“HYGIENE KARYAWAN”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
1. HAFIZUDDIN (P07131118130)
2. IHYA AZIZAH (P07131118134)
3. NADIA KHADIJAH (P07131118141)
4. NOR RIZNI MALINDA (P07131118147)
5. RISMA FEBRIANI (P07131118157)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki laporan ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..........................................................................................
Daftar Pustaka....................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era persaingan pasar global, kualitas Sumber Daya Manusia
merupakan salah satu kunci penentu keberhasilan suatu negara. Keunggulan
kualitas SDM merupakan potensi dasar untuk menciptakan keunggulan produk
sesuai dengan permintaan pasar. Era globalisasi juga menuntut seseorang
untuk terus meningkatkan kompetensi dan keahlian guna menghadap
ipersaingan yang semakin ketat. Selain kompetensi, hal yang tidak kalah
penting adalah pengalaman, terutama pengalaman di lapangan yang
berhubungan dengan kompetensi dan keahlian yang dimiliki seseorang
tersebut. Keahlian atau ketrampilan seseorang juga harus ditunjang dengan
adanya pengalaman kerja untuk mengetahui keadaan dunia kerja yang
syaratakan persaingan. Kunjungan Industri merupakan salah satu sarana untuk
memperkenalkan dunia kerja kepada mahasiswa. Disamping untuk
mengetahui kondisi dunia kerja, kunjungan industri jugasangat berperan dalam
membentuk pola pikir dan semangat mahasiswa untuk berpikir ke arah yang
lebih luas, sehingga diharapkan dapat tercipta mahasiswa yang kreatif dan
tidak awam dengan dunia kerja dan mampu menciptakan lapangan kerja
sendiri.
Kebutuhan akan minuman atau makanan yang sangat baik bagi kesehatan
semakin meningkat dari waktu ke waktu. PT. Amerta Indah Otsuka merupakan
salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri pangan yang
menghasilkan minuman isotonik “Pocari Sweat”. Dengan menggunakan
teknologi terbaru serta pembaharuan di bidang penelitian, perusahaan ini bisa
dikatakan sebagai perusahaan yang berbasis modern.
Higiene adalah ilmu yang berhubungan dengan masalah kesehatan dan
berbagai usaha untuk mempertahankan atau untuk memperbaiki kesehatan.
1
Karyawan terutama yang bekerja langsung dengan bahan pangan atau pangan
dapat mencemari bahan pangan atau pangan tesebut, baik berupa cemaran fisik,
kimia maupun biologis. Oleh karena itu, kebersihan karyawan dan hygiene
karyawan merupakan salah satu hal yang sangat penting yang harus diperhatikan
industri pangan agar produk pangannya bermutu dan aman untuk dikonsumsi.
Karyawan yang terlibat dalam proses produksi harus memenuhi persyaratan
sanitasi seperti kebersihan individu, perilaku yang baik, tidak menderita penyakit
infeksi dan bukan carrier dari suatu penyakit sehingga tidak menjadi agent pada
makanan yang diproduksi sehingga makanan yang dihasilkan memiliki mutu
yang baik (Chandra, 2012).
B. Tujuan
1. Mengetahui gambaran hygiene karyawan dalam suatu pabrik industri pangan.
2. Menambah pengetahuan dan informasi mengenai proses-proses, mesin-mesin,
cara pengemasan, sistem manajemen, dan lainnya di suatu industri makanan
dan minuman.
3. B.Tujuan Kunjungan
Industri
4. Kunjungan Industri ke
beberapa pabrik ini
memiliki beberapa tujuan
5. diantaranya:
2
6. 1. Memenuhi salah satu
tugas dari mata kuliah
Perancangan Pabrik I.
7. 2. Mengetahui
gambaran yang realistis
dalam merancang
pendirian sebuah
8. pabrik makanan.
9. 3.
10.
11. Mengetahui proses-
proses, mesin-mesin, cara
pengemasan, sistem
12. majanemen, dll dalam
suatu pabrik Industri
makanan.
3
13. 4. Menambah
pengetahuan dan informasi
tentang dunia kerja.
14. Kunjungan Industri ke
beberapa pabrik ini
memiliki beberapa tujuan
15. diantaranya:
16. 1. Memenuhi salah satu
tugas dari mata kuliah
Perancangan Pabrik I.
17. 2. Mengetahui
gambaran yang realistis
dalam merancang
pendirian sebuah
18. pabrik makanan.
19. 3.
4
20.
21. Mengetahui proses-
proses, mesin-mesin, cara
pengemasan, sistem
22. majanemen, dll dalam
suatu pabrik Industri
makanan.
