Anda di halaman 1dari 17

1.

MENGIDENTIFIKASI SEGMEN PASAR


Pengertian Segmentasi Pasar
Segmen pasar adalah kelompok-kelompok pembeli yang dibedakan menurut
kebutuhan,karakteristik,atau tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk yang
berbeda.Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu
produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar ) yang bersifat homogen.
Manfaat utama yang diperoleh dengan segmentasi pasar adalah sebagai berikut:
1. Segmentasi pasar dapat memperbaiki proses alokasi sumber daya pemasaran yang dimiliki
perusahaan.
2. Segmentasi memungkinkan perusahaan melakukan proses identifikasi kesempatan pemasaran
dengan cara lebih baik.
3. Segmentasi memberi arah yang jelas bagi perencanaan pemasaran untuk kelompok konsumen
yang menjadi pasar sasaran.
4. Segmentasi menjadi dasar bagi upaya menempatkan produk dalam persaingan.
5. Segmentasi pasar memberi arah bagi pengembangan produk perusahaan.
B. Tujuan dan Strategi Segmentasi Pasar
Tujuan segmentasi pasar adalah untuk menghemat usaha-usaha pemasaran dengan
menitikberatkan kepada pembeli yang berminat tinggi untuk membeli.
Strategi segmentasi pasar dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:
Strategi Konsentrasi
Perusahaan mengarahkan upaya pemasarannya ke segmen pasar tunggal melalui satu bauran
pemasaran.
Strategi Multisegmen
Perusahaan mengarahkan upaya pemasarannya pada dua atau lebih segmen dengan menerapkan
bauran pemasaran yang berbeda pada setiap segmen. Strategi multisegmen seringkali memerlukan
volume produksi yang lebih besar,matri yang lebih banyak, dan kecakapan yang lebih bervariasi,
dengan demikian biaya produksi menjadi lebih besar disbanding strategi konsentrasi.
Strategi Gabungan
Pada strategi ini,perusahaan memfokuskan pada kesamaan tiap segmen pasar dari pada perbedaan
karakteristiknya.Strategi ini tidak memerlukanbiaya yang besar karena hanya menerapkan satu
bauran pemasaran saja,sehingga strategi ini menarik bagi perusahaan yang memiliki sumber daya
terbatas.
C. Segmentasi Pasar yang Efektif
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membagi-bagi pasar (segmentasi), namun tidak semua
segmentasi pasar efektif bagi perusahaan. Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal,maka
segmentasi pasar harus memenuhi syarat berikut:
Dapat Diukur ( Measurable )
Daya beli setiap segmen harus dapat diukur dengan tingkat tertentu,artinya bahwa pengelompokan
pasar hendaknya tidak terlalu luas dan jangan terlalu sempit. Jika terlalu luas,maka sifatnya masih
homogen sehingga reaksi konsumen terhdap kegiatan pemasaran masih ditanggapi dengan cara
yang berbeda-beda.Jika terlalu sempit akan berakibat terlampau banyak segmen pasar yang
berbeda yang memerlukan perlakuan yang berbeda pula.
Dapat Dicapai (Accessible )
Seberapa jauh segmen dapat dijangkau dan dilayani dengan efektif dalam arti bahwa secara wajar
mereka akan mempunyai respon tertentu jika mendapat perlakuan pemasaran pula.
Dapat Dibedakan ( Differentiable )
Segman harus dapat dibedakan,artinya dapat dipisahkan ke dalam segmen atau kelompok-
kelompok yang memiliki sifat yang berbeda,sehingga segmen-segmen itu akan mempunyai reaksi
yang berbeda terhadap perlakuan dan program pemasaran yang berbeda.
Besarnya/Jumlahnya Haruslah Cukup Berarti ( Substantial )
Jumlah segmen harus cukup berarti agar segmentasi menjadi cukup luas sehingga penguasaan
terhadapnya akan cukup menguntungkan. Jadi, satu segmen haruslah merupakan kelompok
homogeny yang cukup besar sehingga satu program pemasaran khusus cukup memadai untuk
disusun dan dilakukan.
Dapat Dilaksanakan/Harus Bersifat Operasional ( Actionable)
Hal ini berarti bahwa program-program yang efektif dapat disusun untuk dapat menarik minat
suatu segmen pasar.
D. Segmentasi Pasar Dilihat Dari Segi Geografis,Demografis,dan Psikografis
Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis dilakukan dengan cara mengelompokkan konsumen yang tersebar di
berbagai wilayah ke dalam kelompok konsumen tertentu atas dasar unit geografis,seperti
provinsi,kabupaten,kecamatan,kota,arah mata angin atau bahkan kawasan tertentu. Perusahaan
mungkin memutuskan beroperasi untuk melayani satu atau lebih area geografis yang dianggap
menarik.
Segmentasi Demografis
Demografis menjadi dasar segmentasi karema masalah kependudukan mudah di ukur dan
kebutuhan konsumen sangat berhubungan dengan variable-variabel kependudukan. Sebagian
besar perusahaan kini menggunakan lebih dari satu variable demografis untuk melakukan
segmentasi pasar.
Segmentasi Psikografis
Faktor ini menitikberatkan pada masalah status social,kepribadian,sikap mental,serta manfaat
produk yang dibeli seseorang. Seseorang yang berada dalam kelompok demografi yang sama
belum tentu menunjukkan aspek psikografis yang sama.
Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku membagi konsumen menjadi beberapa kelompok berdasarkan
pengetahuan,sikap,penggunaan,atau respon terhadap produk.Banyak produsen percaya bahwa
variable perilaku merupakan titik awal yang paling tepat untuk membangun segmentasi pasar
walaupun sebenarnya akan sngat tergantung pada jenis produk yang ditawarkan.
2. MENYUSUN RENCANA PENCAPAIAN TARGET PASAR
Pengertian Target Pasar
Target Pasar (Target Market ) adalah suatu kelompok konsumen yang menjadi sasaran pendekatan
perusahaan agar mau membeli produk yang dipasarkannya.Untuk menetapkan target pasar,
perusahaan harus menilai secara hati-hati segmen mana yang akan dimasuki dan berapa ukuran
segmennya.
Faktor-faktor yang dapat memengaruhi penetapan target pasar, antara lain sebagai berikut :
1. Ukuran Segmen
Perkiraan besarnya segmen yang akan dituju merupakan faktor penting untuk memutuskan
aapakah segmen pasar tersebut cukup berharga untuk ditindaklanjuti. Perusahaan besar akan
memilih segmen dengan volume penjualan besar dan cenderung menghindari atau menolak
segmen yang kecil. Sebaliknya perusahaan kecil menghindari segmen yang besar karena mereka
akan memerlukan sumber daya yang lebih banyak lagi.
