Anda di halaman 1dari 22

Dasar-Dasar PLC

Programmable Logic Controller (PLC) adalah sebuah rangkaian elektronik yang dapat
mengerjakan berbagai fungsi-fungsi kontrol pada level-level yang kompleks. PLC dapat
diprogram, dikontrol, dan dioperasikan oleh operator yang tidak berpengalaman dalam
mengoperasikan komputer. PLC umumnya digambarkan dengan garis dan peralatan pada suatu
diagram ladder. Hasil gambar tersebut pada komputer menggambarkan hubungan yang
diperlukan untuk suatu proses. PLC akan mengoperasikan semua siatem yang mempunyai output
apakah harus ON atau OFF. Dapat juga dioperasikan suatu sistem dengan output yang bervariasi.

PLC pada awalnya sebagai alat elektronik untuk mengganti panel relay. Pada saat itu PLC hanya
bekerja untuk kondisi ON-OFF untuk pengendalian motor, solenoid, dan actuator. Alat ini
mampu mengambil keputusan yang lebih baik dibandingkan relay biasa. PLC pertama-tama
banyak digunakan pada bagian otomotif. Sebelum adanya PLC, sudah banyak peralatan kontrol
sequence, ketika relay muncul, panel kontrol dengan relay menjadi kontrol sequence yang utama.
Ketika transistor muncul, solid state relay yang diterapkan seperti untuk kontrol dengan
kecepatan tinggi.

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


1
Pada tahun 1978, penemuan chip mikroprosessor menaikkan kemampuan komputer untuk segala
jenis sistem otomatisasi dengan harga yang terjangkau. Robotika, peralatan otomatis dan
komputer dari berbagai tipe, termasuk PLC berkembang dengan pesat. Program PLC makin
mudah untuk dimengerti oleh banyak orang.

Pada awal tahun 1980 PLC makin banyak digunakan. Beberapa perusahaan elektronik dan
komputer membuat PLC dalam volume yang besar. Meskipun industri peralatan mesin CNC
telah digunakan beberapa waktu yang lalu, PLC tetap digunakan. PLC juga digunakan untuk
sistem otomatisasi building dan juga security control system.
Sekarang sistem kontrol sudah meluas hingga keseluruh pabrik dan sistem kontrol total
dikombinasikan dengan kontrol feedback, pemrosesan data, dan sistem monitor terpusat. Saat ini
PLC sudah menjadi alat yang cerdas, yang merupakan kebutuhan utama di industri modern. PLC
modern juga sebagai alat yang dapat mengakuasi data dan menyimpannya.

PLC sebenarnya adalah suatu sistem elektronika digital yang dirancang agar dapat
mengendalikan mesin dengan proses mengimplementasikan fungsi nalar kendali sekuensial,
operasi pewaktuan (timing), pencacahan (counting), dan aritmatika.
PLC tidak lain adalah komputer digital sehingga mempunyai processor, unit memori, unit
kontrol, dan unit I/O, PLC berbeda dengan komputer dalam beberapa hal, yaitu :
• PLC dirancang untuk berada di lingkungan industri yang mungkin banyak debu, panas,
guncangan, dan sebagainya.
• PLC harus dapat dioperasikan serta dirawat dengan mudah oleh teknisi pabrik.
• PLC sebagian besar tidak dilengkapi dengan monitor, tetapi dilengkapi dengan peripheral port
yang berfungsi untuk memasukkan program sekaligus memonitor data atau program.

Sebagian besar PLC dapat melakukan operasi sebagai berikut :


1. Relay Logic
2. Penguncian ( Locking )
3. Pencacahan ( Counting )
4. Penambahan

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


2
5. Pengurangan
6. Pewaktuan ( Timing )
7. Kendali PID
8. Operasi BCD
9. Manipulasi Data
10. Pembandingan
11. Pergeseran

Kehandalan PLC (Programmable Logic Controller)

- Flexibility
Pada awalnya, setiap mesin produksi yang dikendalikan secara elektronik memerlukan masing-
masing kendali, misalnya 12 mesin memerlukan 12 kontroler. Sekarang dengan menggunakan
satu model dari PLC dapat mengendalikan salah satu dari 12 mesin tersebut. Tiap mesin
dikendalikan dengan masing-masing program sendiri.

