PRODI S1 GIZI
UMITRA
2020
KLASIFIKASI MENURUT FAO:
1. Ikan darat ikan yg bermigrasi dari air laut ke air
tawar untuk bertelur
2. Ikan laut:
a. Pelagik
b. Demersal
3. Krustase, molluska dan avertebrata lain
4. Ikan paus
5. Anjing laut dan mamalia perairan
6. Penyu, kura-kura, kodok, buaya
7. Tumbuhan air: ganggang dan rumput laut
PELAGIK:
hidup di daerah permukaan laut
contoh: ikan tongkol, mackerel, herring, lemuru
dan ikan terbang
DEMERSAL:
hidup di daerah dasar atau tempat yang dalam
contoh: hiu, kakap
STRUKTUR IKAN
Tersusun atas 3 bagian utama:
1. kepala
2. batang tubuh
3. ekor
CIRI-CIRI IKAN SEGAR DAN BUSUK
BAGIAN IKAN SEGAR IKAN BUSUK
MATA Bola mata timbul dan Tenggelam dalam
bening rongga mata
INSANG Merah, daun insang Kecoklatan dan
terpisah insang melekat
LENDIR Sedikit & bersih Banyak & keruh
KULIT Mengkilat, cerah Pucat, suram
DAGING Kenyal Lunak
SISIK Melekat kuat Mudah lepas
BAU segar Busuk
STRUKTUR DAGING IKAN
Dibagi 2 tipe yaitu:
1. daging yang bergaris melintang/lurik:
a. warna merah
b. warna putih
2. daging yang polos dan otot jantung
1. Air : 66 – 84 %
2. Protein : 15 – 24 %
3. Lemak : 0.1 – 22 %
4. Mineral : 0.8 – 2 %
5. Glikogen : 0.3 %
2. PUTIH
Protein daging ikan terdiri-dari:
1. Sarkoplasma (miogen) : 20 – 30%
- dalam enzim-enzim termasuk
enzim proteolitik
- larut dalam air
2. Miofibrillar (miosin) : 65 – 75%
- dalam daging
- tidak larut air
- berperan dalam pembentukan gel dan
penggumpalan pada ikan
- mengandung miosin, aktin dan protein
pengatur seperti : tropomiosin, troponin dan
aktinin
3. Stroma (kolagen dan elastin): 5 – 8 %
- pada jaringan ikat yg terdapat di luar
serabut daging
- tidak larut air, asam, basa serta garam
kuat
- terdiri dari komponen kolagen dan/atau
elastin
PROTEIN KONEKTIN
- protein jaringan ikat yg terdapat di
dalam serabut daging dan kadarnya
tergantung spesies dan jenis daging ikan
- pada ikan sardin dan mackerel kadar
protein konektin daging merah 2 x lebih
banyak dari pada daging putih
LEMAK
- banyak mengandung C18, C20 dan C24
serta rendah SFA
- PUFA kebanyakan Pentaenoic & Hexaenoic
- SFA pada ikan 15-24% sedangkan pada
hewan darat > 50%
- Ikan mengakumulasikan lemak di dalam hati
yang merupakan sumber vitamin A, D, B dan PUFA
- Ikan dengan kandungan lemak tinggi mudah
tengik sehingga sering diasap
- Ikan yg berlemak warna ototnya lebih gelap
- asam lemak jenuh yg terbesar adalah asam
palmitat (10-18%) C16H32O2
- kolesterol lebih banyak pada daging ikan
yang merah
- PUFA pada biji-bijian biasanya C18 yaitu
LINOLEAT dan LINOLENAT yg pada
hewan laut rendah
- pada ikan air tawar kandungan asam lemak
C16 lebih besar (30% dari total asam lemak)
FATTY SEMI FATTY LEAN
1. HERRING 1. BASS 1. COD
2. MACKEREL 2. MULLET 2. HADDOCK
3. SALMON 3. PERCH
4. TUNA 4. SHARK
5. CRUSTACEA
6. MOLLUSCA
VITAMIN
PRODUKSI HISTAMIN
1. suhu 350C dan pH 3.5 - 4.5, maximum
6 – 9 mg/100 gr
2. autolisis: 10 – 15 mg/100 gr
Mikroorganisme lain yg berperan:
1. Salmonella
2. Shigella dysentriae
3. Aerobacter aerogenes
4. Clostridium perfringens (dapat
menghasilkan histamin walaupun
tidak ada histidin bebas)
PEDOMAN TINGKAT HISTAMIN PADA IKAN