Anda di halaman 1dari 17

KARYA ILMIAH

SISTEM KOMUNIKASI SATELIT


JENIS-JENIS ORBIT PADA SATELIT

VIRA RAMADHANTI
NIM.1711072002

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi satelit saat ini menjadi sangat menarik bagi para pelaku bisnis
telekomunikasi baik yang berskala global maupun yang berskala regional. Dalam
teknologi satelit, semakintinggi kemampuan yang dimiliki, semakin rendah biaya
yang dikeluarkan, dan meningkatnya permintaan-permintaan pelanggan telah
menciptakan berbagai kesempatan baru yang luar biasa.Pada akhirnya celah orbit
(orbital slot) dan pita-pita frekuensi pada GEO, MEO, maupun LEOmenjadi aset
yang sangat berharga. Koordinasi frekuensi antara para operator menjadi
sangatsulit dilakukan dan hal ini akan menjadi ancaman yang membahayakan bagi
bisnis satelit itu sendiri.
Digunakannya system satelit dimaksudkan agar kebutuhan permintaan jasa
telekomunikasi dari daerah – daerah terpencil dapat dilayani. Atau dengan system
satelit inidiperkiraka rantai komunikasi akan dapat disambungkan ke seluruh
daerah yang semula tidak mudah dimasuki oleh metoda gelombang mikro sebagai
system darat (terrestrial) . Melalui satelitsemua tempat dalam negeri dapat
dijangkau oleh fasilitas komunikasi baik fasilitas berupa penyaluran
telekomunikasi sendiri, maupun fasilitas lainnya.

