Guncang Papua,
Wajo Sulsel, dan Jember
Gempa kembali mengguncang wilayah Indonesia pada hari Jumat, 27 Maret
2020. Hingga pukul 20.30 WIB, lindu pertama dilaporkan terjadi di Kabupaten
Jember, Jawa Timur. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
mengungkap gempa berada di kedalaman 10 kilometer atau sekitar 128 km
barat daya Jember. Selanjutnya, Kabupaten Jayapura, Papua digoyang
gempa, pukul 04:36:40 WIB dengan kekuatan magnitudo 5,9. Lindu
dilaporkan tidak berpotensi tsunami. Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan,
menjadi wilayah ketiga yang digoyang gempa. Gempa getarkan kota ini
hingga dua kali.
Kabupaten Jember digoyang lindu magnitudo 4,9 pada pukul 03:34:16 WIB.
Berada pada kedalaman 10 kilometer, lindu berpusat di laut. BMKG lewat
laman resminya juga melaporkan, gempa Jember terletak pada koordinat 9,31
Lintang Selatan (LS) dan 113,52 Bujur Timur (BT). Atau lebih tepatnya berada
di 128 km barat daya Jember. Saat gempa terjadi, getarannya bahkan terasa
hingga Kecamatan Kuta, Bali dalam skala II-III MMI (Modified Mercalli
Intensity).
Opsi yang sesuai hanyalah opsi A, karena gempa yang berdampak hingga ke
Kuta, Bali berasal dari Jember, dan Jember ada di Jawa Timur (ada dalam
bacaan). Opsi B salah, yang benar adalah 128 km. Opsi C salah, karena ada
4, bukan 3. Opsi D dan E tidak disebutkan dalam bacaan.
Tidak ada info tentang kemungkinan tsunami di Wajo akibat gempa hingga
bacaan ini dibuat
Opsi A benar, gempa kedua di Wajo adalah yang terakhir diberitakan, dengan
magnitudo 2,8 SR, terkecil dibanding yang lain. Opsi C, D, dan E benar dan
disebutkan dalam bacaan. Opsi B adalah yang paling tidak sesuai, karena
koordinat gempa yang disebutkan di opsi B adalah koordinat gempa pertama
di Wajo, bukan yang kedua (terakhir).
Gempa sering terjadi di Papua, Sulsel, dan Jawa Timur
Jayapura
Wajo pertama
Wajo kedua
Jember
Kuta
Pusat gempa yang paling jauh dari permukaan bumi dengan kata lain adalah
yang pusat gempanya terdalam. Gempa terdalam yang diketahui pusatnya
adalah saat gempa di Wajo pertama kali, dengan kedalaman 16 km.
Jayapura
Wajo
Jember
Kuta
Jayapura
Wajo
Jember
Kuta
Jember
Jayapura
Wajo
Kuta
Jika kalian perhatikan, pusat gempa Jember berada di laut, sementara yang
lain terjadi di darat.
Partikel baru yang terdiri dari lima buah quark (tepatnya empat quark dan satu
anti-quark) berhasil ditemukan setelah eksistensinya berhasil dikonfirmasi
oleh lima eksperimen terpisah di seluruh dunia. Adalah kelompok fisikawan
yang bekerja di laboratorium SPRING-8 di Osaka, Jepang, yang pertama kali
mengamati partikel bermassa 1,54 giga elektronvolt (sekitar satu setengah
kali massa proton) ini. Hasil penemuan mereka dipublikasikan di Physical
Review Letters, salah satu jurnal fisika ternama di Amerika, bulan lalu. Tidak
begitu lama, eksperimen tersebut berhasil dikonfirmasi oleh kolaborasi
penelitian DIANA di Rusia serta kolaborasi CLAS di Jefferson Lab, Virginia,
USA. Terakhir, kolaborasi penelitian HERMES di laboratorium DESY di
Hamburg, Jerman, dan kolaborasi SAPHIR di Bonn, Jerman, juga melaporkan
hal yang sama. Bulan lalu media informasi BBC online serta harian USA
Today juga memuat berita mengejutkan ini.