2. Sumber Daya Perusahaan
Perusahaan mendapatkan sumber dayanya dari dalam perusahaan sendiri maupun melalui kerja
sama dengan pihak luar. Adapun konsekuensi bekerja sama dengan pihak luar yaitu keuntungan
dan risiko akan ditanggung bersama. Bentuk kerja sama dengan pihak luar dapat dilakukan dengan
production sharing atau dengan
venture.
3. Analisis Situasi
Pada umumnya analisis yang dilakukan perusahaan adalah analisis kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki perusahaan serta peluang dan ancaman yang dihadapi, atau dikenal juga dengan analisis
SWOT ( Strength, weakness, opportunities, dan threats)
4. Pertumbuhan Segmen
Sasaran pemasaran yang paling utama adalah pertumbuhan segmen untuk jangka waktu yang akan
datang. Faktor-faktor yang ikut mempengaruhi pertumbuhan segmen diantaranya seperti angka
penjualan dan para pelanggan.
5. Faktor Pesaing
Suatu segmen mempunyai ukuran dan pertumbuhan baik tetapi mempunyai potensi laba yang
kecil karena banyaknya pesaing. Lebih sedikit persaingan, lebih menariklah target pasar tersebut
untuk dimasuki dan lebih besar pula laba yang akan didapat.
Ada 5 macam ancaman persaingan yang mempengaruhi kemampuan mendapatkan laba
perusahaan, yaitu :
a. Pesaing segmen yag sudah ada sebelumnya
b. Pendatang baru
c. Produk penggnati (subtituse product)
d. Meningkatkan kemampuan menawar dari pembeli
e. Meningkatnya kemampuan menawar dari penyedia
B. Rencana dan Strategi Target Pasar
Penetapan target pasar adalah kegiatan menilai serta memilih salah satu atau lebih segmen yang
akan dimasuki suatu perusahaan.
Tujuan penyusunan rencana pencapaian target pasar antara lain sebagai berikut :
1. Pencapaian hasil yang akan dituju
2. Pencapaian kualitas barang
3. Pencapaian kuantitas barang
4. Pencapaian geografis
Ada tiga strategi target pasar, yaitu sebagai berikut :
a. Undifferentiated marketing (pemasaran serbasama)
Starategi Undifferentiated marketing ini didasarkan pada adanya penghematan biaya-biaya dalam
bidang pemasaran secara khusus dan biaya-biaya perusahaan secara umum.
b. Differentiated marketing (pemasaran serbaneka)
Differentiated marketing adalah usaha untuk mengidentifasikan kelompok-kelompok pembeli
tertentu dengan membagi pasar ke dalam dua kelompok atau lebih.
c. Concentrated marketing (pemasaran segmen tunggal)
Concentrated marketing adalah usaha perusahaan untuk memusatkan pemasaran produk-
produknya pada satu atau beberapa kelompok pembeli potensial saja.
C. Tingkat Konsumsi Barang dan Sifat Barang
1. Barang-barang tidak tahan lama
(Non-Durable Goods)
Barang-barang yag tidak tahan lama adalah produk yang berwujud ( tangiable goods) yang
dikonsumsikan hanya satu kali atau beberapa kali dalam awaktu yang tidak begitu lama. Contoh
barang-barang ini adalah sayuran, buah-buahan, beras, daging, gula, kopi, teh, minyak goring dan
pasta gigi.
2. Barang-barang k tahan lama
(Durable Goods)
Barang-barang yag tahan lama adalah produk yang berwujud ( tangiable goods) yang dapat
digunakan berkali-kali tanpa mengurangi jumlah barang-barang tersebut serta dapat digunakan
untuk jangka waktu ayng lama. Contohnya lemari es, mobil, motor, televisi, meja, kursi, dan
pakaian.
3. Jasa
Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang diperjualbelikan, yang
ditawarkan perusahaan untuk dimanfaatkan oleh konsumen. Contohnya jas restoran, jasa
penginapan, jasa perbengkelan, jasa pengacara, jasa perbaikan, dan jasa asuransi.
D. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
E. Tujuan Pemakaian Produk
1. Produk konsumsi ( shoping products)
Pembeli produk konsumsi adalah konsumen akhir. Penggolongan produk konsumsi sifatnya
relative, karena dipengaruhi oleh pandangan pembeli. Satu jenis barang dapat masuk ke dalam
beberapa golongan karena pembelinya berbeda-beda.
Secara garis besar, produk konsumsi dapat dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu :
a. Produk shopping (shopping products)
Produk shopping adalah produk yang dibeli konumen dengan melakukan perbandingan terlebih
dahulu mengenai kualitas, model, harga, manfaat, dan sebagainya secara cermat.
b. Produk special (special products)
c. Produk convenience (convenience products)
d. Produk yang tidak dicari (unsought products)
F. Lini Produk dan Siklus Kehidupan Produk
Banyaknya lini produk yang diatawarkan suatu perusahaan akan mempengaruhi posisinya di
pasar. Semakin banyak produk yang ditawarkan, maka kemungkinan tercapainya laba yang lebih
besar daripada hanya hanya menawarkan satu jenis produk akan tercapai.
1. Lini Produk (Product Line)
Lini Produk (Product Line) merupakn kelompok produk yang berhubungan erat dengan cara yang
sama, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui tipe yang gerai yang
sama, atau mempunyai kisaran harga yang sama.
2. Siklus Hidup Produk (Product Life Line)
Siklus Hidup Produk (Product Life Line) adalah perjalanan dari penjualan dan keuntungan produk
selama masa hidupnya.
Siklus kehidupan produk terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap perkenalan (introduction),
pertumbuhan (growth), kedewasaan (matury), serta penurunan (decline).
a. Tahap perkenalan (introduction)
Pada tahap ini, penyaluran atau disribusi produk masih terbatas sehinga laba yang diperoleh masih
rendah. Meskipun volume penjualan belum tinggi, tapi produk dipasarkan dalam jumlah besar.
b. Pertumbuhan (growth)
Pada tahap ini konsumen mulai mengenal produk yang bersangkutan, jumlah penjualan semakin
meningkat dengan cepat.
c. Kedewasaan (matury)
Pada tahap ini, jumlah penjualan mulai meningkat namun lama kelamaan jumlah penjualan tetap,
bahkan cenderung menurun, laba juga mulai menurun sementara persaingan semakin erat.
d. Penurunan (decline)
Pada tahap ini, pasar yang dikuasai semakin sempit, jumlah penjualan mulai menurun, laba juga
menurun, bahkan cenderung mengalami kerugian.