Komunikasi satelit pada saat ini menyediakankapasitas yang sangat besar baik
untuk  percakapan telepon maupun untuk transmisi video. Selain itu, pemakaian
stasiun bumi telah  berkurang dari pada dengan pemakaian sistem komunikasi
terrestrial. Sistem komunikasi tidak terlepas dari sistem transmisi, karena
informasi yang akan dikirimkan harus mempunyai media untuk terjadinya
komunikasi atau sering disebut dengan media transmisi. Dan setiap media
transmisi memiliki sistem transmisi yang sesuai dengan karakteristik media
tramsmisi. Karena hal tersebut maka pada makalah ini akan dibahas mengenai
sistem transmisi pada sistem komunikasi satelit.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Sistem Komunikasi Satelit dan pembagiannya ?
2. Bagaimana Cara kerja Satelit ?
3. Apa saja jenis-jenis satelit ?
4. Apa itu Sistem Komunikasi VSAT dan bagaimana bentuk arsitekturnya?
5. Apa saja jenis-jenis orbit satelit?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Agar pembaca dapat mengetahui sistem komunikasi satelit.
2. Untuk mengetahui cara kerja dari satelit.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis satelit.
4. Untuk mengetahui sistem komunikasi VSAT dan arsitekturnya .
5. Untuk mengathui jenis-jenis orbit satelit.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Komunikasi Satelit
Satelit adalah suatu radio repeater di udara dimana sistem satelit berisi
transponder, stasiun bumi untuk mengontrol operasinya dan pengguna dari stasiun
bumi yang dilengkapi dengan pemancar dan penerima dari jalur komunikasi yang
menggunakan sistem satelit.. Ada dua jenis satelit, yakni satelit alam dan satelit
buatan.
1. Satelit Alami adalah benda-benda luar angkasa bukan buatan manusia yang
mengorbit sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya,
seperti misalnya, Bulan adalah satelit alami Bumi. Sebenarnya terminologi ini
berlaku juga bagi planet yang mengelilingi sebuah bintang, atau bahkan sebuah
bintang yang mengelilingi pusat galaksi, tetapi jarang digunakan. Bumi sendiri
sebenarnya merupakan satelit alami Matahari.
2. Satelit Buatan adalah benda buatan manusia yang beredar mengelilingi benda
lain, misalnya satelit Palapa yang mengelilingi Bumi.
Satelit Komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang diangkasa dengan
tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro.
Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit
geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit bumi
rendah.
Untuk pelayanan tetap, satelit komunikasi menyediakan sebuah teknologi
tambahan bagi kabel komunikasi kapal selam optik fiber. Untuk aplikasi bergerak,
seperti komunikasi ke kapal laut dan pesawat terbang di mana aplikasi teknologi
lain seperti kabel, tidak praktis atau tidak mungkin digunakan.
Ada 2 bagian penting pada sistem komunikasi satelit yaitu space segment
(bagian yang berada di angkasa) dan ground segment (biasa disebut stasiun bumi).
a) Space Segment, terdiri dari
 Struktur / Bus
 Payload
 Power Supply
 Kontrol temperature
 Kontrol attitude dan orbit
 Sistem propulsi
 Telemetry, Tracking, & Command (TT&C)
Space segment berguna untuk mengontrol dan memonitor satelit. Hal ini
termasuk, tracking, telemetry dan command station (TT&C) bersama dengan
satellite control centre, tempat operasional dari station-keeping dan checking
fungsi vital dari satelit dilakukan. Gelombang radio yang ditransmisi oleh stasiun
bumi, diterima oleh satelit. Link yang terbentuk disebut UPLINK. Satelit akan
mentransmisi gelombang radio ke stasiun bumi penerima, dan link nya disebut
DOWNLINK. Kualitas dari suatu link radio ditentukan oleh carrier-to-noise
ratio. Kualitas dari overall link menentukan kualitas sinyal yang dikirim ke end
user.
Pada prinsipnya satelit komunikasi merupakan stasiun pengulang
(repeater)diangkasa. Sinyal-sinyal yang dikirim oleh antena di bumi setelah
diterimadiperkuat oleh peralatan-peralatan di satelit kemudian dikirim kembali ke
bumi.Keuntungan utama dari satelit komunikasi adalah daya tampung lalu
lintastelekomunikasi yang besar dan fleksibel serta mempunyai daerah liputan
yangluas di bumi.
Subsistem - subsistem yang harus dimiliki oleh satelit :
a) Sub-sistem Antena ; untuk memnerima dan memancarkan sinyal
b) Transponder : peralatan-peralatan elektronik untuk menerima,
memperkuatdan merubah frekwensi sinyal-sinyal yang diterima dan
dipancarkankembali ke bumi.
c) Sub-sistem pembangkit daya listrik : untuk membangkitkan daya
listrikyang dibutuhkan bagi satelit.
d) Sub-sistem pengatur daya : untuk mengatur dan merubah daya listrik
yangdibangkitkanke dalam bentuk-bentuk yang dibutuhkan oleh peralatan-
peralatan elektronik.
e) Sub-sistem komando dan telemetri : untuk memancarkan data-
datatentang satelit ke bumi dan menerima komando (perintah-
perintah)daribumi.
f) Sub-sistem pendorong (thrust) untuk mengatur perubahan-
perubahanposisi dan ketinggian satelit agar bisa berada tetap pada
posisi tertentudalam orbit.
g) Sub-sistem stabilisasi : untuk menjaga agar antena-antena satelit
dapatselalu mengarah ke sasaran yang tepat di bumi.
b) Ground Segment, terdiri dari
 User Terminal
 SB Master
 Jaringan.
Dari SB (stasiun bumi) langsung dihubungkan ke end user. Stasiun bumi
dibedakan atas ukurannya yang bervariasi berdasarkan volume traffic yang
dibawa oleh link satelit dan tipe trafiknya. Stasiun terbesar memiliki antena
berdiameter 30 m (standard A dari Intelsat Network), yang terkecil memiliki
diameter antena 0,6 m atau lebih kecil lagi berupa mobile station terminal.
Sebagian stasiun berfungsi menerima dan mengirim, namun ada juga yang hanya
menerima saja (RCVO station)
Berdasarkan fungsinya, ground segment dibedakan atas :
1) Stasiun Bumi Utama : stasiun bumi yang berdungsi untuk
mengendalikansatelit agar tetap ditempat yang diperintahkan, serta menjalankan
fungsiyang dikomandokan.
2) Stasiun Bumi Besar : stasiun bumi yang dapat mengirimkan
danmenerima sinyal-sinyal informasi dan siaran televisi
3) Stasiun Bumi Kecil : stasiun bumi yang dapat mengirimkan dan menerimasinyal-
sinyal informasi tetapi hanya dapat menerima siaran televisi.4) Stasiun Bumi Bergerak
(SBB) : stasiun bumi yang untuk keadaan daruratataupun khusus misalnya peliputan
siaran TV secara langsung.5) Television Reception Only (TVRO) : stasiun bumi yang
hanya dapatmenerima siaran televisi lewat satelit.

