Anda di halaman 1dari 2

NAMA : DITA PRAWESTA NOVANI

NIM : 041201456
PRODI : AKUNTANSI
MATA KULIAH : MANAJEMEN RESIKO DAN ASURANSI
JAWABAN TUGAS 3
1. Penejlasan :
a. Ada 2 macam jenis kontrak asuransi daiantaranya adalah
 Kontrak Bersyarat : Kontrak ini memungkinkan satu pihak memilih
memutuskan perjanjian karena Tindakan atau ketiadaan Tindakan dari pihak
lainnya. Pihak yang memiliki hak untuk memutuskan kontrak dapat juga
memilih agar kontrak ditegakkan.
 Kontrak yang Cacat Hukum : kontrak yang batal demi hukum. Perjanjian yang
tidak mempunyai kekuatan dan akibat hukum apa pun karena tidak sah atau
tidak memenuhi unsur objektif untuk sahnya suatu perjanjian.
b. Syarat kontrak asuransi :
 Adanya kesepakatan kehendak (Consensus, Agreement) : Dengan syarat
kesepakatan kehendak dimaksudkan agar suatu kontrak dianggap saah oleh
hukum, kedua belah pihak mesti ada kesesuaian pendapat tentang apa yang
diatur oleh kontrak tersebut. Oleh hukum umumnya diterima teori bahwa
kesepakatan kehendak itu ada jika tidak terjadinya salah satu unsur-unsur
sebagai berikut.
 Paksaan (dwang, duress)
 Penipuan (bedrog, fraud)
 Kesilapan (dwaling, mistake)
 Tujuannya harus legal : Maksudnya adalah bahwa suatu kontrak haruslah
dibuat dengan maksud / alasan yang sesuai hukum yang berlaku. Jadi tidak
boleh dibuat kontrak untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan
hukum. Dan isi perjanjian tidak dilarang oleh undang-undang atau tidak
bertentangan dengan kesusilaan / ketertiban umum (Pasal 1337 KUH
Perdata).
 Kedua belah pihak harus kompeten : Maksudnya adalah bahwa pihak yang
melakukan kontrak haruslah orang yang oleh hukum memang berwenang
membuat kontrak tersebut. Sebagaimana pada pasal 1330 KUH Perdata
menentukan bahwa setiap orang adalah cakap untuk membuat perikatan,
kecuali undang-undang menentukan bahwa ia tidak cakap.
 Harus ada imbalan yang harus dipertukarkan: Dalam kontrak asuransi
penanggung memberikan kompensasi berupa janji bersyarat untuk
membayar tertanggung.
2. Jumlah perusahaan perasuransian didominasi oleh industri asuransi umum, sedangkan
pertumbuhan sektor perasuransian didominasi oleh industri asuransi jiwa yang
mencatat tingkat pertumbuhan aset sangat mengesankan (41%), hampir dua kali lipat
rata-rata pertumbuhan industri asuransi umum dan industri reasuransi. Dominasi
industri asuransi jiwa tersebut ditunjang oleh dua hal yakni besar pendapatan premi
dan kontribusi keuntungan dari hasil investasi asuransi jiwa yang berada di posisi
teratas. Namun demikian, industri asuransi khusus PNS/ABRI yang termasuk ke
dalam asuransi pemerintah memiliki prospek yang cerah mengingat kinerja
pertumbuhan pendapatan premi yang berada di posisi puncak.

Anda mungkin juga menyukai