Anda di halaman 1dari 1

Pandemi oh pandemi

Tidak terasa sudah memasuki bulan ke 8 negara kita tercinta Indonesia mengalami
Pandemi yang berasal dari negeri panda. Segala aspek kehidupan di negara kita bahkan di dunia
terdampak pandemi. Pandemi covid – 19 itulah julukannya penyakit baru yang belum ada
obatnya yang telah merenggut jutaaan nyawa manusia di dunia. Tentu saja aspek Pendidikan
juga sangat terdampak oleh pandemi ini. Sekolah tutup, tidak adalagi keceriaan anak – anak yang
terdengar di kelas. Saat ini pendidikan formal berpindah tak lagi di sekolah tetapi di rumah.
Siswa dan guru mulai melaksanakan pembelajaran dari rumah. Tentu saja jika kalian
membayangkannya, pelaksanaannya tidak akan semudah bayangannya. Banyak hal yang
mempengaruhi kelancaran pembelajaran dari rumah. Misalnya saja, di kelas saya. Banyak siswa
yang tidak mengikuti kegiatan pembelajaran yang telah dicarang agar siswa dapat tetap saling
bertatap muka dengan gurunya. Bagaimana caranya? Banyak platform yang menyediakan
aplikasi dengan fasilitas siswa dan guru dapat saling bertatap muka atau video converence
melalui dunia maya misalnya saja zoom, google meet , Microsoft teams dan masih banyak lagi.
Tetapi sayangnya kembali lagi banyak siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran secara
video converence tersebut. Banyak kendala yang mempengaruhi kehadiran siswa saat belajar
secara video converence diantaranya adalah Pulsa atau kuota internet yang terbatas. Tidak dapat
dipungkiri, siswa saya berasal dari berbagai kalangan masyarakat. Ada masyarakat menengah ke
atas dan sebaliknya ada pula yang masyarakat menengah ke bawah. Meskipun telah diuapayakan
oleh pemerintah dengan pemberian pulsa internet tetapi masih tetap saya banyak yang tidak bisa
mengikuti pembelajaran. Setelah ditelusuri ternyata pulsa atau kuota bantuan belum masuk. Apa
yang bisa kita lakukan. Memaksa mereka untuk tetap ikut pembelajaran secara video converence.
Saya tidak sejahat itu. Saya coba upayakan cara lain agar tetap bisa memberikan hak siswa dalam
kegiatan pembelajaran meskipun masih tetap membebankan orang tua walimurid dengan datang
ke sekolah disaat kondisi krisis dengan label Surabaya zona merah. Ya Surabaya zona merah,
pelabelan ini menunjukkan kondisi yang ada di Surabaya. Banyak yang terinveksi virus Covid
-19. Jadi bagaimana apakah berbahaya memanggil walimurid ke sekolah. Insyaallah aman. Tentu
saja dengan tetap mematuhi protocol kesehatan dan diupayakan tidak terlalu lama di sekolah. Ya
pembelajaran bagi siswa dengan kemampuan terbatas saat mengikuti pembelajaran secara video
converence dilakukan dengan pemberian soal secara manual seminggu sekali.

Anda mungkin juga menyukai