Anda di halaman 1dari 12

e-JournalS1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

ANALISIS SISTEM PENGAJUAN KREDIT DAN IMPLEMENTASI


PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT MIKRO
USAHA KECIL MENENGAH PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA
(PERSERO), TBK UNIT BANYUATIS

Dhamara Dimas Prasadhana1,


Ni Luh Gede Erni Sulindawati, SE. Ak, M.Pd.2, Ni Kadek Sinarwati, S.E., M.Si., Ak.3

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {dimaz_prasadhana@yahoo.com,
esulind@gmail.com, kadeksinar20@gmail.com}
@undiksha.ac.id

Abstrak
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Banyuatis salah satu
bank yang memberikan kredit mikro kepada para pelaku UMKM demi
kemajuan ekonomi rakyat. Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui
sistem pemberian kredit UMKM di BRI Unit Banyuatis,2) Untuk mengetahui
sistem pengendalian internal di BRI Unit Banyuatis dalam pemberian kredit,
dan 3) Untuk mengetahui efektivitas sistem pengajuan kredit dan SPI di BRI
Unit Banyuatis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.Data diperoleh
melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen yang selanjutnya
dianalisis melalui tahapan yaitu reduksi data, penyajian data,analisis data dan
penarikan simpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan;(1) Hasil analisis terdapat syarat,
prosedur dan proses pemberian kredit mikro kecil menengah pada PT. BRI
(Persero), Tbk Unit Banyuatis menjukan bahwa sistem pengajuan kredit sudah
baik, hal initerlihat dari tahap pengajuan kredit, analisis kredit sampai
pemutusan kredit berjalan secara terstruktursehingga proses pada sistem
pengajuan kredit berjalan dengan efektif dan efisien, dengan berdasarkan
prinsip kehati-hatian;(2) Hasil pengamatan yang dilakukan implementasi
pengendalian internal dalam pemberian kredit mikro kecil menengah pada PT.
BRI (Persero), Tbk Unit Banyuatis dikatakan sudah cukup baik, hal ini
dikarenakan adanya analisis dan evaluasi yang menyeluruh terhadap
pengajuan kredit, sehingga dapat meminalisir adanya kredit macet; (3)
Efektisitas Sistem Pengajuan Kredit dan Implementasi Pengendalian Internal
dalam Pemberian Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah di PT. BRI (Persero),
Tbk Unit Banyuatis sudah efektif, karena telah dilakukan analisis 6C secara
lengkap dan benar, itikad dari seluruh pejabat pemutus dalam memutuskan
kredit bener-benar baik dan semata-mata hanya untuk kepentingan BRI, telah
dilakukan pengecekan atas kelengkapan dan kebenaran dokumen secara hati-
hati dan sempurna, telah dilakukan pengawasan atas pencairan kredit dengan
sempurna dan telah dilakukan monitoring kredit dan proses pemberian kredit,
secara sungguh-sungguh serta dapat dibuktikan secara administratif.

Kata Kunci:Pengajuan Kredit, Sistem Pengendalian Internal


e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

Abstract.
Bank Rakyat Indonesia Inc. of Banyuatis Unit was one of which
provided micro-credit to the UMKM owners for people’s economic progress.
The purposes of this study were 1) to assess the system of crediting UMKM in
BRI of Banyuatis Unit, 2) to assess the internal control systems in BRI of
Banyuatis Unit in crediting, and 3) to determine the effectiveness of credit
application systems and SPI in BRI Banyuatis unit. This study employed a
qualitative method. The data were obtained through deep interviews,
observations, and document studies, which were further analyzed through the
stages of data reductions, data presentations, data analysis, and conclusions
drawing.
The research results indicated: (1) The results of the analysis of the
requirements, procedures and processes of crediting small, micro, and medium
credit at BRI Inc. of Banyuatis Unit showed that the system of credit application
submission stage were good, as seen from credit application stage, credit
analysis until credit termination, which proceeded structurally so that credit
application processes proceeded effectively and efficiently on the basis of the
precautionary principles; (2) From the results of observations, the
implementations of internal controls in micro, small, and medium creditings at
BRI Inc. of Banyuatis Unit were good enough. Due to a thorough analysis and
evaluation of the credit applications, so it can minimize the presence of bad
debts; and (3) The effectivity of Credit Application System and Implementation
of Internal Control in crediting Micro, Small, Medium Enterprises in BRI Inc. of
Banyuatis Unit had been effective. Since 6C analysis had been conducted
completely and correctly, faith of all official decision makers in approving the
loaned credits were really good and solely for the benefit of BRI, had
conducted proper and careful checks on the completeness and validity of the
documents, had supervised over credit disbursement properly, and had
conducted credit monitoring and credit lending process seriously and could be
verified administratively.

Keywords: Credit Application, Internal Control System

PENDAHULUAN bank adalah badan usaha yang


Kondisi dunia perbankan di menghimpun dana dari masyarakat dalam
Indonesia terus mengalami banyak bentuk simpanan dan menyalurkannya
perubahan.Selain disebabkan oleh kepada masyarakat dalam bentuk kredit
perkembangan internal dunia perbankan, dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
juga tidak terlepas dari pengaruh rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
perkembangan di luar dunia perbankan, banyak Industri perbankan telah mengalami
seperti sektor riil dalam perekonomian, perubahan besar dalam beberapa tahun
politik, hukum, dan sosial. Bank adalah terakhir. Industri ini menjadi lebih
sebuah lembaga intermediasi keuangan kompetitif.Karena dinamika kehidupan
umumnya didirikan dengan kewenangan masyarakat dewasa ini, bank sebagai
untuk menerima simpanan uang, badan usaha senantiasa harus diarahkan
meminjamkan uang, dan menerbitkan dan didorong untuk ikut berperan secara
promes atau yang dikenal sebagai nyata meningkatkan pendapatan dan
banknote.Kata bank berasal dari bahasa kesejahteraan masyarakat agar mampu
Italia banca berarti tempat penukaran uang. mengatasi ketimpangan ekonomi dan
Sedangkan menurut Undang-undang kesenjangan sosial, sehingga lebih mampu
Negara Republik Indonesia Nomor 10 berperan sebagai wadah kegiatan ekonomi
Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 rakyat.Salah satu potensi yang mendapat
tentang perbankan, yang dimaksud dengan perhatian pemerintah dan perlu
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