23. 4. Menambah
pengetahuan dan informasi
tentang dunia kerja
24. Kunjungan Industri ke
beberapa pabrik ini
memiliki beberapa tujuan
25. diantaranya:
5
26. 1. Memenuhi salah satu
tugas dari mata kuliah
Perancangan Pabrik I.
27. 2. Mengetahui
gambaran yang realistis
dalam merancang
pendirian sebuah
28. pabrik makanan.
29. 3.
30.
31. Mengetahui proses-
proses, mesin-mesin, cara
pengemasan, sistem
32. majanemen, dll dalam
suatu pabrik Industri
makanan.
6
33. 4. Menambah
pengetahuan dan informasi
tentang dunia kerja
C. Manfaat
Kunjungan pada PT. Amerta Indah Otsuka ini diharapkan dapat memiliki
manfaat bagi para mahasiswa diantaranya mahasiswa dapat mengetahui dan
lebih mengerti sistem manajemen pabrik, proses dan mesin pengolahan
makanan skala industri, tata letak atau lay out perancangan tempat dan alat
dalam pabrik, dan juga mengetahui informasi-informasi dunia kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
7
dalam bentuk prosedur dan mekanisme berproses yang tepat untuk
menghasilkan output yang memenuhi standar dengan tingkat
ketidaksesuaian yang kecil. Good Manufacturing Practices yang dalam
bahasa indonesia dapat diterjemahkan menjadi Cara Produksi yang Baik
(CPB) diterapkan oleh industri yang produknya di konsumsi dan atau
digunakan oleh konsumen dengan tingkat resiko yang sedang sampai tinggi
seperti : produk obat-obatan, produk makanan, produk kosmetik, produk
perlengkapan rumah tangga, dan semua industri yang terkait dengan
produksi produk tersebut.
GMP secara luas berfokus dan berakibat pada banyak aspek, baik aspek
proses produksi maupun proses operasi dari personelnya sendiri. Yang
diutamakan dari GMP adalah agar tidak terjadi kontaminasi terhadap
produk selama proses produksi hingga informasi produk ke konsumen
sehingga produk aman dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen (Afifah,
NK, dkk, 2015).
2. Manfaat
Adapun manfaat dari penerapan Good Manufacturing Practices (GMP)
sebagai berikut:
a. Menjamin kualitas dan keamanan pangan
b. Meningkatkan kepercayaan dalam keamanan produk dan prouksi
c. Mengurangi kerugian dan pemborosan
d. Menjamin efisiensi penerapan HACCP
e. Memenuhi persyaratan peraturan/ spesifikasi/sandar
f. Meningkatkan image dan kompetensi perusahaan/organisasi
g. Meningkatkan kesempatan perusahaan/organisasi untuk memasuki
pasar global melalui produk/kemasan yang bebas bahan beracun
(kimia, fisika dan biologi)
h. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan terhadap produk
i. Menjadi pendukung dari penerapan sistem manajemen mutu
3. Ruang Lingkup
8
Berikut ini adalah berbagai hal yang dibahas dalam Cara Produksi
Pangan yang Baik :
a. Lingkungan Sarana Pengolahan
b. Bangunan dan Fasilitas Pabrik
c. Peralatan Pengolahan
d. Fasilitas dan Kegiatan Sanitasi
e. Sistem Pengendalian Hama
f. Higiene Karyawan
g. Pengendalian Proses
h. Manajemen dan Pengawasan
i. Pencatatan dan Dokumentasi
B. Higiene Karyawan
Higiene adalah ilmu yang berhubungan dengan masalah kesehatan dan
berbagai usaha untuk mempertahankan atau untuk memperbaiki kesehatan.
Karyawan terutama yang bekerja langsung dengan bahan pangan atau pangan
dapat mencemari bahan pangan atau pangan tesebut, baik berupa cemaran fisik,
kimia maupun biologis. Oleh karena itu, kebersihan karyawan dan hygiene
karyawan merupakan salah satu hal yang sangat penting yang harus diperhatikan
industri pangan agar produk pangannya bermutu dan aman untuk dikonsumsi.
Karyawan yang terlibat dalam proses produksi harus memenuhi persyaratan
sanitasi seperti kebersihan individu, perilaku yang baik, tidak menderita penyakit
infeksi dan bukan carrier dari suatu penyakit sehingga tidak menjadi agent pada
makanan yang diproduksi sehingga makanan yang dihasilkan memiliki mutu yang
baik (Chandra, 2012).