2.2 Cara Kerja Satelit


Cara kerja satelit terbagi menjadi dua yaitu :
a) Secara System Konvensional

Yaitu dengan mengirimkan sinyal dari computer dan direlai oleh satelit tanpa
di lakukan pemprosesan dalam satelit. Kelemahan metode ini, computer yang ter-
hubung langsung pada satelit harus bekerja selama 24 jam. Jika salah satu
computer dimatikan maka hubungan ke computer tersebut akan terputus. Keun-
tungannya satelit komunikasi konvensional dapat digunakan tanpa perlu
dimodifikasi. Computer dalam satelit berfungsi untuk menyimpan sementara
informasi yang secara otomatis dapat dilakukan.

b) Cara kerja transmisi data melalui satelit

Pemanfaatan system komunikasi satelit telah memberikan kemampuan bagi


manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari berbagai penjuru
dunia secara simultan tanpa memperhatikan jarak relatifnya. Komponen dasar dari
transmisi satelit adalah:

 Stasiun bumi, digunakan untuk mengirim dan menerima data


 Satelit, disebut juga dengan transponder
PC yang menggunakan jaringan internet dengan jaringan satelit dikatagorikan
sebagai jaringan wireless dengan menggunakan gelombang mikro. Gelombang
mikro ini akan ditransmisikan dan diproses oleh stasiun satelit bumi yang
kemudian ditransmisikan ke satelit di angkasa luar, dan selanjutnya akan diterima
kembali oleh stasiun sateit bumi tujuan.

Cara kerja transmisi data melalui satelit dengan memperhatikan komponen-


komponen tersebut, yaitu satelit menerima sinyal dari stasiun bumi (up-link)
kemudian memperkuat sinyal, mengubah frekuensi dan mentransmisikan kembali
data ke stasiun bumi penerima yang lain (down-link). Dalam transmisi satelit
terjadi penundaan atau delay karena sinyal harus bergerak menuju ruang angkasa
dan kembali lagi ke bumi, jeda waktu sekitar 0,5 sekon. Satelit menggunakan
frekuensi yang berbeda untuk menerima dan mentransmisikan data. Jangkauan
frekuensi satelit adalah:

 4-6 giga hertz,disebut dengan C-band


 12-14 giga hertz, disebut dengan Ku-Band
 20 giga hertz.

Keunggulan media transmisi Satelit

 Area coverage yang luas, jangkauan cakupannya yang luas baik nasional,
regional maupun global, bahkan dapat mencapai setengah dari permukaan
bumi.
 VSAT bisa dipasang di mana saja selama masuk dalam jangkauan satelit.
 Dapat Koneksi di mana saja. Tidak perlu terjadi LoS (Line of Sight) dan
tidak ada masalah dengan jarak, karena garis lurus transfer data ke arah
luar bumi jadi tidak terhalang oleh bangunan – bangunan/ letak geografis
bumi.
 Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke
banyak titik secara broadcasting, multicasting.
 Handal dan bisa digunakan untuk koneksi voice (PABX), video dan data,
dengan menyediakan bandwidth yang lebar dengan menyewa pada
provider saja.
 Jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP/ NAP router.
 Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum
mempunyai infrastuktur telekomunikasi.
 Media transmisi satelite(VSAT) tidak akan bertabrakan dengan VSAT
yang lain karena memiliki orbit masing – masing yang bersifat unik, jadi
tidak mungkin sama. Sedangkan pada wireless, bisa saja terjadi tabrakan
frekuensi dengan pengguna wireless yang lain atau frekuensi di daerah
tersebut sudah penuh sehingga mengalami kesulitan.
Kelemahan media transmisi wireless

