Anda di halaman 1dari 15

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

“Masyarakat dan Kebudayaan”

Dosen Pengampu :
Dr. Ansari, M.Ag

Disusun oleh:
ALYA ASTAMI
(0305181024)

Kelas/Semester:
PMM-1/V

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada hadirat Allah SWT yang telah
memberikan penulis rahmat, kesehatan dan kesempatan, sehingga bisa menyusun
dan menyelesaikan Makalah Pembelajaran yang berjudul “Masyarakat dan
Kebudayaan” .Shalawat dan rangkaian kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membimbing kita dari alam kegelapan menuju terang benderang. Tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak selaku dosen mata kuliah Sosiologi
Pendidikan yang telah memberikan bimbingan dan tugas ini.

Pada makalah penulis yakini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangannya. Atas semua itu dengan rendah hati penulis harapkan kritik dan saran
yang membangun guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalahini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca sekalian.

Langkat, 16 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1


B. Rumusan masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Masyarakat.......................................................................... 2
B. Masyarakat Tradisional dan Masyarakat Modern................................ 3
C. Masyarakat Perdesaan dan Masyarakat Perkotaan............................... 4
D. Pengertian Kebudayaan........................................................................ 6
E. Unsur-unsur Kebudayaan..................................................................... 7
F. Masyarakat Berdasarkan Perkembangan Kebudayaan......................... 8
G. Kebudayaan Berdasarkan Perkembangan Masyarakat......................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, orang begitu sering membicarakan soal
budaya. Setiap hari orang melihat, mempergunakan dan kadang-kadang merusak
kebudayaan. Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan umat manusia
pun mengalami perubahan. Kebudayaan adalah segala hal yang terkait dengan
seluruh aspek kehidupan manusia, yang dihayati dan dimiliki bersama. Di dalam
kebudayaan terdapat kepercayaan, kesenian dan adat istiadat. Kebudayaan tidak
akan tercipta apabila tidak adanya masyarakat. Kebudayaan ada karena adanya
manusia yang menciptakannya. Masyarakat dan kebudayaan sebagai suatu
sistem maksudnya saling bekerja sama atau saling berhubungan satu sama lain.
Didasarkan dengan keingintahuan mengenai hal tersebut, penulis membuat
makalah yang berjudul “Latar Belakang Lahirnya Ilmu Sosiologi Pendidikan”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian masyarakat ?
2. Bagaimana ciri-ciri dan perbedaan masyarakat tradisional dengan
masyarakat modern ?
3. Bagaimana ciri-ciri dan perbedaan masyarakat perdesaan dengan
masyarakat perkotaan ?
4. Apa pengertian kebudayaan ?
5. Apa unsur-unsur kebudayaan ?
6. Bagaimana masyarakat berdasarkan perkembangan kebudayaan ?
7. Bagaimana kebudayaan berdasarkan perkembangan masyarakat ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian masyarakat.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dan perbedaan masyarakat tradisional dengan
masyarakat modern.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dan perbedaan masyarakat perdesaan dan
masyarakat perkotaan.
4. Untuk mengetahui pengertian kebudayaan.
5. Untuk mengetahui unsur-unsur kebudayaan.
6. Untuk mengetahui bagaimana masyarakat berdasarkan perkembangan
kebudayaan.
7. Untuk mengetahui bagaimana kebudayaan berdasarkan perkembangan
masyarakat.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Masyarakat
Masyarakat dalam bahasa Inggris disebut “society” asal kata “sociuc”
yang berarti kawan. Adapun kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab yaitu
“syirk” yang berarti bergaul atau dalam bahasa ilmiahnya interaksi.1 Adanya
saling bergaul itu tentu karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan
disebabkan oleh manusia sebagai perorangan, melainkan oleh unsur-unsur
kekuatan lain. Arti yang lebih khusus masyarakat disebut pula kesatuan sosial
maupun ikatan-ikatan kasih sayang yang erat.2 Kata masyarakat hanya terdapat
dalam dua bahasa yakni Indonesia dan Malaysia. Kemudian diadopsi ke dalam
bahasa Indonesia yang artinya berhubungan dan pembentukan suatu kelompok
atau golongan.3
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok
orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka, serta
melakukan interaksi antara individu-individu yang berada dalam kelompok
tersebut, dan memiliki kebudayaan didalamnya. 4 Berikut pengertian masyarakat
menurut para ahli:
1. Mac Iver dan Page mendefinisikan masyarakat merupakan jalinan
hubungan sosial dan selalu berubah.
2. Koentjaraningrat mendefinisikan masyarakat adalah kesatuan hidup
makhluk-makhluk manusia yang terikat oleh suatu sistem adat istiadat
tertentu.
3. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut masyarakat
adalah tempat orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan
kebudayaan.5
4. Phil Astrid S. Susanto berpendapat bahwa masyarakat atau society
merupakan manusia sebagai satuan sosial dan suatu keteraturan yang
ditemukan secara berulangulang.
5. Dannerius Sinaga mengatakan bahwa masyarakat merupakan orang yang
menempati suatu wilayah baik langsung maupun tidak langsung saling
berhubungan sebagai usaha pemenuhan kebutuhan, terkait sebagai satuan

