Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PANCASILA

“Pancasila Sebagai Paragma Pembangunan Dalam


Bidang Ideologi Politik Dan Ekonomi”

Dosen Pengampu : Dr. Hj. Fatimah, M.Hum

Oleh :

KELOMPOK 6

KELAS A1

1. Afriyanto (2010112110015)
2. Devy Nor Apriani (2010112120003)
3. Epi Agustina (2010112120011)
4. Herliani Safitri (2010112220011)
5. Muhammad Nashiruddin R. (2010112210042)
6. Siti Mahmudah (2010112120005)

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim,

Alhamdulillahirobbil alamin, segala puji bagi Allah SWT. Yang telah

melimpahkan rahmat sehingga goresan tinta di helai kertas putih dapat kami susun

sedemikian rupa membentuk sebuah buku yang dapat menjadi pelajaran untuk

kita semua. Shalawat serta salam tidak lupa pula kita haturkan kepada baginda

Nabi besar Muhammad SAW. Yang telah menjadi sauri tauladan bagi seluruh

umat nya dari kegelapan menuju dunia yang terang benderang.

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila. Makalah

yang berjudul “Pancasila sebagai Paragma Pembangunan Nasional Di Bidang

Idiologi Politik dan Ekonomi” ini kami tulis bertujuan untuk membuka

pengetahuan kita semua dan menyadari akan penting nya pancasila sebagai

sumber dari nilai politik dan ekonomi dalam pembangunan.

Yang maha sempurna hanyalah Allah SWT. Sehingga kami menyadari

bahwa dalam penulisan makalah ini tidak dapat di atakana sempurna dan pasti ada

kesalahan dalam penulisan nya. Kritik dan saran membangun dari pembaca sangat

kami harapkan agar dapat di jadikan sebuah pelajaran, sehingga dalam penulisan

selanjutnya dapat lebih berkembang dan lebih baik lagi.

Banjarmasin, 20 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2

1.3 Tujuan Dan Manfaat .......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 3

2.1 Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Politik .......................... 3

2.2 Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Ekonomi....................... 5

BAB III PENUTUP ................................................................................ 11

3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 11

3.2 Saran ................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia, ada beberapa

hal yang perlu masa zaman dahulu terkait sejarah Indonesia sebelum proses dan

setelah perumusan pancasila sebagai dasar Negara. Hal ini berkaitan dengan

perjuangan kerajaan dalam mempertahankan eksistensi bangsa Indonesia. Adapun

kerajaan dan masa kebangkitan seperti kerajaan Kutai, Majapahit, Sriwijaya, dan

masa kebangkitan Indonesia. Pancasila juga merupakan sebagai Dasar Negara

Bangsa Indonesia hingga sekarang telah mengalami perjalanan waktu yang tidak

sebentar, dalam rentan waktu tersebut banyak hal atau peristiwa yang terjadi

menemani perjalanan Pancasila. Sehingga berdiri lah pancasila seperti sekarang

ini di depan semua bangsa Indonesia , Mulai peristiwa pertama saat pancasila di

cetuskan sudah menuai banyak konflik diinternal para pencetusnya hingga

sekarang pun di era reformasi dan glibalisasi pancasila masih hangat di

perbincangkan oleh banyak kalangan berpendidikan terutama kalangan Politik dan

Mahasiswa.

Kebanyakan dari para pihak yang memperbincangkan masalah pancasila

adalah mengenai awal di cetuskan nya pancasila tentang sila pertama. Memang

dari sejarah awal perkembangan bangsa Indonesia dapat kita lihat bahwa

kompunen masyarakat terbentuk dari dua kelompok besar yaitu kelompok

agamais dalam hal ini di dominasi oleh kelompok agama islam dan yang kedua

1
yaitu kelompok Nasionalis , Kedua kelompok tersebut berperan besar dalam

pembuatan rancangan dasar Negara kita yang tercinta ini. Maka setelah banyak

aspek memperbincangkan pancasila sebagai dasar ini dibuat sebagai catatan

perjalanan pancasila dari zaman ke zaman , agar kita senantiasa tidak melupakan

sejarah pembentukan pancasila sebagai dasar Negara, dan juga dapat di gunakan

menjadi penengah bagi pihak yang sedang berbeda pendapat tentang dasar Negara

supaya ke depan kita tetap seperti semboyan kita yaitu “ Bhinneka Tunggal Ika”.