- Perubahan implementasi dan koreksi error


Dengan menggunakan tipe relay yang terhubung pada panel, perubahan program akan
memerlukan waktu untuk menghubungkan kembali panel dan peralatan. Sedangkan dengan
menggunakan PLC untuk melakukan perubahan program, tidak memerlukan waktu yang lama
yaitu dengan cara merubahnya pada sebuah software. Dan jika kesalahan program terjadi, maka
kesalahan dapat langsung dideteksi keberadaannya dengan memonitor secara langsung.
Perubahannya sangat mudah, hanya mengubah diagram laddernya.

- Harga yang rendah


PLC lebih sederhana dalam bentuk, ukuran dan peralatan lain yang mendukungnya, sehingga
harga dapat dijangkau. Saat ini dapat dibeli PLC berikut timer, counter, dan input analog dalam
satu kemasan CPU. PLC mudah di dapat dan kini sudah banyak beredar di pasaran dengan
bermacam-macam merk dan tipe.

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


3
- Jumlah kontak yang banyak
PLC memiliki jumlah kontak yang banyak untuk tiap koil yang tersedia. Misal panel yang
menghubungkan relay mempunyai 5 kontak dan semua digunakan sementara pada perubahan
desain diperlukan 4 kontak lagi yang berarti diperlukan penambahan satu buah relay lagi. Ini
berarti diperlukan waktu untuk melakukan instalasinya. Dengan menggunakan PLC, hanya
diperlukan pengetikan untuk membuat 4 buah kontak lagi. Ratusan kontak dapat digunakan dari
satu buah relay, jika memori pada komputer masih memungkinkan.

- Memonitor hasil
Rangkaian program PLC dapat dicoba dahulu, ditest, diteliti dan dimodifikasi pada kantor atau
laboratorium, sehingga efisiensi waktu dapat dicapai. Untuk menguji program PLC tidak harus
diinstalasikan dahulu ke alat yang hendak dijalankan, tetapi dapat dilihat langsung pada CPU
PLC atau dilihat pada software pendukungnya.

- Observasi visual
Operasi dari rangkaian PLC dapat dilihat selama dioperasikan secara langsung melalui layar
CRT. Jika ada kesalahan operasi maupun kesalahan yang lain dapat langsung diketahui. Jalur
logika akan menyala pada layar sehingga perbaikan dapat lebih cepat dilakukan melalui
observasi visual. Bahkan beberapa PLC dapat memberikan pesan jika terjadi kesalahan.

- Kecepatan operasi
Kecepatan operasi dari PLC melebihi kecepatan operasi daripada relay pada saat bekerja yaitu
dalam beberapa mikro detik. Sehingga dapat menentukan kecepatan output dari alat yang
digunakan.

- Metode bolean atau ladder


Program PLC dapat dilakukan dengan diagram ladder oleh para teknisi atau juga menggunakan
sistem bolean atau digital bagi para pemrogram PLC yang lebih mudah dan dapat disimulasikan
pada software pendukungnya.

- Reliability

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


4
Peralatan solid state umumnya lebih tahan dibandingkan dengan relay atau timer mekanik. PLC
mampu bekerja pada kondisi lingkungan yang berat, misalnya goncangan, debu, suhu yang
tinggi, dan sebagainya.

- Penyederhanaan pemesanan komponen


PLC adalah satu peralatan dengan satu waktu pengiriman. Jika satu PLC tiba, maka semua relay,
counter, dan komponen lainnya juga tiba. Jika mendesain panel relay sebanyak 10 relay, maka
diperlukan 10 penyalur yang berbeda pula waktu pengirimannya, sehingga jika lupa memesan
satu relay akan berakibat tertundanya pengerjaan suatu panel.