1
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: Aksara Baru, 1979), hlm. 157.
2
M. Munandar Soelaiman, Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial, (Bandung: Eresco, 1995), hlm.
63.
3
Drs. Sidi Gazalba, Masyarakat Islam, Pengantar Sosiologi & Sosiografi, (Jakarta, Bulan Bintang, 1976),
hlm. 11.
4
https://id.wikipedia.org/wiki/Portal:Masyarakat#:~:text=Masyarakat%20(sebagai%20terjemahan
%20istilah%20society,tersebut%2C%20dan%20memiliki%20kebudayaan%20didalamnya
5
Ari H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 14.

2
sosial melalui perasaan solidaritas karena latar belakang sejarah, politik
ataupun kebudayaan yang sama.

B. Masyarakat Tradisional dan Masyarakat Modern


Masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang masih terikat dengan
kebiasaan atau adat-istiadat yang telah turun-temurun. Keterikatan tersebut
menjadikan masyarakat mudah curiga terhadap hal baru yang menuntut sikap
rasional, sehingga sikap masyarakat tradisional kurang kritis (Dannerius Sinaga,
1988: 152). Adapun ciri-ciri masyarakat tradisional yaitu:6
1. Jumlah Anggota Masyarakat Sedikit
2. Masyarakat Bersifat Homogen (Serba Sama)
3. Masyarakatnya Tertutup
4. Mobilitas/Pergerakannya Rendah
5. Bersifat Agamis
6. Mengutamakan Kepentingan Kelompok
7. Adanya Sistem Pewarisan
8. Menerapkan Aturan Yang Ketat
9. Penggunaan Teknologi Rendah
10. Statis
Masyarakat modern merupakan masyarakat yang sudah tidak terikat pada
adat-istiadat. Adat-istiadat yang menghambat kemajuan segera ditinggalkan
untuk mengadopsi nila-nilai baru yang secara rasional diyakini membawa
kemajuan, sehingga mudah menerima ide-ide baru. ciri-ciri masyarakat modern
yaitu:
1. Masyarakat Terbuka
2. Heterogen
3. Ikatan Atau Hubungan Dengan Sesama Longgar
4. Individualistis
5. Objektif
6. Percaya Pada Teknologi
7. Menghargai Prestasi Dan Penghargaan
8. Tidak Peduli Terhadap Lingkungan
9. Mobilitas Tinggi
10. Orientasi Masa Kini Dan Masa Yang Akan Datang
Masyarakat tradisional dan masyarakat modern mempunyai perbedaan yang
sangat spesifik, yaitu:7
1. Daerah Tempat Tinggal

6
https://materiips.com/ciri-ciri-masyarakat-tradisional
7
https://materibelajar.co.id/masyarakat-tradisional-dan-modern-pengertian-perbedaan-dan-ciri-ciri/