dikembangkan adalah sektor usaha kecil kekayaan organisasi, mengecek ketelitian


dan menengah. dan keandalan data akuntansi, mendorong
efisiensi dan mendorong dipatuhinya
Kondisi ini mengharuskan setiap kebijakan manajemen.Berdasarkan SE
pengusaha baik usaha kecil maupun No.5/22/DPNP, dengan terselenggaranya
menengah melakukan upaya demi sistem pengendalian intern yang memadai
menstabilkan atau lebih meningkatkan dalam bidang perkreditan, berarti
eksistensi usahanya.Salah satu masalah menunjukkan sikap kehati-hatian dalam
yang umumnya menjadi penghambat lembaga tersebut. Sistem pengendalian
adalah masalah permodalan usaha kecil intern yang efektif dapat membantu
dan menengah. Masalah permodalan yang pengurus ataupun pegawaiBank BRI
dihadapi mencakup aspek-aspek menjaga aset yang dimilikinya, menjamin
permodalan, masalah pembiayaan usaha, tersedianya pelaporan keuangan dan
masalah akumulasi modal, serta cara manajerial yang dapat dipercaya,
memanfaatkan fasilitas dalam rangka meningkatkan kepatuhan lembaga terhadap
pelaksanaan usahanya. ketentuan dan peraturan perundang-
PT. Bank Rakyat Indonesia undangan yang berlaku, serta mengurangi
(Persero) Tbk adalah salah satu lembaga risiko terjadinya kerugian, penyimpangan
perbankan nasional milik pemerintah yang dan pelanggaran aspek kehati-hatian.
sampai saat ini telah menunjukkan Terselenggaranya sistem pengendalian
konsistensinya dalam pemberikan melayan intern pada Bank BRI yang handal dan
demi memenuhi kebutuhan nasabah- efektif menjadi tanggung jawab dari
nasabahnya.Sampai sekarang Bank Rakyat manajemen pada Bank BRI.
Indonesia (Persero) yang didirikan sejak Pentingnya peran pengendalian
tahun 1895 tetap konsisten memfokuskan intern dalam perusahaan, maka hal ini
pada pelayanan kepada masyarakat kecil, menimbulkan masalah tersendiri bagi
diantaranya dengan memberikan fasilitas manajemen, yaitu apakah pengendalian
kredit kepada golongan pengusaha kecil. intern yang ada susah berjalan dengan
Sistem pengendalian intern efektif seperti yang diharapkan manajemen.
merupakan suatu perencanaan yang Padasuatu sistem pengendalian intern yang
meliputi struktur organisasi dan semua baik, kecurangan yang mungkin terjadi
metode dan alat-alat yang dikoordinasikan dapat diminimalisasi seperti pemberian
yang digunakan di dalam perusahaan kredit pada Bank BRI khusus ditujukan
dengan tujuan untuk menjaga keamanan untuk Kredit dari masyarakat pertimbangan
harta milik perusahaan, memeriksa dari pengurus BRI agar nantinya kredit
ketelitian dan kebenaran data akuntansi, yang diberikan oleh pihak BRI dapat
mendorong efisiensi, dan membantu meminimalkan tingtkat kerugian pada
mendorong dipatuhinya kebijakan perusahaan tersebut.Analisa pemberian
manajemen yang telah ditetapkan. Dengan kredit akan bermuara pada upaya untuk
adanya sistem pengendalian intern yang mengurangi resiko yang kemungkinan
baik akan menciptakan keuntungan dalam terjadi pada saat proses berjalannya kredit.
suatu kegitan usaha dan mencapai tujuan Analisa kredit mikro dapat ditinjau dari dua
dari perusahaan. Dengan adanya sistem sisi, yaitu analisa kualitatif dan analisa
pengendalian membuat segala aktivitas kuantitatif. Analisa kualitatif yaitu penilaian
dapat dikontrol dangan baik karena sistem atau penggalian informasi calon debitur
pengendalian intern merupakan kebijakan yang berkaitan dengan 6C (Character,
dan struktur sebagai tambahan terhadap Capacity, Capital, Collateral, Condition dan
pengendalian sistem akuntansi yang telah Constrains). Dalam tahapan ini, tenaga
diciptakan oleh manajemen dengan marketing akan menggali informasi calon
keyakinan bahwa tujuan perusahaan akan nasabah yang dapat menggambarkan
tercapai. Sistem pengendalian kondisi sifat atau watak, kemampuan bayar,
intern.Menurut Mulyadi (2008) meliputi penggunaan modal yang efektif, penilaian
struktur organisasi, metode dan ukuran- terhadap jaminan calon debitur dan kondisi
ukuran yang dikoordinasi untuk menjaga ekonomi dan politik terhadap usaha
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

