HERNIA
Disusun Oleh :
Noreba, S.Ked
NIM. 1508438072
Pembimbing:
dr. Suindra, Sp.B-KBD
PENDAHULUAN
Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek
atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Semua hernia terjadi melalui
celah lemah atau kelemahan potensial pada dinding abdomen yang dicetuskan oeh
inguinal indirek yang sering terjadi.2 Hernia terjadi enam kali lebih banyak pada
femoralis, dan 1% umbilicalis. Pada wanita, 50% terjadi pada daerah inguinalis,
anak-anak atau bayi, lebih sering disebabkan oleh kurang sempurnanya procesus
vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya testis atau buah zakar. Pada
orang dewasa adanya faktor pencetus terjadinya hernia antara lain kegemukan,
1
pemakaian penyanggah atau penunjang untuk memepertahankan isi hernia yang
telah direposisi.4
Achmad Pekanbaru.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi
1) Kulit
tubuh. Secara klinis, hal ini penting karena insisi sepanjang garis lipatan ini
3
akan sembuh dengan sedikit jaringan parut, sedangkan insisi yang
menonjol.
2) Fascia superficialis
Merupakan lembaran otot yang lebar dan tipis, dibentuk oleh dua
4
ligamentum inguinale dan dibentuk dari serabut tendon m. obliquus
tendon.
4) Fascia transversalis
lapisan, satu terletak sedikit sebelum yang lainnya, bagian dalam lebih tipis
dari bagian luar, keluar dari tendon m. transversalis pada bagian dalam dari
terletak pada bagian belakang ramus pubis dan dibentuk oleh ramus pubis
dan fascia.
5
5) Lemak ekstraperitoneal
peritoneum parietale.
6) Peritoneum parietale
rongga pelvis.
yang merupakan bagian yang terbuka dari fasia tranversus abdominis dan
pubikum, kanal ini dibatasi oleh anulus inguinalis eksternus, bagian terbuka dari
yang terdapat di dalam funiculus spermaticus berjalan dari atau ke testis menuju
abdomen dan sebaliknya. Pada perempuan, canalis inguinalis yang lebih kecil
mayor.4
6
Gambar 2. Kanalis Inguinalis
vena epigastrika inferior, pada daerah inferior dibatasi oleh ligamentum inguinale,
dan daerah medialnya dibatasi oleh musculus rectus abdominalis medial. Dasar
trigonum Hesselbach dibentuk oleh fascia tranversalis yang diperkuat oleh serat
7
2.2 Definisi Hernia
Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek
atau bagian yang lemah dari dinding yang bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi
perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik
dinding perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong dan isi hernia.4
2.3 Etiologi
internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia.
Selain itu, diperlukan pula faktor yang dapat mendorong isi hernia melewati pintu
yang sudah terbuka cukup lebar itu. Faktor yang dapat berperan adalah adanya
lain batuk kronik (penyakit paru obstruktif kronis), obesitas, konstipasi, hipertrofi
kuadran kanan bawah, aneurisma arteri, merokok, mengangkat beban berat dan
8
berdiri terlalu lama, (2) defisiensi otot, (3) hancurnya jaringan penyambung akibat
a. Hernia bawaan/kongenital
fetalis, epigastrika.
b. Hernia dapatan/akuisita
primer terjadi pada titik lemah yang terjadi alamiah seperti pada
yang melalui kanalis femoralis), otot dan aponeurosis yang gagal untuk
9
2) Berdasarkan sifatnya
a. Hernia reponibel
Apabila isi hernia dapat keluar masuk lewat cincin hernia, tanpa
ada gangguan vaskularisasi. Isi hernia keluar jika berdiri atau mengedan
dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan
nyeri atau gejala obstruksi usus. Kalaupun ada rasa nyeri, biasanya
b. Hernia irreponibel
hernia. Terbagi atas hernia akreta (kantong hernia dan isinya lengket kulit
karena fibrosis) dan hernia irreponibel lainnya (kantong dan isi terjepit
cincin hernia). Masih tidak ada keluhan nyeri dan tanda obstruksi usus.
3) Berdasarkan keadaannya
10
4) Berdasarkan lokasi/letak
a. Hernia inguinalis
Kongenital
testis kiri turun terlebih dahulu, kanal inguinal kanan lebih sering
kanalis menutup usia 2 bulan. Bila processus terbuka terus (karena tidak
Didapat
11
Hernia inguinalis yang didapat disebabkan oleh beberapa hal,
yaitu:
masih terbuka.
Terdapat dua tipe hernia inguinalis, yaitu hernia inguinalis lateralis dan
epigastrika inferior dan disebut indirek karena tidak langsung keluar ke annulus
terlebih dahulu kemudian melalui kanalis inguinalis, baru keluar melalui annulus
inguinalis eksternus.