- Dokumentasi
Mencetak rangkaian PLC dapat dilakukan segera secara nyata sebagian atau keseluruhan
rangkaian tanpa perlu melihat pada blueprint yang belum tentu up to date, dan juga tidak perlu
memeriksa jalur kabel dengan rangkaian.

-Keamanan
Program PLC tidak dapat diubah oleh sembarang orang dan dapat dibuatkan password.
Sedangkan panel relay biasa memungkinkan terjadinya perubahan yang sulit untuk dideteksi.

- Memudahkan perubahan dengan pemrograman ulang.


PLC dapat dengan cepat diprogram ulang, hal ini memungkinkan untuk mencampur proses
produksi, sementara produksi lainnya sedang berjalan.

Disamping beberapa kehandalan di atas, tidak bisa dipungkiri bahwa PLC juga mempunyai
beberapa kelemahan antara lain :
- Teknologi baru
Sulit untuk mengubah pola pikir beberapa personil yang telah lama menggunakan konsep relay
untuk berubah kekonsep PLC komputer.

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


5
- Aplikasi program yang tetap
Beberapa aplikasi dari proses produksi merupakan aplikasi yang tidak akan berubah selamanya
sehingga keunggulan dari pada PLC untuk mengubah program menjadi tidak berguna.

- Kondisi lingkungan
Lingkungan proses tertentu seperti panas yang tinggi dan getaran ,interferensi dengan peralatan
listrik lain membuat keterbatasan pemakaian PLC.

- Pengoperasian yang aman


Pada penggunaan sistem relay, jika sumber daya padam akan langsung mematikan seluruh
rangkaian dan tidak secara otomatis bekerja kembali PLC akan langsung menjalankan proses
yang di program, namun hal ini tergantung dari program yang dibuat.

- Operasi pada rangkaian yang tetap


Jika suatu rangkaian operasi tidak pernah diubah, seperti misalnya drum mekanik , lebih murah
jika tetap menggunakan konsep relay dari pada menggunakan PLC.

Keunggulan PLC dibanding Sistem Konvensional


Salah satu keunggulan PLC dibanding sistem konvensional kontrol panel adalah sebagai berikut :
• Pada Progammable Logic Controller :
1. Pengawatan lebih sedikit.
2. Perawatan relatif mudah .
3. Pelacakan sistem lebih sedarhana.
4. Konsumsi daya relatif rendah.
5. Dokumentasi gambar lebih sederhana dan lebih mudah dimengerti.
6. Modifikasi sistem lebih sederhana dan cepat.

• Pada Sistem Konvensional Kontrol Panel:


1. Pengawatan lebih kompleks.
2. Perawatan membutuhkan waktu yang lama.
3. Pelacakan kesalahan membutuhkan waktu yang lama.

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


6
4. Konsumsi daya yang relatif tinggi.
5. Dokumentasi gambar lebih banyak.
6. Modifikasi sistem membutuhkan waktu yang lama.

Hal-hal yang dapat dikerjakan oleh PLC


Sebagai kontrol urutan mempunyai fungsi:
1. Pengganti relay kontrol logika konvensional.
2. Pewaktu/pencacah (Timer / counter).
3. Pengganti pengontrol PCB card.
4. Mesin kontrol ( auto / semi auto/manual ).

Sebagai kontrol yang canggih mempunyai fungsi:


1. Operasi aritmatika.
2. Penanganan informasi.
3. Kontrol analog ( suhu, tekanan, dan lain-lain ).
4. PID ( Proporsional-Integral-Diferensial).
5. Kontrol motor servo.
6. Kontrol motor stepper.

Sebagai kontrol pengawasan mempunyai fungsi:


1. Proses monitor dan alarm.
2. Monitor dan diagnosa kesalahan.
3. Antarmuka dengan komputer (RS- 23C/ RS-422).
4. Antarmuka printer / ASCII.
5. Jaringan kerja otomatisasi pabrik.
6. Local Area Network.
7. Wibe Area Network.
8. FMS (Flexible Manufacturing System), CIM ( Computer Integrated Manufacturing ), FA (
factory automation ).