sekarang dan masa depan dan kendala mikro kecil menengah di PT. Bank Rakyat
yang akan muncul. Sedangkan, analisa Indonesia (Persero), Tbk Unit Banyuatis?
kuantitatif yaitu penilaian dan penyajian Berdasarkan rumusan masalah
hasil wawancara dalam angka atau nominal maka tujuan dari penelitian ini adalah
omset usaha nasabah dan hal pribadi sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui
lainnya yang ingin diketahui dari bagaimana sistem pengajuan kredit yang
debitur.Sehingga diperoleh kemampuan diterapkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia
nasabah untuk mengembalikan kredit yang (Persero), Tbk Unit Banyuatis;(2) Untuk
diberikan oleh BRI. Kemampuan bayar mengetahui bagaimana implementasi
inilah yang digunakan BRI sebagai pengendalian internal dalam pemberian
pedoman dalam pemberian kredit mikro. kredit mikro usaha kecil menengah di PT.
Selain untuk mengetahui kemampuan Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit
bayar nasabah, analisa kuantitatif juga Banyuatis; (3) Untuk mengetahui apakah
digunakan untuk menyajikan kondisi sistem pengajuan kredit dan penerapan
keuangan calon nasabah melalui neraca implementasi pengendalian internal dalam
keuangan. Analisa kredit mikro yang pemberian kredit mikro usaha kecil
dilakukan oleh tenaga marketing BRI akan menengah pada PT. Bank Rakyat
menunjukkan kualitas kredit. Analisa yang Indonesia (Persero), Tbk Unit Banyuatis
salah akan menyebabkan kredit telah berjalan efektif sesuai dengan
bermasalah. Apabila terjadi kredit tujuannya.
bermasalah, maka akan berakibat pada
pencadangan biaya penghapusan aktiva METODE
produktif yang cukup besar sehingga Penelitian ini dilakukan dengan
mempengaruhi laba perusahaan. menggunakan metode penelitian kualitatif
Penelitian ini merupakan perpaduan atau yang sering juga disebut metode
variabel antara penelitian terdahulu yang penelitian interaksionis simbolis,
satu dengan yang lain karena sangat fenomenologi (Musthafa, 2002).Sejalan
berkaitan dan sangat sesuai dengan dengan itu, maka sasaran penelitian ini
masalah apa yang sedang terjadi di PT bukanlah pada pengukuran (kuantitas),
Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk Unit melainkan pada pemahaman terhadap
Banyuatis. Akan tetapi dalam penelitian ini, fenomena sosial dari perspektif para
peneliti memilih lokasi penelitian yang partisipan atau menurut perspektif
berbeda dari peneliti sebelumnya yaitu di emik.Lokasi penelitian dilakukan di BRI Unit
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Banyuatis.Dalam penelitian ini, data
Unit Banyuatis. dikumpulkan dari sumber primer yaitu
Oleh karena itu, peneliti ingin didapatkan langsung dari informan, serta
membahas “Analisis Sistem Pengajuan sumber sekunder yaitu diperoleh dari
Kredit dan Implementasi Pengendalian dokumen-dokumen, tulisan atau
Internal dalam Pemberian Kredit Mikro artikel.Beberapa teknik dipergunakan
Usaha Kecil Menengah pada PT. Bank secara triangulasi agar keabsahan data
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit terjamin. Informan penelitian ini ditunjuk
Banyuatis”. secara purposive sampling, mereka yang
Permaslahan di dalam penelitian ini ditunjuk ditentukan kriterianya, yakni sejauh
dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana mana mereka memahami masalah yang
sistem pengajuan kredit yang diterapkan akan dikaji sebagaimana yang dirumuskan
oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) dalam pertanyaan penelitian, posisi dalam
Tbk Unit Banyuatis? (2) Bagaimana kelembagaan organisasi, mewakili
implementasi pengendalian internal dalam kelompok-kelompok sosial yang ada, dan
pemberian kredit usaha mikro kecil keterkaitan fungsional mereka terhadap
menengah di PT. Bank Rakyat Indonesia struktur organisasi (Muhadjir, 2000).
(Persero) Tbk Unit Banyuatis? (3) Pengumpulan data dalam penelitian ini
Bagaimana efektisitas sistem pengajuan dilakukan melalui teknik wawancara
kredit dan implementasi pengendalian mendalam, observasi, dan studi dokumen.
internal dalam pemberian kredit usaha Data diolah dengan mempergunakan teknik
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

