Anda di halaman 1dari 8

Analisis Real

Risa Fitria, M.Si


Teorema 1.1.4
1 1
i. Jika a ≠ 0 maka ≠ 0 dan 1 = a
a
a
ii. Jika a∙b = a∙c dan a ≠ 0 maka b = c.
iii. Jika a∙b = 0, maka a = 0 atau b = 0

Bukti :
1 1
• (i). Karena 𝑎 ≠ 0 maka menurut (M4) selalu ada 𝑎 ∈ ℝ. Andaikan 𝑎 = 0 maka
diperoleh
1
1=𝑎∙ =𝑎∙0=0
𝑎
• Hasil ini berlawanan
1
atau kontradiksi dengan (M3). Jadi pengandaian ini salah, dan
haruslah ≠ 0.
𝑎
1 1
• Selanjutnya karena ≠ 0 dan karena
𝑎 𝑎
. 𝑎 = 1 maka dengan Teorema (1.1.2)
1
bagian (ii) maka diperoleh 𝑎 = 1 .
𝑎
(ii). Diketahui 𝑎. 𝑏 = 𝑎. 𝑐 dan 𝑎 ≠ 0. Akan dibuktikan 𝑏 = 𝑐.
1
Karena 𝑎 ≠ 0 maka terdapat , sehingga kedua ruas dari 𝑎. 𝑏 = 𝑎. 𝑐
𝑎
1
dapat dikalikan dengan diperoleh,
𝑎

1 1 1
.𝑎 .𝑏 = .𝑎 .𝑐 Sifat (M5) yaitu .𝑎 = 1
𝑎 𝑎 𝑎

1 .𝑏 = 1 .𝑐 Sifat (M4) yaitu 1. 𝑎 = 1


𝑏=𝑐
(iii). Diketahui 𝑎. 𝑏 = 0,
1 1
Jika 𝑎 ≠ 0 maka terdapat sehingga, Jika b ≠ 0 maka terdapat sehingga,
𝑎 𝑏
𝑎. 𝑏 = 0 𝑎. 𝑏 = 0
1 1 1
1 1 1
. 𝑎. 𝑏 = . 0 kedua ruas dikalikan . 𝑎. 𝑏 = . 0 kedua ruas dikalikan
𝑎 𝑎 𝑎
𝑏 𝑏 𝑏

1 1 1 1
.𝑎 .𝑏 = .0 asosiatif .𝑏 .𝑎 = .0 komutatif & asosiatif
𝑎 𝑎 𝑏 𝑏
1. 𝑏 = 0 sifat M5 1. 𝑎 = 0 sifat M5

𝑏=0 𝑎=0
Jadi terbukti bahwa jika 𝑎. 𝑏 = 0 maka 𝑎 = 0 atau 𝑏 = 0.
Bagaimana dengan operasi pengurangan dan pembagian???

• Operasi pengurangan (substraction) didefinisikan dengan


𝑎 − 𝑏 = 𝑎 + (−𝑏) untuk 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ
Sama halnya dengan operasi pembagian (division), untuk 𝑎, 𝑏 𝜖 ℝ dengan 𝑏 ≠ 0
didefinisikan
𝑎 1
≔𝑎∙
𝑏 𝑏
• Untuk selanjutnya, 𝑎 ∙ 𝑏 cukup ditulis dengan 𝑎𝑏, dan penulisan 𝑎2 untuk
𝑎𝑎, 𝑎3 untuk 𝑎2 𝑎, dan secara umum didefinisikan 𝑎𝑛+1 ≔ 𝑎𝑛 𝑎 untuk 𝑛 ∈
ℕ. Lebih lanjut, 𝑎1 = 𝑎, dan jika 𝑎 ≠ 0, maka dapat ditulis 𝑎0 = 1 dan 𝑎−1
1 1 𝑛
untuk , dan jika 𝑛 ∈ ℕ, dapat ditulis 𝑎−𝑛 untuk .
𝑎 𝑎
Bilangan Rasional dan Irrasional
Himpunan ℕ, ℤ, dan ℚ adalah subset dari ℝ. Dapat ditunjukkan bahwa
penjumlahan dan perkalian dua bilangan rasional adalah bilangan
rasional. Lebih lanjut, sifat- sifat lapangan juga berlaku untuk ℚ. Akan
tetapi, tidak semua elemen ℝ merupakan elemen ℚ, seperti 2 yang
𝑏
tidak dapat dinyatakan ke dalam bentuk .
𝑎
Elemen ℝ yang bukan elemen ℚ disebut bilangan irrasional (irrational
numbers).
Teorema 1.1.5
Tidak ada bilangan rasional 𝑟 sedemikian hingga 𝑟 2 = 2.

Untuk membuktikan teorema di atas digunakan istilah genap dan ganjil.


Suatu bilangan asli disebut genap apabila bilangan itu mempunyai bentuk
2𝑛 untuk suatu 𝑛 𝜖 ℕ, dan disebut ganjil apabila bilangan itu mempunyai
bentuk 2𝑛 − 1 untuk satuan 𝑛 ∈ ℕ.

Bukti :
Andaikan terdapat bilangan rasional yang kudratnya sama dengan dua
2 𝑚
yaitu r = 2, untuk itu dapat ditulis 𝑟 = dengan m dan n tidak
𝑛
mempunyai faktor persekutuan selain 1. Diperoleh :
2
𝑚
𝑟 2 = 2 = 2 ⇒ 𝑚2 = 2𝑛2
𝑛
berarti 𝑚2 bilangan genap. Karena itu m juga genap, karena m bilangan
genap maka dapat ditulis 𝑚 = 2𝑝. Subtitusi m ini ke kesamaan
sebelumnya diperoleh,
2𝑝 2 = 2𝑛2 ⇒ 4𝑝2 = 2𝑛2 ⇒ 𝑛2 = 2𝑝2
Ini berarti 𝑛2 bilangan genap, akibatnya n juga bilangan genap. Berangkat
dari pengandaian tadi diperoleh dua pernyataan berikut:
• m dan n tidak mempunyai faktor persekutuan selain 1, berarti m dan n
tidak mungkin keduanya genap.
• m dan n bilangan genap.
Kedua pernyatan ini bertentangan (kontradiksi), sehingga pengandaian
salah. Kesimpulannya tidak ada bilangan rasional r sehingga r2 = 2.

Anda mungkin juga menyukai