Disusun Oleh :
AKUNTANSI MANAJERIAL
JURUSAN AKUNTANSI
2020
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penyusun
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat yang telah diberikan
kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah Manajemen Pemasaran yang
Penyusun mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang telah diberikan, baik secara
langsung maupun tidak langsung selama penulisan makalah ini hingga selesai. Secara khusus rasa
1. Orang Tua, yang telah memberikan semangat serta doa dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Bapak Yulius Gessong Sampeallo, S.E., M.M. yang telah membimbing penyusun dalam
Penyusun menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun
penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam
penyempurnaan makalah ini. semoga makalah ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
JUDUL.........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................18
DAFATAR PUSTAKA...............................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Persaingan dalam dunia usaha pada saat ini sangatlah ketat. Perusahaan harus sangat
teliti dan cermat dalam mengembangkan usahanya. Mulai dari dari segi pemilihan produk
apa yang akan dijual hingga memperhatikan selera konsumen. Konsumen merupakan orang
yang sangat penting bagi perusahaan karena konsumen yang mampu membuat perusahaan
tersebut bertahan dan semakin maju. Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya
konsumen melakukan evaluasi untuk melakukan pemilihan produk atau jasa. Evaluasi dan
merupakan sebuah proses yang terdiri dari beberapa ke tahap, yaitu pengenalan kebutuhan,
pembelian.
berbagai faktor baik yang berasal dari diri konsumen maupun luar konsumen. Oleh karena
itu, penting bagi perusahaan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengeruhi
pembelian tersebut. Ada banyak faktor yang akan mempengaruhi keputusan konsumen
diantaranya adalah faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis. Dari uraian tersebut di
atas maka judul makalah ini adalah "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut :
4
a. Apa pengertian dari keputusan pembelian?
konsumen.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,
BAB II PEMBAHASAN
pembelian konsumen.
Pada bab terakhir ini akan disimpulkan tentang apa yang disajian pada bab-
bab sebelumnya.
5
6
BAB II
PEMBAHASAN
pilihan dan memutuskan pilihan pada suatu produk dari sekian banyak pilihan. Menurut
Kotler & Amstrong (2014), keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan
keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Menurut Schiffman dan Kanuk
(2014) keputusan pembelian didefinisikan sebagai sebuah pilihan dari dua tahu lebih
alternatif pilihan. Menurut Tjiptono (2012) keputusan pembelian adalah sebuah proses
dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau merek
tertentu dan mengevaluasi secara baik masing-masing alternatif tersebut dapat memecahkan
merupakan sebuah proses pengambilan keputusan yang diawali dengan pengenalan masalah
kemudian mengevaluasinya dan memutuskan produk yang paling sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Swastah dan Handoko (2011) berpendapat bahwa ada lima peran seseorang
Individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang atau jasa tertentu atau yang
melakukan sendiri.
7
Individu yang mempengaruhi keputusan untuk membeli baik secara sengaja maupun
tidak sengaja.
Individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang atau jasa tertentu atau yang
melakukan sendiri.
d. Pembeli (buyer)
e. Pemakai (user)
Individu yang menikmati atau memakai barang atau jasa yang dibeli.
1. Faktor budaya
Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian.
Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Anak-anak yang
perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Contonhya pada anak-
budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan
sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti kebangsaan, agama, kelompok, ras,
8
dan wilayah geografis. Pada dasaranya dalam sebuah tatanan kehidupan dalam
dapat berbentuk sebuah sistem kasta yang mencerminkan sebuah kelas sosial yang
relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hirarkis dan para anggotanya
menganut nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial tidak hanya
2. Faktor Sosial
a. Kelompok Acuan
kelompok yang yang dapat memberikan pengaruh secara langsung atau tidak
langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut. Kelompok ini biasanya
keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja yang berinteraksi dengan secara
langsung dan terus menerus dalam keadaan yang informal. Tidak hanya kelompok
keanggotaan.
9
b. Keluarga
dua bagian. Pertama keluarga yang dikenal dengan istilah keluarg orientas.
Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang yang dapat
memberikan orientasi agam, politik dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri
dan cinta. Kedua, keluarga yang terdiri dari pasangan dan jumlah anak yang
dimiliki seseorang. Keluarga jenis ini biasa dikenal dengan keluarga prokreasi.
