J DENGAN
Oleh:
Nor Mahdiyah
P07120117069
JURUSAN KEPERAWATAN
BANJARBARU
2018
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : P07120117069
Judul : Asuhan Keperawatan pada Bayi Ny. J dengan Respiratory Distress Syndrom di
Ruang Pernatalogi RSUD Ratu Zalecha Martapura
Mengetahui
Kepala Ruangan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI NY. J DENGAN
Data Bayi
Riwayat Bayi
Apgar Score :?
Panjang Badan : 48 Cm
Ibu berusia 39 tahun dengan G4 P3 A0, melahirkan dengan section caesarea karena pinggul ibu
sempit. Pada saat ibu mengandung tidak ada tanda komplikasi
1. Refleks
Reflek moro baik bayi terkejut ketika terdengar suara berisik secara tiba-tiba, genggaman
bayi kuat dapat menggenggam tangan pemeriksa, reflek hisap baik tetapi bayi di
puasakan dan terpasang NGT di mulut bayi.
2. Tonus/ Aktivitas
Bayi terlihat aktif dan menangis keras
3. Kepala/leher
Fontanel teraba lunak, wajah bayi simetris
4. Mata
Mata bayi terlihat bersih, tidak ada sekresi screla tidak anemis
5. THT
Telinga normal, simetris kira dan kanan, tidak ada sekresi, tidak ada lesi
Hidung normal, tidak ada polip, tidak ada sekresi, tidak ada lesi, simetris kiri-kanan, tidak
ada napas cuping hidung
6. Abdomen
Tekstur abdomen lunak, lingkar perut 34 cm, liver tidak teraba, tali pusat belum kering,
terpasang infus di tali pusat.
7. Thoraks
Thoraks simetris kiri dan kanan, retraksi derajat 1, clavikula normal antara kiri dan kanan
8. Paru-paru
Suara napas sama kiri dan kanan, suaranya napas bersih, respirasi menggunakan alat
bantu nasal kanul, konsentrasi O2 5lt/menit SpO2 95%.
9. Wajah
Bibir tidak sumbing, tidak ada lesi
10. Jantung
Bunyi jantung normal “lub dub”, frekuensi jantung 138x/menit, pengisian kapiler kurang
dari 2 detik.
11. Ekstermitas
Gerakan bebas, ektremitas atas normal, bergerak aktif, dapat membuka dan
menggenggam, tidak ada lesi. Ektremitas bawah normal bayi terlihat menendang, tidak
ada lesi
13. Genital
Perempuan normal
14. Anus
Paten
15. Spina
Tidak ada
16. Kulit
Warna merah muda, tidak ada sianosis, terdapat kemerahan di wajah, tidak terdapat tanda
lahir, tugor kulit elastis, tidak terdapat lanugo.
17. Suhu
Bayi berada dalam inkubator dengan suhu 33, 00C, dengan suhu kulit bayi 35, 60C
Riwayat Sosial
Budaya : Banjar
Suku : Banjar
Agama : Islam
TINGKAH LAKU
Menyentuh Ya Ya
Memeluk Tidak Tidak
Kontak mata Tidak Tidak
Berkunjung Ya Ya
Memanggil nama Ya Ya
Respon orangtua saat anaknya mengalami respiratory distress syndrom yaitu cemas, sedih, dan
takut akan kehilangan anaknya. Orang tua juga bersedia hospitalisasi agar anaknya cepat sembuh
DATA TAMBAHAN
Inj.cefotaxime 2x 140 mg
Inj. Aminophilin 2x 6 mg
Inj. Omz 2x 2 mg
DATA PENUNJANG
Laboratorium tanggal 23 Juni 2018
PRIORITAS UTAMA
4. Kaji
kesiapan
bayi untuk
minum
5. Pertahankan
pemberian
cairan
melalui
IVFD,
Glukosa
10%
6. Kolaborasi
dengan dr.