MENYUSUN RENCANA PEMASARAN
A. Pengertian Dan Tujuan Rencana Pemasaran
1. Pengertian Rencana Pemasaran
Rencana Pemasaran adalah pernyataan tertulis
2. Tujuan Rencana Pemasaran
* mendorong pemikiran yang sistematis mengenai masa depan perusahaan,
* meningkatkan koordinasi dalam pemasaran
* menetapkan standar prestasi dalam mengukur hasil pemasaran
* memberikan dasar yang logis dalam mengambil keputusan,
* meningkatkan kemampuan dalam menghadapi perubahan-perubahan dalam pemasaran
* menyelaraskan kegiatan pemasaran,
* mengoptimalkan dan mengintensifkan cara-cara berusaha dalam bidang pemasaran,
* menjamin keserasian antara bagian-bagian yang terdapat didalam perusahaan, serta
* mengendalikan usaha-usaha kegiatan pemasaran
Rencana pemasaran yang telah disusun dengan baik bisa di jadikan sebagai dasar dalam mengukur
dalam keberhasilan program pemasaran perusahaan.
B. MENYUSUN RENCANA PEMASARAN
1. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)
a. Memperkenalkan perusahaan
dengan cara menjelaskan secara ringkas keadaan perusahaan dan produk (barang) atau jasa yang
ditawarkan.
b. Pernyataan visi, misi, dan tujuan perusahaan;
c. Ringkasan dari tujuan dan strategi pemasaran yang direkomendasikan yang terdapat dalam
rencana pemasaran.
2. Gambar Situasi Saat Ini (Current Situation)
a. Situasi pasar mengambarkan tentang pasar sasaran, seperti ukuran pasar dan pertumbuhan pasar
selama beberapa periode terakhir, baik secara keseluruhan maupun menurut segmen pasar dan
geografis
b. Situasi produk, mengambarkan penjualan, harga, margin kontribusi dan laba bersih yang
dihasilkan selama periode tertentu.
c. Situasi pesaing, menjelaskan pesaing utama perusahaan beserta ukuran usahanya,
sasaran,pangsa pasar, mutu produk, strategi pemasaran dan karakteristik lain yang relevan.
d. Situasi distribusi, menjelaskan tentang ukuran dan pentingnya satiap saluran distribusi.
e. Situasi lingkungan makro, menjelaskan kecenderungan lingkungan makro-demografi, ekonomi,
teknologi, politik, hukum, social, budaya yang dapat memengaruhi.
3. Analisis Pesaing dan Isu-Isu (Competitor and Issues Analysis)
Analisis pesaing menginformasikan mengenai perusahaan lain (pesaing) yang menawarkan
produk (barang) dan jasa yang sama, dan mencari isu-isu yang berpotensi menjadi penantang
perusahaan.
4. Tujuan Pemasaran (Marketing Objectives)
Tujuan pemasaran disajikan untuk meningkatkan kesadaran akan keberadaan produk barang
dan/atau jasa yang ditawarkan prusahaan ke pasar.
5. Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
Product, yaitu barang dan/atau jasa yang ditawarkan perusahaan, antara lain meliputi fitur
(feature) dan kegunaan (benefit), yang ditawarkan sebagai pemenuhan kebutuhan konsumen.
Price, yaitu harga produk yang ditawarkan (pricing strategy) dan kebijakan atau sistem
pembayarannya (payment policies).
Promotion, yaitu alat/media promosi yang akan digunakan pemasar atau taltik yang akan
diterapkan dalam merealisasikan rencana promosi (promotion plan) dalam rangka mewujudkan
tujuan pemasaran perusahaan.
Place, yaitu pendistribusian produk mengenai bagaimana dan di mana perusahaan akan
menempatkan (mendistribusikan) produk sehingga pelanggan mudah mendapatkannya.
6. Program Kegiatan (Action Program)
Program kegiatan memaparkan tentang daftar kegiatan pemasaran yang akan dilakukan
perusahaan. Program kegiatan ini meliputi kegiatan apa yang akan dilakukan, kapan dimulai dan
kapan akan selesai, siapa yang akan melaksanakan dan siapa yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan kegiatan tersebut.
7. Anggaran (Budget)
Anggaran berisi mengenai pemikiran perincian biaya yang diperlukan untuk melaksanakan semua
kegiatan pemasaran.
8. Pengukuran/Evaluasi (Measurement/Evaluation)
Bagian ini mengukur hasil pelaksanaan atau implementasi rencana kegiatan pemasaran yang
dilakukan perusahaan.
9. Dokumen Pendukung (Supporting Documents)
Bagian ini berisi dokumen-dokumen pendukung yang disajikan referensi dalam komponen lain
dari rencana pemasaran, misalnya hasil penelitian/riset pasar dan evaluasi kegiatan pemasaran
pada masa lalu.
C. Penyusun Rencana Pemasaran Dengan Metode Perencanaan Jangka Panjang, Jangka
Menengah, Jangka Pendek, Decade, Dan Tahunan
1. Perencanaan Jangka Panjang
Perencanaan jangka panjang mirip dengan perencanaan strategis namun agak lebih spesifik,
mencakup suatu periode waktu yang panjang beberapa tahun. Perencanaan strategis adalah
deskripsi umum dari harapan perusahaan mengenai bagaimana cara memenuhi misi mereka.
Pada umumnya setiap rencana jangka panjang, berjangka waktu lebih dari 5 tahun.
2. Perencanaan Jangka Menengah
Jika dibandingkan dengan perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah bersifat
agak sementara dan cenderung berubah. Rentang waktu perencanaan ini biasanya berkisar dari 1
sampai 5 tahun, tergantung rentang waktu yang digunakan dalam perencanaan jangka panjang.
Apabila rencana jangka panjang perusahaan dibatasi 3 tahun, rencana jangka menengah mereka
mempunyai periode 1 sampai 3 tahun, begitu seterusnya. Untuk forecasting, perencanaan jangka
menengah mempunyai periode waktu 3 sampai 12 tahun.
3. Perencanaan Jangka Pendek
Untuk forecasting, perencanaan jangka p[endek adalah kurang dari 3 bulan.
a. Rencana Operasional
Rencana operasional adalah rencana yang secara sistematis dikembaqngkan dan diturunkan dari
perencanaan yang lebih luas. Rencana operasional dibuat untuk merinci rencana strategis, jangka
panjang, atau jangka menengah. Misalnya, rencana jangka panjang menetapkan kenaikan jumlah
karyawan sebesar 15% dan rencana jangka menengah menentukan bahwa 8% dari kenaikan
tersebut harus dicapai dalam 4 tahun mendatang, maka rencana jangka pendek operasionalnya
mungkin meningkatkan jumlah karyawan sebesar 2% tahun ini.
b. Rencana Reaksi
Rencana Reaksi adalah rencana yang didesain untuk memberikan reaksi atas situasi/keadaan yang
tidak terduga. Keadaan tersebut mungkin situasi yang diinginkan ataupun tidak dan reaksi atas
situasi/keadaan tersebut mungkin sesuai atau mungkin tidak sesuai. Misalnya, seorang investor
asing mempunyai rencanaq jangka pendek untuk menginvestasikan dananya di sector perbankan
Indonesia, di mana salah satu bank sedang memerlukan dana untuk memenuhi kewajiban
keuangan. Adalah suatu kebetulan bagi investor tersebut untuk memberikan dananya di bank
tersebut karena melihat potensi bank tersebut yang baik.