Saking barunya, nama partikel yang bermuatan sama dengan positron ini pun
masih belum disepakati. Sebagian fisikawan masih menyebutnya sebagai
partikel Z+, sementara akhir-akhir ini kebanyakan menyatakannya sebagai
Theta+ atau partikel eksotik pentaquark (lima quark). Meski tidak dilarang oleh
Model Standar yang secara resmi dianut oleh semua fisikawan, keberadaan
partikel pentaquark selama ini sulit dideteksi. Namun, kemajuan pesat di
dunia akselerator serta semakin canggihnya detektor partikel saat kini
mengakhiri perburuan partikel yang telah diramalkan sejak sekitar 30 tahun
lalu. Penemuan ini tentu saja memiliki konsekuensi serius pada pandangan
umat manusia terhadap alam semesta, karena selama ini quark yang
merupakan bahan dasar penyusun jagad raya diketahui hanya dapat
membentuk partikel sub-atomik dalam kombinasi dua atau tiga quark saja.
Saat ini, topik penelitian partikel pentaquark merupakan topik yang sangat
“panas”. Puluhan paper hasil penelitian teoritis segera muncul dalam waktu
singkat setelah eksperimen pertama dikonfirmasi. Beberapa eksperimen
untuk memproduksi partikel ini juga telah diusulkan, yaitu melalui tumbukan
antara kaon dan nukleon, foton dengan proton, dan lain-lain.
Pentaquark sulit dibuktikan karena masa hidupnya yang singkat yaitu hanya
sekitar 10-10 detik
Partikel baru yang terdiri dari lima buah quark (tepatnya empat quark dan satu
anti-quark) berhasil ditemukan setelah eksistensinya berhasil dikonfirmasi
oleh lima eksperimen terpisah di seluruh dunia. Adalah kelompok fisikawan
yang bekerja di laboratorium SPRING-8 di Osaka, Jepang, yang pertama kali
mengamati partikel bermassa 1,54 giga elektronvolt (sekitar satu setengah
kali massa proton) ini. Hasil penemuan mereka dipublikasikan di Physical
Review Letters, salah satu jurnal fisika ternama di Amerika, bulan lalu. Tidak
begitu lama, eksperimen tersebut berhasil dikonfirmasi oleh kolaborasi
penelitian DIANA di Rusia serta kolaborasi CLAS di Jefferson Lab, Virginia,
USA. Terakhir, kolaborasi penelitian HERMES di laboratorium DESY di
Hamburg, Jerman, dan kolaborasi SAPHIR di Bonn, Jerman, juga melaporkan
hal yang sama. Bulan lalu media informasi BBC online serta harian USA
Today juga memuat berita mengejutkan ini.
Saking barunya, nama partikel yang bermuatan sama dengan positron ini pun
masih belum disepakati. Sebagian fisikawan masih menyebutnya sebagai
partikel Z+, sementara akhir-akhir ini kebanyakan menyatakannya sebagai
Theta+ atau partikel eksotik pentaquark (lima quark). Meski tidak dilarang oleh
Model Standar yang secara resmi dianut oleh semua fisikawan, keberadaan
partikel pentaquark selama ini sulit dideteksi. Namun, kemajuan pesat di
dunia akselerator serta semakin canggihnya detektor partikel saat kini
mengakhiri perburuan partikel yang telah diramalkan sejak sekitar 30 tahun
lalu. Penemuan ini tentu saja memiliki konsekuensi serius pada pandangan
umat manusia terhadap alam semesta, karena selama ini quark yang
merupakan bahan dasar penyusun jagad raya diketahui hanya dapat
membentuk partikel sub-atomik dalam kombinasi dua atau tiga quark saja.
Saat ini, topik penelitian partikel pentaquark merupakan topik yang sangat
“panas”. Puluhan paper hasil penelitian teoritis segera muncul dalam waktu
singkat setelah eksperimen pertama dikonfirmasi. Beberapa eksperimen
untuk memproduksi partikel ini juga telah diusulkan, yaitu melalui tumbukan
antara kaon dan nukleon, foton dengan proton, dan lain-lain.
Opsi B, C, D, dan E benar, namun opsi A tidak tepat karena setelah SPRING-
8 mempublikasikan hasil eksperimen mereka, kolaborasi penelitian DIANA di
Rusia, kolaborasi CLAS di Jefferson Lab, Virginia, USA, dan kolaborasi
penelitian HERMES di laboratorium DESY di Hamburg, Jerman, serta
kolaborasi SAPHIR di Bonn, Jerman, juga melaporkan hal yang sama.
