Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dyah Fauziah Hasanah

NIM : 201910330311021
Fakultas : Kedokteran

AIK III-MATERI IV
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

1. Sejarah Perumusan Kepribadian Muhammadiyah

Kepribadian Muhammadiyah adalah sebuah rumusan yang menguraikan


tentang jari diri, apa dan siapa Muhammadiyah. Kemudian dituangkan dalam
bentuk sebuah teks yang dikenal sebagai Matan Kepribadian Muhammadiyah.
Adapaun sejarah pembentukannya dijabarkan sebagai berikut.
Kepribadian Muhammadiyah merupakan salah satu dari beberapa rumusan
resmi persyarikatan yang disahkan oleh Muktamar Muhammadiyah ke-35 tahun
1962 di Jakarta, atau sering disebut dengan Muktamar setengah abad.
Gagasan untuk merumuskan Kepribadian Muhammadiyah yaitu pada masa
kepemimpinan H.M. Yunus Anis (1959 — 1960). Perumusan tersebut
sesungguhnya tidak dapat dilepaskan dari keterkaitan dengan kondisi dan situasi
negara pada sekitar tahun 1962. Sebagaimana telah dimaklumi bersama bahwa
sejak Dekrit 5 Juli 1959 hingga 11 Maret 1966 negara Indonesia memasuki jaman
baru yang dikenal dengan jaman Demokrasi Terpimpin atau disebut juga jaman
Nasakom.

2. Fungsi Kepribadian Muhammadiyah


Tujuan dan fungsi dari kepribadian Muhammadiyah adalah sebagai landasan,
pendoman dan pegangan setiap gerak langkah Muhammadiyah menuju cita-cita
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

3. Isi Kepribadian Muhammadiyah


a. Apakah Muhammadiyah itu?
Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan merupakan “Gerakan Islam”.
Maksudnya dakwah Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang ditujukan kepada
dua hal yaitu perseorangan dan masyarakat.
Dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar pada bidang yang pertama atau
perseorangan terbagi menjadi 2, yaitu :
- Kepada yang telah Islam bersifat tajdid (pembaruan)
- Kepada yang belum islam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama
islam
b. Dasar amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah
Prinsip-prinsip dalam Muqadimah Anggaran Dasarnya, yaitu:
- Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah dan taat kepada Allah SWT.
- Hidup manusia harus bermanfaat.
- Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam.
- Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat.
- Ittiba kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad SAW.
- Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.
c. Pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah
Dengan memperhatikan dasar prinsip di atas, maka Muhammadiyah
berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak
membangun di segala bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta
menempuh jalan yang diridlai Allah SWT”. Artinya, setiap usaha dan aktivitas
dalam Muhammadiyah perlu didasarkan pada niat untuk beribadah kepada Allah
SWT. Kemudian niat itu dikuatkan dengan merujuk kepada ajaran Allah agar
setiap usaha yang dilakukan mendapat ridha Allah SWT.
d. Sifat Muhammadiyah
Adapun Sifat Muhammadiyah sebagai berikut:
- Beramal dan berjuang untuk perdamain dan kesejahteraan.
- Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah
- Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam
- Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan
- Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta dasar
negara yang syah
- Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi
contoh teladan yang baik
- Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan
pembangunan sesuai dengan ajaran Islam
- Kerjasama dengan golongan agama Islam mana pun dalam usaha
menyiarkan dan mengamalkan agama Islam
- Membantu pemerintah serta bekerja sama dengan golongan lain,
sebagai pemelihara dan membangun negara
- Bersifat adil serta korektif ke dalam dan ke luar dengan bijaksana

4. Penjelasan Kepribadian Muhammadiyah


Apa Muhammadiyah itu?
Hakikat Kepribadian Muhammadiyah adalah wajah dan wiyhah-nya
Persyarikatan Muhammadiyah. Wajah tersebut mencerminkan tiga predikat yang
melekat kuat sebagai Asy- Syakhsiyah atau jati dirinya secara utuh. Tiga predikat
yang dimaksud adalah Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, Dakwah dan
Tajdid.

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam


Muhammadiyah sebagai gerakan Islam didasarkan pada segi asas (’aqidah)
perjuangan Muhammadiyah. Muhammadiyah menjadikan Dinul Islam sebagai
subyek (sumber nilai) dan sumber obyek (sumber konsep) perjuangannya.
Penegasan dalam Anggaran Dasar dan pertautan historis itu menunjukkan bahwa
Muhammadiyah adalah organisasi yang tidak lepas dari semangat Islam.
Bahkan, kelahiran Muhammadiyah sendiri juga tidak lepas dari pemahaman
mendalam yang dilakukan oleh K.H. Ahmad Dahlan terhadap Al-Qur’an,
khususnya surat Ali Imran: 104. Motif gerakannya tidak lain kecuali semata-
mata untuk merealisasikan prinsip-prinsip ajaran Islam dalam kehidupan nyata.
Gerakannya hendak berusaha menampilkan wajah Islam dalam dinamika hidup,
yang dapat dihayati, dirasakan, dan dinikmati oleh manusia sebagai rahmatan lil
’alamin.

Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah


Ciri kedua dari gerakan Mehammadiyah dikenal sebagai gerakan dakwah
Islam, amar makruf nahi munkar. Ciri yang kedua ini telah muncul sejak dari
kelahirannya dan tetap melekat tak terpisahkan dalam jati diri Muhammadiyah.
Secara istilah, setidaknya ada beberapa batasan atau definisi sebagai berikut :
1. Segala aktivitas dan usaha untuk mengubah satu situasi tertentu kea rah
lain yang lebih baik, sesuai dengan ajaran Islam.
2. Usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan manusia
dan seluruh umat konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup di dunia
ini, yang meliputi amar makruf dan nahi munkar, dengan berbagai media dan
cara yang baik dan membimbing mengamal-kannya dalam perikehidupan
perorangan, keluarga (usrah), masyarakat dan bernegarai'.
3. Mengajak dan menyeru manusia atau masyarakat kepada ajaran islam,
dengan memberikan pengertian dan kesadaran akan kebenaran ajaran-ajaran
Islam sehingga manusia atau masyarakat dapat menginsyafi akan kebaikan,
kelebihan, dan keutamaan Islam bagi pembentukan pribadi yang utama, dan bagi
mengatur ketertiban hidup bermayarakat, dalam segala aspek kehidupan, seperti
bidang ‘iktikad, ibadah, akhlak, kebudayaan, pendidikan-pengajaran, ilmu
pengetahuan, sosial, ekonomi, juga dalam bidang kenegaraan-politik dan
sebagainya.

Adapun tujuan akhir atau tujuan umum dakwah Islam adalah sama dan
sebangun dengan tujuan hidup muslim, yaitu :
1. Tujuan vertical yaitu mencari keridlaan Allah SWT.
2. Tujuan horizontal yaitu menyampaikan rahmat bagi seluruh alam semesta.
Tujuan dakwah Islamiyah secara proporsional meliputi tiga sasaran, yaitu:
1. Agar umat manusia menyembah kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya
dengan sesuatu, dan tidak akan menyembah tuhan selain Allah semata-mata.
2. Agar umat manusia bersedia menerima Islam sebagai agamanya,
memurnikan keyakinannya, hanya mengakui Allah sebagai tuhannya,
membersihkan jiwanya dari penyakit nifaq (kemunafiqan) dan selalu menjaga
amal perbuatannya agar tidak bertentangan dengan ajaran agama yang
dianutnya.
3. Dakwah ditujukan untuk merubah sistem pemerintahan yang zalim ke
pemerintahan Islam.

Adapun obyek yang dijadikan sasaran dakwah (mad’u) Muhammadiyah ada


dua macam, yaitu:
1. Orang yang belum Islam
2. Orang yang sudah Islam

Muhammadiyah sebagai gerakan Tajdid


Sebagai gerakan tajdid, Muhammadiyah telah melahirkan berbagai prestasi
yang mengagumkan. Di antaranya adalah :
1. Membersihkan Islam dari pengaruh dan kebiasaan yang bukan Islam
2. Reformulasi doktrin Islam dengan pandangan alam pikiran modern
3. Reformulasi ajaran Islam dan pendidikan Islam
4. Mempertahankan Islam dari pengaruh dan serangan orang di luar Islam

Muhammadiyah sebagai gerakan Tajdid adalah sifat dakwahnya ditujukan


kepada umat Islam. Tajdid yaitu mengembalikan pemahaman dan pengamalan
umat terhadap Dinul Islam secara murni yang meliputi benar dan tepat sesuai Al
Quran dan Sunnah Rasulullah SAW. Dalam bidang amaliyah tajdid dilakukan
bersifat modernisasi. Mengaktualisasikan ajaran Islam sesuai dengan
perkembangan kehidupan masyarakat sehingga Dinul Islam menjadi Rahmatan
Lil ’Alamin.

Dasar amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah

Persyarikatan Muhammadiyah mendasarkan segala langkah, gerak dan amal


usaha diatas prinsip- prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran
Dasar Muhamadiyah.
1. Hidup manusia harus berdasarkan tauhid, ibadah dan taat kepada Allah
semata-mata.
2. Hidup Manusia Bermasyarakat.
3. Menegakkan ajaran Islam dengan keyakinan bahwa ajaran Islam adalah
satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan
dunia dan akhirat.
4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam dalam masyarakat adalah
wajib, sebagai ibadah kepada Allah dan berbuat ihsan dan islah kepada
kemanusiaan.
5. Ittiba kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad SAW.
6. Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi.

Pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah


Hukum dan ajaran agama Islam wajib dipegang teguh dan dijunjung tinggi.
Muhammadiyah berjuang dengan keyakinan bahwa kemenangan ada di tangan
Allah, dan itu akan dianugerahkan kepada siapa yang bersungguh-sungguh
berjuang dengan cara yang adil dan jujur.

Sifat Muhammadiyah
1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
2. Memperbanyak kawan dari mengamalkan ukhuwah islamiyah.
3. Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran islam.
4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
5. Mengindahkan, segala hukum, undang-undang serta dan falsafah negara yang
sah.
6. Amar maruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan
yang baik.
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan
pembangunan sesuai dengan ajaran islam.
8. Kerjasama dengan golongan lain manapun, dalam usaha menyiarkan dan
mengamalkan ajaran islam serta membela kepentingan.
9. Membantu pemerintah serta kerjasama dengan golongan lain dalam
memelihara negara dan membangunnya, untuk mencapai masyarakat yang adil
dan makmur yang diridhai.
10. Bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.

Anda mungkin juga menyukai