4. Perencanaan Dekade
Perencanaan decade merupakan bagian dari perencaan jangka penjang dengan interval periode
waktu 10 tahun, namun perencaan decade bukanlah perencaan strategis. Jadi, dapat di katakana
bahwa rencana decade pastilah rencana jangka panjang tetapi rencana jangka pangjang belum
tentu rencana dekade. Rencana jangka panjang bisa bervariasi di atas 2, 3, 5, 10, atau 15 tahun,
sedangkan perencanaan dekade berselang 10 tahun pertama, 10 tahun kedua, dan seterusnya.
5. Perencanaan Tahunan
Perencanaan tahunan merupakan proses perencanaan untuk satu periode waktu yaitu satu tahun.
Perhatian perusahaan lebih terpusat pada perencanaan tahunan karena perencanaan tersebut juga
menunjang pelaksanaan rencana jangka panjang. Rencana pemasaran tahunan berkaitan dengan
tujuan pemasaran dan strategi-strategi untuk suatu prodok, ini produk, atau keseluruhan
perusahaan untuk satu tahun, proyeksi laba/rugi, anggaran operasional (penjualan, prodeksi, biaya
administrasi, biaya distribusi, promosi, penelitian, pemeliharaan), serta anggaran finansial
(anggaran kas, piutang, utang, penyusutan aktiva).
Masalah yang dihadapi oleh perusahaan pada saat menyusun perencanaan adalah bagaimana
menyeimbangkan dan mengintegrasikan rencana-rencaqna tersebut.
D. Perencanan Produksi BerdasarkanPerencanaan Pemasaran
1. Mempersiapkan Perencanaan Produksi
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan perencanaan produksi, yaitu sebagai
beikut :
a. Perencanaan produksi harus menyangkut kegiatan di masa mendatang
b. Perencanaan produksi harus mempunyai jangka waktu tertentu
c. Perencanaan produksi harus mernpersiapkan tenaga kerja, mesin-mesin, bahan-bahan, metode
yang dipenlukan, dan sebagainya.
d. Perencanaan produksi harus dapat mengoordinasikan kegiatan produksi dengan kegiatan bagian
e. Perencanaan produksi harus menentukan jumlah dan jenis produknya, modelnya, kualitasnya,
ukurannya, bentuknya, dan sebagainya
f. Perencanaan produksi harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan.
g. Rencana kerja harus sederhana dan dapat dimengerti, serta dapat dilaksanakan.
2. Faktor –faktor Perencanaan Produksi
faktor -faktor yang perlu diperhitungkan dan dipertimbangkan dalam perencanaan produksi
sebagai berikut.
a. Jenis. sifat, dan kualitas barang-barang yang akan diproduksi.
b. Barang-barang tahan lama atau tidak.
c. Sifat permintaan terhadap barang-barang yang akan dihasilkan.
d. Bagaimana kegiatan produksi akan dimulai.
e. Berapa jumlah pekerja yang dibutuhkan dalam proses produksi
f. Peralatan dan perlengkapan apa yang diperlukan.
g. Peralatan persediaan seperti apa yang dibutuhkan perusahaan.
h. Jenis lini produk
i. Banyaknya bauran produk (product mix ) yang akan diterapkan.
j. Siapa saja yang membeli produk tersebut
k. Berapa banyak produk yang akan dibeli konsumen.
l. Di mana produk akan dibeli konsumen.
m. Apa tujuan dan pembelian produk tersebut.
E. Perencanaan Produk Baru
Produk baru adalah produk yang berbeda dengan produk yang telah dipasarkan oleh sebuah
rusahaan. Produk baru pada dasarnya berbeda dengan produk yang telah ada di pasacjProduk bani
dapat berupa produk yang betul-betul baru (asli), méniru produk yang sudah beredar di aran, atau
memodifikasi hasil produksinya sendiri (produk sebelumnya).
Beberapa alasan mengapa perusahaan merencanakan produk baru, yaitu :
· ingin mempertahankan kedudukan perusahaan di pasar
· memanfaatkan sisa bahan’mentah yang tidak terpakai lagi,
· banyaknya persaingan
· ingin meningkatkan pendayagunaan fasihitas produk, dan
· banyaknya pelanggan/konsumen yang menyarankan perlunya produk baru.
1. Penyusunan Perencanaan Produk Baru
Hal-ha! yang peru diperhatikan dalam menyusun perencanaan produk baru adalah sebagai berikut.
a. Analisis pasar
Perusahaan harus segera membuat produk baru ketika hash penelitian terhadap pasar
menunjukkan gejaf a bahwa konsumen memerlukan inovasi atau penyegaran akan suatu produk.
b. Analisis situasi
Mengingat perkembangan pasar dan setera konsumen yang selalu berubah, terkadang pembeli
bosan terhadap suatu barang tertentu. Pada saat ituah perusahaan perlu segera mengubah produk
lama den gan produk baru.
c. Pemilihan petugas
Salah satu faktor yang sangat penting adaah menentukan siapa yang menjadi penanggung jawab
perencanaan. Pemilihan yang saah akan menyebabkan gagalnya tujuan dan akan menghancurkan
sumber daya yang ada, sekaligus menghancurkan perusahaan. Pemilihan orang yang tepat
menghasilkan kemungkinan keberhasilan jauh lebih besar dibandingkan memilih orang yang tidak
tepat.
d. Diagnosis pada proses pembelian
Berdasarkan transaksi pembeiian barang atau jasa dan beberapa toko yang dijadikan sampe!
pengamatan, dapat ditefiti dan diperhatikan tingkat selera konsumen terhadap barang atau jasa
yang ditawarkanf Pada saat tersebut perusahaan dapat mendiagnosis tingkat kebosanan terhadap
barang atau jasa yang ditawarkan.
e. Pengetahuan tentang karakter pembeli, situasi okasi, demografi, sikap hidup, perubahan
keinginan pembeli, dan pusat-pusat pembelanjaan adalah faktor yang harus diketahui sebelum
merencanakan produk baru.
2. Persiapan Perencanaan Produk Baru
a. Prosedur persiapan
Prosedur persiapan penciptaan produk baru prosedurnya adaah sebagai berikut.
1) Persiapan
Dalam persiapan penciptaan produk baru, perlu ditentukan produk seperti apa yang akan dibuat.
Untuk memperoleh gagasan/ide mengenai produk baru, perusahaan dapat mempertimbangkan
masukan dan para pembeli, atau dengan mendorong para karyawan untuk ikut serta memikirkan
gagasan produk baru.