1. Kesehatan Karyawan
Karyawan yang sakit atau diduga masih membawa penyakit
(baru sembuh dari sakit) hendaknya dibebaskan dari pekerjaan yang
berhubungan langsung dengan produk pangan, karena mikrobanya
dapat mencemari produk pangan tersebut. Karyawan yang memang sakit
hendaknya diistirahatkan.
9
Beberapa contoh penyakit karyawan yang mikrobanya dapat
mencemari pangan antara lain: sakit kuning (virus hepatitis A), diare,
sakit perut, muntah, demam, sakit tenggorokan, penyakit kulit seperti
gatal, kudis, dan luka, dsb.
2. Kebersihan Karyawan
Karyawan yang bekerja di ruangan pengolahan pangan harus
selalu dalam keadaan bersih, mengenakan baju kerja serta
penutup kepala dan sepatu. Perlengkapan seperti baju kerja,
penutup kepala, dan sepatu tidak boleh dibawa keluar dari
pabrik. Karyawan harus selalu mencuci tangannya dengan sabun pada
saat-saat sebelum mulai melakukan pekerjaan mengolah produk pangan
sesudah keluar dari toilet/jamban, sesudah menangani bahan mentah
atau bahan kotor lainnya karena dapat mencemari produk pangan lainnya.
3. Kebiasaan Karyawan yang Jelek
Selama bekerja mengolah bahan pangan, karyawan di bagian
pengolahan pangan hendaknya meninggalkan kebiasaan-kebiasaan
yang dapat mencemari pangan, misalnya: merokok, meludah,
makan atau mengunyah, bersin atau batuk. Selama mengolah
bahan pangan, karyawan tidak diperbolehkan memakai perhiasan,
arloji, peniti, bros dan perlengkapan lainnya yang jika jatuh ke dalam
produk pangan dapat membahayakan konsumen yang mengkonsumsinya.
C. Hygiene Karyawan di PT. Amerta Indah Otsuka
Pabrik di PT. Amerta Indah Otsuka ini mengusung konsep clean and
modern dengan memperhatikan standar hygiene yang tinggi untuk menjaga
kualitas produk-produk yang dihasilkan dan dengan didukung dengan teknologi
yang canggih. Mikroba pembusuk atau penyebab penyakit yang mencemari
pangan dapat berasal dari tubuh karyawan terutama tangan, kuku, rambut, mulut,
hidung dan bagian lainnya. Oleh karena itu, penting bagi karyawan untuk menjaga
agar bagian-bagian tubuh ini hendaknya dipertahankan selalu bersih dan ditutup
10
agar tidak kontak dengan pangan atau produk-produk yang akan di produksi.
Untuk menjamin hygiene saat bekerja para karyawan selalu :
1. Karyawan selalu menjaga kebersihan badannya, seperti kuku yang selalu di
potong (kuku tidak panjang), tidak mengunyah atau meludah saat bekerja.
2. Karyawan selalu mengenakan pakaian kerja lengkap dengan APD yang antara
lain masker, penutup kepala, sarung tangan, dan sepatu kerja. Pakaian dan
perlengkapannya hanya dipakai untuk bekerja.
3. Meskipun di ruang produksi yang sebagian besar hampir semua proses
dilakukan menggunakan peralatan canggih dengan mesin namun karyawan
tetap selalu mencuci tangan sebelum memulai dan sesudah kegiatan
mengolah produk, dan sesudah keluar dari toilet. Pencucian tangan
merupakan hal pokok yang harus dilakukan oleh para karyawan yang terlibat
dalam penangan pangan/produk yang dibuat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
GMP secara luas berfokus dan berakibat pada banyak aspek, baik aspek
proses produksi maupun proses operasi dari personelnya sendiri
Karyawan yang terlibat dalam proses produksi harus memenuhi
persyaratan sanitasi seperti kebersihan individu, perilaku yang baik, tidak
menderita penyakit infeksi dan bukan carrier dari suatu penyakit
sehingga tidak menjadi agent pada makanan yang diproduksi sehingga
makanan yang dihasilkan memiliki mutu yang baik (Chandra, 2012).
11
Pabrik di PT. Amerta Indah Otsuka ini mengusung konsep clean and
modern dengan memperhatikan standar hygiene yang tinggi untuk
menjaga kualitas produk-produk yang dihasilkan dan dengan didukung
dengan teknologi yang canggih.
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, NK, dkk. 2015. Makalah Good Manufacturing Practices Dalam Industri
Pangan.https://www.academia.edu/15785422/MAKALAH_Good_Manufacturing
_Practices_GMP_Dalam_Industri_Pangan_Afifah_Naim_K_H3113016_Desy_Re
tno_Wulan_H3113028_Ega_Sulistyoningrum_H3113034.
12