analisis data yang dikemukakan oleh c. Apabila AO menilai permohonan


Moleong (2005), yaitu: 1) Reduksi data debitur tersebut layak untuk
(data reduction), 2) Penyajian data (data diproses lebih lanjut maka AO
display), dan 3) Penarikan simpulan mengadakan kunjungan ke nasabah
(verifikasi) berdasarkan teori yang telah untuk melihat tempat usaha calon
ditentukan. debitur, serta melakukan analisa
berdasarkan pada prinsip 6C,
HASIL DAN PEMBAHASAN prinsip kehati-hatian agunan,
Hasil neraca, serta Credit Risk Scoring
Program Kredit Usaha Mikro kecil (CRR) tersebut baik, makan
menengah pada PT. Bank Rakyat permohonan fasilitas kredit terebut
Indonesia (Persero), Tbk Unit Banyuatis diajukan kepada pimpinan cabang
adalah KUR. Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan memorandum analisa kredit
adalah kredit modal kerja dana atau untuk dirapatkan dengan komite
investasi kepada Usaha Mikro, Kecil, kredit kntor cabang. Jika
Menengah dan Koprasi (UMKMK) di bidang permohonan tidak layak makan AO
usaha produktif dan layak namun beluk dengan pengawasan pimpinan
bankable dengan Rp. 500.000.000,- (lima cabang mempersiapkan surat
ratus juta rupiah) dan dijamin oleh penolakan.
perusahaan peminjam.Calon debitur KUR d. Jika rapat komite kredit kantor
adalah usaha mikro, usaha kecil, usaha cabang menyetujui usulan yang
menengah, koperasi, kelompok usaha, dan siajukan sesuai dengan limit batas
lembaga linkage yang merupakan usaha wewenang komite kredit cantor
produktif dan layak namun belum bankable cabang, maka selanjutnya AO
yang akan dipergunakan untuk kebutuhan membuat surat putusan kredit (PTK)
investasi dan/atau kebutuhan modal kerja. untuk disampaikan kepada calon
Proses Pemberian Kredit UMKM debitur.
Proses pemberian kredit di kantor e. Jika PTK yang disampaikan
cabang/unit/kantor wilayah menurut disetujui debitur, selanjutnya seluruh
pedoman pelaksanaan kredit bank rakyat dokumen diserahkan ke bagian
Indonesia adalah sebagai berikut: Administrasi Kredit (ADK) untuk
a. Calon debitur mengajukan registrasi untuk dipersiapkan
permohonan kredit memalui kantor- pengikatan, baik pengikatan
kantor BRI, lalu mengisi formulir dibawah tangan maupun secara
aplikasi permohonan kredit serta notarial.
dilengkapi dengan data-data yang f. Setelah itu akandilakukan
dibutuhkan sebagai syarat untuk pengikatan, seluruh beras atau
permohonan kredit. dokumen kredit admistrasi kredit
b. Dibawah koordinasi, pengarahan membuat surat keterangan untuk
dan pengawasan pimpinan kantor permohonan kredit pinjaman untuk
BRI, Accont Officer (AO) menerima diserahkan ke kepala cabang untuk
lembar kunjungan nasabah atas Putusan Kredit (PTK) untuk
calon debitur yang mengajukan dilakukan pencairan kredit.
permohonan kredit AO menganalisa g. Setalah seluruh dokumen siap lalu
kelengkapan dokumen pengajuan di foto copy dan di bending sebagai
fasilitas kredit atas meminta bagian arsip divisi kredit dan marketing, dan
adm. Kredit mengecek informasi surat-surat asli dari jaminan dan
kredit dari Bank Indonesia (BI) atau surat-surat asli yang berhubungan
BI Checking, serta membuat dengan kredit dimasukan kedalam
permohonan penilaian jaminan amplop khusus jaminan untuk
kepada unit kerja appraisal untuk disimpan ke dalam khasanah.
memeriksa keabsahan dan
h. Dokumen untuk persyaratan
kelengkapan dokumen serta cek
pemohonan kredit antara lain foto
bersih aguanan.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

copy KTP, foto diri, kartu keluarga, b. Pemisahan tugas (Otorisasi)


NPWP, SIUP, SITU, TDP, foto copy Adanya pemisahan tugas yang
sertifikat agunan, foto copy menerima dan mencatat surat
tabungan. permohonan kredit dri calon debitur,
Sistem pemberian kredit di PT. Bank yang dalam hal ini dilakukan oleh
Rakyat Indonesia (BRI), Tbk, seperti deskman atau coustumer servis,
gambar 1.1 di bawah ini: dengan petugas melakukan penilaian
awal dan mantra akan melakukan
penetapan klasifikasi kredit.
c. Prosedur otoritasi yang tepat
Prosedur otorisasi merupakan aspek
penting dalm prosedur permohonan
kredit.Dalam hubungan ini adalah
telah dipenuhinya persyaratan
pelaksanaan prosedur sesuai yang
ditetapkan dalam buku pedoman
kredit.
d. Dokumen dan catatan yang memadai
Setiap permohonan kredit baru,
perpanjangan jangka waktu,
perubahan jumlah, perubahan
struktur, tipe dan syarat kredit harus
berdasarkan adanya permohonan
kredit secara tertulis dari calon debitur
atau debitur dengan mengisi formulir
permohonan kredit sesuai dengan
Sumber: Penulis, 2016 standar yang berlaku dan
Gambar 1.1 Bagan Sistem Pemberian ditandatangani oleh pemohon disertai
dengan dokumen-dokumen untuk
Kredit Usaha Rakyat PT. BRI, Tbk kelengkapan permohonan kredit.
Mantra telah mengecek dan meneliti
Prinsip Kehati-hatian dalam Sistem
kepengkapan dari persyaratan dan
Pengajuan Kredit (Konservatisme)
data-data yang dibituhkan untuk
PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
dianalisa, yang meliputi berbagai
Tbk, sangat menjamin kehati-hatian atau
aspek antara lain, aspek keuangan,
konservatisme dalam pemberian kredit
aspek yuridis, teknis dan sebagainya.
kepada masyarakat. Adapun prinsip kehati-
Serta dokumen dan catatan
hatian tersebut adalah sebagai berikut:
administra cukup untuk pelaksanaan
a. Personil kompoten dapat dipercaya
pengelolaan permohonan kredit calon
1) Pejabat perkreditan BRI yang
debitur untuk proses selanjutnya.
menangani proses permohonan
e. Control fisik aktiva dan catatan
kredit mengetahui syarat-syarat
Control fisik aktiva dan catatan pada
serta data kredit yang harus
tahadapan permohoanan kredit hanya
dipenuhi oleh calon debitur, antara
sebatas pada
lain:
pemeriksaanakankelengkapan
2) Mengetahui jenis kebutuhab
terhadap syarat-syarat permohonan
pembiayaan yang diperlukan
kredit.
debitur
3) Mengetahui jenis kredit bank yang Sistem Pengendalian Internal Proses
cocok untuk pembiayaan calon Analisis dan Pengajuan Permohonan
debitur tersebut Kredit Usaha Rakyat
4) Mengetahui prosedur teknis Dalam pemberian kredit kepada
proses kredit dan masyarakat, PT. Bank Rakyat Indonesia
pengklasifikasian kredit (Persero), Tbk menerapkan sistem
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