Partikel baru yang terdiri dari lima buah quark (tepatnya empat quark dan satu
anti-quark) berhasil ditemukan setelah eksistensinya berhasil dikonfirmasi
oleh lima eksperimen terpisah di seluruh dunia. Adalah kelompok fisikawan
yang bekerja di laboratorium SPRING-8 di Osaka, Jepang, yang pertama kali
mengamati partikel bermassa 1,54 giga elektronvolt (sekitar satu setengah
kali massa proton) ini. Hasil penemuan mereka dipublikasikan di Physical
Review Letters, salah satu jurnal fisika ternama di Amerika, bulan lalu. Tidak
begitu lama, eksperimen tersebut berhasil dikonfirmasi oleh kolaborasi
penelitian DIANA di Rusia serta kolaborasi CLAS di Jefferson Lab, Virginia,
USA. Terakhir, kolaborasi penelitian HERMES di laboratorium DESY di
Hamburg, Jerman, dan kolaborasi SAPHIR di Bonn, Jerman, juga melaporkan
hal yang sama. Bulan lalu media informasi BBC online serta harian USA
Today juga memuat berita mengejutkan ini.
Saking barunya, nama partikel yang bermuatan sama dengan positron ini pun
masih belum disepakati. Sebagian fisikawan masih menyebutnya sebagai
partikel Z+, sementara akhir-akhir ini kebanyakan menyatakannya sebagai
Theta+ atau partikel eksotik pentaquark (lima quark). Meski tidak dilarang oleh
Model Standar yang secara resmi dianut oleh semua fisikawan, keberadaan
partikel pentaquark selama ini sulit dideteksi. Namun, kemajuan pesat di
dunia akselerator serta semakin canggihnya detektor partikel saat kini
mengakhiri perburuan partikel yang telah diramalkan sejak sekitar 30 tahun
lalu. Penemuan ini tentu saja memiliki konsekuensi serius pada pandangan
umat manusia terhadap alam semesta, karena selama ini quark yang
merupakan bahan dasar penyusun jagad raya diketahui hanya dapat
membentuk partikel sub-atomik dalam kombinasi dua atau tiga quark saja.
Saat ini, topik penelitian partikel pentaquark merupakan topik yang sangat
“panas”. Puluhan paper hasil penelitian teoritis segera muncul dalam waktu
singkat setelah eksperimen pertama dikonfirmasi. Beberapa eksperimen
untuk memproduksi partikel ini juga telah diusulkan, yaitu melalui tumbukan
antara kaon dan nukleon, foton dengan proton, dan lain-lain.
Opsi A salah karena neutron lah yang merupakan bagian dari atom, opsi B
dan D salah karena mereka bukanlah bagian dari satu sama lain (terpisah),
opsi E salah karena diberitahukan bahwa quark tak pernah berdiri sendiri dan
terikat oleh gluon. Yang paling mungkin benar adalah opsi C, karena
disebutkan dalam gambar bahwa lepton = elektron dan bergerak bebas (kalau
secara pengetahuan umum sekalipun, elektron tidak terikat oleh neutron
(saja), melainkan baru terikat ketika bertemu inti atom (yang memang aslinya
terdiri dari neutron dan proton)).
Partikel baru yang terdiri dari lima buah quark (tepatnya empat quark dan satu
anti-quark) berhasil ditemukan setelah eksistensinya berhasil dikonfirmasi
oleh lima eksperimen terpisah di seluruh dunia. Adalah kelompok fisikawan
yang bekerja di laboratorium SPRING-8 di Osaka, Jepang, yang pertama kali
mengamati partikel bermassa 1,54 giga elektronvolt (sekitar satu setengah
kali massa proton) ini. Hasil penemuan mereka dipublikasikan di Physical
Review Letters, salah satu jurnal fisika ternama di Amerika, bulan lalu. Tidak
begitu lama, eksperimen tersebut berhasil dikonfirmasi oleh kolaborasi
penelitian DIANA di Rusia serta kolaborasi CLAS di Jefferson Lab, Virginia,
USA. Terakhir, kolaborasi penelitian HERMES di laboratorium DESY di
Hamburg, Jerman, dan kolaborasi SAPHIR di Bonn, Jerman, juga melaporkan
hal yang sama. Bulan lalu media informasi BBC online serta harian USA
Today juga memuat berita mengejutkan ini.