Terutama hal tersebut dalam penerapan nya dalam kehidupan kita. termasuk di

lingkungan kita, Selanjutkan akan di jelaskan mengenai paragma pancasila

sebagai pengembangan Idiologi Politik dan Ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Politik ?

2. Bagaimana Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Ekonomi ?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Mengetahui Pencasila sebagai Paradigma Pengembangan Politik.

2. Mengetahui Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Ekonomi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Politik

Manusia Indonesia selaku warga Negara harus di tempatkan sebagai

subjek atau perilaku politik bukan sekedar objek politik. Pancasila bertolak dari

kodrat manusia maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat dan

martabat manusia. Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai

subjek harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasaan

adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik Indonesia yang

sesuai pancasila sebagai paradigm adalah sistem politik demokrasi, bukan otoriter

Berdasarkan hal itu. Sistem politik Indonesia harus di kembangkan atas

asas kerakyatan. (sila VI Pancasila). Pengembangan selanjutnya adalah sistem

politik di dasarkan pada asas-asas moral dari pada sila-sila pancasila. Oleh karena

itu, secara berturut-turut sistem politik Indonesia di kembangkan atas moral

kerakyatan dan moral keadilan. Perilaku politik, baik dari warga Negara maupun

penyelenggara Negara di kembangkan atas dasar moral tersebut, sehingga

menghasilkan perilaku politik yang santun, bermoral dan beradab.

Pancasila sebagai paradigma pengembangan sosial politik di artikan bahwa

pancasila memiliki sifat sosial-politik bangsa dalam cita-cita bersama yang ingin

di wujudkan dengan menggunakan nilai-nilai dalam pancasila. Pemahaman untuk

implementasinya dapat di lihat secara berurutan-terbalik.

3
a. Penerapan dan pelaksanaan keadilan sosial keadilan sosial mencakup

keadilan politik, budaya, agama, dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.

b. Mementingkan kepentingan rakyat (demokrasi) bilamana dalam pengambilan

keputusan.

c. Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan berdasarkan

konsep mempertahankan persatuan.

d. Dalam pencapaian tujuan keadilan menggunakan pendekatan kemanusiaan

yang adil dan beradab.

e. Tidak dapat tidak;nilai nilai keadilan sosial, demokrasi, persatuan dan

kemanusiaan (keadilab-keberadaban)tersebut bersumber pada nilai Ketuhanan

Yang Maha Esa.

Di era globalisasi dan teknologi informasi seperti sekarang ini, implementasi

tersebut perlu direkonstruksi kedalam perwujudan masyarakat-warga.(civil

society) yang mencakup masyarakat tradisional (berbagai macam etnis, agama dan

golongan), masyarakat industrial dan masyarakat purna industrial. Dengan

demikian nilai-nilai sosial politik yang dijadikan moral baru masyarakat informasi

adalah ; nilai-nilai kejujuran dan komitmen ( tindakan sesuai dengan kata ), dan

bermoral berdasarkan consensus (Fukuyama dalam Astrid;2000;3)

4
2.2 Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Ekonomi

Sesuai dengan paradigma pancasila dalam pembangunan ekonomi, maka

sistem dan pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral dari pada nilai

pancasila. Secara khusus sistem ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas

ketuhanan (sila 1 pancasila) dan kemanusiaan (sila 2 pancasila). Hal ini untuk

menghindari adanya persaingan bebas, ekonomi yang humanistik mendasarkan

pada tujuan demi menyejahterakan rakyat luas. Sistem ekonomi tidak hanya

mengejar pertumbuhan, tetapi untuk mensejahterakan seluruh bangsa. Tujuan

ekonomi adalah memenuhi kebutuhan manusia agar manusia menjadi lebih

sejahtera. Oleh karena itu, kita harus menghindarkan diri dari persaingan bebas

dan monopoli, yang berakibat pada penderitaan manusia dan penindasan atas

manusia satu dengan yang lainnya. Negara kita melangsungkan ekonomi berasas

kekeluargaan.

Pancasila sebagai paradigm pengembangan ekonomi lebih mengacu pada

sila keempat pancasila. Sementara pengembangan ekonomi lebih mengacu pada

pembangunan sistem ekonomi Indonesia. Dengan demikian menunjuk pada

pembangunan ekonomi kerakyatan atau pembangunan Demokrasi atau

pembangunan sistem ekonomi pancasila.

