Disusun Oleh :
Hafizuddin (P07131118130)
Ihya Azizah (P07131118134)
Nadia Khadijah (P07131118141)
Nor Rizni Malinda (P07131118147)
Risma Febriani (P07131118157)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan ini.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan
ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok 5
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..............................................................................................................3
Latar Belakang....................................................................................................................3
Rumusan Masalah...............................................................................................................4
Tujuan.................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP............................................................................................................................11
Kesimpulan.......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
Lampiran 1...............................................................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karyawan atau tenaga kerja merupakan subyek faktor produksi yang sangat
Bahkan berhasil tidaknya suatu bisnis, efisien dan efektif tidaknya suatu bisnis
ditentukan oleh sumber daya manusia yang berperan serta dalam bisnis itu sendiri.
Untuk itu sumber daya manusia harus mendapat perhatian penting, agar mereka dapat
tersebut antara lain adalah kesehatan para karyawan selama mereka melakukan
dalam tubuh kita sehingga kita jatuh sakit. Salah satu cara untuk memelihara adalah
makanan tersebut dalam keadaan bersih dan terhindar dari wholesomenes (penyakit)
Makanan yang dibutuhkan harus sehat dalam arti memiliki nilai gizi, yang optimal
seperti vitamin, mineral, hidrat arang, lemak dan lainnya. Bila salah satu faktor
3
kesehatan dan penyakit bahkan keracunan makanan. Salah satu diantaranya
dapat menyebabkan makanan tersebut dapat menjadi media bagi suatu penyakit.
bawaan makanan, salah satunya seperti keracunan dimana kasus keracunan makanan
menjadi korban penyakit tersebut. Salah satu penyebabnya adalah karena tidak
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Higiene adalah ilmu yang berhubungan dengan masalah kesehatan dan berbagai
Karyawan terutama yang bekerja langsung dengan bahan pangan atau pangan
dapat mencemari bahan pangan atau pangan tesebut, baik berupa cemaran fisik, kimia
maupun biologis. Oleh karena itu, kebersihan karyawan dan hygiene karyawan
merupakan salah satu hal yang sangat penting yang harus diperhatikan industri
pangan agar produk pangannya bermutu dan aman untuk dikonsumsi. Karyawan yang
terlibat dalam proses produksi harus memenuhi persyaratan sanitasi seperti kebersihan
individu, perilaku yang baik, tidak menderita penyakit infeksi dan bukan carrier dari
suatu penyakit sehingga tidak menjadi agent pada makanan yang diproduksi sehingga
makanan yang dihasilkan memiliki mutu yang baik (Chandra, 2012). Tenaga kerja
yang memiliki sifat inang harus mendapatkan perlakuan khusus. Praktik personal
higiene seseorang meliputi tingkat kebersihan kuku, kulit dan telinga dikarenakan
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 1098 Tahun 2003 tentang persyaratan
higiene dan sanitasi rumah makan dan restoran, penjamah makanan adalah orang yang
secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap
5
Menurut BPOM (2012), karyawan yang bekerja di bagian pangan harus memenuhi
persyaratan dalam keadaan sehat. Jika sakit atau baru sembuh dari sakit dan diduga
kuning (virus hepatitis A), diare, sakit perut, muntah, demam, sakit tenggorokan, sakit
kulit (kudis, gatal), keluarnya cairan dari telinga (congek), sakit mata (belekan), dan
sedang mengidap penyakit menular yang bekerja langsung dengan pangan dapat
menularkan penyakitnya melalui pangan. Oleh karena itu, karyawan yang sedang
1. penyakit tifus
2. penyakit disentri
4. penyakit tenggorokan
Demikian juga karyawan yang baru sembuh dari penyakit menular mungkin saja
masih membawa mikroba patogen yang dapat menular melalui pangan. Oleh karena
itu karyawan yang baru sembuh dari penyakit menular hendaknya untuk sementara
diberi pekerjaan lain yang tidak berhubungan langsung dengan pangan. Jika ada luka
pada jari pekerja, sebaiknya ditutup menggunakan plester, serta menggunakan sarung
tangan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kontaminasi dari luka berupa darah atau
6
Untuk menjaga/memastikan kesehatan karyawan disarankan melakukan tes
kesehatan terutama tes darah dan pemotretan rontgen pada dada untuk melihat
Mikroba pembusuk atau penyebab penyakit yang mencemari pangan dapat berasal
dari tubuh karyawan terutama tangan, kuku,rambut, mulut, hidung dan bagian
penutup kepala, sarung tangan, dan sepatu kerja. Pakaian dan perlengkapannya
pangan, sesudah menangani bahan mentah, atau bahan yang kotor, dan
sesudah keluar dari toilet. Pencucian tangan merupakan hal pokok yg harus
kontaminan.
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2010
tentang Alat Pelindung Diri (APD) karyawan yang terlibat dalam proses pengolahan
7
makanan hendaknya menggunakan APD selain melindungi dari bahaya di tempat
makanan dari kotoran yang menempel pada penjamah. APD yang dapat digunakan
pada penjamah antara lain masker, penutup kepala dan sarung tangan. Menurut
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomer 8 Tahun 2010 pada Pasal 2
tempat kerja.Menurut Rauf (2013), pada mulut manusia banyak terdapat kuman,
kuman tersebut dapat dipindahkan ke batang rokok dan jari perokok saat perokok
kuku.
6. Menggunakan alas tissue untuk mematikan tombol atau kran air dan membuka
pintu ruangan.
Fasilitas yg diperlukan untuk pencucian tangan yang memadai adalah bak cuci
tangan yg dilengkapi dengan saluran pembuangan tertutup, kran airpanas, sabun, dan
handuk/tissue atau mesin pengering. Bak pencucian tangan terpisah dengan bak
8
pencucian peralatan dan preparasi bahan. Satu bak pencucian tangan maksimal untuk
Cara higiene karyawan yang baik adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah
tercemarnya pangan oleh campuran fisik, kimia maupun biologis dari tubuh
karyawan. Upaya yang dapat dilakukan adalah memupuk kebiasaan karyawan yang
baik dan melatih karyawan untuk meninggalkan kebiasaan karyawan yang buruk
2. Selalu bekerja dengan penuh perhatian (tidak berbicara dan tidak mengunyah
makanan.
6. Celemek harus bersih dan tidak boleh digunakan sebagai lap tangan
8. Pekerja juga harus menggunakan sepatu yang bersih, dan sebaiknya sepatu
boot
10. Tidak mencicipi atau menyentuh makanan dengan tangan atau jari. Gunakan
9
11. Jangan sekali-sekali duduk diatas meja kerja
mencemari pangan).
3. Bersin dan batuk di depan pangan (semburan bersin atau batuk yang penuh
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
sangat mungkin sekali menjadi penyebab terjadinya gangguan dalam tubuh kita
sehingga kita jatuh sakit. Salah satu cara untuk memelihara adalah dengan
tersebut dalam keadaan bersih dan terhindar dari wholesomenes (penyakit). Oleh
karena itu, kebersihan karyawan dan hygiene karyawan merupakan salah satu hal
yang sangat penting yang harus diperhatikan industri pangan agar produk pangannya
bermutu dan aman untuk dikonsumsi. Higyene karyawan harus dijaga mulai dari
makanan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
Lampiran 1
13