3
Masyarakat modern menetap pada suatu daerah/wilayah yang menjadi
tempat tinggalnya, sedangkan masyarakat tradisional berubah-ubah
daerah tempat tinggalnya tergantung ketersediaan bahan sandang dan
pangan.
2. Rumah
Rumah masyarakat modern cenderung berbeda dan bervariasi sesuai
dengan selera masing-masing, sedangkan masyarakat tradisional memiliki
rumah yang sama baik bentuk dan bahannya.
3. Peralatan yang Digunakan
Peralatan yang digunakan masyarakat modern merupakan alat yang
canggih dan dibuat oleh perusahaan/orang lain, sedangkan peralatan yang
digunakan masyarakat tradisional cenderung lebih sederhana dan hasil
buatan tangan mereka sendiri.
4. Bahasa
Bahasa yang digunakan masyarakat modern cenderung bervariasi
tergantung situasi dan kondisi, bisa menggunakan bahasa resmi, bahasa
suku, bahasa non-resmi, bahkan bahasa internasional. Sedangkan bahasa
masyarakat tradisional hanya satu yaitu bahasa suku mereka sendiri.
5. Kepercayaan
Kepercayaan yang dianut masyarakat modern bervariasi tergantung
individu masing-masing, sedangkan masyarakat tradisional hanya
menganut satu kepercayaan saja.
6. Pakaian
Pakaian yang digunakan masyarakat modern lebih bervariasi mengikuti
perkembangan zaman, sedangkan masyarakat tradisional hanya
menggunakan pakaian seadanya saja dengan bahan yang bahkan terbuat
dari daun atau kulit kayu.
7. Makanan
Makanan yang dikonsumsi masyarakat modern bersifat variasi, mulai dari
makanan tradisional sampai makanan modern (instan). Sedangkan
makanan yang dikonsumsi masyarakat tradisional bersifat monoton.

C. Masyarakat Perdesaan dan Masyarakat Perkotaan


Masyarakat pedesaan adalah dua kata yang terpisah atau mempunyaiarti
tersendiri, untuk bisa mendapatkan pengertian dari dua katatersebut maka harus
diartikan terlebih dahulu dari kata perkatasehingga dari dua kata tersebut bisa di
jadikan satu arti yang seperti diharapkan. Adapun yang menjadi ciri-ciri
masyarakat pedesaan antara lain sebagai berikut:8

8
Nurdinah Muhammad, RESISTENSI MASYARAKAT URBAN DAN MASYARAKAT TRADISIONAL DALAM
MENYIKAPI PERUBAHAN SOSIAL, (Banda Aceh: Substantia, 2017), Vol.19, No.2, hlm.153

4
1. Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan
yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat
pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya.
2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
(gemeinschaft atau paguyuban).
3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
Pekerjaan-pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan
(part time) yang biasanya sebagai pengisi waktu luang.
4. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian,
agama, adat-istiadat dan sebagainya.
Masyarakat perkotaan ialah masyarakat yang bersifat heterogen
kedudukan sosialnya, dimana masyarakat kota mengikuti dampak era globalisasi
seringga sering kali muncul sifat individualistis (kurangnya sosialisasi antara
satu orang dengan orang lain).9 Ada beberapa ciri yang menonjol pada
masyarakat kota, antara lain:10
1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan
keagamaan di desa.
2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus
bergantung pada orang-orang lain.
3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan
mempunyai batasbatas yang nyata.
4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih
banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.
5. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan,
menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan
pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
6. Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota, mengakibatkan pentingnya
faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti dan
tepat sangan penting, untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan
seorang individu.
Adapun perbedaan antara masyarakat perdesaan dengan masyarakat
perkotaan yaitu:
1. Masyarakat desa bekerja di sektor agraris, sedangkan masyarakat kota
bekerja di sektor industri
2. Masyarakat desa berpikir secara irasional, sedangkan masyarakat kota
berpikir secara rasional
9
https://adeadittama.weebly.com/blog/masyarakat-pedesaan-dan-masyarakat-
perkotaan#:~:text=Masyarakat%20PerkotaanMasyarakat%20Perkotaan%20ialah,yang%20bersifat
%20heterogen%20kedudukan%20sosialnya%20.&text=Ciri%2Dciri%20masyarakat%20perkotaan
%20adalah,tanpa%20memikirkan%20kelak%20akhirat%20nanti
10
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Cet. Ke-42, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), hal. 139.

