Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH GERAK DAN PERUBAHAN PSA 19

GLIKOLISIS AEROB DAN ANAEROB

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7

1. Chika Vindi Pramita (19030654014)


2. Anastasya Herlina A. (19030654023)
3. Mutiara Kalyana P (19030654033)
4. Luthfia Kinanthi D (19030654043)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
S1 PENDIDIKAN SAINS
2020
Glikolisis

A. Pengertian glikolisis
Sumber energi utama bagi makhluk hidup adalah glukosa. Glukosa merupakan
molekul gula beratom karbon 6 yang dipecah dan dipanen energinya melalui beberapa
reaksi biokimia sel, salah satunya adalah Glikolisis.
Glikolisis merupakan salah satu reaksi metabolisme sel yang bertujuan untuk
memanen energi dari glukosa menjadi ATP, NADH dan asam piruvat. ATP dapat
langsung digunakan sebagai sumber energi siap pakai. NADH digunakan untuk
sintesis biomolekul, produksi ATP di transpor elektron, dll. Asam piruvat dipecah
lebih lanjut untuk memanen energi yang masih tersimpan dalam ikatan-ikatan kimia
senyawa ini. 
B. Tipe glikolisis
Glikolisis memiliki beberapa tipe. Salah satu tipe yang umum pada mikrob
prokariot dan eukariot adalah jalur Embden-Meyerhof-Parnas (EMP). Glikolisis
Embden-Meyerhof-Parnas terdiri dari dua tahap, yaitu: Tahap penggunaan energi dan
tahap pemanenan energi.
Pada tahap penggunaan energi, digunakan dua molekul ATP untuk
menambahkan gugus fosfat pada glukosa. Penambahan gugus fosfat akan membuat
ikatan-ikatan kimia dalam glukosa lebih reaktif. Molekul tersebut akibatnya akan
lebih mudah dipecah menjadi molekul organik yang lebih sederhana yakni
gliseraldehid-3-fosfat (G3P).
G3P mengalami oksidasi pada tahapan kedua glikolisis yang menghasilkan
asam piruvat. Reaksi-reaksi pada tahapan ini melibatkan produksi ATP dan NADH
(energi pereduksi). Maka, tahapan ini disebut sebagai tahapan pemanenan energi.
Asam piruvat pada tahapan pemanenan energi akan masuk ke siklus krebs atau siklus
glioksilat (respirasi aerob) atau fermentasi (respirasi anaerob) untuk pemanenan
energi lebih lanjut.
C. Fungsi glikolisis
Fungsi utama glikolisis adalah untuk memanen energi siap pakai (ATP) dan
energi pereduksi (NADH), serta prekursor beberapa jalur metabolisme dan biosintesis
molekul-molekul yang dibutuhkan oleh sel mikroorganisme. 
Misalnya Glukosa-6-fosfat dapat digunakan sebagai substrat lintasan pentosa
fosfat, fosfogliserat sebagai prekursor biosintesis asam amino, asam piruvat sebagai
substrat siklus krebs dan prekursor asam amino, dll.

D. Jenis glikolisis bedasarkan ketersediaan oksigen


Glikolisis adalah langkah pertama pembentukan ATP di sitosol luar
mitokondria, dengan menggunakan glukosa sebagai sumber tenaganya. Glikolisis
berlakui pada keadaan aerobik dan anaerobik, dan merupakan satu-satunya jalan
yang memungkinkan untuk menghasilkan ATP jika tiada oksigen. Oleh itu, dapat
dilihat pada organisme seperti prokariot, sel-sel seperti eritrosit, dan di sekitar
hipoksik seperti tisu otot yang terkontaminasi dengan cepat atau tisu iskemik yang
kekurangan mitokondria. Proses glikolisis boleh dibahagikan kepada glikolisis
aerobik atau anaerobik, bergantung kepada ketersediaan oksigen alam sekitar yang
berlaku. Dalam kedua proses tersebut, bahan baku glikolisis adalah glukosa dan
produk akhirnya adalah asam piruvat.
1. Glikolisis aerobik 
Glikolisis aerobik adalah laluan glikolitik yang berlaku di sitosol
dengan kehadiran oksigen. Apabila dibandingkan dengan glikolisis
anaerob, jalur ini jauh lebih cekap dan menghasilkan lebih banyak ATP
bagi setiap molekul glukosa. Dalam glikolisis aerobik, produk akhir,
pyruvate dipindahkan ke mitokondria untuk memulakan kitaran asid
Citric. Oleh itu, produk utama glikolisis aerob adalah 8 molekul ATP, air,
dan karbon dioksida.
Urutan proses yang terjadi pada gambar di atas adalah sebagai berikut :

(gambar 1.1 proses glikolisis aerob)

 Glukosa diubah menjadi glukosa, 6-fosfat disertai pemecahan ATP menjadi


ADP. ATP harus dipecah menjadi ADP karena dibutuhkan sumber energi.
 Glukosa, 6-fosfat diubah menjadi fruktosa, 6-fosfat.

 Fruktosa, 6-fosfat diubah menjadi fruktosa, 1,6-bifosfat disertai pemecahan


ATP menjadi ADP.

