Abstract: Diabetes Mellitus is one of the most common degenerative diseases and which
cannot be cured, that can controlled through proper management. Insulin therapy as the most
effective pharmacological therapy, requires compliance to reduce the risk of Diabetes
Mellitus. Health locus of control is a set of beliefs about what is good and bad that affects
person's health status, this is why the health locus of control related to compliance. Purpose
to find out the correlation between health locus of control and compliance insulin therapy in
type 2 Diabetes Mellitus patients at Pancaran Kasih GMIM Hospital Manado. Method uses
cross sectional study design. Sample consisted of 40 respondents with purposive sampling
method. Results with Kolmogorov Smirnov test at significance level of 95%, obtained ρ value
is 0.077 greater than the significant value 0.05. Conclusion there is no correlation between
health locus of control and compliance insulin therapy in type 2 Diabetes Mellitus patients at
Pancaran Kasih GMIM Hospital Manado.
Keywords: Diabetes mellitus, Health Locus Of Control, Compliance
Abstrak: Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang paling sering diderita
dan yang belum dapat disembuhkan, hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengontrol
penyakit lewat pengelolaan Diabetes Melitus yang tepat. Terapi insulin sebagai terapi farmakologi
yang paling efektif, diperlukan perilaku patuh guna menurunkan resiko berkembangnya penyakit.
Health locus of control sebagai seperangkat keyakinan mengenai apa yang baik dan yang buruk
yang dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang, hal ini mengapa health locus of control
berkaitan dengan kepatuhan. Tujuan untuk mengetahui hubungan antara health locus of control
dengan kepatuhan terapi insulin pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 di RSU GMIM Pancaran
Kasih Manado. Metode menggunakan desain penelitian cross sectional study. Sampel terdiri dari
40 responden dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Hasil dengan
menggunakan uji kolmozorov smirnov pada tingkat kemaknaan 95%, didapatkan nilai ρ value
0,077 lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Kesimpulan tidak terdapat hubunganantara health
locus of control dengan kepatuhan terapi insulin pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 di RSU
GMIM Pancaran Kasih Manado.
Kata Kunci: Diabetes Melitus, Health Locus Of Control, Kepatuhan
1
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 7 Nomor 1, 8 Maret 2019
2
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 7 Nomor 1, 8 Maret 2019
3
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 7 Nomor 1, 8 Maret 2019
5
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 7 Nomor 1, 8 Maret 2019
Tabel 9. Analisis hubungan antara HLoC satu fungsi keluarga dalam bidang
dengan Kepatuhan kesehatan adalah keluarga mampu
Kepatuhan melakukan perawatan atau tindakan
HloC pemeliharaan kesehatan pada anggota
Rendah Sedang Tinggi Total ρ value
keluarga yang sakit (pasien), jika hal ini
n % n % n % n % tidak terlaksana pasien cenderung akan
merasa tertekan dan berasumsi bahwa tidak
Internal HLoC 11 27,5 11 27,5 4 10 26 65
ada yang memperhatikan kondisinya, dan
Eksternal HLoC 0 0 12 30 2 5 14 35 0,077 jika fungsi keluarga tersebut terlaksana hal
ini berkaitan dengan eksternal HLoC
Total 11 27,5 23 57,5 6 15 40 100
powerfull other, dimana pasien meyakini
Sumber: Data primer, 2018 bahwa orang lain dalam hal ini keluarga
yang memegang kontrol dalam
Berdasarkan tabel 9 diketahui menentukan status kesehatannya
bahwa dari total 26 responden penelitian selanjutnya berdampak pada perilaku patuh
yang memiliki internal HLoC, sebanyak 4 pasien itu sendiri.