12
Umumnya tonjolan berbentuk lonjong. Pada bayi dan anak disebabkan
yang dihasilkan bisa meluas sepanjang canalis inguinalis dan jika meluas ke
epigastrika inferior dan disebut direk karena langsung menuju annulus inguinalis
tonjolan berbentuk bulat, dapat terjadi bilateral. Jarang mengalami inkarserasi dan
strangulasi. 7
b. Hernia femoralis
13
annulus femoralis. Selanjutnya isi hernia masuk ke dalam kanalis
kurang lebih 2 cm dan keluar pada fosa ovalis di lipat paha. Kadang kala
c. Hernia umbilikalis
yang hanya tertutup peritoneum dan kulit . Hernia ini terdapat pada kira –
kira 20 persen pada bayi dan lebih tinggi lagi pada bayi prematur.5
d. Hernia skiatika
e. Hernia diafragmatika
embrio sehingga isi rongga abdomen dapat keluar melalui defek pada
Morgagni. 7
f. Hernia insisional
14
merupakan penyebab utama hernia ini. Sayatan pada nervus
hernia.5,6
g. Hernia paraumbilikalis
cranial umbilicus.7
h. Hernia epigastrika
merupakan predisposisi.7
i. Hernia skrotalis
benjolan yang reponibel atau jika tidak dapat direposisi atas dasar tidak
ada batasan jelas di cranial dan ada hubungan ke cranial melalui annulus
eksternus. 7
j. Hernia labialis
15
k. Hernia lumbalis
didapat pada area lemah di lateral deep inguinal ring dan canalis
inguinalis.7
a. Hernia spigelli yaitu hernia yang terjadi pada linen semi sirkularis diatas
bagian lateral.
b. Hernia richter yaitu hernia dimana hanya sebagian dinding usus yang
terjepit.
terjadi pada satu sisi dan dibatasi oleh vasa epigastrika inferior.
2.5 Diagnosis
16
a. Anamnesis
1) Benjolan di lipat paha yang timbul pada waktu berdiri, menangis kuat,
2) Nyeri jarang dijumpai, kalau ada biasanya pada region epigastrium atau
3) Keluhan nyeri disertai mual dan muntah (bila timbul strangulasi karena
b. Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis6,7
Inspeksi
Hernia reponibel terdapat benjolan di lipat paha yang muncul pada waktu
berdiri, batuk, bersin atau mengedan dan menghilang saat berbaring atau
saat direposisi.
waktu berdiri, batuk, bersin atau mengedan dan tidak menghilang saat
Hernia inguinal
17
- Medialis: tonjolan biasanya terjadi bilateral, berbentuk bulat.
Palpasi
Titik tengah antar SIAS dengan tuberkulum pubicum ditekan lalu pasien
pasien disuruh mengejan jika terlihat benjolan di lateral titik yang kita
inguinalis medialis.
Hernia inguinalis: kantong hernia yang kosong kadang dapat diraba pada
hernia yang berisi mungkin teraba usus, omentum (seperti karet), atau
ovarium. Dalam hal hernia dapat direposisi pada waktu jari masih berada
18
menyentuh ujung jari berarti hernia inguinalis lateralis dan kalau samping
inguinal
Perkusi
Auskultasi
Terdapat tiga teknik pemeriksaan sederhana, yaitu finger test, Ziemen test,
19
1. Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.
inguinal.
penderita).
mengejan
c. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan radiologis10
Herniografi
20
Injeksi medium kontras ke dalam kavum peritoneal dan
2.6 . Penatalaksanaan
Konservatif 9,10
Reposisi dengan cara bimanual yaitu tangan kiri pegang isi hernia,
Pada bayi atau usia lanjut dengan hernia congenital atau indirek, reposisi
21
maka lakukan reposisi postural bila berhasil lakukan operasi elektif 2 - 3
Operatif
dan memperbaiki dinding abdomen. Prinsip dasar dari tindakan operatif ini
2.7 Komplikasi
Komplikasi hernia bergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia.
Isi hernia dapat tertahan dalam kantong hernia pada hernia ireponibel, ini dapat
terjadi kalau isi hernia terlalu besar, misalnya terdiri atas omentum, organ
ekstraperitoneal atau merupakan hernia akreta. Disini tidak timbul gejala klinis
kecuali berupa benjolan. Dapat pula terjadi isi hernia tercekik oleh cincin
usus yang sederhana. Sumbatan dapat terjadi total atau parsial seperti pada
hernia Richter. Bila cincin hernia sempit, kurang elastis, atau lebih kaku seperti
pada hernia femoralis retrograde, yaitu dua segmen usus terperangkap didalam
kantong hernia dan satu segmen lainnya berada dalam rongga peritoneum
hernia. Pada permulaan terjadi bendungan vena sehingga terjadi oedem organ
22
Timbulnya oedem menyebabkan jepitan pada cincin hernia makin bertambah
nekrosis dan kantong hernia akan berisi transudat berupa cairan serosanguinus.
Kalau isi hernia terdiri dari usus, dapat terjadi perforasi yang pada akhirnya
dapat menimbulkan abses lokal, fistel atau peritonitis jika terjadi hubungan
BAB III
KESIMPULAN
23
1. Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek
atau bagian yang lemah dari dinding yang bersangkutan. Terdiri atas
dan lokasinya.
DAFTAR PUSTAKA
24
1. Luthfi A, Thalut K. Dinding perut, Hernia, retroperitoneum dan omentum.
Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 3. EGC 615-641. 2007.
2. Stead LG, et all,. First aid for the surgery clerkship, Intrnational edition,
The Mc Graw-Hill Companies, Inc, Singapore, 2003, 307-317
7. Charles F.B., et al. (ed). Schwartz’s. Principles of Surgery. 10th ed. 2014.
The McGraw-Hill Companies
25