1. Ektremitas atas.
a. Fleksor sinergi.
- Scapula : Elevasi dan retraksi.
- Shoulder : Abduksi dan eksternal rotasi ( internal rotasi ).
- Elbow : Fleksi.
- Fore arm : Supinasi ( Pronasi ).
- Wrist : Fleksi.
- Fingers : Fleksi dan adduksi.
- Thumb : Fleksi dan adduksi.
b. Ekstensor sinergi.
- Scapula : Protraksi dan terdorong kebawah.
- Shoulder : Internal rotasi dan adduksi.
- Elbow : Ekstensi dengan pronasi.
- Wrist : Ekstensi.
- Fingers : Fleksi dengan adduksi.
- Thumb : Adduksi dalam fleksi.
Oleh karena adanya spastisitas, maka wrist sering kali nampak fleksi.
2. Ekstremitas bawah.
a. Fleksor sinergi.
- Pelvis : Elevasi dan retraksi.
- Hip : Abduksi dan eksternal rotasi.
- Knee : Fleksi.
- Ankle : Dorsi fleksi dalam supinasi.
- Toes : Ekstensi.
Oleh karena hipertonik, jari-jari kaki biasanya fleksi. Ibu jari mungkin ekstensi.
b. Ekstensor sinergi.
- Hip : Ekstensi dan internal rotasi, adduksi.
- Knee : Ekstensi.
- Ankle : Plantar fleksi dengan inversi.
- Toes : Plantar fleksi dan adduksi.
1
Pola tipikal spastik pada penderita Hemiplegia.
2
Aktifitas dalam posisi tidur.
1. Inhibisi spastisitas ekstensor ekstremitas inferior.
Pasien tidur terlentang dengan kedua tungkai difleksikan dan kedua tangan
dilingkarkan dilutut. Kepala diangkat keatas, dan disuruh menggoyangkan badannya
secara perlahan-lahan kearah fleksi dan kembali.Gerakan ini mengurangi spastik
ekstensor tungkai bawah dan secara bersamaan membawa scapula keprotraksi dan
menginhibisi spastik fleksor dari lengan. Kedua tangan dilepas dari lutut dan pasien
disuruh mempertahankan tungkai bawah tetap dalam fleksi, dan secara aktif
melakukan gerakan fleksi