Anda di halaman 1dari 6

BAB V

METODE PENYUSUTAN

Untuk menjamin kontinuitas suatu perusahaan, maka penyusutan


terhadap suatu investasi dalam aktiva tetap merupakan hal yang sangat penting.
Jika penyusutan tersebut di tiadakan, aktiva tetap tidak dapat diganti sesuai
kebutuhan perusahaan. Penyusutan yang tidak dibebankan sebagai unsur harga
pokok di dalam perusahaan dapat mengancam kelangsungan usaha karena
ketiadaan dana yang tersedia untuk pengganti investasi dalam aktiva tetap ketika
masa pakainya tak lagi berlanjut.

1. PENGERTIAN INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP


Investasi dalam aktiva tetap adalah suatu bentuk penanaman modal dengan
harapan perusahaan tersebut dapat menghasilkan keuntungan melalui operasinya.
Aktiva tetap umunya adalah barang- barang modal pada perusahaan yang
dikembalikan secara berangsur- angsur melalui depresiasi dalam jangka panjang.
Aktiva tetap dapat berubah dalam jangka panjang setelah melampaui batas- batas
produksi tertentu, tetapi dalam jangka pendek relatif tetap.

2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUTAN


Sebelum melakukan perhitungan dalam penyusutan mesin, bangunan dan
perlengkapan lainnya di suatu perusahaan, perlu diketahui faktor- faktor yang
harus mempengaruhinya :
a. Nilai Perolehan (Replecement Cost atau Original Cost)
Nilai perolehan adalah penjumlahan biaya- biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk memperoleh aktiva tetap. Dan lawannya adalah
perusahaan tidak menjamin perusahaan tersebut memperoleh kembali
aktiva tetap sampai dana operasi jangka panjang perusahaan tersedia.
b. Taksiran Nilai Residu (Estimete Salvage Value)
Taksiran nilai residu merupakan taksiran harga penjualan dari aktiva
tetap setelah masa pemakaiannya selesai sesuai dengan metode
penyusutan yang telah di tetapkan.
c. Taksiran Masa Penggunaan (Esmate Useful Life)
Taksiran masa pakai merupakan umur ekonomis dari aktiva tetap.
Masa pakai dapat ditentukan dalam bentuk :
1. Jangka Waktu
2. Jam Kerja
3. Unit Produksi

3. METODE MENETAPKAN BESARNYA PENYUSUTAN


Dalam menentukan besarnya penyusutan bagi aktiva tetap yang
dibebankan dalam biaya perusahaan terdapat berbagai metode. Metode- metode
tersebut berbeda satu sama lain. Perusahaan bebas memilih sesuai dengan
kebijakan yang ingin dilaksanakan pimpinan perusahaan. Metode- metode
tersebut adalah :
a. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
Metode ini adalah metode depresiasi yang paling sederhana. Jumlah
pembebanan setiap tahun adalah sama. Besar depresiasi adalah cost
dari aktiva tetap di kurangi nilai residu dan di bagi dengan taksiran
umur mesin. Rumusnya adalah :
D = C-S
N

C =Cost dari aktiva tetap


S = Nilai residu aktiva tetap
N = Taksiran umur mesin dalam tahun/jam
b. Metode Jam Jasa ( Working Hours depreciation Method)
Metode ini memakai sistim penyusutan dengan menaksir jam kerja
mesin selama penggunaan mesin tersebut dan jumlah jam kerja
pemakaian setiap tahunnya. Rumusnya adalah :
D = C-S
N

C =Cost dari aktiva tetap


S = Nilai residu aktiva tetap
N = Taksiran jumlah jam kerja selama penggunaan mesin.

c. Metode Hasil Produksi (Produktive Output method)


Dalam metode ini umur kegunaan aktiva tetap ditaksir dalam satuan
jumlah unit yang di peroduksi dan beban depresiasi dihitung dengan
dasar satuan hasil produksi. Rumusnya adalah :
D = C-S
N

C =Cost dari aktiva tetap


S = Nilai residu aktiva tetap
N = Taksiran total hasil produksi

d. Metode Beban Berkurang (Reducing Charge Method)


