Hal. 1-10
ABSTRAK
Kecoa merupakan salah satu serangga vektor penyakit yang dapat menimbulkan
dampak buruk pada kesehatan manusia. Pengendalian kecoa menggunakan insektisida
yang berlebihan dapat menimbulkan residu di lingkungan dan resistensi kecoa. Oleh
sebab itu perlu dilakukan pengendalian alternatif diantaranya dengan menggunakan
agen hayati berupa bakteri entomopatogen. Pada penelitian ini digunakan dua isolat
bakteri entomopatogen yang diisolasi dari Spodoptera litura yang ditemukan mati,
Bacillus thuringiensis koleksi IPBCC serta akuades steril sebagai kontrol. Pengujian
dilakukan dengan metode semprot dan umpan pada konsentrasi 108. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa semua isolat bakteri entomopatogen yang digunakan pada
penelitian ini dapat menimbulkan mortalitas kecoa. Pengamatan morfologi dan uji
Postulat Koch menunjukkan bahwa kematian kecoa dipastikan disebabkan oleh isolat
bakteri yang diberikan. Isolat bakteri SP4 dengan menggunakan metode semprot
memberikan mortalitas tertinggi yaitu 26,67% terhadap P. americana dan 80% terhadap
B. germanica. Isolat B. thuringiensis dengan menggunakan metode umpan memberikan
pengaruh mortalitas tertinggi yaitu 10% terhadap P. americana dan 6,67% terhadap B.
germanica. Nilai LT-50 paling efektif adalah metode semprot perlakuan isolat bakteri
SP4 terhadap B. germanica yaitu 2 jam 30 menit 46 detik.
Kata kunci: Pengendalian hayati, bakteri entomopatogen, uji efikasi
ABSTRACT
Cockroaches are the insect vectors of disease that can cause adverse effects on
human health. Control cockroaches excessive use of insecticides can lead to residues in
the environment and resistance cockroach. Therefore it is necessary to control the use of
alternatives such as by biological agents such as entomopathogenic bacteria. This
research used two isolates of entomopathogenic bacteria isolated from Spodoptera litura
were found dead, Bacillus thuringiensis IPBCC collection and sterile distilled water as a
control. Tests conducted by the spray and bait method at a concentration of 108. The
results showed that all isolates entomopathogenic bacteria used in this research can
cause mortality of cockroaches. Morphological observation and Koch's postulates test
showed that the mortality of cockroaches likely caused by bacterial isolates were
granted. SP4 bacterial isolates using spray method provides the highest mortality was
26.67% of the P. americana and 80% against B. germanica. Isolates of B. thuringiensis
using bait influence the highest mortality of 10% of the P. americana and 6.67% against
Jurnal Biologi, Volume 5 No 2, April 2016
Hal. 1-10
B. germanica. LT-50 was the most effective method of treatment of bacterial isolates
SP4 spray against B. germanica was 2 hours 30 minutes 46 seconds.
Keywords: Biological control, entomopathogenic bacterial, efficacy test
PENDAHULUAN
Kecoa merupakan salah satu vektor tinggi, maka masyarakat banyak
yang berada di lingkungan rumah yang menggunakan insektisida dalam
dapat menularkan penyakit kepada pengendalian kecoa. Penggunaan
manusia baik secara mekanis maupun insektisida memang memiliki beberapa
secara biologis. Kecoa dapat keuntungan. Namun penggunaan
mengontaminasi makanan manusia insektisida yang tidak tepat dalam jumlah
dengan membawa agen berbagai penyakit yang berlebihan dan secara terus-menerus
yang berhubungan dengan pencernaan dapat mengakibatkan terjadinya resistensi
seperti diare, demam typoid, disentri, serangga dan meninggalkan residu yang
hepatitis A, polio dan kolera. Bahkan dapat mengontaminasi organisme lain
dalam beberapa kasus, beberapa orang serta lingkungan. Akibat dampak negatif
dapat mengalami alergi terhadap kecoa yang ditimbulkan oleh penggunaan
dikarenakan pajanan (peristiwa yang insektisida, maka dibutuhkan solusi
menimbulkan resiko penularan) yang alternatif untuk pengendalian serangga
terjadi terus menerus. Pada tinja kecoa hama dan vektor penyakit yang ramah
juga terdapat zat-zat karsinogenik, jika lingkungan.