 Untuk melewatkan sinyal TCP/IP, besarnya throughput akan terbatasi


karena delay propagasi satelit geostasioner. Kini berbagai teknik protokol
link sudah dikembangkan sehingga dapat mengatasi problem tersebut. Di
antaranya penggunaan Forward Error Correction yang menjamin kecilnya
kemungkinan pengiriman ulang.
 Dalam hal keamanan, yaitu transmisi data sangat mudah ditangkap karena
berjalan melalui udara terbuka.
 Harga relatif mahal karena harga peralatan yang mahal.
 Memakan tempat, terutama untuk piringannya/antenanya.
 Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui
satelit adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara leased line hanya
butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang
harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke bumi.
Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas
permukaan bumi.
 Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai
maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan. Untuk daerah
seperti Indonesia dengan curah hujan yang tinggi penggunaan Ku-band
akan sangat mengurangi availability link satelit yang diharapkan.
Sedangkan untuk daerah daerah sub tropis dengan curah hujan yang
rendah penggunaan Ku-Band akan sangat baik. Pemilihan frekuensi ini
akan berpengaruh terhadap ukuran terminal yang akan dipakai oleh masing
masing pelanggan. Dan juga, media transmisi satelite rentan terhadap
cuaca, debu meteor/ debu angkasa, dan keadaan cuaca lainnya.
 Sun Outage, Sun outage adalah kondisi yang terjadi pada saat bumi –
satelit – matahari berada dalam satu garis lurus. Satelit yang mengorbit
bumi secara geostasioner pada garis orbit geosynchronous berada di garis
equator atau khatulistiwa (di ketinggian 36.000 Km) secara tetap dan
mengalami dua kali sun outage setiap tahunnya. Energi thermal yang
dipancarkan matahari pada saat sun outage mengakibatkan interferensi
sesaat pada semua sinyal satelit, sehingga satelit mengalami kehilangan
komunikasi dengan stasiun bumi, baik head-end/teleport maupun ground-
segment biasa.
 Seringkali menembakan gas hydrazine (H2Z) agar rotasi satelit agar satelit
stabil di orbit, satelit perlu beberapa kali di kalibrasi agar tetap pada
orbitnya.
2.3 Jenis-jenis Satelit

a. Satelit Navigasi

adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima


di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi.
Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika
Serikat selain itu ada juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan
penerima di tanah tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal
satelit (penerima GPS), bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan
ketelitian beberapa meter dalam waktu nyata.

b. Satelit Astronomi

adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek
angkasa lainnya yang jauh.

c. Satelit Komunikasi

adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan


tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombangmikro.Keba-
nyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner,
meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah.

d. Satelit Pengamat Bumi

adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari orbit,


seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer
seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll.

e. Satelit Mata-mata

adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan


untuk tujuan militer atau mata-mata

f. Satelit Tenaga Surya

adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang


menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga
surya kepada antena sangat besar di Bumi yang dpaat digunakan untuk
menggantikan sumber tenaga konvensional.
g. Satelit Angkasa

adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat


tinggal manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan dengan pesawat
angkasa lainnya oleh ketiadaan propulsi pesawat angkasa utama atau fasilitas
pendaratan; Dan kendaraan lain digunakan sebagai transportasi dari dan ke
stasiun. Stasiun angkasa dirancang untuk hidup jangka-menengah di orbit, untuk
periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan.

h. Satelit Cuaca

adalah satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim Bumi.

i. Satelit Miniatur

adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi baru dibuat untuk
mengkategorikan satelit-satelit ini: satelit mini (500–200 kg), satelit mikro (di
bawah 200 kg), satelit nano (di bawah 10 kg).