Dalam pemakaian metode ini, depresiasi tahu- tahun pertama akan
lebih besar dari beban depresiasi tahun- tahun berikutnya
1. Sum Of the Years Digit Method
Dalam metode ini, tentukan terlebih dahulu angka dominatornya.
Contoh : masa penggunaan mesin selama 8 tahun. Maka angka
nominatornya : 1+2+3+4+5+6+7+8= 32
Maka penyusutan pertahun adalah :
Penyusutan I = 8/36 x berapa taksiran harga mesin = ….
Penyusutan II = 7/36 x berapa taksiran harga mesin = ….
Penyusutan III = 6/36 x berapa taksiran harga mesin = ….
Penyusutan IV= 5/36 x berapa taksiran harga mesin = ….
Penyusutan V = 4/36 x berapa taksiran harga mesin = ….
Penyusutan VI= 3/36 x berapa taksiran harga mesin = ….
Penyusutan VII = 2/36 x berapa taksiran harga mesin = ….
Penyusutan VIII = 1/36 x berapa taksiran harga mesin = ….
Maka akan terlihat berapa nilai penyusutan mesin pertahunnya.

2. Double Declining Balance Method


Cara ini menggunakan persentase tetap dari nilai buku dan
persentase tetap itu adalah 2N (contoh N = 8 tahun), maka cari lah
nilai selama 8 tahun

3. Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)


Dalam cara ini beban depresiasi periodik dihitung dengan cara
mengalikan tarif tetap dengan nilai buku aktiva. Setiap tahun nilai
buku aktiva ini selalu menurun.
Tarif dihitung dengan menggunakan rumus :
T=1–N S
C

Catatan :
1. Dari topik yang kita bahas diatas, maka kita akan mengetahui nilai
penyusutan dari sebuah perusahaan setiap tahun. Karena penyusun ini
sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup perusahaan.
2. Kita akan coba membahas masing- masing dari metode dan formula yang
disajikan dari topik diatas.
3. Kerjakannlah contoh soal yang Ibuk berikan ini dan langsung dikirim ke
Geoogle Classroom sesuai dengan waktu yang telah di tetapkan
4. Waktu pengumpulan tugas paling lambat Selasa tanggal 28 April 2020
jam 12.00 wib

Tugas :

1. PT. ABC melakukan investasi dalam bentuk pembelian sebuah mesin


seharga Rp. 8.000.000 dan taksiran masa pemakaiannya selama 8 tahun
dengan taksiran nilai residunya Rp. 400.000.
Pertanyaannya :
Hitunglah nilai penyusutan pertahunnya (N = taksiran umur mesin dalam
tahun / jam)

2. PT. ABC melakukan investasi dalam bentuk pembelian sebuah mesin


seharga Rp. 8.000.000 dengan taksiran nilai residunya Rp. 400.000 dan
( N = taksiran jumlah jam kerja mesinnya adalah 20.000 jam). Apabila
pemakaian mesin pada tahun pertama 3000 jam kerja dan tahun kedua 2500
jam kerja
Pertanyaannya :
Hitunglah nilai penyusutan jam kerja mesin untuk tahun pertama dan kedua
?
3. PT. ABC melakukan investasi dalam bentuk pembelian sebuah mesin
seharga Rp. 8.000.000 dengan taksiran nilai residunya Rp. 400.000 dan
( N = taksiran jumlah unit produksi adalah 760.000 unit). Dan besarnya
penyusutan dapat dihitung yaitu produksi tahun pertama 100.000 unit dan
tahun ke dua 97.000 unit
Pertanyaan :
Hitunglah nilai penyusutan unit produksi pada tahun pertama dan tahun
kedua ?
4. PT. ABC melakukan investasi dalam bentuk pembelian sebuah mesin
seharga Rp. 7.600.000, selama 8 tahun. Hitunglah nilai penyusutan selama 8
tahun dengan menggunakan metode Sum of the yeard digit method?
5. PT. ABC melakukan investasi dalam bentuk pembelian sebuah mesin
seharga Rp. 8.000.000, dengan umur ekonomis selama 8 tahun dan nilai
buku 25 % dari nilai buku awal/ nilai investasi.
Tahun Nilai Buku awal Penyusutan (25 % dari nilai Nilai buku akhir
buku awal)
1 Rp. 8.000.000 Rp. 2.000.000 Rp. 6.000.000
2 Rp. 6.000.000 Rp. 1.500.000 Rp. 4.500.000
3
4
5
6
7
8
Nilai buku awal = nilai investasi
Penyusutan = 25 % x Rp.8. 000.000 = Rp. 6.000.000
Nilai buku akhir = Nilai buku awal - penyusutan
Hitunglah nilai penyusutan sampai pada tahun ke 8

Anda mungkin juga menyukai