Saking barunya, nama partikel yang bermuatan sama dengan positron ini pun
masih belum disepakati. Sebagian fisikawan masih menyebutnya sebagai
partikel Z+, sementara akhir-akhir ini kebanyakan menyatakannya sebagai
Theta+ atau partikel eksotik pentaquark (lima quark). Meski tidak dilarang oleh
Model Standar yang secara resmi dianut oleh semua fisikawan, keberadaan
partikel pentaquark selama ini sulit dideteksi. Namun, kemajuan pesat di
dunia akselerator serta semakin canggihnya detektor partikel saat kini
mengakhiri perburuan partikel yang telah diramalkan sejak sekitar 30 tahun
lalu. Penemuan ini tentu saja memiliki konsekuensi serius pada pandangan
umat manusia terhadap alam semesta, karena selama ini quark yang
merupakan bahan dasar penyusun jagad raya diketahui hanya dapat
membentuk partikel sub-atomik dalam kombinasi dua atau tiga quark saja.
Saat ini, topik penelitian partikel pentaquark merupakan topik yang sangat
“panas”. Puluhan paper hasil penelitian teoritis segera muncul dalam waktu
singkat setelah eksperimen pertama dikonfirmasi. Beberapa eksperimen
untuk memproduksi partikel ini juga telah diusulkan, yaitu melalui tumbukan
antara kaon dan nukleon, foton dengan proton, dan lain-lain.
Karena 2 quark membentuk meson, maka logikanya ukuran meson lah yang
lebih besar, jadi opsi C lah yang paling tidak mungkin benar (logika yang
sama juga dapat diaplikasikan untuk opsi A, B, dan E; neutron dan proton
terbentuk dari 3 quark jadi quark lebih kecil, dan ukuran keduanya mirip/tidak
beda jauh. Untuk opsi D, dapat dilihat pada gambar bahwa elektron adalah
bagian dari atom.
BBC Online
USA Today
SPRING-8
fisikazone.com
SPRING-8
DESY
DIANA
Jefferson Lab
Opsi A - D benar
8 giga elektronvolt
20 mega elektronvolt
11
12
20
21
Jadi:
7 - 3= 4
4 x 3= 12
12 - 2= 10
10 x 2= 20 (D)
20 - 1= 19
17
18
12
16
10
Polanya adalah +4, +9, +4 untuk angka di posisi n ganjil dan +9, +4, +9 untuk
angka di posisi n genap. Jadi:
6 + 4 = 10 + 9 = 19 + 4 = 23 (n ganjil)
5 + 9 = 14 + 4 = 18 (B) + 9 = 27 (n genap)
10
21
18
Kuantitas A: 7^-1
Kuantias B: 7^1/2
Kuantitas A = Kuantitas B
Hubungan antara keduanya tidak dapat ditemukan
Ketentuan soal berpangkat minus adalah: a`¹ = 1/a. Jadi, untuk Kuantitas A,
hasilnya adalah 1/7. Sementara, untuk Kuantitas B, bilangan pangkat ½
artinya akar dari bilangan tersebut. Jadi, perbandingannya adalah 1/7 dengan
akar 7. Jelas lebih besar akar 7/ Kuantitas B (karena, jika dinalar, akar 1
adalah 1, yang begitu saja sudah lebih besar dari Kuantitas A, jelas bila
bilangannya semakin besar maka hasil akarnya juga semakin besar, dan
karena setidaknya sudah >1, maka pasti Kuantitas B lebih besar dari
Kuantitas A).
Kuantitas B: Banyak peluang password yang dibuat Andi sama persis dengan
Susi apabila keduanya memakai kombinasi 4 digit angka
Kuantitas A = Kuantitas B
Yang berarti penyebut dari kuantitas B lebih besar dari kuantitas A. Semakin
besar suatu penyebut, maka semakin kecil kuantitas sebuah bilangan, yang
berarti opsi A adalah opsi yang benar.
Yuk Daftar Tryout Selanjutnya!
Stay tune di instagram kita @edukasystem!