 Fruktosa, 1,6-bifosfat (6 atom C) dipecah menjadi 1 molekul gliseraldehid 3-


fosfat atau PGAL (3 atom C) dan 1 molekul dihidroksiaseton fosfat atau
DHAP (3 atom C). Molekul DHAP diubah menjadi senyawa PGAL, sehingga
terbentuk 2 molekul PGAL.

 Molekul PGAL diubah menjadi senyawa 1,3-bifosfogliserat dengan cara


mengikat Pi (fosfat organik). Setiap 1 molekul PGAL menghasilkan 1
NADH. 

 1,3-bifosfogliserat diubah menjadi 3-fosfogliserat. Pada reaksi ini, dihasilkan


ATP sebagai sumber energi.

 3-fosfogliserat diubah menjadi 2-fosfogliserat.

 2-fosfogliserat diubah menjadi senyawa fosfoenolpiruvat (PEP).

 Fosfoenolpiruvat diubah menjadi asam piruvat disertai pembentukan ATP.

ATP (adenosin trifosfat) merupakan sumber energi yang nantinya digunakan


untuk transpor aktif menuju mitokondria. Untuk 2 molekul NADH yang
dihasilkan akan ditransfer ke tahap transpor elektron.

Glikolisis aerob terjadi pada saat kebutuhan oksigen dalam tubuh


terpenuhi dengan baik (kaya akan oksigen) dan terjadi pada organisme
eukariotik. Produk akhir dari glikolisis aerob adalah H2O, CO2 dan 8 ATP
tiap molekul glukosa. Piruvat yang dihasilkan dari proses glikolisis aerob akan
dioksidasi menjadi asetil koenzim A. Sehingga, proses glikolisis aerob dapat
disimpulkan sebagai berikut :
 Hasil akhir : H20 + CO2 + ATP
 Jumlah ATP yang dihasilkan : 8 ATP
2. Glikolisis anaerobik 
Glikolisis anaerobik berlaku di sitoplasma apabila sel kurang oksigen
atau kurang mitokondria. Dalam kes ini, NADH dioksidakan kepada NAD
+ di sitosol dengan menukar pyruvate menjadi laktat. Glikolisis anaerobik
menghasilkan (2 laktat + 2 ATP + 2 H2O + 2 H +) dari satu molekul
glukosa. Tidak seperti glikolisis aerobik, glikolisis anaerobik
menghasilkan laktat, yang mengurangkan pH dan tidak mengaktifkan
enzim. Glikolisis anaerobic dapat dibagi menjadi 2 yaitu laktik dan alaktik.
1. Sistem energi anaerobic alaktik:
a. Menyediakan energi yang siap dipakai pada permulaan aktifitas
fisik dengan intensitas tinggi
b. Sumber diperoleh dari pemecahan ATP dan PC (fosfocreatin)
yang tersedia pada otot
c. Pada intensitas maksimum, system ini dipertahankan 6-8 detik
(simpanan ATP dan PC sangat sedikit)
d. 1 kg otot, mengandung 4-6 mM ATP dan 15-17 mM PC
e. Cabang olahraga yang menggunakan sistem ini adalah: Sprint
50 m, 100 m, 200 m, renang 25 m, dan angkat besi

2. Reaksi sistem anaerobic alaktik

1. Sistem energi anaerobic laktik:


a. Sistem asam laktat tidak dapat digunakan secara
langsung sebagai sumber energi untuk kontraksi otot.
b. Sistem ini menyediakan ATP dengan waktu yang
singkat
c. Energi diperoleh dari menguraikan glikogen otot dan
glukosa darah tanpa bantuan oksigen melalui system
glikolisis anaerobic
d. Sistem glikolisis anaerobic menghasilkan energi 2-3
ATP dan asam laktat.
e. Asam laktat yang dihasilkan akan menumpuk dan
mempengaruhi efisiensi kerja otot, nyeri otot dan
kelelahan.
f. Asam laktat diolah kembali melalui siklus Cory menjadi
glukosa
g. Cabang olahraga yang menggunakan sistem ini: sepak
bola, voli, dan basket

(gambar 2.1 proses glikolisis anaerob)


E. Perbedaan antara Glikolisis Aerobik dan Anaerobik
 Glikolisis aerobik berlaku dalam keadaan kaya oksigen, sedangkan glikolisis
anaerobik berlaku dalam keadaan kekurangan oksigen.
 Glikolisis aerobik lebih lama daripada glikolisis anaerobik; oleh itu ia
menghasilkan sejumlah besar ATP daripada glikolisis anaerobik.
 Glikolisis aerobik hanya berlaku dalam eukariota sedangkan glikolisis
anaerobik berlaku di prokariot dan eukariota.
 Tidak seperti dalam glikolisis anaerob, produk akhir Glikolisis aerobik
(piruvat) digunakan di dalam mitokondria.
 Glikolisis anaerobik menghasilkan 2ATPs setiap molekul glukosa manakala
glikolisis aerobik menghasilkan 8 ATP setiap molekul glukosa.
 Produk akhir utama glikolisis anaerobik adalah laktat, yang mungkin
membahayakan sel itu sendiri, sedangkan glikolisis aerobik adalah air dan
karbon dioksida, yang tidak membahayakan sel.

Anda mungkin juga menyukai