5
3. Masyarakat desa lebih bersifat komunal sedangkan masyarakat kota
bersifat individual
4. Masyaraakat desa lebih religius, masyarakat kota lebih materialistik
5. Kualitas pendidikan masyarakat desa lebih rendah dibandingkan dengan
masyarakat kota
6. Fasilitas dan sarana prasarana masyarakat kota lebih memadai
dibandingkan dengan masyarakat desa
7. Cara berpakaian masyarakat kota lebih modis dibandingkan dengan
masyarakat desa
8. Cara berbicara masyarakat kota cenderung lebih kekinian atau bahkan
menggunakan bahasa internasional sedangkan masyarakat desa masih
sering menggunakan bahasa daerahnya

D. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta “buddhayah” yang
merupakan bentuk jamak dari kata “buddhi” yang berarti budi atau akal.
Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal atau budi.
Adapun istilah “culture” yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya
dengan kebudayaan, berasal dari kata lain “colere”. Artinya mengolah atau
mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Dari asal arti tersebut “colere”
kemudian “culture”, diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk
mengolah dan mengubah alam. Kebudayaan secara umum adalah hasil olahan
tingkah laku manusia yang dijadikan sebagai pedoman hidup masyarakat. Para
ahli mendefinisikan kebudayaan berbeda-beda, berikut uraiannya:
1. Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan adalah seluruh
kemampuan manusia yang didasarkan pada pemikirannya, tercermin pada
perilaku dan pada benda-benda hasil karya mereka, yang diperoleh
dengan cara belajar.
2. Ralph Linton yang memberikan definisi kebudayaan yang berbeda
dengan perngertian kebudayaan dalam kehidupan sehari- hari kebudayaan
adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat dan tidak hanya mengenai
sebagian tata cara hidup saja yang dianggap lebih tinggi dan lebih
diinginkan.11
3. Taylor mengemukakan bahwa kebudayaan adalah kompleks keseluruhan
dari pengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan
semua kemampuan dan kebiasaan yang lain yang diperoleh oleh
seseorang sebagai anggota masyarakat.12

11
Tasmuji, Dkk, Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar, (Surabaya: IAIN Sunan Ampel
Press, 2011), hlm.151.
12
Horton, P. B & Chester L. H, Sosiologi, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1996), hlm.5.

6
4. Selo Soemadjan dan Soelaiman Soemardi, berpendapat bahwa
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.13

E. Unsur-unsur Kebudayaan
Ada 7 unsur-unsur kebudayaan yang universal, yaitu:
1. Bahasa
Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi
dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan
gerakan.14 Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi
kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan
sesamanya.
Contoh: Bahasa Indonesia
2. Sistem pengetahuan
Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem
peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak
dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas
batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai
unsur yang digunakan dalam kehidupannya.
Contoh: Pengetahuan tentang alam
3. Organisasi sosial
organisasi sosial merupakan usaha antropologi untuk memahami
bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok
sosial.
Contoh: Remaja Masjid
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga
mereka akan selalu membuat peralatan atau benda-benda tersebut.
Bahasan tentang unsur kebudayaan yang termasuk dalam peralatan hidup
dan teknologi merupakan bahasan kebudayaan fisik.
Contoh: Handphone, transportasi, dll.
5. Sistem mata pencaharian hidup
Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus
kajian penting etnografi.
Contoh: Beternak, Bertani, dll.
6. Sistem religi

13
Laode Monto Bauto, Perspektif Agama dan Kebudayaan Dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia,
(Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 2014), Vol.23, No.2, hlm.17.
14
https://id.wikipedia.org/wiki/Linguistik

7
Dalam sistem religi terdapat tiga unsur yang harus dipahami selain emosi
keagamaan, yakni sistem keyakinan, sistem upacara kegamaan, dan umat
yang menganut religi itu.
Contoh: Agama, aliran kepercayaan
7. Kesenian
Kesenian berkaitan erat dengan rasa keindahan (estetika) yang dimiliki
oleh setiap manusia dan masyarakat.
Contoh: Seni tari, seni suara, dll.