Konfigurasi Programmable Logic Controller

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


7
PLC mempunyai konfigurasi yang terdiri dari 6 bagian utama yaitu:
- Unit Power Supply
Unit ini berfungsi untuk memberikan tegangan pada blok CPU PLC, biasanya berupa switching
power supply.

- CPU (Central Processing Unit) PLC


Unit merupakan otak dari PLC, disinilah program akan diolah sehingga sistem kontrol yang telah
kita desain bekerja seperti yang kita inginkan. CPU PLC sangat bervariasi macamnya tergantung
pada masing-masing merk dan tipe PLC-nya.

- Memori unit
RAM : Random Acces Memory
EPROM : Eraseable Progammable Read Only Memory
EEPROM : Electrical Eraseable Programmable Read Only Memory.

- Input unit ( sebagai contoh PLC Omron )


Input digital: Input Point Digital
o DC 24 V input
o DC 5 V input / TTL (Transistor Transistor Logic)
o AC/DC 24 V input
o AC 110 V input
o AC 220 V input

Input analog : Input Point Linear


• 0 – 10 V DC
• -10 V DC – 10 V DC
• 4 – 20 mA DC

- Output unit
Output digital : Output Point Digital 1.

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


8
o Relay Output
o AC 110 V output
o AC 220 V output
o DC 24 V output,tipe PNP dan tipe NPN.

Output analog : Output Point Linier


• 0 – 1 V DC
• -10 V DC – 10 V DC
• 4 – 20 mA DC

- Peripheral
Yang termasuk dalam peripheral adalah :
1. SSS (Sysmac Support Software)
2. PROM writer
3. GPC (Graphic Programming Console)
4. FIT (Factory Intelegent Terminal)

Perangkat Keras Programmable Logic Controller


Programmable Logic Controller dapat berarti sebagai alat pengendali logika yang dapat
diprogram. PLC ini merupakan perangkat kontrol yang menerima data input dari luar yang
ditransfer dalam bentuk keputusan yang bersifat logika dan disimpan dalam memori. PLC
mempunyai perangkat keras yang berupa CPU (Central Processing Unit), modul input dan
output, memori serta piranti program.
Ketika PLC bekerja , saat itu juga PLC mengakses data input dan output, menjalankan program
instruksi, serta menjalankan peralatan eksternal.

Central Processing Unit


Central Processing Unit (CPU) merupakan pusat pengolah dan pengontrol data dari seluruh
sistem kerja PLC. Proses yang dilakukan oleh CPU ini antara lain adalah mengontrol semua
operasi, mengolah program yang ada dalam memori, serta mengatur komunikasi antara input-
output, memori dan CPU melalui sistem BUS. CPU juga berfungsi menjalankan dan mengolah

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


9
fungsi-fungsi yang diinginkan berdasarkan program yang telah ditentukan.

Memori
Agar PLC dapat bekerja sesuai harapan maka dibutuhkan suatu program untuk menjalankannya.
Program tersebut harus disimpan dengan cara tertentu agar PLC dapat mengakses perintah-
perintah sesuai yang diinstruksikan. Disamping itu juga diperlukan untuk menyimpan data
sementara selama pelaksanaan program.

Model Input Output


Model input output merupakan piranti yang menghubungkan antara PLC dengan peralatan yang
dikendalikannya. Sebagai contoh pada PLC OMRON rata-rata mempunyai 16 built-in input yang
terpasang pada unit 0 CH ( zero channel ). Namun demikian jumlah ini dapat ditambah dengan
memasang unit ekspansi I/O. Model input atau output tambahan ini dapat dipasang secara bebas
sesuai dengan kebutuhan.

