yang cukup, pengeluaran ASI lancar, ibu menyusui
bayinya dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan bayi sesuai dengan teori
(Sandra, dkk. 2014) yaitu menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau
162
istirahat, memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada penyulit.
ibu ber-KB dan ibu ingin KB Suntik 3 Bulan. Hasil pemantauan tidak ada
kesenjangan dengan teori (Sandra, dkk. 2014) yaitu menanyakan pada ibu
tentang penyulit-penyulit yang ibu atau bayi alami dan memberikan konseling
uap herbal dapat mengembalikan kondisi fisik dan psikis ibu seperti sebelum
Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas dan Ibu Menyusui pada masa Pandemi
1 Ibu nifas dengan keluarga harus memahami tanda bahaya masa nifas. Jika
3 Cuci tangan sebelum menyentuh bayi, payudara, pompa ASI, atau botol.
sendiri untuk memilih alat kontrasepsi sesuai dengan teori. Dalam pengkajian
siklus haid tidak teratur, dan tidak haid sama sekali. Ibu mengerti dengan
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat
ANC selama 12 kali di rumah 4 kali dan di puskesmas 8x, pada trimester I ibu
berkurang. Pada Trimester II ibu tidak ada keluhan apapun dan dalam kondisi
baik. Pada Trimester III ibu mendapat pendidikan kesehatan tentang persiapan
menjelaskan serta memberikan informed consent dan ditanda tangani oleh ibu
dan suami, setelah itu melakukan penempelan stiker P4K. Selama kunjungan
LILA, pemeriksaan Hb, konseling tentang perubahan fisiologis pada ibu hamil
dan Nutrisi yang baik serta pemantauan jumlah konsumsi vitamin dan tablet
Ny. S.L berlangsung normal, ibu maupun bayi dalam keadaan sehat.
WITA ibu melahirkan secara spontan pervaginam dan bayi lahir langsung
165
menangis, warna kulit kemerahan dan tonus otot aktif. Pada kala III,
berlangsung selama 6 menit dimana plasenta lahir spontan dan lengkap. Pada
ditemukan masalah/komplikasi.
3. Asuhan kebidanan pada By. Ny S.L dilakukan pemantauan lewat media social
sebagai bayi lahir normal. Selama pemantauan yang dilakukan bayi Ny.S.L
lewat media social masa nifas ibu berlagsung normal dan ibu juga mengikuti
saran dari penulis untuk melakukan asuhan komplementer pada masa nifas
yaitu bakera atau mandi uap herbal, pada saat dilakukan pemeriksaan keadaan
umum ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, kemudian involusi
masa nifas .
konseling secara tidak langsung yaitu melalui media sosial dan ibu saat ini
menggunakan KB suntik 3 bulan. Sejauh ini ibu tidak ada keluhan apapun dan
B. Saran
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan keluarga berencana secara optimal.
penelitian.
3. Bagi responden
4. Bagi Peneliti
dapat mendeteksi secara dini komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan
bayi.
167
DAFTAR PUSTAKA
Utara
Fitramaya.
Marmi dan Rahardjo, K. (2015). Asuhan Neonatus Bayi, Balita, dan Anak
Prawirohardjo. Jakarta.
Yogyakarta: Fitramaya.
Pustaka Pelajar
Mongondow.
Reni, dkk. 2018. Jurnal Perbedaan Tali Pusat Terbuka dan Kasa Kering dengan
Yogyakarta.
170
LAMPIRAN
171
Lampiran 1
172
173
174
Lampiran 2
175
Lampiran 3
176
Lampiran 4
177
Lampiran 5
178
LAMPIRAN 6
179
Lampiran 7
180
Lampiran 8
LEMBAR KONSULTASI
8.
Mengetahui,
Pembimbing I Yang bersangkutan
181
7.
8.
Mengetahui,
Pembimbing II Yang bersangkutan
LAMPIRAN 10
183
LAMPIRAN 11