Anda di halaman 1dari 2

4a

Koloninya mempunyai miselium seperti kapas, berwarna putih keabuan, tetapi terjadi pemusatan
ketebalan pada bagian tengah koloni, sedangkan miselium bagian pinggir koloni lebih tipis. Warna
sebalik koloni berwarna putih krem. Tidak terdapat tetes eksudat dan tidak terdapat garis radial,
mempunyai hifa yang tipis tidak berseptat, terdapat hifa horizontal berupa stolon yang dari stolon
tersebut merupakan tempat munculnya percabangan sporangiofor dimana terbentuk juga rizoid (seperti
akar), warna hifa putih transparan. Struktur reproduksi berupa sporangium yang ditopang oleh
sporangiofor, spora berwarna abu kehitaman berbentuk bulat berisi spora

Virgianti, D. P. (2017). Uji Antagonis Jamur Tempe (Rhizopus Sp) terhadap Bakteri Patogen
Enterik. Majalah Ilmiah Biologi BIOSFERA: A Scientific Journal, 32(3), 162-168.

7.

Para ahli menganjurkan kita untuk tidak makan roti yang sudah berjamur. Menurut
peneliti, jamur yang terlihat berwarna itu adalah bagian ujungnya. Di dalam roti, jamur tersebut
memiliki akar-akar. Nah, di bagian akarnya itu bisa jadi mengandung mikotoksin. Mikotoksin ini
dibuat oleh jamur dalam kondisi tertentu. Zat tersebut bisa membuat manusia dan hewan jadi
sakit. Jika kita makan sedikit, misalnya tanpa sengaja. Kemungkinan, tidak ada yang terjadi di
tubuh. Namun, jika kita mengkonsumsi roti yang berjamur dalam jumlah banyak, atau terlalu
sering, bisa berbahaya. Didalam roti banyak terkandung macam-macam zat antara lain sebagai
berikut :

1. Aflatoksin

Salah satu jenis mikotoksin adalah aflatoksin. Ini bisa ditemukan pada jagung atau kacang-
kacangan. Di tahun 1960-an, ada 100.000 kalkun yang mati di Inggris, karena sebuah penyakit
misterius. Setelah diteliti, rupanya ini karena adanya zat aflatoxin yang mencemari makanan para
kalkun tersebut. Pada manusia, aflatoksin bisa meningkatkan risiko penyakit kanker hati.

2. Ochratoksin

Ochratoksin juga merupakan salah satu jenis mikotoksin. Bisa ditemukan


mencermari produk olahan jagung atau selai. Zat ochratoksin ini menyerang organ ginjal.

3. Fumonisin

Zat fumonisin ini adalah jenis mikotoksin yang bisa mencemari jagung. Zat ini bisa
menyebabkan kekurangan pada organ adik bayi yang baru lahir. Kira-kira ada 400 jenis
mikotoksin, teman-teman. Mikotoksin biasanya mencemari bahan-bahan pangan yang masih
dalam bentuk biji. Namun, semua produk yang diolah di pabrik biasanya memiliki pengawasan
ketat.

Avisena Ashari,2019 Mengapa Kita Tidak Disarankan Makan Makanan yang Ditumbuhi Jamur? Diakses
melalui https://bobo.grid.id/read/081634109/mengapa-kita-tidak-disarankan-makan-makanan-
yang-ditumbuhi-jamur?page=all pada tanggal 17 November

Anda mungkin juga menyukai