Anda di halaman 1dari 2

Minggu, 21/09/2014 16:25 WIB

Bisnis Batu Akik Semakin Moncer, Pedagang Kewalahan Cari Bahan Batu Bacan
Hardani Triyoga - detikNews

Jakarta - Sejumlah pedagang batu akik di Jakarta Gems Center (JGC), Rawa Bening, Jakarta Timur
mengaku harga barangnya mengalami kenaikan. Selain permintaan konsumen yang meningkat, bahan
baku dasar yang dicari juga sudah sulit.

Salah seorang pemilik kios di lantai dua JGC, Hj. Ipan (53) mengatakan sejak tiga minggu terakhir
permintaan batu jenis bacan melonjak. Jenis bacan doko, bacan palamea, bacan kembang menurutnya
lagi dicari kolektor luar negeri dari Taiwan dan Tiongkok yang berani bayar mahal.

"Kabarnya gitu. Orang Taiwan, Cina berani samperin ke Bacan, Ambon buat cari bahan ini. Berani
bayar mahal di atas orang lokal. Nah, yang beli di sini udah langganan bisa mesen dulu. Nanti kita cari,
terus nanti olah barangnya sesuai pesenan," ujar Ipan saat ditemui di kiosnya, Minggu (21/9/2014).

Meski demikian, Ipan mengaku harga kenaikan tidak tinggi karena juga menyesuaikan dengan selera
konsumen. Apalagi, saat ini, banyak kalangan masyarakat yang tiba-tiba ngebet koleksi batu.

Untuk harga di kiosnya, dia merincikan akik garut harganya dibanderol sekitar Rp 120 ribu-Rp 950
ribu. Batu black saphir dengan harga Rp 150 ribu - Rp 9 juta. Sementara kalau bacan tergantung jenis
dan motifnya. Jika bacan doko yang sudah menjadi cincin minimal Rp 3 juta. Sementara, bacan palame
harganya bisa Rp 4,5 juta.

"Tergantung sih dik. Yang beli juga bisa nego harga. Tapi, jangan kejauhan harganya. Kalau di saya,
yang harga di atas Rp 3 juta mesti pesen dulu. Gak bisa cuma lihat terus batal, nggak jadi," kata
perempuan yang sudah tujuh tahun jualan batu akik bersama suaminya itu.

Hal senada dikatakan salah seorang pemilik kios di lantai satu JGC, Masfredi, (42). Menurut dia, untuk
batu akik, permintaan bacan dan safir masih yang tertinggi. Bacan doko, bacan palamea, bacan kasdam
harganya agak naik tergantung jenis dan motifnya.

Karena permintaan tinggi, barang dasar dari produsen sengaja dinaikan. Namun, kalau untuk batu akik
jenis lain seperti garut dan ruby harganya masih konsisten karena permintaan ini juga imbang.

"Kalau naik cuma sedikit mas, paling enggak ada 10 persen. Ini kan kita juga susah cari, tunggu
bahannya. Kalau bacan memang begitu, karena udah terkenal dan sejarahnya laku terus banyak dicari,"
kata pria yang mengaku sudah enam tahun fokus sebagai pedagang batu akik ini.

"Sekarang rebutan cari bahan batu alamnya ini. Kita juga harus berani beli dari sana sama harga yang
agak mahal supaya dapat barangnya," ujarnya.

Foto 1 dari 1

Share: Twitter | Facebook | Email


(8) Komentar | Kirim komentar
Baca Juga:
Masyarakat Tengah Gandrung Batu Akik, Bagaimana dengan Jokowi dan JK?
Melongok Keindahan Batu Bacan di Ternate, Dulu Murah Kini Jadi Incaran
Mereka yang 'Berkhidmat' Hingga larut Malam Demi Batu Akik

Anda mungkin juga menyukai