F. Masyarakat Berdasarkan Perkembangan Kebudayaan


Perkembangan kebudayaan yang meliputi teknologi komunikasi dan
informasi saat ini telah mencapai tingkat kebutuhan bagi manusai yang vital.
Bukan saja dalam pemanfaatannya sebagai saluran komunikasi informasi antara
individu dalam interaksi sosial, tertapi juga dalam lingkup yang lebih luas antar
lembaga dengan lembaga, antar wilayah dengan wilayah hingga antar negara dan
benua. Perkembangan yang demikian pesat ternyata membawa pengaruh yang
luas terhadap kehidupan sosial masyarakat. Hal ini juga yang kemudian memicu
tingkat perubahan dan pergeseran pola hidup dan interaksi dalam kehidupan. Dari
pola yang mengandalkan komunikasi langsung dengan komunikasi menggunakan
media. Pengaruh yang kemudian secara perlahan memasuki kehidupan
masyarakat adalah tergesernya kearifan lokal dalam kontek adat serta
kebudayaan lebih luas. Seperti di kota, masyarakatnya cenderung lebih cepat
mengalami perubahan karena perubahan kebudayaan yang masuk mengikuti era
globalisasi. Karena pengaruh perkembangan kebudayaan, mereka menjadi
bersifat individualistis, materialistis, dan cenderung tidak peduli dengan sosial
mereka. Selain berdampak negatif dalam kehidupan sosial, perkembangan
kebudayaan juga mempunyai dampak positif yaitu tidak tertinggal dengan negara
luar, dapat mengikuti perkembangan arus globalisasi, dll.

G. Kebudayaan Berdasarkan Perkembangan Masyarakat


Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan
dimensi ruang dan waktu. Perubahan itu bisa dalam arti sempit , luas, cepat atau
lambat. Perubahan dalam masyarakat pada prinsipnya merupakan proses terus-
menerus untuk menuju masyarakat maju atau berkembang, pada perubahan sosial
maupun perubahan kebudayaan. Dalam masyarakat maju, perubahan kebudayaan
biasanya terjadi melalui penemuan (discovery) dalam bentuk ciptaan baru
(inovation) dan melalui proses difusi. Terjadinya gerak perubahan kebudayaan
disebabkan oleh perkembangan masyarakat yang berasal dari dalam masyarakat
itu sendiri dan kebudayaan itu sendiri. Misalnya perubahan jumlah dan komposisi

8
penduduk dan sebab-sebab perubahan lingkungan alam serta fisik tempat mereka
hidup.

BAB III

9
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang
membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka, serta melakukan
interaksi antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut, dan
memiliki kebudayaan didalamnya. Masyarakat tradisional dan masyarakat
modern mempunyai perbedaan yang sangat spesifik, yaitu:
1. Daerah Tempat Tinggal
2. Rumah
3. Peralatan yang Digunakan
4. Bahasa
5. Kepercayaan
6. Pakaian
7. Makanan
Adapun perbedaan antara masyarakat perdesaan dengan masyarakat perkotaan
yaitu:
1. Masyarakat desa bekerja di sektor agraris, sedangkan masyarakat kota
bekerja di sektor industri
2. Masyarakat desa berpikir secara irasional, sedangkan masyarakat kota
berpikir secara rasional
3. Masyarakat desa lebih bersifat komunal sedangkan masyarakat kota
bersifat individual
4. Masyaraakat desa lebih religius, masyarakat kota lebih materialistik
5. Kualitas pendidikan masyarakat desa lebih rendah dibandingkan dengan
masyarakat kota
6. Fasilitas dan sarana prasarana masyarakat kota lebih memadai
dibandingkan dengan masyarakat desa
7. Cara berpakaian masyarakat kota lebih modis dibandingkan dengan
masyarakat desa
8. Cara berbicara masyarakat kota cenderung lebih kekinian atau bahkan
menggunakan bahasa internasional sedangkan masyarakat desa masih
sering menggunakan bahasa daerahnya
Kebudayaan secara umum adalah hasil olahan tingkah laku manusia yang
dijadikan sebagai pedoman hidup masyarakat. Ada 7 unsur-unsur kebudayaan
yang universal, yaitu:
1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Organisasi sosial
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
5. Sistem mata pencaharian hidup