Programming Console
Perangkat ini merupakan panel pemrograman yang didalamnya terdapat RAM (Random Access
Memory) yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan semi permanen pada sebuah program
yang sedang dibuat atau dimodifikasi. Program yang dituliskan ke dalam console harus dalam
bentuk mnemonic. Perangkat ini dapat dihubungkan langsung ke CPU dengan menggunakan
kabel ekstention yang dapat dipasang dan dilepas setiap saat. Apabila proses eksekusi program
telah melewati satu putaran maka panel (Programming Console) ini dapat dicabut dan
dipindahkan ke CPU lain, sedangkan CPU yang pertama tadi masih tetap bisa untuk menjalankan
programnya, tetapi harus pada posisi RUN atau MONITOR

Instruksi Dasar PLC Omron


Programmable Logic Controller (PLC) merupakan suatu unit yang secara khusus dirancang
untuk menangani suatu sistem kontrol otomatis pada mesin-mesin industri ataupun aplikasi
lainnya. Di dalam CPU PLC dapat dibayangkan seperti kumpulan ribuan relay. tetapi bukan
berarti di dalamnya terdapat banyak relay dalam ukuran yang sangat kecil melainkan di dalam
PLC berisi rangkaian elektronika digital yang dapat difungsikan seperti contact NO dan contact

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


10
NC relay. Bedanya dengan relay bahwa satu nomor contact relay (NO/NC) dapat digunakan
berkali-kali untuk semua instruksi dasar selain instruksi OUTPUT. Jadi dapat dikatakan bahwa
dalam suatu pemrograman PLC tidak diijinkan menggunakan output dengan contact yang sama.
Untuk membuat rancangan/modifikasi suatu sistem langkah-langkah yang harus diperhatikan
adalah :
Identifikasi permasalahan
Membuat peta alir
Membuat program dalam bentuk diagram ladder

Beberapa keuntungan penggunaan PLC adalah :


1. Kehandalan
2. Kebutuhan ruang yang lebih kecil
3. Dapat diprogram untuk aplikasi baru
4. Dapat melakukan lebih banyak fungsi
5. Lebih mudah diperbaiki
6. Relatif murah.

INTRUKSI – INTRUKSI DASAR PLC


Berikut ini adalah contoh sebagian perintah-perintah dasar pada PLC :
1. LOAD (LD)
Perintah ini digunakan jika urutan kerja suatu sistem kontrol hanya membutuhkan satu keadaan
logika. Logika ini mirip dengan kontak relay NO.

Simbol :

2. LOAD NOT
Perintah ini digunakan jika urutan kerja sistem kontrol hanya membutuhkan satu kondisi logika.
Logika ini mirip dengan kontak relay NC.

Simbol :

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


11
3. AND
Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari satu kondisi logika yang
harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay
NO.

Simbol :

4. AND NOT
Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari satu kondisi logika yang
harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak relay
NC.

Simbol :

5. OR
Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari salah satu kondisi logika
yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak
relay NO.

Simbol :

6. OR NOT
Perintah ini digunakan untuk urutan kerja sistem kontrol yang lebih dari salah satu kondisi logika
yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logika ini mirip dengan kontak
relay NC.

Simbol :

7. OUT

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


12
Jika kondisi logika terpenuhi, perintah ini digunakan untuk mengeluarkan satu output. Logika ini
mirip dengan kontak relay NO

Simbol :

8. OUT NOT
Jika kondisi logika terpenuhi, perintah ini digunakan untuk mengeluarkan satu output. Logika ini
mirip dengan kontak relay NC

Simbol :

9. TIMER (TIM) dan COUNTER (CNT)


Timer (TIM) dan Counter (CNT) Timer/Counter pada PLC berjumlah 512 buah yang bernomor
TC 000 sampai dengan TC 511 (tergantung tipe PLC). Dalam satu program tidak boleh ada
nomor Timer/Counter yang sama. Nilai Timer/Counter pada PLC bersifat menghitung mundur
dari nilai awal yang ditetapkan oleh program, setelah mencapai angka nol maka contact NO
timer/counter akan ON. Timer mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999 dalam bentuk
BCD dan dalam orde 100 ms. Sedangkan untuk counter mempunyai orde angka BCD dan
mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999.