pengendalian internal guna meminimalisir i. Kepada menerima berkas


adanya kredit macet atau kredit yang pengajuan kredit disertai pengajuan
bermasalah. Adapun sistem pengendalian dari adm. Kredit dan memeriksa
yang diterapkan, yaitu: kelengkapan isi berkas SKPP. Jika
a. Pengajuan permohoanan kredit oleh tidak sesuai maka kepala caang
debitur bersangkutan dengan menolak permohonan dan memberi
mengisi formulir SKPP. eterangan bahwa berkas harus
b. Calon debitur harus menjadi dilengkapi. Jika sesuai maka kepala
nasabah BRI, memiliki usaha yang cabang memberikan disposisi SKPP
telah berjalan minimal selama 6 untuk periksaan oleh account
bulan. officer.
c. Calon debitur melengkapi dokumen- j. Kepala cabang memberikan kembali
dokumen yang diperlukan antara berkas SKPP dan register kepada
lain fotocopy KTP, foto diri, kartu adm. Kredit dan menyiapkan
keluarga, NPWP, SIUP, SITU, TDP, formulir untuk pemeriksaan ke
foto copy agunan, serta foto copy tempat debitur.
buku tabungan. k. Adm. Kredit membuat register
d. Jika dokumen-dokumen telah penyerahan berkas SKPP kepada
dilengkapi kemudian berkas AO. Kemudian menyerahkan berkas
tersebut diberikan kepada BRI untuk yang telah disposisi oleh kepala
diperiksa kelengkapan dokumen cabang kepada AO. Selanjutnya
tersebut, jika tidak lengkap maka adm. Redit mencatat tnggal
debitur harup melengkapi diokumen penyerahan SKPP kepada AO
sebagai syarat kredit. kedalam register penyerahan berkas
e. Jika dokumen-dokumen tersebut SKPP.
lengkap maka bagian administrasi l. AO menerima berkas kemudian
kredit membuat Surat Keterangan menandatangani dokumen/register
Permohonan Pijaman (SKPP). penyerahan berkas SKPP dari adm.
f. Dan adm. Kredit mengajukan Kredit sebagai tanda terima berkas
beberapa pertanyaan kepada calon SKPP.
debitur mengenai perkiraan m. Berkas SKPP akan diperiksa
besarnya permohonan kredit usaha dahulu, jika lebih dari satu maka
serta mengisi formulir perdaftaran SKPP tersebut disusun berurutan
kredit usaha kemudian yang berdasarkan wilayah yang akan
akanditandatangani. dikunjungi.
g. Jika adm. Kredit menerima bukti n. Perhitungan suku bunga ditetapkan
kepemilikan aguanan dari calon dengan perhitungan flat rate system
debitur maka adm. Kredit mengisi yaitu bahwa bunga UMKM dihitung
formilir tanda terima bukti aguann dari besarnya maksimum kredit
dan di foto copy sebanyak dua mula-mula danakan dibebankan
rangkap satu untuk calon debitur sepanjang waktu ktedit.
dan rangkap kedua untuk
diarsipkan. Pembahasan
h. ADK mencatat pendaftaran Sistem Pengajuan Kredit pada PT. Bank
permohonan kredit UMKM pada Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit
register SKPP, mencatat nomor dan Banyuatis
nomor induk pinjaman atas nama Sistem pengajuan kredit pada PT.
debitur. Serta mencatat dokumen Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit
yang telah diterima oleh debitur saat Banyuatis sudah baik.Karena program atau
register pada pengawasan dokumen produk kredit pada BRI terjamin, dengan
penting kredit UMKM. Lalu syarat-syarat yang jelas dan mekanisme
menyerahkan dokumen kepada pengajuan sampai pemutusan kredit
kepada cabang. terstruktur dengan baik sesuai pedoman
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

yang ada, sehingga memudahkan debitur kredit. Ini berarti bahwa


maupun petugas untuk memproses kredit persetujuan pemberian kredit
sesuai dengan ketentuan dan kapasitasnya tidak boleh berdasarkan semata-
masing-masing. Berdasarkan hasil mata atas pertimbangan
penelitian yang sudah peneliti lakukan, permohonan untuk satutransaksi
adapun tahapan dalam proses kredit yang atau satu rekening kredit dari
ada di PT. Bank Rakyat Indonesia pemohon, namun harus
(Persero), Tbk Unit Banyuatis yaitu: didasarkan atas dasar penilaian
a. Pengajuan Kredit seluruh kredit dari pemohon
Secara umum pengajuan kredit di kredit yang telah diberikan dan
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), atau akan diberikan secara
Tbk Unit Banyuatis sama dengan syarat bersama-sama oleh bank.
umum pengajuan kredit seperti bank 3) Analisis kredit harus dibuat
lainnya. Dokumen yang diperlukan yang secara lengkap, akurat, dan
paling utama adlah identitas diri, SIUO objektif yang sekurang-
dan sertifikat agunan yang akan kurangnya meliputigambaran
digunakan. Hal ini sesuai dengan hasil semua informasi yang berkaitan
wawancara dengan Bapak I Nyoman dengan usaha dan data
Agus Sumahardana, selaku kepala kredit pemohon termasuk hasil
di BRI Unit Banyuatis, sebagai berikut: penelitian pada daftar kredit
“Kalau pengajuan kredit macet, penilaian kelayakan
khususnya UMKM itu sama jumlah permohonan kredit
dengan pengajuan kredit pada dengan kegiatan usaha yang
umumnya. Data diri dan agunan akan dibiayai, dengan sasaran
yang akan digunakan juga sangat untuk menghindari kemungkinan
penting sebagai pertimbangan terjadinya praktek markup yang
kami nantinya dalam dapat merugikan bank,
memutuskan pemberian kredit. menyajikan penilaian yang
Selain itu, para pelaku usaha objektif dan tidak dipengaruhi
yang akan meminjam kredit oleh pihak yang berkepentingan
nantinya akan mendapatkan dengan permohonan kredit.
lembaran nasabah sebagai 4) Analisa kredit sekurang-
debitur, dan kami akan kurangnya harus mencakup
melakukan BI Checking terlebih penilaian tentang prinsip 6C dan
dahulu menganai besarnya kredit penilaian terhadap sumber
yang diminta dan berapa bulan pelunasan kredit yang
mau diangsur, begitu.” dititikberatkan pada hasil usaha
b. Analisa Kredit yang dilakukan pemohon serta
Tahap Analisis Kredit/ Tahap menyediakan aspek yuridis
Pemeriksaan Berdasarkan arahan Bank perkreditan dengan tujuan untuk
Indonesia sebagaimana termuat dalam melindungi bank atas resiko
SK Direksi Bank Indonesia No. yang mungkin timbul.
27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret 5) Dalam penilaian kredit sindikasi
1995, setiap permohonan kredit yang harus dinilai pula bank yang
telahmemenuhi syarat harus dianalisis bertindak sebagai bank induk.
secara tertulis dengan pinsip sebagai Bagaimanapun arahan diatas,
berikut: tetap terbuka peluang bagi bank-
1) Bentuk, format, dan kedalaman bank untuk mengatur kebijakan
analisis kredit ditetapkan oleh kreditnya sesuai dengan kondisi
bank yang disesuaikan dengan dan kebutuhan bank itu sendiri.
jumlah dan jenis kredit. BRI Unit Sei Rampah dalam
2) Analisis kredit harus melakukan analisis kredit pun
menggambarkan tentang konsep mempunyai kebijakan sendiri
hubungan total permohonan yang tentunya tetap
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