2) Pényaringan gagasan
Setelah mengumpulkan berbagai gagasan produk baru, tahap selanjutnya adalah penyaringan
gagasan. Tujuan utama penyaringan gagasan tentang produk baru adalah untuk mendapatkan
gagasan yang paling baik dan tepat di dalam pembuatan perencana produk baru.
3) Analisis gagasan
Selanjutnya, perusahaan harus melakukan analisis terhadap gagasan produk baru tersebu dan
berbagal macam aspek usaha. Analisis gagasan produk baru yang dianggap paling penting atau
perlu hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut.
· Potensi permintaan terhadap produk baru,
· jumlah penjualan minimal terhadap produk baru,
· jumlah pemasaran minimal terhadap produk baru, dan
· kemampuan produk baru dalam mendatangkan laba atau keuntungan.
4) Percobaan produk baru
Dalam percobaan produk baru terdapat dua hal yang sangat penting, yaitu sebagai berikut.
Selama tahap persiapan akan terjadi sesuatu perpindahan sifat persiapan dad tahap pengolahan
gagasan menjadi suatu kegiatan yang Jebih konkret.
Perusahaan dapat menghasilkan suatu produk baru yang secara teknis dan komersial dapat
dipertanggungjawabkan.
5) Uji coba produk baru
Sebelum produk baru siap dipasarkan, penting untuk dilakukan uji coba terlebih dahulu. Adapun
alasan perusahaan mengadakan uji coba terhadap produk baru adalah sebagai berikut.
· untuk meningkatkan pengetahuan tentang potensi pasar,
· sebagai tes pendahuluan terhadap pemasaran produk baru,
· untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada produk baru,
· untuk mengetahui distribusi yang tepat bagi produk baru,
· untuk memahami berbagai jenis segmentasi pasar,
· untuk memahami berbagai target pasar,
· untuk mengetahui berbagai bauran pemasaran yang diperlukan.
b. Tahap komersialisasi
Komersiatisasi merupakan proses memperkenalkan produk baru kepada para penyalur dan
pembeli, yaltu mengenai kemasan merek, harga, promosi (harga jual), distribusi, dan sebagainya.
Adapun tujuan dan tahap komersialisasi adalah untuk mencari penyalur yang bersedia
menyalurkan dan melakukan penyimpanan persediaan produk baru serta membujuk para
konsumen atau para pembeli akhir agar bersedia membeli produk baru.
c. Keputusan melakukan komersialisasi
Hal-hal yang memengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan komersialisasi adalah sebagai
berikut.
1) Pengaruh waktu
Apabila produk baru merupakan pengganti produk lama, maka produk baru tersebut pada saat
perkenalannya akan tentunda sementara karena persediaan produk lama harus dihabiskan melalui
penjualan. Apabila permintaan produk baru dipengaruhi oieh faktor musim, produk baru tersebut
jangan diperkenalkan sebelum saatnya tiba atau tepat.
Strategi geografis
Bagi perusahaan kecil, pemasaran produk baru akan ditujukan ke suatu kota yang dipandang akan
memberikan harapan balk dan melakukan kampanye kilat untuk mendapatkan bagianlpangsa
pasar. Kemudian perusahaan itu akan menyebarkan pemasarannya ke kota-kota lainnya setelah
mendapat landasan tempat berpijak yang baik. Sedangkan perusahaan yang besar pada umumnya
akan memperkenalkan produk baru pada daerah yang Iebih luas dan besar, lalu bergerak ke
daerah-daerah lainnya.
3) Calon sasaran pembeli
Calon sasaran pembeli potnsiaI untuk produk baru harus mencakup ciri khas berikut.
Merupakan penyambut dan suatu produk baru.
Dapat dicapai dengan biaya yang rendah.
· Hendaknya dapat memberikan respon positif tentang kebaikan produk baru.
Merupakan konsumen besar dan produk baru yang dibutuhkannya.
4. MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP BAURAN PEMASARAN
A. Pengertian Bauran Pemasaran
(Marketing Mix)
Bauran pemasaran merupakan suatu startegi perusahaan yang menekankan bagaimana cara
menjual produk seefektif mungkin, berdasarkan data yang diperoleh dan dikumpulkan baik
melalui proses
komputerisasi maupun daya yang dikoleksi melalui konsumen, agar proses penjualan berjalan
lancar.
Kegunaan bauran pemasaran bagi perusahaan yaitu dapat membuat perencanaan di bawah suatu
garis kebijakan. Dalam hal ini perusahaan tidak akan ketinggalan dalam menentukan ehijakan
dalam persaingan penguasaan pasar.
B. Prinsip-Prinsip Rauran Pemasaran (Marketing Mix) dan Penerapannya
Kegiatan dalam pemasaran menyangkut empat jenis tindakan, yaitu tindakan mengenai produk,
harga, lokasildistribusi, serta promosi yang penlu dipikirkan strategi-stnateginya masing masing.
Strategi-strategi ini dikenal dengan istilah bauran pemasanan/ marketing mix atau
strate (product, price, place, dan promotion).
1) Strategi Produk (Product)
Strategi produk merupakan strategi yang pertama kali dilaksanakan oleh perusahaan berkaitan
dengan penyediaan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen.
Menurut wujudnya, produk dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu produk yang berwujud dari
produk yang tidak berwujud. menurut wujudnya, produk dapat digolongkan menjadi dua jenis,
yaitu produk yang berwujud dar produk yang tidak berwujud.Produk yang berwujud disebut
barang karena secara fisik bisa diNhat atau diraba wujudnya, seperti buku, meja kursi, rumab, dan
mobil: Produk yang tidak berwujud disebut jasa. Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk
pekerjaan atau prestasi yang diperjualbelikan, yang ditawarkan perusahaan untuk dimanfaatkan
oleh konsumen.
Dalam perencanaan produk, dapat juga dikombinasikan dengan jasa pelayanan atau manfaat
tambahan sehingga menjadi produk yang sempurna.
a. Menentukan logo dan moto
Logo maupun morn harus dirancang dengan benar. Logo merupakan huruf atau lambang,yang
mengandung makna, terdiri atas satu kata atau Iebih sebagai lambang atau nama perusahaaa. Moto
merupakan kalimat, frasa, atau kata yang digunakan sebagai semboyan, pedoman, atau prinsip,
atau dapat juga berupa kalimat, frasa, atau kata yang tertera di atas sesuatu yang menggambarkan
sifat atau kegunaan benda itu. Logo dan moto yang dibuat perusahaan hendaknya Harus memiliki
arti (dalam arti positif), menarik perhatian, dan mudah diingat.
b. Menciptakan merck
Merek merupakan suatu Hal penting bagi konsumen untuk mengenal barang atau jasa yang
ditawarkan dan sebagai pembeda dan produk pesain Pengertian merek sering diartikan sebagai
nama, istilah, simbol, desain atau kombinasi dan sernuanyagar merek mudah dikenal masyarakat,
maka merek, harus mudah diingat, terkesan hebat dan modern, memiliki arti (dalam arti positif),
dan menarik perhatianjContohnya Indomie. Saat mendengar merek Indomie’ maka orang akan
langsung mengasosiasikan merek tensebut dengan mi instan.
c. Menciptakan kemasan
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Semasan yang bagus dan menarik juga mampu
memperlihatkan nilai tertentu dan mempermudah konsumen dalam memilih barang.