Simbol TIMER : Keterangan :


Timer aktif bila kondisi eksekusi ON dan reset bila OFF. Pertama dieksekusi TIM mengukur SV
dalam orde 0,1 detik.

Simbol COUNTER Keterangan :

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


13
COMPARE –CMP(20)
Kegunaan :
Membandingkan Cp1 dan Cp2 dan hasil output ke GR, EQ dan LE flag dalam area SR
Range : Cp1 ; data ke-1 yang dibandingkan (IO, AR, DM, TC, LR, #)
Cp2 : data ke-2 yang dibandingkan (IO, AR, DM, TC, LR, #)

COMPARE-CMP (20)

DIFU(13)-diferentiate UP

DIFD (14)-Diferentiate Down

ADD (30)-BCD Add

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


14
SUB (31)-BCD Substract

III. ALAT PERCOBAAN


1. PLC 1 UNIT
2. Komputer dan Program PLC
3. Kabel penghubung
4. Power supply
5. Lampu simulasi 24 volt

IV.LANGKAH PERCOBAAN

Contoh-1 Program sederhana


Berdasarkan gambar 7. jika diinginkan saklar (S1) berfungsi untuk menghidupkan lampu (L1)
sedangkan saklar (S2) berfungsi untuk menghidupkan lampu (L2), maka bentuk diagram
laddernya seperti gambar 8.

Pengujian Program
Untuk menguji apakah ladder yang dibuat sudah benar, maka perlu dilakukan pengujian sebagai
berikut :
1. Pada menu Online, pilih DownLoad program, dan muncul kotak dialog konfirmasi download
tersebut, dan pilih Yes.
2. Proses download program akan dilakukan sampai selesai, kemudian pilih tombol Yes jika
sudah selesai.
3. Klik menu Online, pilih mode dan akan muncul kotak dialog mode operasi, pilih Run untuk

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


15
menjalankan hasil program yang di download.
4. Berikan masukan dan amati keluarannya, apakah sesuai dengan keinginan.
5. Ulangi langkah 3 jika ingin merubah, membuat program baru.. saklar (S1) dilepas maka lampu
(L1) akan mati, demikian juga dengan saklar (S1) jika saklar dilepas maka lampu (L2) mati.
Bagaimana jika diinginkan agar lampu (L1) atau (L2) tetap menyala walau saklar (S1) atau
saklar (S2) dilepas.

Gambar 9. ladder dengan latch


Contoh aplikasi fungsi Counter

Diagram di atas menunjukkan bahwa counter-000 mencacah sebanyak 5X jika diberi masukan
(saklar S2 ditekan) yang terhubung dengan input 000.02 maka lampu akan menyala, jika saklar
(S1) ditekan maka lampu akan mati (direset).

Contoh aplikasi fungsi Timer

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


16
V.DATA PERCOBAAN

V. PEMBAHASAN

PLC merupakan sistem elektronika digital yang dirancang dapat mengendalikan mesin dan
proses dengan mengimplementasikan fungsi nalar kendali sekuensial, operasi pewaktu (timer),
pencacahan (counter), dan aritmatika.
Dalam praktikum ini menggunakan program diagram lader untuk membuat program yang akan
dimasukan kedalam PLC untuk dijalankan.

Diagram Pengkawatan Sistem:

PROGRAM 1
Menghidupkan lampu dengan ketentuan :
S1 = L1 : ON
S2 = L2 : ON Hasil dari program disamping adalah :
Apabila S1 ON maka L1 = OFF

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


17
S1 OFF maka L1 = ON
S2 ON maka L2 = ON
S2 OFF maka L2 = OFF

Rangakaian PLC diatas digunakan untuk mengendalikan suatu sistem pengaturan lampu yang
dikendalikan dengan menggunkan saklar.