makanan manusia terkontaminasi dengan Upaya pengendalian kecoa dapat
tinja kecoa maka dapat membahayakan dilakukan dengan memanfaatkan bakteri
kesehatan orang yang mengonsumsinya. entomopatogen. Tidak seperti upaya
Di dunia terdapat kurang lebih 3.500 pengendalian secara kimiawi yang dapat
spesies kecoa, spesies yang biasa hidup di bersifat persistens di lingkungan, upaya
dalam rumah yaitu Periplaneta americana pengendalian dengan memanfaatkan
dan Blattela germanica. Kekhawatiran bakteri entomopatogen bersifat lebih
terhadap dampak negatif yang ramah lingkungan, sehingga tidak akan
ditimbulkan kecoa semakin bertambah memberi efek negatif terhadap lingkungan.
manakala diketahui bahwa kecoa Pemanfaatan agensia hayati mempunyai
merupakan serangga yang memiliki daya beberapa kelebihan yaitu selektivitas
reproduksi tinggi yaitu menghasilkan telur tinggi, organisme agen hayati yang
30.000-40.000/tahun dan siklus hidupnya digunakan sudah tersedia di alam,
singkat (Barbara, 2005). Kecoa organisme yang digunakan aktif mencari
merupakan salah satu vektor penyakit dan menemukan inangnya, mudah
yang perlu dikendalikan agar tidak berkembang biak dan menyebar, target
mengganggu kesehatan manusia. tidak menjadi resisten atau kalau terjadi
Strategi pengendalian kecoa yang sangat lambat, dan pengendalian dengan
dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan agen hayati dapat berjalan dengan
RI (2002) meliputi 4 cara yang terdiri dari sendirinya (Arifin, 2011).
cara-cara mekanis serta penggunaan Bakteri entomopatogen memiliki
insektisida. Padahal, cara-cara mekanis pengaruh yang spesifik terhadap serangga
tidak bisa mengendalikan keberadaan target. Namun, sampai sekarang belum
kecoa di lingkunga karena siklus hidupnya ada informasi mengenai bakteri
yang singkat dan daya reproduksinya yang entomopatogen yang berpotensi menjadi
Jurnal Biologi, Volume 5 No 2, April 2016
Hal. 1-10
dalam toples yang berisi kecoa beserta lanjutan, yaitu uji Duncan. Sementara itu
kapas basah sebagai media minum kecoa. pada metode umpan, data persentase
Setelah 2 hari perlakuan, makanan mortalitas kecoa yang diperoleh terlebih
diambil dan ditimbang beratnya untuk dahulu dilakukan transformasi.
mengetahui berat yang hilang selama Transformasi data yang digunakan ada
pengujian. Selanjutnya kecoa diberi dua jenis yaitu transformasi data akar
makan dengan umpan tanpa bakteri kuadrat untuk metode umpan B.
dimana makanan dan minuman diganti germanica, dan transformasi data arcsin
secara rutin setiap 2 hari sekali. untuk metode umpan P. americana.
Pengamatan dilakukan 14 hari mengacu Selanjutnya data dianalisis dengan
pada penelitian yang dilakukan Lee ANOVA satu jalur (one way ANOVA),
(1999). lalu dilanjutkan dengan uji lanjutan,
yaitu uji Duncan. Data jumlah mortalitas
Uji Postulat Koch. Sejumlah 5 ekor kecoa tiap jam pengamatan pada tiap
kecoa B. germanica yang mati pada perlakuan dianalisis dengan analisis
setiap perlakuan, dimasukkan ke dalam 9 probit untuk mengetahui LT-50 dari
ml larutan garam fisiologi dan beberapa isolat bakteri entomopatogen.
dihancurkan menggunakan spatula lalu
dicampuratakan. Dilakukan pengenceran
dengan cara mengambil 1 ml larutan
garam fisiologis yang homogen dengan HASIL
kecoa mati, dimasukkan ke tabung kedua Isolat Bakteri Entomopatogen
yang berisi 9 ml larutan garam fisiologis.