Dalam membuat kemasan produk, beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
· Harus dapat melindungi produk dan kerusakan, kotor, dan kehilangan isi.
· Bersifat ekonomis dan praktis bagi kegiatan pendistribusian produk tersebut, artinya mudah
dibawa dan disimpan namun dengan biaya yang relatih murah Ukuran kemasan sesuai dengan
kehendak pembeli, baik besar kecilnya maupun bentuknya.
· Kemasan hendaknya mampu memberikan aspek deskriptif mengenai merek, kualitas, rasa dan
campuran atau komposisi yang terdapat dalam produk tersebut.
· Kemasan hendaknya mempunyai citra dan aspek seni.
d. Memberikan label
Label merupakan sesuatu yang dilekatkan pada produk yang ditawarkan dan bagian dan kemasan.
Pada label, harus dijelaskan siapa yang membuat, di mana kajian dibuat, cara menggunakannya,
waktu kedaluwarsa dan informasi lainnya.
e. Strategi Harga (Price)
Harga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan inilah
kombinasi dan barang serta pelayanannya; atau dengan kata lain harga adalah sejumlah pengganti
dalam pertukaran barang dan jasa.Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan,
mengingat harga merupakan salah tu faktor penyebab laku tidaknya suatu produk ditawarkan.
Tujuan penentuan harga adalah sebagai berikut.
a. Untuk bertahan hidup
Harga lual ditentukan semurah mungkin dengan rnaksud agar produk yang ditawarkar di pasaran,
dengan pertimbangan harga murah tapi masih dalarn kondisi yang menguntungkan.
b. Untuk memaksimalkan laba
Kebanyakan perusahaan menentukan harga pada tingkat yang nantinya akan menghas keuntungan
setinggi-tingginya. Perusahaan menetapkan tingkat harga tertentu dengan mengharapkan
meningkatnya penjualan sehingga laba pun dapat ditingkatkan. Dalam Hal ini, perusahaan lebih
menekankan keuntungan jangka pendek. Penentuan harga biasanya dilakukan dengan harga murah
atau tinggi.
c. Untuk memperbesar pangsa pasar (market share)
Perusahaan yang memiliki bagian pasar yang dominan akan menikmati biaya yang rendah dan
keuntungan jangka panjang yang tinggi. Setiap perusahaan berusaha keras unt mendapatkan
bagian pasar terbesar dengan cara menurunkan harga jual serendah mungki Penentuan harga
murah ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pelanggan dan dihara pula pelanggan dan
pesaing beralih ke produk yang ditawarkan.
d. Untuk mutu produk
Harga jual yang ditetapkan perusahaan memberikan kesan bahwa produk yang ditawark memiliki
kualitas yang tinggi atau Iebih baik dar kualitas pesaing. Biasanya harga ditentukan setir mungkin,
karena masih ada anggapan di antara konsumen bahwa produk yang berkualitas adalab produk
yang harganya lebih tinggi.
e. Karena pesaing
Dalam hal ini harga jual ditentukan dengan melihat harga pesaing. Perusahaan menetapkan harga
juat yang tidak lebih tinggi daripada harga pesaing, tujuannya adalah untuk memperoleh jumlah
konsumen yang lebih banyak.
3. Strategi Lolcasi (Place)
Penentuan lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana pendukung juga sangat penting.
Sarana dan prasarana harus memberikan rasa nyaman dan aman kepada seluruh konsumennya.
Pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam rnemilih dan menentukan lokasi
perusahaan adalah sebagai berikut.
· Kedekatan dengan kawasan industri.
· Kedekatan dengan lokasi perkantoran.
· Kedekatan dengan lokasi pasar.
· Kedekatan dengan pusat pemerintahan.
· Kedekatan dengan lokasi perumahan atau masyarakat.
· Jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi.
· Sarana dan prasarana (jalan, pelabuhan, listrik, dan lain-lain).
Setelah barang selesai dibuat dan slap untuk dipasarkan, maka angkah pemasaran selanjutnya
adalah menentukan rute atau metode distribusi yang akan dipakai untuk menyalurkan produsen
konsumen. Rute atau metode yang digunakan untuk menyalurkan barang dan perusahaan ke
konsumen dinamakan saluran distribusi. Beberapa macam perantara, yaitu:
· Pedagang besar yang menjual barang kepada pengecer, atau pedagang besar lain.
· Pengecer yang menjual barang kepada pembeli akhir.
· Agen yang mempunyai fungsi hampir sama dengan pedagang besar.
4. Strategi Promosi (Promotion )
Agar konsumen tahu bahwa bahwa produk yang ditawarkan sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan mereka, maka melakukan kegiatan promosi merupakan suatu keharusnya Promosi
adalah atau usaha dan pemasar (produsen) daam menginformasikan dan mempengaruhi konsumen
atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau
jasa yang dipasarkan. Dalam kegiatan promosi, setiap perusahaan berusaha memperkenalkan dan
menawarkan produk barang dan jasa yang mereka miliki, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Tujuan promosi di antaranya menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan, berusaha
menarik calon konsumen yang baru, serta mempertahankan konsumen lama Perusahaan dapat
menggunakan salah satu atau mengombinasikan berbagai sarana promosi atau disebut juga dengan
bauran promosi (promotion mix) yang terdiri dan iklan
(advertising ), promosi penjualan (sales romotion), publisitas ( publicity ), penjualan personal
(persona selling), pemasaran langsung (direct marketing), dan media interaktif (interactive
media) .
5. MENERAPKAN SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI PENJUALAN
A. Pengertian Sistem Informasi Penjualan
Sistem informasi penjualan terdiri dari unsur-unsur berikut.
§ Sistem, adalah suatu kumpulan elemen di mana antara elemen-elemen tersebut memiliki
hubungan dan ditujukan ke arah pencapaian bersama.
§ Informasi, adalah hasil dan pengolahan data yang terorganisasi menjadi bentuk yang lebih
berguna bagi pihak yang menerirnanya serta menggambarkan suatu kejadian yang nyata dan dapat
digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan.
§ Penjualan, adalah suatu proses kegiatan penyerahan barang atau jasa yang telah disepakati oleh
kedua belah pihak yang terkait dalam kegiatan tersebut.