orang (10%) diantaranya memiliki Faktor lain yang dapat
kepatuhan yang tinggi, 11 orang (27,5%) mempengaruhi kepatuhan diantaranya,
dengan kepatuhan sedang dan 11 orang karakteristik pengobatan (kompleksitas
(27,5%) lainnya dengan kepatuhan rendah . terapi, program pemberian perawatan),
Sedangkan dari total 14 responden dengan karakteristik dari penyakit (kompleksitas
eksternal HloC, 2 orang (5%) diantaranya penyakit, durasi penyakit), faktor
memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi, 12 intrapersonal (umur, jenis kelamin, rasa
orang (30%) memiliki kepatuhan sedang percaya diri, kondisi stress dan depresi),
dan tidak ada yang tingkat kepatuhannya faktor interpersonal (kualitas hubungan
rendah. pederita dengan penyedia layanan
Hasil yang digunakan untuk kesehatan), dan faktor lingkungan
menentukan tidak atau adanya hubungan (kelompok resiko tinggi) (WHO, 2013
merupakan hasil akhir dari uji analisis dalam Putri dan Isfandiari, 2013). Hal ini
menggunakan uji non parametric test sesuai dengan data penelitian yang
kolmogorov smirnov yang dibaca melalui didapatkan mengenai distribusi penyebaran
kolom hasil uji asymp.sig.(2-sided) responden berdasarkan lama menderita DM
didapatkan nilai sebesar 0,077. Ini berarti dan lama pemakaian insulin bahwa
nilai ρvalue (0,077)lebih dari α (0,05). kebanyakan berada dalam rentang kurang
Dengan kata lain tidak ada hubungan dari 5 tahun dan 5 sampai 10 tahun,
antara HLoC dengan kepatuhan terapi menurut peneliti didukung oleh kondisi
insulin pada pasien DM tipe II di RSU DM yang bersifat kronis yang membuat
GMIM Pancaran Kasih Manado. penderita bersikap toleransi dan
Perilaku patuh merupakan perilaku selanjutnya mengarah pada sikap pasrah
yang penting untuk dimiliki oleh setiap terhadap takdir atau nasib dan kemudian
individu yang menderita penyait kronis berpengaruh pada pembentukan eksternal
(Safitri, 2013). Ketidakpatuhan dapat HLoC chance.
membahayakan kondisi kesehatan pasien, Penderita DM yang menjalani
karena dapat memicu timbulnya terapi insulin, mutlak harus patuh pada
komplikasi lain yang dapat semakin penggunaan terapi dengan mengingat
memperburuk kondisi pasien (Mamahit, tujuan pelaksanaan terapi untuk
2018). Kepatuhan tidak hanya dipengaruhi mengontrol kadar gula dalam darah
oleh HLoC tetapi juga dipengaruhi oleh mendekati rentang normal (Alfian,
faktor lain, diantaranya faktor dukungan 2016).Health locus of control merupakan
keluarga (Mamahit, 2018). Berkaitan suatu keyakinan yang dimiliki oleh
dengan hal tersebut menurut peneliti, salah
6
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 7 Nomor 1, 8 Maret 2019
7
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 7 Nomor 1, 8 Maret 2019
IDF. (2017). Diabetes Altlas (Eighth Singal, G., Katuuk, M. E., & Bataha, Y. B.
Edition). International Diabetes Federal (2017). Hubungan Pengetahuan
Infodatin. (2014). Diabetes: Situasi Dan Tentang Terapi Insulin Dengan
Inisiasi Insulin Pada Pasien
Analisi. Pusat Data Dan Informasi
Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah
Kementrian Kesehatan Republik
Sakit Pancaran Kasih Gmim
Indonesia
Manado. Jurnal Keperawatan,
Mamahit, G., Katuuk, M., & Hamel, R. 5(1). Diakses pada tanggal 10
(2018). Dukungan Keluarga September 2018
Dengan Kepatuhan Terapi Insulin
Wijayanti, I., Rochana, N., & Sobirin, M.
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2.
A. (2018). Keyakinan Pasien Gagal
Jurnal Keperawatan ,6(1). Diakses
Jantung Dalam Mengontrol
pada tanggal 23 Maret 2018 Kesehatannya (Health Locus Of
Nuraini, A. (2013). Hubungan Antara Self- Control): Studi Preliminari.
Efficacy Dengan Health Locus Of Fakultas Kedokteran Universitas
Control Pada Penderita Diabetes Diponegoro Semarang, Indonesia,
Mellitus Tipe 2 Anggota 186.Diakses pada tanggal 7
Perkumpulan Senam Diabetes Di Desember 2018
Puskesmas Pakis Surabaya. Jurnal
Psikologis Klinis Dan Kesehatan WHO. (2016). Diabetes: Fakta Dan
Mental.Diakses pada tanggal 24 Angka. World Health Organization
November 2018
PERKENI. (2011). Konsensus:
Pengelolaan Dan Pencegahan
Diabetes Melitus Tipe 2 Di
Indonesia. Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia
Putri, N. H. K., & Isfandiari, M. A. (2013).
Hubungan Empat Pilar
Pengendalian Dm Tipe 2 Dengan
Rerata Kadar Gula Darah. Jurnal
Berkala Epidemiologi, I (2), 234-
43.Diakses pada tanggal 24
November 2018
Safitri, I. N. (2013). Kepatuhan Penderita
Diabetes Mellitus Tipe Ii Ditinjau
Dari Locus Of Control. Jurnal
Ilmiah Psikologi Terapan, 1(2),
273-290.Diakses pada tanggal 23
Maret 2018