Anda di halaman 1dari 23

PERSIAPAN PASIEN UNTUK

PENGAMBILAN SPECIMEN
PEMERIKSAAN MIKROBA

FIK USB
Why is this important?
“The quality of any test
result is only as good
as the specimen that
is tested!”
MENGAPA HAL INI PENTING?
Kualitas hasil uji hanya
ditentukan oleh penanganan
dan pengujian sampel yang
baik.
PENDAHULUAN
 Spesimen yang diperiksa adalah
sputum, darah, feses, dan urin

 Pemeriksaan spesimen biasanya


dilakukan minimal satu kali pada
pasien

 Tujuan pemeriksaan spesimen :


- menetapkan diagnosa masalah
- untuk memeriksa adanya
bakteri/virus
- menilai respon pasien terhadap
terapi yang telah dijalani.
PEMERIKSAAN SPESIMEN
SPUTUM
 Sputum adalah sekret mukus
yang dihasilkan dari paru-paru,
bronkus dan trakea.

 Individu yang sehat tidak


memproduksi sputum.

 Pasien perlu batuk untuk


mendorong sputum dari paru-
paru, bronkus dan trakea ke
mulut dan mengeluarkan ke
wadah penampung.
SPUTUM
PENGAMBILAN SPESIMEN

 Pengambilan sputum sebaiknya


dilakukan pada pagi hari
 Pengambilan sputum juga harus
dilakukan sebelum pasien menggosok
gigi

 Sebelum mengeluarkan sputum, pasien


disuruh untuk berkumur dengan air

 Minta pasien untuk napas dalam lalu


batuk. Diperlukan sputum sebanyak 15-
30mL
 Sputum diambil dari batukkan pertama

 Lakukan perawatan mulut dengan obat


expectorant atau dengan
mengkonsumsi air teh manis saat
malam sebelum pengambilan sputum.
PENYIMPANAN
 Penyimpanan < 24 jam pada
suhu ruang
 Penyimpanan pada pot steril
berpenutup

PENGIRIMAN
 Pengiriman < 2 jam pada suhu
ruang
 Bila tidak memungkinkan, simpan
dalam media transport (Amies
medium, Stuart’s medium)
STUART’S MEDIUM AMIES MEDIUM
PEMERIKSAAN SPESIMEN
DARAH

Bahan Spesimen Darah digunakan untuk :

 Pemeriksaan Hematologi : Hemoglobin,


Jumlah lekosit, Jumlah eritrosit, Jumlah
trombosit

 Pemeriksaan Kimia Klinik


Test faal hati, test faal ginjal
WIDAL
TEST
 Pemeriksaan Imunologi dan Serologi : Widal
test (utk diagnosis demam typhoid)

 Pemeriksaan Parasitologi : untuk penyakit


malaria
SPUIT
 Bersihkan tempat vena yang akan
diambil dengan menggunakan kapas
yang beralkohol 70 %

 Pasang torniquet pada lengan bagian


atas untuk memperjelas posisi vena

 Dengan menggunakan spuit (suntik)


pada posisi 45 derajat tusukkan ujung TSB
jarum sampai darah masuk kedalam
spuit dan tarik bagian spuit sampai
volume darah yang dikehendaki

 Darah kemudian dimasukkan ke dalam


botol berisi media cair TSB (Trypticase
Soy Broth)
PENGAMBILAN

 Darah yang diambil biasanya


darah vena
 Volume darah yang diambil 10-
20 ml

 Darah diambil saat suhu badan


naik/demam tinggi

 Darah diambil dari 2 tempat


yang berbeda, yaitu pada vena
lengan kanan dan vena lengan
kiri untuk menghindari false
postitive/false negative
STUART’S MEDIUM
PENYIMPANAN
 Penyimpanan < 24 jam pada suhu
ruang.
 Bila tidak memungkinkan, gunakan
media transport berupa Stuart’s
medium atau Amies medium.

PENGIRIMAN
AMIES MEDIUM
 Pengiriman < 2 jam pada suhu
ruang
 Bila tidak memungkinkan, teruskan
dengan media transport (Stuart’s
medium atau Amies medium)
PEMERIKSAAN SPESIMEN
FAECES
Pemeriksaan feses dilakukan untuk:

 Melihat ada tidaknya darah. Pemeriksaan ini


menggunakan kertas tes Guaiac.

 Mendeteksi telur cacing dan parasit.

 Mendeteksi virus dan bakteri.


PENGAMBILAN

 Ambil spesimen dengan


menggunakan sarung tangan
bersih
SWAB

 Jumlah feses tergantung


pemeriksaan,
 2,5 cm untuk feses padat
 15-30 mL untuk feces cair.

 Untuk kultur, gunakan swab


yang steril, lalu dimasukkan
dalam kantung steril
PENYIMPANAN
 Feses tahan < 1 jam pada suhu ruang
 Bila 1 jam/lebih gunakan media transpot yaitu
Stuart’s medium, ataupun Pepton water
 Penyimpanan < 24 jam pada suhu ruang,
sedangkan > 24 jam pada suhu 4°C

PENGIRIMAN
 Pengiriman < 1 jam pada suhu ruang
 Bila tidak memungkinkan, gunakan media
transport atau kultur pada media Tetra Thionate
Broth
PEPTON WATER
STUART’S MEDIUM

TETRA THIONATE BROTH


PEMERIKSAAN SPESIMEN
URINE
 Dengan pemeriksaan spesimen Urin
Tengah (clean-catch or midstream urin
specimen)

 Untuk mengetahui mikroorganisme


yang menyebabkan infeksi saluran
kemih.

 Sekalipun ada kemungkinan


kontaminasi dari bakteri di permukaan
kulit, namun pengambilan dengan
menggunakan kateter lebih berisiko
menyebabkan infeksi.
KATETER
Pengambilan dilakukan dengan cara:

 Bersihkan area penis/vagina dengan sabun dan air atau


dengan tisue khusus lalu keringkan

 Biarkan urin yang keluar pertama dimaksudkan untuk


mendorong dan mengeluarkan bakteri yang ada

 Beberapa waktu kemudian tampung urin yang ditengah.

 Hati-hati memegang wadah penampung agar wadah


tersebut tidak menyentuh area genital.

 Jumlah yang diperlukan 30-60mL


PENYIMPANAN & PENGIRIMAN

 Penyimpanan & pengiriman STERIL CONTAINER


dalam waktu 1 jam pada suhu
ruang

 Apabila tidak memungkinkan


maka dapat menyimpannya
dalam almari pendingin dalam
waktu 24 jam URINE TRANSPORT TUBE

 Gunakan urine transport tube


atau steril container

Anda mungkin juga menyukai