PROGRAM 2
Program dibawah ini hampir sama dengan program 1

Hasil dari program disamping :


S1 ON maka L1 = ON
S2 ON maka L2 = ON

Rangakaian PLC diatas digunakan untuk mengendalikan suatu sistem pengaturan lampu yang
dikendalikan dengan menggunkan saklar. Dimana setiap Saklar di ONkan maka lampu akan
menyala atau ON.

PROGRAM 3
Program dibawah ini untuk mengendalikan beberapa Lampu dalam satu saklar.

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


18
Hasil dari program diatas adalah :
S1 ON maka L1 dan L2 Hidup ON
S2 ON maka L1 dan L2 Mati OFF

Program PLC diatas digunakan untuk mengendalaikan 2 lampu dengan sistem kendali atau
pengontrol satu buah sakalar, yaitu S1 dan S2. Alamat program untuk S1 dan S2 berbeda yaitu
000.01 dan 000.02. sedangkan untuk keluaran juga berbeda. Dalam program terdapat 4 keluaran
dengan alamat [ 010.000; 010.001; 010.002; 010.003 ].
Dalam Program PLC S1 dan S2 disebut dengan masukan, Sedangkan L1 dan L2 disebut dengan
keluaran.
Flowchat program diatas adalah sebagai berikut :

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


19
PROGRAM 4
Program PLC berikut menggunakan perintah TIMER untuk digunakan sebagai waktu tunggu.

Hasilnya dari program disamping adalah :


S1 = ON, Timer 100 bcd, maka L1 ON
L2 OFF
S1 = OFF, Timer 000 bcd maka L1 OFF
L2 ON

Program PLC diatas menggunkan Timer yang digunkan sebagai waktu tunggu. Di dalam
program PLC sudah disediakan perintah Timer yang mana kita harus mengisi berapa waktu
tunggu yang diharapkan. Dalam program diatas Timer kita setting dengan #0100 artinya 100 bcd
= digunakan untuk menunggu (delay) : 100 detik. Baru program tersebut akan menjalankan
program selanjutnya.
Bila saklar S1 (00000) diaktifkan TIM000 mulai mencacah turun, selang waktu 10 detik lampu
L1 (01000) menyala.
Flowchat program diatas :

PROGRAM 5

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


20
Program PLC berikut menggunakan perintah COUNTER yang digunkan untuk mencacah.

Hasilnya dari program disamping adalah :


S1 apabila diklik sebanyak 10X Maka setelah itu L1 dan L2 menyala
S2 digunakan untuk mereset.

Program PLC diatas menggunkan Counter yang digunakan untuk mencacah. Di dalam program
PLC sudah disediakan perintah Counter yang mana kita harus mengisi berapa banyak cacah yang
diharapkan. Dalam program diatas Counter kita setting dengan #0010 artinya 10 X cacahan.
Dalam hasil program ini apabila S1 diklik sebanyak 10x maka L1 dan L2 akan menyala (ON).

VI. KESIMPULAN

Dari Program PLC ini dapat disimpulkan kesimpulan sebagai berikut :


1. Programmable Logic Controller (PLC) merupakan suatu unit yang secara khusus pengontrol
berbasisi mikroprosesor yang memanfaatkan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan
instruksi – instruksi dan untuk mengimplementasikan fungsi – fungsi semisal logika, sequencing,
pewaktu (Timing), pencacahan (counting) dan aritmatika guna untuk mengontrol mesin – mesin
dalam industri.
2. Beberapa keuntungan penggunaan PLC adalah :

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


21
• Kehandalan
• Kebutuhan ruang yang lebih kecil
• Dapat diprogram untuk aplikasi baru
• Dapat melakukan lebih banyak fungsi
• Lebih mudah diperbaiki
• Relatif murah.
• dapat mengendalikan sistem kontrol pada mesin-mesin industri secara
otomatis

PLC _ ALFITH, S.Pd, M.Pd


22

Anda mungkin juga menyukai