2.4 Sistem Komunikasi VSAT dan Arsitektur Sistem Komunikasi VSAT


a. Sistem Komunikasi VSAT

Sistem komunikasi VSAT adalah salah satu aplikasi dari sistem


komunikasi satelit, yaitu sistem komunikasi yang menggunakan satelit sebagai
repeater nya. VSAT adalah kepanjangan dari Very Small Aperture Terminal, yaitu
sejenis antena pada bumi yang berfungsi sebagai terminal, berbentuk bulat dan
biasanya berdiameter antara 0,6 m sampai dengan 3,8 m.
Sistem komunikasi VSAT ini adalah salah satu sistem alternatif yang
dapat digunakan untuk komunikasi daerah-daerah terpencil. Beberapa keuntungan
VSAT adalah sebagai berikut:
 Mempunyai keandalan hingga 99,5%
 Harga instalisasinya relatif lebih murah
 Daerah cakupannya (coverage) lebih luas, sehingga lebih cocok
digunakan hingga ke pelosok.

b. Arsitektur Sistem Komunikasi VSAT

Secara umum, sistem komunikasi VSAT terdiri dari beberapa komponen-


komponen utama yang menyusunnya, yaitu seperti ditunjukkan pada Gambar
Antena adalah alat yang digunakan untuk mengubah gelombang listrik
menjadi gelombang elektromagnetik dan sebaliknya. Antena ini akan digunakan
untuk transmitter ( pengirim ), receiver ( penerima ) pada sistem telekomunikasi
VSAT. Dalam memilih antena yang digunakan untuk sistem VSAT, perlu
diperhitungkan parameter-parameter antena seperti frekuensi band yang
digunakan, aperture, efficiency, beamwidth, gain, directivity. Antena yang
biasanya digunakan untuk komunikasi VSAT ini adalah antena yang berbentuk
lingkaran dan mempunyai reflektor di bagian tengahnya.
Power Amplifier adalah alat yang digunakan untuk memberikan penguatan
kepada Up Converter sebelum sinyal dimasukkan ke dalam antena sistem.
Amplifier ini dapat diletakkan di dekat antena ataupun di bagian indoor unit.
Sinyal yang dipantulkan dari satelit akan mengalami redaman pada daerah
atmosfer bumi. Oleh karena itu, level sinyal tersebut akan mengalami
pengurangan dalam beberapa mW, sehingga membutuhkan Amplifier untuk
menaikkan level daya sinyal tersebut. Oleh karena itu, Low Noise Amplifier
bertanggung jawab untuk menaikkan level sinyal dari satelit sebelum memasuki
Down Converter. Down Converter adalah alat yang digunakan untuk
mengkonversikan frekuensi dari RF ke IF, yang diterima dari Low Noise
Amplifier. Sesudah itu, sinyal tersebut diteruskan ke Demodulator.
Up Converter adalah alat yang digunakan untuk mengkonversikan
frekuensi dari IF ke RF, yang diterima dari Modulator. Sesudah itu, sinyal
tersebut akan diteruskan ke Power Amplifier. Demodulator adalah alat yang
mengkonversikan sinyal IF ke dalam format digital. Sinyal digital ini akan diolah
oleh komponen jaringan seperti router, switch, dan lain-lain yang akan diolah
dengan sistem komputerisasi. Modulator adalah alat yang digunakan unutk
mengkonversikan sinyal dalam format digital menjadi sinyal IF.

2.5 Jenis-jenis orbit satelit


Jenis- jenis orbit dapat diklasifikasikan kedalam 3 jenis :
1. Berdasarkan ketinggian
a. LEO (Low Earth Orbit)

Satelit jenis LEO merupakan satelit yang mempunyai ketinggian 320 –


800 km di atas permukaan bumi. Karena orbit mereka yang sangat dekat dengan
bumi, satelit LEO harus mempunyai kecepatan yang sangat tinggi supaya tidak
tertarik oleh gravitasi bumi. Kecepatan edar satelit LEO mencapai 27.359 Km/h
untuk mengitari bumi dalam waktu 90 menit. Delay Time LEO sebesar 10 ms
( Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke satelit dan kembali lagi ke
stasiun bumi)