Maka, sistem informasi penjualan dapat diartikan sebagai kesatuan pengolahan data penjualan
yang terintegrasi dan saling melengkap. Sistem informasi menghasilkan
outpu t, baik dalam bentuk gambar, suara, maupun tulisan. Output tersebut menjadi salah satu alat
bantu untuk mendukung I pengambilan keputusan mengenai penjualan, seperti rnemperkenalkan
suatu produk, baik barang atau pun jasa.
B. Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran
Konsep penjualan dan konsep pemasaran pun mempunyai pengertian yang lebih jelasnya, simak
uraian berikut :
1. Konsep Penjualan (Sales Concept)
Konsep penjualan adalah suatu konsepsi yang dimiliki produsen yang mendasarkan orientasi
produk dan onientasi kegiatan penjualan. Konsep penjualan merupakan upaya yang lebih
menitikberatkan lancarnya penjualan, narnun kêkuasan konsumen kurang diperhatikan. Asumsi
yang digunakan dalam konsep penjualan antara lain:
a. Konsumen cenderung rnembeli barang yang dianggap penting terlebih dahulu dan mengabaikan
membeli barang yang dianggap kurang penting.
b. Konsumen perlu dipengaruhi dengan suatu alat yang dapat menimbulkan minat membeli.
c. Tugas perusahaan adalah menarik minat dan mempentahankan langganan.
2. Konsep Pemasaran (Marketing Concept)
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dan kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, serta mendistribusi kan barang dapat memuaskan kebutuhan
pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Konsep pemasaran adalah konsepsi produsen yang berpandangan bahwa untuk menguasai pasar
harus dapat nienyediakan produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan, serta memuaskan
konsumen. Kegiatan penjualan hanya berlangsung ketika telah produksi dalam konsep pemasaran,
kegiatan pemasaran berlangsung mulai dari sebelum produk dibuat sampai dengan produk telah
sampai ke tangan konsumen. Konsep pemasaran dapa sebagai berikut.
Asumsi yang digunakan dalam konsep pemasaran, yaitu:
a. Konsumen dapat dibedakan dan dikelompokkan ke dalam pasar/segmen yang berbeda,
tergantung pada kebutuhan dan keinginan perusahaan.
b. Konsumen hanya akan memilih penawaran yang dapat memuaskan kebutuhan dan
keinginannya.
c. Tugas perusahaan adalah meneliti dan menentukan pasar yang menjadi sasaran, serta
mengembangkan penawaran melalui program pemasaran yang efektif untuk menarik minat dan
mempertahankan langganan.
C. Sistem Penjualan Sederhana dan Sistem Penjualan Modern
1. Sistem Penjualan Sederhana
Penjualan biasanya dilakukan secara langsung. Transaksi dilakukan secara langsung antara
pembeli dan penjual tanpa ada peran perantara dalam penjualannya. Barang langsung dijual di
pasar tanpa mengetahui apakah barang tersebut dibutuhkan pasar atau tidak. Barang langsung
diserahkan, dan pembeli membayar sesuai dengan harga yang telah disepakati. Contoh sistem
penjualan sederhana adalah pasar tradisional.
2. Penjualan Modern
Dalam sistem penjualan modern, penjual terlebih dahulu mengadakan analisi pasar. Penjualan bisa
dilakukan lewat berbagai media seperti surat, telepon atau pun internet. Alat pembayaran yang
dipakai untuk pembayarannya pun bermacam-macam. Dalam sistem penjualan modern, banyak
lembaga yang tenlibat dan sangat berperan dalam pemasaran produk, di antaranya perwakilan
perusahaan
(manufacturer’s representative) ; pedagang besar (wholesaler) ; pedagang perantara
(merchant middleman); agen perantara (agent middlemen ); dan wakil penjualan (sales
representative).
Selain lembaga tersebut ada juga kelompok lain yang ikut berperan, antara lain:
a. Fasilitator yaitu badan yang ikut memperlancar pelaksanaan kegiatan perusahaan. Misalnya
bank , pergudangan, dan pengangkutan.
b. Pemasok (supplier), yaitu pihak yang menyediakan dan memasok bahan baku maupun bahan
pembantu.
c. Pesaing (competitor) , yaitu perusahaan lain yang ikut memenuhi kebutuhan pasar yang sama
dan menggunakan jalur yang sama sehingga mempengaruhi perusahaan.
d. Lingkungan, meliputi teknologi, perekonomian, kebudayaan, dan kebijakan pemerintah.
D. Penerapan Sistem Informasi dan Teknologi Penjualan
Penerapan sistem mnformasi dan teknologi penjualan dapat dilakukan dengan sistem penjualan
angsung dan sistem penjualan tidak langsung.
1. Penjualan Langsung
Penjualan langsung merupakan cara penjualan di mana penjual bérhadapan atau bertemu muka
langsung dengan calon pembeli atau langganannya. Pembeli dapat mengemukakan keinginannya,
bahkan sering terjadi tawar-menawar untuk mencapai kesesuaian. Penjual merupakan penghubung
dan wakil perusahaan dalam menghadapi pembeli. Penjualan langsung dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu penjualan melalui toko dan penjualan di luar toko.
a. Penjualan melalui toko
Penjualan melalui toko sering dilakukan untuk penjualan eceran. Namun, tidak berarti bahwa
penjualan eceran selalu dilakukan melalui toko. Penjualan dalam partai besar dapat juga dilakukan
oleh penjual yang memiliki toko. Dalam penjualan ini, pembeli harus datang ke toko untuk
mendapatkan kebutuhannya. Jadi, transaksi jual beli dilakukan antara penjual dan pembeli di toko.
b. Penjualan di luar toko
Penjualan di luar toko dapat dilakukan oleh tenaga penjual sebuah perusahaan, para pedagang kaki
lima, ataupun oleh para penjaja keliling yang menawarkan barangnya ke rumah-rumah konsumen.
Cara seperti mi tidak hanya dilakukan oleh para pengecer atau pengusaha kecil saja, pengusaha
besar juga sering melakukannya.
