Anda di halaman 1dari 3

Tugas Uts Bahasa Indonesia

Membuat Artikel Opini

Nama: Zhafarina Salsabila


Nim: 3120059
Jurusan: Ilmu Alquran dan Tafsir
Kelas: C
Dosen Pengampu: Wirayudha Pramana Bhakti M.Pd
Waspada Penyakit Saat Musim Hujan, Perhatikan
Ini untuk Kesehatan Anda
Memasuki musim hujan, sejumlah wilayah di Indonesia dilanda bencana banjir akibat
tingginya curah hujan. Pekan lalu, misalnya, terjadi banjir di beberapa daerah seperti Bandung,
Bekasi, dan Jakarta Timur. Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung, Jawa Barat,
mengakibatkan sejumlah sungai di beberapa titik meluap dan mengakibatkan banjir bandang.
Dalam situasi pandemi, penting mengetahui bagaimana menjaga kondisi tubuh dan ancaman
penyakit yang mungkin muncul di musim hujan, terutama jika terjadi banjir.

Saat dihubungi Kompas.com, 26 Oktober 2020, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas


Indonesia, Ari Fahrial Syam, mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap berbagai setelah
banjir. Merujuk tulisannya di laman Yayasan Gastroenterologi Indonesia pada 6 Januari 2020,
Ari menjelaskan, jumlah kasus beberapa penyakit biasanya meningkat setelah banjir dan musim
hujan. "Secara umum peningkatan kasus penyakit ini didasarkan pada penyebaran 3 kelompok
penyakit, yaitu penyebaran melalui makanan dan minuman, penyebaran melalui nyamuk, dan
penyebaran melalui tikus," kata Ari.Ia menyebutkan, beberapa penyakit yang ditularkan melalui
makanan dan minuman antara lain, infeksi kolera, rotavirus, disentri, demam tifoid, dan diare.
Kemudian, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk adalah Demam Berdarah Dengue (DBD)
yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.Sementara, penyakit yang ditularkan oleh
tikus adalah leptospirosis yang dibawa melalui kencing dan kotoran tikus dalam genangan
banjir.Ari mengatakan, kelompok yang paling rentan terkena penyakit tersebut adalah anak-
anak."Anak-anak merupakan kelompok rentan yang mudah terkena penyakit setelah banjir," ujar
dia.

Penyebab timbulnya penyakit Ari memaparkan, gangguan kesehatan akibat banjir terjadi
karena adanya gangguan pada tiga faktor penting, yaitu faktor daya tahan tubuh, lingkungan, dan
bakteri. Faktor daya tahan tubuh ketika banjir, masyarakat yang terkena banjir akan mengungsi
ke tempat yang lebih aman.Kondisi kebersihan lingkungan serta makanan dan minuman yang
tidak memadai akan berpengaruh pada daya tahan tubuh para pengungsi.Selain itu, para
pengungsi pun tidur dengan alas yang tidak memadai.

Kondisi ini meningkatkan kerentanan para pengungsi terhadap penyakit-penyakit setelah


banjir."Cuaca yang tidak mendukung saat ini juga dapat menurunkan daya tahan tubuh seseorang
yang tidak terkena dampak langsung banjir," kata Ari. Faktor lingkungan yang dapat
memperburuk kondisi masyarakat adalah faktor cuaca, yaitu hujan dan angin kencang
melanda.Dampak buruk ini terutama dialami oleh bayi, anak-anak, dan orang tua.

Belum lagi lingkungan sekitar banjir yang kotor dengan sampah bertebaran di mana-
mana. "Genangan air akan mengundang lalat dan kecoa, yang berpotensi mencemari makanan
dan minuman kita jika lalat dan kecoa tersebut hinggap di makanan ataupun air yang akan kita
konsumsi," ujar dia. Faktor bakteri agen pembawa penyakit yang banyak dijumpai akibat
bencana banjir adalah lalat, tikus, bakteri, dan kotoran yang menyebabkan tercemarnya air

https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/02/120300765/waspada-penyakit-saat-musim-hujan-
perhatikan-ini-untuk-kesehatan-anda?page=all#page2
bersih.Ari menyebut, tikus merupakan agen pembawa penyakit leptospirosis yang ditularkan
melalui kotoran dan kencing tikus yang bercampur dengan genangan banjir.

Cara mencegah timbulnya penyakit setelah banjir maupun akibat curah hujan yang
tinggi, Ari menyebut ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:
1. Memerhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi selalu higienis.
2. Cuci tangan menggunakan sabun atau hand antiseptic.
3. Menjaga kebersihan lingkungan setelah bajir, Ari mengingatkan untuk segera membersihkan
lokasi banjir dengan menggunakan antiseptik.
4. Konsumsi suplemen vitamin untuk kelompok rentan seperti anak-anak dan orang tua,
sebaiknya diberikan suplemen yang berisi multivitamin dan mineral apabila terjadi keterbatasan
makanan dan minuman dengan zat gizi yang lengkap akibat rumah dan lingkungan yang terkena
banjir
5. Menyiapkan stok obat-obatan untuk penyakit ringan, seperti obat penurun panas, obat anti
diare, obat sakit kepala, dan oralit.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/02/120300765/waspada-penyakit-saat-musim-hujan-
perhatikan-ini-untuk-kesehatan-anda?page=all#page2

Anda mungkin juga menyukai