Disusun oleh
KELOMPOK 1
Mutiara silaban
Mayana Angelita Siregar
Putri Auliany Siregar
Yusril R.Sihotang
Oktavia Sagala
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dra.Sariana Marbun,M.Pd
TEORI BEHAVIORISME
Menurut Teori Behaviorisme, belajar adalah perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut
merupakan dampak dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Individu dikatakan
belajar ketika terjadi perubahan pada perilakunya, karena interaksi antara stimulus dan respon.
Contoh : guru memberikan stimulasi berupa pertanyaan soal, dan siswa menjawan pertanyaan
tersebut sebagai respon dari stimulus.
OPERANT CONDITIONING THEORY
Operant conditioning adalah kontrol perilaku oleh konsekuensi yang bisa diperoleh, yaitu
dengan kekhasan berupa dukungan positif dan negatif serta hukuman positif dan negatif.
Dukungan positif adalah memberikan sesuatu yang menyenangkan pada suatu perilaku.
Dukungan negatif adalah membuang sesuatu yang tidak menyenangkan sebagai sikap yang bisa
diterima.
Hukuman positif digunakan untuk mengurangi perilaku yang tidak menyenangkan. Hukuman
negatif digunakan untuk mengurangi perilaku yang tidak menyenangkan dengan mengambil
sesuatu yang menyenangkan.
Contoh: guru memberi tanda bintang untuk siswa yang bisa duduk tenang pada hari itu
(dukungan positif) dan siswa merusak buku pelajaran temannya sehingga ia tidak
diperbolehkan menggunakan laptop ketika di kelas (hukuman negatif).
CLASSICAL CONDITIONING THEORY
Classical conditioning merupakan teori dengan melibatkan pembelajaran pada perilaku baru
melalui suatu proses yang berkesinambungan. Terdapat tiga tahapan pada teori ini dengan
pemberian stimulus baru pada masing masing tahapan.
1. Tahap 1 – Before Conditioning: pada tahap ini stimulus dari lingkungan yang
mengeluarkan respon yang belum dipelajari dan terdapat respon yang tidak pernah
terfikirkan. Contoh: Parfum dapat menimbulkan respon kebahagiaan.
2. Tahap 2 – During Conditioning: Stimulus dari lingkungan tidak berespon berhubungan
dengan stimulus yang sudah diketahui. Contoh: parfum mungkin berkaitan dengan
seseorang.
3. Tahap 3 – After Conditioning: terbentuknya respon yang baru. Contoh: Seseorang yang
sebelumnya berkaitan dengan parfum yang harum menjadi sangat memikat (Mcleod,
2008).
TEORI KOGNITIF
Teori kognitif memfokuskan perubahan proses mental dan struktur yang terjadi sebagai
hasil dari upaya untuk memahami sekitar. Teori kognitif dugunakan untuk proses
pembelajaran yang sederhana seperti mengingat nomor telepon dan lainnya. Kemudian,
teori kognitif memiliki empat pronsip dasar :
1.Siswa aktif untuk mendapatkan pemahaman tentang pengetahuan yang diberikan.
2.Pengembangan pengetahuan tergantung terhadap apa yang sudah mereka pelajari.
3.Belajar membangun pengalaman.
4.Belajar merupakan perubahan struktur mental seseorang.
TEORI GESTALT
Gestalt merupakan teori yang menjelaskan proses persepsi melalui penataan komponen
sensasi yang memiliki hubungan atau pola menjadi kesatuan. Disimpulkan bahwa,
seseorang cenderung melihat sesuatu di sekitarnya sebagai kesatuan yang utuh. Teori
Gestalt menjelaskan bagaimana persepsi visual bisa terbentuk. Contoh: ketika kita sedang
melihat awan dan melihat suatu bentuk yang mirip suatu objek.
TERIMA KASIH