S.PA
3. Resiko Setelah dilakukan 1. Monitor 1. Mengetahui keadaan
hipotermi tindakan keperawatan temperatur umum bayi
selama 2X 24 jam klien sampai
diharapkan klien stabil 2. Mengetahui tanda dan
terhindar dari gejala hipotermi
ketidak-seimbangan 2. Monitor tanda
dan gejala 3. Mempertahankan suhu
suhu tubuh dengan
hipotermi tubuh bayi
KH :
Termoregulasi
Neonatus 3. Pertahankan 4. Memberitahukan
- Suhu 36,5-37,5˚ C panas suhu informasi kepada
- Tidak menggigil tubuh bayi keluarga tentang tanda
dan gejala hipotermi
4. Jelaskan
kepada
keluarga
tanda dan
gejala
hipotermi
5. Kolaborasi
dengan dr.
S.PA
CATATAN KEPERAWATAN
4. Jelaskan kepada
P: intervensi di lanjutkan
keluarga tanda dan
gejala hipotermi
5. Kolaborasi dengan
dr. S.PA
CATATAN PERKEMBANGAN
No Hari/Tanggal Diagnosa Perkembangan Tanda Ket
. Keperawatan Tangan
1. Jumat, 29 Gangguan pola S: bayi menangis kuat gerak
Juni 2018
nafas aktif
15.00 WITA
berhubungan O: K.U lemah
dengan takipnea 1. Inf. D5 ¼ NS
2. RR : 58x/menit
SpO2 : 97%
3. O2 fanem 5LPM
terpasang
4. Takypnea bekurang
5. OGT dialirkan,
residu, puasa (-)
6. Akral dan badan
hangat
7. Mukosa bibir kering
8. Turgor kulit baik
A: masalah belum teratasi
P: intervensi 1,2,3,4,5
dilanjutkan
I:
1. Observasi TTV
3. Monitor SpO2
P: intervensi di lanjutkan
I:
1. Lakukan observasi BAB
dan BAK jumlah dan
frekuensi serta
konsistensi
2. Monitor turgor dan
mukosa mulut
3. Monitor residu setiap 6
jam
4. Kaji kesiapan bayi untuk
minum
5. Pertahankan pemberian
cairan melalui IVFD,
Glukosa 10%
6. Kolaborasi dengan dr.
S.PA
E: bayi mulai bisa menghisap
dengan baik
3. Jumat, 29 Resiko S: bayi menangis kuat gerak
Juni 2018
hipotermi aktif
20.00 WITA
O: K.U lemah
1. Suhu : 37,5℃
2. Akral dan badan
teraba hangat
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi di lanjutkan
I:
1. Monitor temperatur
klien sampai stabil
4. Jelaskan kepada
keluarga tanda dan
gejala hipotermi
3. Monitor SpO2
4. Atur posisi kepala
sedikit ekstensi
O:
1. Bayi terpasang OGT
di mulutnya
2. Reflex hisap bayi
mulai membaik
3. OGT dialirkan,
residu tidak ada, asi
5cc (+)
4. Mukosa bibir kering
5. Turgor kulit baik
P: intervensi di lanjutkan
I:
1. Lakukan observasi
BAB dan BAK
jumlah dan frekuensi
serta konsistensi
2. Monitor turgor dan
mukosa mulut
3. Monitor residu setiap
6 jam
4. Kaji kesiapan bayi
untuk minum
5. Pertahankan
pemberian cairan
melalui IVFD,
Glukosa 10%
6. Kolaborasi dengan
dr. S.PA
O: K.U lemah
1. Suhu : 36,9℃
2. Akral dan badan
teraba hangat
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi di dilanjutkan
I:
1. Monitor temperatur
klien sampai stabil
4. Jelaskan kepada
keluarga tanda dan
gejala hipotermi
A: masalah teratasi
P: intervensi di hentikan
P: intervensi dihentikan