Bab III Makalah Tarung1
Bab III Makalah Tarung1
METODOLOGI PENELITIAN
Untuk membantu proses analisis, maka penelitian ini didukung oleh perangkat lunak pemetaan, antara
lain: Autocad Map 2004, ER Mapper 6.4 dan Arc GIS 9.2. Penelitian ini dimulai dengan pencarian data awal
dan survey untuk mengetahui kondisi eksisting yang ada di Semarang. Gambaran umum tentang kondisi
geografi, kondisi fisik, dan kondisi non-fisik sangat penting untuk memahami skenario penelitian, terutama
dalam hal penentuan lokasi penempatan bangunan-bangunan air penahan banjir ROB.
3.1. Aplikasi Sistem Informasi Geografik Untuk Identifikasi Banjir Rob
Kajian sebaran banjir pasang surut Kota Semarang membutuhkan dukungan perangkat lunak yang
memadai. ArcGIS 9.2 yang dilengkapi dengan ekstensi 3D analyst dan Spatial Analyst memungkinkan untuk
melakukan berbagai operasi spasial, antara lain:
1. Perhitungan prediksi land subsidence.
Analisis ini menghasilkan peta prediksi permukaan tanah setelah Tahun 2000 berdasarkan data
kecepatan penurunan muka tanah dari instansi terkait.
2. Perhitungan prediksi pasang tinggi tertinggi.
Analisis ini memberikan prediksi pasang tinggi tertinggi pada tahun yang telah ditentukan dengan
menggunakan data yang telah ada. Pasang tinggi tertinggi ini yang nanti digunakan dalam formulasi model
genangan rob.
3. Membuat DEM untuk mendelineasi genangan rob
DEM pada penelitian ini diperoleh dari titik tinggi dan data penurunan muka tanah. Model genangan
diperoleh dengan mendelineasi ketinggian maksimum pasang air laut pada model permukaan Semarang.
4. Identifikasi inlet/outlet rob
5. Usulan alokasi ruang untuk menanggulangi banjir
Setelah model genangan diperoleh, maka tahap selanjutnya adalah mempelajari kesesuaian konsep
penataan ruang dengan kondisi eksisting. Antisipasi bencana banjir harusnya sudah dimasukkan dalam
peta RTRW yang diterbitkan setiap 20 tahun sekali. Analisis kesesuaian ini juga dilakukan dengan
menggunakan bantuan operasi overlay atau tumpang-susun pada ArcGIS 9.2.
3.1.1. Akuisisi Data
Bagian paling penting dalam pekerjaan Sistem Informasi Geografis adalah akuisisi data. Akuisisi data
merupakan tahap pengumpulan data yang diperlukan yang dilanjutkan dengan proses konversi menjadi data
digital yang dapat dibuka dan diolah pada software GIS. Kualitas data mentah akan mempengaruhi kualitas hasil
analisis. Dalam SIG, data yang baik akan menghasilkan informasi yang akurat, begitu pula sebaliknya.
3.1.2. Pembuatan Model Permukaan Dijital Kota Semarang
Model permukaan dijital dapat dibuat dalam format TIN (Triangulated Irregular Network) maupun
dalam bentuk raster atau DEM. Pembuatan TIN dengan menggunakan 3D Analyst pada Software ArcGIS 9.2
akan menghasilkan model permukaan seperti pada Gambar 2. Setelah seluruh data ketinggian diperiksa, maka
langkah selanjutnya adalah membuat DEM dengan melakukan interpolasi raster dengan metode Kriging.