2. Penjualan Tidak Langsung
Penjualan tidak Iangsung adalah cara penjualan yang sermng digunakan saat i. Dengan
nemanfaatkan teknologi yang canggih, penjual dan pembeli dapat bertransaksi dengan mudah dan
cepat tanpa harus berhadapan langsun. Segala informasi tentang produk dapat diperoleh melalui
telepon (telemarketin g), mesin penjual otomatis, dan internet. Faktor-faktor yang memengaruhi
terjadinya penjualan tidak langsung, antara lain:
· keterbatasan waktu yang dirniliki oleh pembeli maupun penjual,
· jarak antara lokasi penjual dengan pembeli cukup jauh,
· respon masyarakat terhadap sebuah ikian atau katalog,
· penghernatan biaya promosi bagi perusahaan jika dibanding penggunaan tenaga penjual melalui
pintu-ke-pintu/
door-to-door .
a. Pénjualan melalui telepon
(telemarketing)
Penjualan melalui telepon
(telemarketing) adalah suatu saluran pemasaran yang menggunakan sarana telekomunikasi untuk
berhubungan dengan pelanggan atau pun calon pelanggan dalam mengkomunikasikan produk
yang dimiliki oleh perusahaan. Penjualan melalui telepon merupakan salah satu cara yang efektif
dalam bertransaksi. Pembeli dapat memesan barang yang diinginkan tanpa harus datang langsung
ke toko. Transaksi jual beli dapat dilakukan baik untuk luar kota ataupun dalam kota dan dapat
dilakukan dengan cepat. Contohnya penawaran kartu kredit.
b. Penjualan dengan mesin penjual otomatis (vending machine)
Penjualan dengan mesin penjual otomatis dapat dilakukan untuk jenis produk yang relatif kecil
bentuknya, seperti perrnen, minuman ringan, atau boneka. Dengan memasukkan koin atau uang
logam ke dalam mesin, pembeli akan mendapatkan produk yang diinginkan setelah menekan
tombol yang telah disediakan. Mesin penjual otomatis di letakkan di tempat-tempat strategis
seperti pusat perbelanjaan, tempattempat hiburan, stasiun, dan halte bis.
c. Penjualan melalui internet
Penjualan melalui internet sangat potensi untuk memasarkan produk ke seluruh dunia. Produsen
dapat menjual produknya dengan memanfaatkan internet selama 24 jam penuh, tanpa harus selalu
menunggui tokonya. Harga semua produk barang dan jasa bisa dijual melalui internet, seperti
pakaian, parfum, tas, jasa pengiriman barang, dan jasa maskapai penerbangan. Konsumen dapat
dengan mudah membuka sistem online yang ditayangkan produsen dan memilih produk yang
diinginkan dengan leluasa.
Penjualan melalui internet dikenal dengan istilah toko online, e-commerce , web store, ataupun
virtual store. Toko online adalah tempat terjadinya aktivitas perdagangan atau jual beli barang atau
jasa yang terhubung ke dalam suatu jaringan internet.
1) Jenis-jenis toko online
Toko online dapat dibedakan berdasarkan pemilik, produk, harga pembuatan, kegiatan yan
dilakukan, dan target pasar.
(a) Berdasarkan pemiliknya
Toko online dapat dimiliki oleh perusahaan, kelompok/keluarga, maupun perorangan. Toko online
yang dimiliki oleh perusahaan atau kelompok cenderung memiliki pemba fungsi yang lebih jelas
untuk setiap pengelolanya. Ada yang bertugas sebagai pengelola tampilan, pemasaran, pelayanan
pelanggan, dan lain sebagainya.
(b) Berdasarkan produk yang dijual
Toko online tidak harus selalu menjual produk barang berwujud seperti baju dan peralatan
elektronik. Produk jasa juga dapat dijual melalui toko online, seperti jasa pemasangan ikian dan
jasa maskapai penerbangan. Produk yang ditawarkan pun tidak harus selalu merupakan produk
hasil produksi sendiri, titipan barang perusahaan lain juga dapat dijual melalui toko online.
(c) Berdasarkan harga pembuatannya
Promosi melalui toko online dapat dilakukan secara berbayar maupun gratis. Berbagai buku
elektronik (e-book), software telah diciptakan untuk meningkatkan kemudahan dalam memiliki
toko online, sehingga tidak jarang ada toko online yang biaya pembuatannya gratis. Contohnya
dengan menggunakan plaftorm blog, domain
(kepemilikan ), hosting, dan script os-commerce di fantastico.
(d) Berdasarkan kegiatan yang dapat dilakukan
Berdasarkan kegiatannya, toko online dapat dibedakan sebagai berikut.
· Sekedar menampilkan barang (display)
Toko online mi biasanya menggunakan platform blog seperti blogspot.com dan multiply.com.
Pada toko online jenis ini, kegiatan yang paling utama adalah pelayanan pelanggan yang selalu
aktif dan responsif apabila ada pengunjung yang menanyakan tentang produk yang dijual.
Maklum saja, pengunjung tidak bisa mandiri berbelanja.
Dapat berbelanja di toko online
Jika diibaratkan, toko online sudah hampir seperti toko swalayan. Pengunjung dapat melihat
produk, memilihnya, memasukkannya ke keranjang belanja dan menghitungnya di kasir.
Perbedaannya adalah pembayaran dilakukan di luar toko online.
Bisa langsung melakukan pembayaran
Pembeli dapat berbelanja dan membayar produk yang dibeli langsung di toko online ini.
Pembayarannya biasanya mulai dan COD sampai menggunakan payment gateway (jasa perantara
pembayaran) seperti PayPal, ClickBank, ecold, dan kartu kredit.
(e) Berdasarkan Target Pasar
Penentuan target pasar juga harus dilakukan sebelum mengelola toko online. Siapa yang akan
dijadikan sasaran, apakah untuk anak-anak, remaja, dewasa, orang tua laki-laki perempuan? ini
sangat penting terkait tampilan produk yang akan ditawarkan.
2) Keuntungan penjualan melalul sistem
online
a. Menghemat biaya dalam hal promosi maupun operasional. Promosi cukup dilakukan melalui
media Internet dan tidak harus menyewa atau membangun toko konvensional.
b. Menghemat ruang penyimpanan. Perusahaan hanya cukup rnerniliki contoh produk.
c. Tidak perlu menggaji banyak karyawan karena semua kegiatan dapat dikerjakan sendiri
d. Mengurangi adanya piutang usaha karena konsumen wajib membayar sebelum barang di kirim.
e. Dapat dikerjakan dan rumah/kamar/gudang asalkan memiliki akses Internet.
f. Dapat dikerjakan oleh siapa pun, ibu rumah tangga, mahasiswa, PNS, karyawan, maupun
pensiunan.
g. Waktu pengerjaan fleksibel, dapat dikerjakan kapan pun dan tidak terikat jam kantor.
h. Untuk barang dengan spesifikasi yang sama, hanya diperlukan foto produk.
i. Terdapat beragam alternatif pengiriman barang karena berbagai jasa ekspedisi dengan tujuan
nasional maupun internasional menawarkan tarif yang bersaing.
j. Sistem pembayaran lebih mudah dengan transfer antar ATM, e- banking, ataupun m- banking.
k. Memberikan kemudahan bagi pembeli untuk menemukan pemasok di luar kota.
l. Memberikan kemudahan bagi pembeli dengan harga kompetitif.
m. Memberikan kemudahan bagi pembeli menghemat waktu, cukup membeli dan rumah atau
warnet bahkan melalul telepon seluler.

Anda mungkin juga menyukai