berpedoman pada arahan Bank a) Memberitahukan pada calon


Indonesia. Laporan keuangan debitur bahwa permohonan
calon debitur merupakan salah KUR nya telah mendapat
satu data pokok mutlak dalam persetujuan atau putusan dan
hal analisis. sebagai kepastian tanggal
6) Pada tahap pemeriksaan, pencairannya.
setelah syarat-syarat dilengkapi, b) Menyiapkan Surat Pengakuan
pihak BRI Unit Banyuatis dalam Hutang
hal ini Mantri (account officer) c) Mengisi kuitansi pencairan
akan melakukan checking serta KUR
peninjauan langsung ke 2) Penandatanganan Perjanjian
lapangan tentang layak atau Pencairan KUR.
tidaknya calon debitur kredit Berkas atau kelengkapan
usaha rakyat diberikan pinjaman pencairan disini adalah Surat
dengan menanyakan hal-hal Pengakuan Hutang, sebelum
yang berkaitan dengan dilakukan penandatanganan
permohonan KUR tersebut berkas pencairan kredit usaha
antara lain: rakyat, Customer Service harus
a) Mencocokan fotokopi bukti memastikan bahwa dokumen-
diri atau identitas lain sesuai dokumen yang berhubungan
dengan aslinya. dengan pencairan kredit usaha
b) Menanyakan hal-hal yang rakyat telah ditandatangani oleh
berhubungan dengan usaha debitur sebagai bukti
calon debitur kredit usaha persetujuan debitur. Setelah itu,
rakyat. Misalnya: modal, Customer Service meminta
pinjaman pada pihak lain,dll. debitur untuk membaca dan
Tujuannya adalah untuk memahami Surat Pengakuan
menganalisis apakah calon Hutang atau disebut SPH dan
debitur akan sanggup/mampu penandatanganan SPH tersebut
mengembalikan pinjaman selanjutnya diserahkan pada
atau tidak. kepala unit untuk diperiksa.
c) Petugas menanyakan tentang Untuk menjaga keamanan dan
keuntungan dari usaha calon melaksanakan prinsip kehati-
debitur kredit usaha rakyat hatian maka Customer Service
dengan bertujuan untuk mencocokkan tanda tangan
mengetahui kemampuan dengan tanda tangan debitur
membayar pinjaman. pada waktu pendaftaran,
c. Putusan/ Pencairan/ Akad Kredit kemudian menyerahkan semua
Tahap kredit pencairan meliputi berkas kepada Kepala Unit
beberapa tahap yaitu tahap persiapan untuk di fiat bayar.
pencairan, penandatangan perjanjian 3) Fiat Bayar.
pencairan kredit, fiat bayar dan Kepala Unit memeriksa berkas
pembayaran pencairan kredit. Adapun tentang kebenaran dan
penjelasan mengenai langkah-langkah kelengkapan pengisian berkas
pada tahap akad putusan atau kredit usaha rakyat untuk
pencairan kredit di BRI Unit Banyuatis dicocokkan dengan syarat yang
adalah: disebutkan dalam putusan
1) Persiapan Pencairan. kredit, setelah yakin maka
Setelah Surat Keterangan kepala unit membubuhkan tanda
Permohonan Pinjam (SKPP) tangan sebagai persetujuan fiat
diputus, Costumer Services bayar. Setelah selesai, kwitansi
mencatatnya pada register dan diserahkan pada teller dan
segera mempersiapkan berkas diserahkan pada
pencairan sebagai berikut: customer service.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