Hal selanjutnya yang dapat menjadi faktor sosial yang dapat mempengaruhi
masyarakat. Semakin tinggi peran seseorang didalam sebuah organisasi maka akan
semakin tinggi pula status mereka dalam organisasi tersebut dan secara langsung
3. Pribadi
diantaranya usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup,
10
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya yang
dimana setiap kegiatan konsumsi ini dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga.
perjalanan dengan pesawat udara, keanggotaan di klub khusus, dan membeli mobil
mewah. Selain itu, biasanya pemilihan produk juga dilakukan berdasarkan oleh
c. Gaya hidup
Gaya hidup dapat di artikan sebagai sebuah pola hidup seseorang yang
terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk melalui sebuah
kelas sosial, dan pekerjaan. Tetapi, kelas sosial dan pekerjaan yang sama tidak
menjamin munculnya sebuah gaya hidup yang sama. Melihat hal ini sebagai
berbagai gaya hidup remaja yang modern dan dinamis seperti munculnya telepon
selular dengan fitur multimedia yang ditujukan untuk kalangan muda yang
kegiatan tidak dapat lepas dari berbagai hal multimedia seperti aplikasi pemutar
suara, video, kamera dan sebagainya. Atau kalangan bisnis yang menginginkan
11
d. Kepribadian
konsumen. Hal ini disebakan karena beberapa kalangan konsumen akan memilih
4. Psikologis
adalah faktor psikologis. Faktor ini dipengaruhi oleh empat faktor utama diantaranya
sebagai berikut:
a. Motivasi
dari kebutuhan tersebut ada yang muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus,
bersifat psikogenesis; yaitu kebutuhan yang berasal dari tekanan psikologis seperti
kemampuan nyata yang terlihat pada merek tersebut, melainkan juga melihat
12
petunjuk lain yang samar seperti wujud, ukuran, berat, bahan, warna dan nama
merek tersebut yang memacu arah pemikiran dan emosi tertentu. Banyak riset
kegiatan pembelian produk tertentu seperti yang dipelopori oleh Ernest Dichter
berikut:
Konsumen menolak buah prem karena buah prem terlihat keriput dan
Pria menghisap cerutu sebagai versi dewasa dari kebiasaan menghisap ibu jari
di masa anak-anak.
Wanita yang tidak yakin dengan adonan kue jika adonan tersebut tidak
motivasi yang berbeda-beda yang dapat dipuaskan oleh suatu produk. Contohnya,
wiski dapat memenuhi kegiatan relaksasi sosial, status, atau kesenangan sehingga
merek wiski perlu diposisikan pada salah satu daya tarik tersebut.
13
tidak adanya garansi dapat menjadi faktor dissaatisfier tetapi adanya garansi juga
tidak menjadi pemuas atau motivator pembelian, karena garansi bukan merupakan
b. Persepsi
Setiap persepsi konsumen terhadap sebuah produk atau merek yang sama
dalam benak setiap konsumen berbeda-beda karena adanya tiga proses persepsi
yaitu:
atas berbagai informasi yang didapat oleh konsumen. Dalam hal ini para
pemasar harus bekerja keras dalam rangka menarik perhatian konsumen dan
memberikan sebuah rangsangan nama yang akan diperhatikan orang. Hal ini
14
besar terhadapa ukuran rangsangan normal seperti, orang cenderung akan
yang dimana pemasar tidak dapat berbuat banyak terhadap distorsi tersebut.
informasi yang didapat dengan cara yang akan mendukung pra konsepsi
konsumen.
Ingatan Selektif, orang akan banya melupakan banyak hal yang merek pelajari
cenderung akan mengingat hal-hal baik yang yang disebutkan tentang produk
yang kita sukai dan melupakan hal-hal baik yang disbutkan tentang produk
yang bersaing.
c. Pembelajaran
15
memberikan motivasi, dan memberikan penguatan positif karena pada dasarnya
merek IBM merupakan merek komputer yang terbaik, ketika konsumen akan
membeli printer merek IBM mungkin konsumen juga berasumsi hal yang sama
bahwa konsumen sama-sama menyukai Diet Coke dan Diet Pepsi ketika mencicipi
keduanya dalam tanpa merek. Tetapi, ketika mencicipi Diet yang diberi tahu
mereknya, konsumen memilih diet Coke 65% dan Diet Pepsi 23%. Dalam contoh
Selain keyakinan, sikap merupakan hal yang tidak kalah pentingnya. Sikap
terhadap suatu objek atau gagasan tertentu.(David Kreh, dalam Kotler 2003:219).
16
2.4 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen
Sebelum atau sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan proses
Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang
dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat
Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari
Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan
17
e. Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation)
yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan
apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan
dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai
produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika
produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
berikut:
19
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip dan AB. Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran Indonesia. Buku 2. Salemba empat.
Jakarta.
Lamb, Charles. W. et.al. 2001. Pemasaran. Buku I Edisi Pertama. Penerbit Salemba
Empat. Jakarta.
https://www.hestanto.web.id/keputusan-pembelian/#:~:text=Menurut%20Kotler
%20%26%20Amstrong%20(2014),dua%20tahu%20lebih%20alternatif%20pilihan.
https://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com/2009/10/31/fktr-pngarh-kep-pmblian/
20