Mubyarko telah mengembangkan ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi

yang humanistis yang mendasarkan kesejahtraan rakyat secara luas.

Pengembangan ekonomi tidak hanya mengejar pertumbuhan saja, melainkan demi

kemanusiaan demi mensejahrakan atas kekeluargaan seluruh bangsa.

5
Pengembangan ekonomi mendasarkan pada kenyataan bahwa tujuan

ekonomi itu adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia agar manusia menjadi

lebih sejahtera. Oleh karena itu harus di dasarkan pada kemanusiaan yaitu demi

mensejahterakan manusia sehingga kita harus menghindarkan diri dari

pengembangan ekonomi yang hanya mendasarkan pada persaingan bebas,

monopoli dan yang lainnya yang menimbulkan penderitaan pada manusia.

(Mubyarko, 2002;60)

Dalam ekonomi kerakyatan , politik atau kebijakan ekonomi harus untuk

sebesar-besar kemakmuran atau mensejahterakan rakyat yang harus mampu

mewujudkan perekonomian nasional yang lebih berkeadilan bagi seluruh warga

masyarakat (tidak lagi seperti selama orde baru yang lebih berpihak pada ekonomi

besar atau konglomerat, atau sekarang neoliberal). Politik ekonomi kerakyatan

yang lebih memberikan kesempatan.dukungan dan pengembangan ekonomi

rakyat yang mencakup kooperasi, usaha kecil, dan usaha menengah sebagai pilar

utama pembangunan ekonomi nasional, Oleh sebab itu perekonomian di susun

sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang

sesuai dengan ini ialah kooperasi.(Mubyarko, 2002,60)

Ekonomi kerakyatan akan mampu mengembangkan program-program

konkrit pemerintah daerah di era otonomi yang lebih mandiri dan lebih mampu

mewujudkan keadilan dan pemerataan pembangunan daerah. Dengan demikian ,

Ekonomi kerakyatan akan mampu memberdayakan daerah atau rakyat dalam

berekonomi, sehingga lebih adil, demokratis, transparan dan partisipatif . Dalam

ekonomi kerakyatan , pemerintah pusat (Negara) yang demokratis berperan

6
memaksakan pematuhan peraturan-peraturan yang bersifat melindungi warga atau

meningkatkan kepastian hukum.

Selain itu, sistem hubungan kelembagaan demokratis harus kita perbaiki

supaya tida ada peluang bagi tumbuh kembangnya kolusi antara penguasa politik

dengan pengusaha, bahkan antara birokrat dengan pengusaha, Bangka sebagai

sumber pokok serta subjek dalam Negara yang merupakan penjelmaan sifat kodrat

manusia. Individu makhluk sosial adalah sebagai satu keluarga bangsa. Oleh

karena itu perubahan dan pengembangan ekonomi harus diletakkan pada harkat,

martabat serta mensejahterakan seluruh bangsa sebagai satu keluarga.

Pancasila bertolak dari manusia sebagai totalitas dan manusia sebagai

subjek, Oleh karena itu sistem ekonomi harus di kembangkan menjadi sistem dan

pembangunan ekonomi yang bertujuan pada mensejahterakan raktat secara

keseluruhan. Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi

kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan , Sistem ekonomi Indonesia juga tidak

dapat di pisahkan dari nilai-nilai moral kemanusiaan. Pembangunan ekonomi

harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk persaingan bebas, monopoli

dan bentuk lainnya. yang hanya menimbulkan penindasan , ketidakadilan,

penderitaan dan kesengsaraan warga Negara.

Ekonomi kerakyatan akan mampu mengembangkan program-program

konkrit pemerintah daerah di era otonomi daerah yang lebih mandiri dan lebih

mampu mewujudkan keadilan dan pemerataan pembangunan daerah, dengan

demikian, Ekonomi kerakyatan akan mampu memberdayakan daerah atau rakyat

7
dalam berekonomi, sehingga lebih adil, demokratis, trasparan dan parsitipatif.

Dalam ekonomi kerakyatan , pemerintah pusat (Negara) dan demokratis

berperanan memaksakan pematuhan peraturan-peraturan yang bersifat melindungi

warga atau meningkatkan kepastian hukum.

Sistem Ekonomi Pancasila ( SEP) merupakan sistem ekonomi yang di gali

dan di bangun dari nilai-nilai yang di anut dalam masyarakat Indonesia. Beberapa

prinsip dasar yang ada dalam SEP tersebut adalah berkaitan dengan prinsip

kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi yang di wujudkan

dalam ekonomi kerakyatan dan keadilan.