4) Pembayaran Pencairan KUR. efektif dan efisien. Hal ini mengingat karena
Pembayaran pencairan kredit mementingkan kepuasan nasabah, BRI
usaha rakyat kepada debitur Unit banyuatis selalu memperhatikan
dilakukan oleh. sistem pengajuan kredit agar berjalan baik
Keefektifan sistem dan sesuai dengan ketentuan yang ada.
implementasi pengajuan kredit juga
didukung oleh adanya pemisahan tugas Implementasi Pengendalian Internal
dan tanggung jawab pada pegawai dan dalam Pemberian Kredit Usaha Mikro
pejabat kredit, sistem otorisasi dan Kecil Menengah di PT. Bank Rakyat
prosedur pencatatan yang baik, Indonesia (Persero), Tbk Unit Banyuatis
implementasi yang sehat dan jujur dalam Implementasi pengendalian internal
melaksanaan tugas, serta berfungsinya dalam pemberian kredit mikro kecil
dengan baik tiap unit organisasi. menengah pada PT. Bank Rakyat
Sistem Pengajuan Kredit dan Indonesia (Persero), Tbk Unit Banyiatis
Implementasi Pengendalian Internal dalam dikatakan sudah cukup baik. Karena setiap
Pemberian Kredit Usaha Mikro Kecil tahapan dalam proses pemberian kredit
Menengah di PT. Bank Rakyat Indonesia dilakukan dengan selalu
(Persero), Tbk Unit Banyuatis dikatakan mempertimbangkan risiko dan faktor-fator
sudah efektif, karena telah dilakukannya akan terjadinya kredit macet.
hal-hal seperti: Oleh karena itu dalam setiap
a. Telah dilakukan analisis 6C secara putusan pemberian kredit kepada debitur
lengkap dan benar. atau calon debitur harus berdasarkan
b. Itikad dari seluruh pejabat pemutus kepada analisis dan evaluasi yang
dalam memutuskan kredit benar- menyeluruh terhadap kebutuhan kreditnya,
benar baik dan semata-mata hanya baik yang telah diberikan dana atau yang
untuk kepentingan BRI. akan diberikan oleh BRI Unit Banyuatis,
c. Telah dilakuakn pengecekan atas sesuai dengan permohonan debitur dan
kelengkapan dan kebenaran peraturan yang ada, sepanjang tidak
dokumen secara hati-hati dan melebihi batas maksimum kredit yang
sempurna. ditetapkan untuk Kredit Usaha Rakyat
d. Telah dilakukan pengawasan atas (KUR). Dengan demikian satiap pejabat
pencairan kredit dengan sempurna. kredit sejak awal proses pengajuan kredit
e. Telah dilakukan monitoring kredit sampai pemutusan kredit wajib mencari
dan proses pemberian kredit, secara informasi yang lengkap dan bener
benar dan sungguh-sungguh serta mengenai kredit yang sudah dinikmati
dapat dibuktikan secara debitur dan kredit yang akan dinikmati
administratif. debitur.
Dengan sistem pengajuan kredit Pemberian kredit pada dasarnya
yang baik BRI Unit Banyuatis dapat selalu berhadapan dengan risiko, baik itu
mengurangi resiko akan terjadinyanya risiki bisnis maupun risiko non bisnis, yaitu
kredit macet. Sistem penjuan kredit yang kemungkinan terjadinya kredit bermasalah
baik juga dapat mengatasi kebingungan yang mengakibatkan tidak terbayarnya
calon debitur tentang program kredit yang kembali kredit yang dapat mengakibatkan
diambil dan mengurangi kesalahan kerugian finansial bagi BRI.Namun, pada
persepsi atas program kredit yang diambil. BRI Unit banyuatis hal dapat diminimalisir
BRI Unit Banyuatis selalu menetapkan dengan adanya sistem pengedalian internal
prinsip kehati-hati (konservatisme) dalam yang terimplementasi dengan baik.
sistem pengajuan kreditnya baik dalam Efektivitas Sistem Pengajuan Kredit
kelengkapan berkas maupun pengambilan dan Implementasi Pengendalian Internal
keputusan apakah kredit yang diajuakan dalam Pemberian Kredit Usaha Mikro Kecil
diterima atau tidak. Pembagian tugas jelas Menengah di PT. Bank Rakyat Indonesia
pada pegawai dalam proses pengajuan (Persero), Tbk Unit Banyuatis dapat
kredit menjadikan sistem pengajuan kredit dikatakan sudah efektif dan efesien. Hal ini
pada BRI Unit Banyuatis menjadi lebih terlihat dari adanya sistem pengajuan kredit
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