Begitu seterusnya hingga mencapai Hasil isolasi dari pupa S. litura yang
pengenceran ke tabung ketujuh. Tiap ditemukan mati di kebun kedelai di
tabung pengenceran diambil 1 µl dan daerah Cibinong, Bogor Provinsi Jawa
dimasukkan ke media NA untuk Barat diperoleh sebanyak 122 isolat
diratakan menggunakan batang spreader. bakteri dan dipilih dua isolat, yaitu isolat
Diinkubasi pada suhu ruangan selama 24 bakteri entomopatogen SP3 dan SP4
jam dan diamati koloni bakteri yang untuk diujikan pada kecoa. Dilakukan uji
tumbuh pada media NA tersebut. karakter pewarnaan gram untuk
Metode yang sama dilakukan pula pada mengetahui karakteristik isolat bakteri.
kecoa P. americana yang mati pada Sementara B. thuringiensis didapatkan
setiap perlakuan menggunakan 1 ekor dari koleksi IPBCC.
kecoa P. americana yang dihancurkan
pada larutan garam fisiologis.
Analisis data. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK).
Data persentase mortalitas kecoa yang
diperoleh terlebih dahulu dilakukan
transformasi data akar kuadrat dan arc
sin. Selanjutnya data dianalisis dengan
ANOVA satu jalur (one way ANOVA),
kemudian dilanjutkan dengan uji
Jurnal Biologi, Volume 5 No 2, April 2016
Hal. 1-10
100
80%
80
Keterangan:
Mortalitas (%)
60 B. germanica
43,33% P .americana
40 33,33%
26,67%
16,67%
20 10%
0% 0%
0
SP3 BT SP4 Kontrol
Perlakuan
12
10%
10
Mortalitas (%)
Sapi Perah. Risalah Seminar Ilmiah Narasimhulu, K., Rao, P. S., & Vinod,
Aplikasi Isotop dan Radiasi, 2006. A. V. 2010. Isolation and
Jauharlina & Hendrival. 2003. Identification of Bacterial Strains
Toksisitas (LC50 dan LT50) Jamur and Study of their Resistance to
Entomopatogen B. bassiana. (Bals) Heavy Metals and Antibiotics. J
Vuill. terhadap Ulat Grayak Microbial Biochem Technol Volume
Spodoptera litura F. Jurnal Agrista 7 2(3): 074-076.
(3): 295-301. Palma, L., Munoz, D., Berry, D.,
Klein, G. M. 2008. Mechanism of Murillo, J., & Caballero, P. 2014.
Action of Organophosphate Bacillus thuringiensis Toxins: An
Pesticides and Nerve Agents, in Overview of Their Biocidal Activity.
Klein GM (Ed), Disaster preparednes: Journal Toxins 6, 3296-3325.
Emergency Response to 63 Priyatno, T. P., Dahliani, Y. A., Suryadi,
Organophosphorus Poisoning. Y., Samudra, M., Susilowati, D. N.,
Postgraduate Institute for Medicine Rusmana, I., Wibowo, B. S., &
and Quadrant Medical Education, Irwan, C. 2011. Identifikasi
New York. Entomopatogen Bakteri Merah pada
Lacey, L. A., & Undeen, A. H. 1986. Wereng Batang Coklat (Nilaparvata
Microbial Control of Blackflies and lugens Stal). Jurnal AgroBiogen 7(2):
Mosquitoes. Ann. Rev. Entomol 31: 85-95.
265-296. Wege, P. J., Hoppe, M. A., Bywater, A.
Lee, C. Y., Lee, L. C., Ang, B. H., & F., Weeks, S. D., & Gallo, T. S. 1999.
Chong, N. L. 1999. Insecticide A Microencapsulated Formulation
Resistance In Blattella Germanica Of Lambda-Cyhalothrin.
(L.) (Dictyoptera: Blattellidae) from Proceedings of the 3rd International
Hotels and Restaurants In Malaysia. Conference on Urban Pests. USA.
Proceedings of the 3rd International
Conference on Urban Pests USA.