Sebagaimana teori ekonomi Neoklasik yang di bangun atas dasar paham

liberal dengan mengedepankan nilai individualisme dan kebebasan pasar

(Mubyarto;2002;68), SEP juga di bangun atas dasar nilai-nilai yang hidup dalam

masyarakat Indonesia. Yang bisa berasal dari nilai-nilai agama, kebudayaan, adat-

istiadat, atau norma-norma yang membentuk perilau ekonomi masyarakat

Indonesia. Suatu perumusan lain mengatakan bahwa ; dalam demokrasi ekonomi

yang berdasarkan pancasila harus di hindarkan hal-hal sebagai berikut :

a. Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia

dan bangsa lain yang dalam sejarah nya di Indonesia telah menimbulkan dan

mempertahankan kelemahan structural ekonomi nasional dan posisi Indonesia

dalam perekonomian dunia.

8
b. Sistem etatisme dalam arti bahwa Negara beserta apparatus ekonomi Negara

bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi serta daya kreasi unit-unit

ekonomi di luar sektor Negara.

c. Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan pertumbuhan ekonomi pada

satu kelompok dalam berbagai bentuk monopoli dan monopsoni yang

merugikan masyarakat dan cita-cita keadilan sosial (GBHN 1993)

Seorang pakar senior lain mengatakan bahwa terdapat 5 ciri pokok dari

sistem ekonomi Pancasila (Mubyarto, 2002) yaitu :

a. Pengembangan koperasi penggunaan intensif sosial dan moral

b. Komitmen pada upaya pemerataan

c. Kebijakan ekonomi nasionalisme

d. Keseimbangan antara perencanaan terpusat

e. Pelaksanaan secara terdesentralisasi

Adapun menurut Mubyarto pelaksanaan ekonomi Pancasila memiliki ciri-

ciri sebagai berikut :

a. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah Negara atau pemerintah,

Contoh hajat hidup orang banyak yakni seperti air bahkan bakar minyak atau

BBM pertambangan atau hasil bumi dan lain sebagai nya.

b. Peran Negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu pula dengan

peranan politik swasta yang posisi nya penting namun tidak mendominasi ;

sehingga tidak terjadi kondisi sistem ekonomi liberal maupun sistem ekonomi

9
komando. Kedua pihak yakni pemerintah dan swasta hidup beriringan.

Berdampingan secara damai dan saling mendukung.

c. Masyarakat adalah bagian yang penting dimana kegiatan produksi di lakukan

oleh semua untuk semua serta di pimpin serta di awasi oleh anggota

masyarakat.

d. Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena di dasari atas

asas kekeluargaan antar sesame manusia.( Mubyarto, 2002:70)

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manusia Indonesia selaku warga Negara harus di tempatkan sebagai subjek

atau perilaku politik bukan sekedar objek politik. Pancasila bertolak dari kodrat

manusia maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat dan

martabat manusia. Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai

subjek harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasaan

adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik Indonesia yang

sesuai pancasila sebagai paradigm adalah sistem politik demokrasi, bukan otoriter.

Sesuai dengan paradigma pancasila dalam pembangunan ekonomi, maka

sistem dan pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral dari pada nilai

pancasila. Secara khusus sistem ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas

ketuhanan (sila 1 pancasila) dan kemanusiaan (sila 2 pancasila). Hal ini untuk

menghindari adanya persaingan bebas, ekonomi yang humanistik mendasarkan

pada tujuan demi menyejahterakan rakyat luas. Sistem ekonomi tidak hanya

mengejar pertumbuhan, tetapi untuk mensejahterakan seluruh bangsa. Tujuan

ekonomi adalah memenuhi kebutuhan manusia agar manusia menjadi lebih

sejahtera.

11
3.2 Saran

Adapun saran yang dapat kami sampaikan yaitu terus lah untuk belajar dan

mengerti pancasila lebih dalam lagi agar kita tidak menyimpang dari nilai-nilai

pancasila yang merupakan asas Negara Indonesia.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sarbaini, Reja Fahlevi (2018). Pendidikan Pancasila Pendekatan Berbasis

Nilai-Nilai. Banjarmasin: Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Laboratorium

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan Program Studi Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Lambung Mangkurat (ULM)

13

Anda mungkin juga menyukai