10
6. Sistem religi
7. Kesenian
Perkembangan kebudayaan yang meliputi teknologi komunikasi dan
informasi saat ini telah mencapai tingkat kebutuhan bagi manusai yang vital. Hal
ini juga yang kemudian memicu tingkat perubahan dan pergeseran pola hidup
dan interaksi dalam kehidupan. Seperti di kota, masyarakatnya cenderung lebih
cepat mengalami perubahan karena perubahan kebudayaan yang masuk
mengikuti era globalisasi. Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan-
perubahan sesuai dengan dimensi ruang dan waktu. Perubahan dalam masyarakat
pada prinsipnya merupakan proses terus-menerus untuk menuju masyarakat maju
atau berkembang, pada perubahan sosial maupun perubahan
kebudayaan. Terjadinya gerak perubahan kebudayaan disebabkan oleh
perkembangan masyarakat yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri dan
kebudayaan itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

11
Bauto, Monto, Leode. 2014. Perspektif Agama dan Kebudayaan Dalam Kehidupan
Masyarakat Indonesia. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. Vol.23 No.2.
Chester, Horton. 1996. Sosiologi. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Gazalba, Sidi. 1976. Masyarakat Islam, Pengantar Sosiologi & Sosiografi. Jakarta.
Bulan Bintang.
Gunawan, Ari H. 2000. Sosiologi Pendidikan. Jakarta. Rineka cipta.
Koentjaraningrat. 1979. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta. Aksara Baru.
Muhammad, Nurdinah. 2017. RESISTENSI MASYARAKAT URBAN DAN
MASYARAKAT TRADISIONAL DALAM MENYIKAPI PERUBAHAN SOSIAL.
Banda Aceh. Substantia. Vol.19 No.2.
Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Cet. Ke-42. Jakarta. Rajawali
Press.
Soelaiman, M.Munandar. 1995. Ilmu Sosial Dasae Teori dan Konsep Ilmu Sosial.
Bandung. Eresco.
Tasmuji. 2011. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar. Surabaya.
IAIN Sunan Ampel Press.
https://id.wikipedia.org/wiki/Linguistik. Diakses tanggal 16 November 2020, pukul
20.45.
https://adeadittama.weebly.com/blog/masyarakat-pedesaan-dan-masyarakat-
perkotaan#:~:text=Masyarakat%20PerkotaanMasyarakat%20ialah,yang
%20bersifat%20heterogen%20kedudukan%20sosialnya%20.&text=Ciri
%20masyarakat%20perkotaan%20adalah,tanpa%20memikirkan%20kelak
%20akhirat%20nanti. Diakses tanggal 16 November 2020, pukul 15.03
https://materiips.com/ciri-ciri-masyarakat-tradisional. Diakses tanggal 16 November
2020, pukul 16.20.
https://materibelajar.co.id/masyarakat-tradisional-dan-modern-pengertian-perbedaan-
dan-ciri-ciri/. Diakses tanggal 16 November 2020, pukul 16.55.
https://id.wikipedia.org/wiki/Portal:Masyarakat#:~:text=Masyarakar%20(sebagai
%20terjemahan%20istilah%20society,tersebut%2C%20dan%20memilki
%20kebudayaan%20didalamnya. Diakses tanggal 16 November 2020, pukul
18.40.

12

Anda mungkin juga menyukai