yang jelas dan terstruktur dengan baik h. Telah dilakukan pengecekan atas
dengan berdasarkan prinsip kehati-hatian kelengkapan dan kebenaran dokumen
(konservatisme) yang dilakukan oleh pihak secara hati-hati dan sempurna.
bank dan implementasi pengendalian Keefektifan atas dokumen dari para
internal yang baik dalam menganalisis serta calon debitur sangatlah penting dalam
mengevaluasi kredit yang diajukan untuk menanggulangi berbagai risiko yang
diputuskan dengan memperhatikan risiko kemungkinan muncul atau tak terduga.
terjadinya kredit macet. Dengan adanya dokumen yang lengkap
dan jelas serta didukung dengan surat
Efektivitas Sistem Pengajuan Kredit dan perjanjian yang benar, maka berbagai
Implementasi Pengendalian Internal hambatan dalam kredit akan dapat
dalam Pemberian Kredit Usaha Mikro diminimalisir. Sehingga secara tidak
Kecil Menengah di PT. Bank Rakyat langsung kerugian pihak bank akan
Indonesia (Persero), Tbk Unit Banyuatis penyaluran kredit ini dapat dikurangi
Keefektifan sistem dan juga.
implementasi pengajuan kredit juga i. Telah dilakukan pengawasan atas
didukung oleh adanya pemisahan tugas pencairan kredit dengan sempurna.
dan tanggung jawab pada pegawai dan Sistem kontrol dari bank dan evaluasi
pejabat kredit, sistem otorisasi dan secara gradual (bertahap) sangat lah
prosedur pencatatan yang baik, menentukan keberhasilan kredit yang
implementasi yang sehat dan jujur dalam disalurkan kepada debitur. Dengan
melaksanaan tugas, serta berfungsinya sistem evaluasi dari bank yang
dengan baik tiap unit organisasi. dilakukan kontinu akan dapat
Sistem Pengajuan Kredit dan meminimalisir kejadian-kejadian yang
Implementasi Pengendalian Internal dalam dapat merugikan pihak bank.
Pemberian Kredit Usaha Mikro Kecil j. Telah dilakukan monitoring kredit dan
Menengah di PT. Bank Rakyat Indonesia proses pemberian kredit, secara benar
(Persero), Tbk Unit Banyuatis dikatakan dan sungguh-sungguh serta dapat
sudah efektif, karena telah dilakukannya dibuktikan secara administratif.
hal-hal seperti: Monitoring kredit di BRI Unit Banyuatis
f. Telah dilakukan analisis 6C secara dilakukan secara baik dan kontinu.Hal
lengkap dan benar. ini dapat dilihat dari keberadaan sistem
Analisis 6C dilakukan sebagai salah pengendalian yang baik dan
satu bagian dari sistem pengendalian pengelolaan kredit bagi debitur
bank untuk mengetahui kondisi dari sangatlah aman dengan adanya
para calon debitur sebelum kredit dokumen-dokumen pendukung yang
dicairkan. Hal ini akan menjadi tolok jelas.
ukur pihak bank dalam melihat
kemampuan dari para calon debitur SIMPULAN DAN SARAN
dalam mengembalikan kredit nantinya. Simpulan
g. Itikad dari seluruh pejabat pemutus Dari penelitian yang telah dilakukan
dalam memutuskan kredit benar-benar oleh peneliti, maka dapat ditarik beberapa
baik dan semata-mata hanya untuk kesimpulan yang dapat menjawab
kepentingan BRI. permasalahan yang diangkat dalam
Itikad dari pejabat pemutus kredit penelitian ini, yaitu:
merupakan bagian dari tanggungjawab 1) Program atau produk kredit usaha
yang harus dilakukannya sebagai rakyat (KUR) atau yang diperuntukan
bagian dari organisasi bank itu sendiri. untuk UMKM pada BRI terjamin,
Hal ini dilakukan untuk kepentingan dengan syarat-syarat yang jelas dan
bersama dalam mengoptimalkan dana mekanisme pengajuan, analisis dan
masyarakat lewat pemberian kredit pemutusan kredit, termasuk prosedur
nantinya kepada masyarakat yang dan proses pengajuan kredit terstruktur
membutuhkan. dengan baik sesuai pedoman yang ada
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 7 No: 1 Tahun 2017)

dengan berdasarkan prinsip kehati- Usaha Rakyat (KUR) agar pemberian


hatian. kredit KUR tidak disalah artikan atau
2) Setiap tahapan dalam proses disalah gunakan oleh nasabah.
pemberian kredit dilakukan dengan 4) Pihak BRI Unit Banyuatis seharusnya
baik. Setiap putusan pemberian kredit lebih giat lagi melakukan pembinaan
kepada debitur atau calon debitur kepada nasabah yang mulai
harus berdasarkan kepada analisis dan menunggak dalam pembayaran kredit,
evaluasi yang menyeluruh. Dengan ini dikarenakan untuk mengantisipasi
selalu mempertimbangkan risiko dan kedepannya, agar kredit tersebut tidak
faktor-fator terjadinya kredit macet, menjadi macet.
untuk meminimalisir risiko pemberian
kredit. DAFTAR PUSTAKA
3) Sistem dan implementasi pengajuan
kredit usaha mikro kecil menengah Amir, Abdi Jusuf. 2000. Akuntansi
pada BRI Unit Banyuatis sudah dapat Keuangan Lanjutan di Indonesia,
dikatakan efektif. Karena adanya Jakarta: Salemba Empat.
sistem pengajuan kredit dan
implementasi yang berjalan denga baik Dendawijaya, Lukman 2000. Manajemen
sesuai ketentuan yang ada. Dan Perbankan. Cetakan Pertama.
didukung oleh adanya pemisahan Jakarta: Ghalia Indonesia
tugas dan tanggung jawab pada
pegawai dan pejabat kredit, sistem Kasmir, 2008.Bank & Lembaga Keuangan
otositasi dan prosedur pencatatan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo
yang baik, implementasi yang sehat Persada.
dan jujur dalam melaksanaan tugas,
serta berfungsinya dengan baik tiap Kuncoro dan Suhardjono, 2002,
unit organisasi. Manajemen Perbankan (Teori dan
Aplikasi), Edisi Pertama,
Saran Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat Maleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian
diajukan beberapa saran terkait penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
ini, sebagai berikut: Karya.
1) Sebaiknya BRI Unit Banyuatis
meningkat penerapan prinsip kehati- Mustafa. 2002. Metode Penelitian Kualitatif.
hati (konservatisme) yang telah Bandung: Simbiosa Rakatama
ditetapkan pada prosedur pemberian Media.
kreditnya dari prosedur permohonan
kredit sampai dengan prosedur Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian
penyelamatan kredit bermasalah. Kualitatif. Edisi Ke–3. Yogyakarta:
Tindakan ini merupakan salah satu Rake Sasin.
upaya bank untuk lebih mengurangi
kredit macet. Mulyadi, 2008. Sistem Akuntansi, Edisi
2) Sebaiknya BRI Unit Banyuatis juga ketiga, Cetakan keempat. Jakarta:
meningkatkan analisis terhadap Salemba. Empat.
prospek usaha nasabah, karena
usaha nasabah merupakan sumber
prmasukan bagi nasabah untuk dapat
melunasi kredit dan bila usaha
nasabah berjalanan dengan baik akan
meningkatkan perekonomian bangsa
serta membuka lapangan pekerjaan.
3) Pihak BRI Unit Banyuatis sebaiknya
melakukan sosialisasi tentang Kredit

Anda mungkin juga menyukai