Aplikasi dari satelit jenis LEO ini biasanya dipakai pada sistem Remote
Sensing dan Peramalan Cuaca karena jarak mereka dengan permukaan bumi yang
tidak terlalu jauh. Pada masa sekarang satelit LEO yang mengorbit digunakan
untuk aplikasi komunikasi seluler. Karena jarak yang tidak terlalu jauh dan biaya
yang murah, satelit LEO sangat banyak diluncurkan untuk berbagai macam
aplikasi. Akibatnya bahwa jumlah satelit LEO sudah sangat padat, tercatat
sekarang ada 8000 lebih satelit yang mengitari bumi pada orbit LEO. Satelit pada
lingkaran low earth orbit ditempakan sekitar 161 hingga 483 km dari permukaan
bumi. Karena sifatnya yang terlalu dekat dengan permukaan bumi menyebabkan
satelit ini akan bergerak sangat cepat untuk mencegah satelit tersebut terlempar
keluar dari lintasan orbitnya. Satelit pada orbit ini akan bergerak sekitar
28163 km/jam. Satelit pada orbit ini dapat menyeselaikan satu putaran
mengeliling bumi antara 30 menit hingga 1 jam. Satelit pada low orbit hanya dapa
terlihat oleh station bumi sekitar 10 menit.

Karakteristik LEO :

 Tinggi orbit: 200 – 3000 km, di atas permukaan bumi


 Periode Orbit: 1.5 jam
 Kecepatan putar: 27.000 km/jam
 Waktu Tampak:
 Delay Time: 10 ms ( Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke
satelit dan kembali lagi ke stasiun bumi)
 Jumlah Satelit: 50 (Global Coverage)
 Penggunaan: Satelit Citra, Cuaca, Mata-mata, sistem telekomunikasi
bergerak (mobile) contohnya satelit Iridium dan Global Star.

b. MEO (Medium Earth Orbit)

Satelit pada orbit ini merupakan satelit yang mempunyai ketinggian di atas
10000 km dengan aplikasi dan jenis yang sama seperti orbit LEO. Namun karena
jarak yang sudah cukup jauh jumlah satelit pada orbit MEO tidaklah sebanyak
satelit pada orbit LEO. Satelit jenis MEO ini mempunyai delay sebesar 60 – 80
ms. MEO, Medium Earth Orbit Satelit dengan ketinggian orbit menengah dengan
ketinggian 9656 km hingga 19312 km dari permukaan bumi. Pada orbit ini satelit
dapat terlihat oleh stasiun bumi lebih lama sekitar 2 jam atau lebih. Dan waktu
yang diperlukan untuk menyeleseaikan satu putaran mengitari bumi adalah 2 jam
hingga 4 jam.

Karakteristik MEO antara lain

1. Tinggi orbit: sekitar 6.000 – 12.000 km, di atas permukaan bumi


2. Periode Orbit: 5 – 12 jam
3. Kecepatan putar: 19.000 km/jam
4. Waktu Tampak: 2 – 4 jam per hari
5. Delay Time: 80 ms ( Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke
satelit dan kembali lagi ke stasiun bumi)
6. Jumlah Satelit: 10 – 12 (Global Coverage)
7. Penggunaan: Satelit Citra, Cuaca, Mata-mata, sistem telekomunikasi
bergerak (mobile) misalnya satelit Oddysey dan ICO.

c. GEO ( Geostationery Earth Orbit)

Satelit GEO merupakan sebuah satelit yang ditempatkan dalam orbit yang
posisinya tetap dengan posisi suatu titik di bumi. Karena mempunyai posisi yang
tetap maka waktu edarnyapun sama dengan waktu rotasi bumi. Posisi orbit satelit
GEO sejajar dengan garis khatulistiwa atau mempunyai titik lintang nol derajat.

Sebuah orbit geostasioner, atau Geostationary Earth Orbit (GEO), adalah


orbit lingkaran yang berada 35.786 km (22.236 mil) di atas ekuator Bumi dan
mengikuti arah rotasi bumi. Sebuah objek yang berada pada orbit ini akan
memiliki periode orbit sama dengan periode rotasi Bumi, sehingga terlihat tak
bergerak, pada posisi tetap di langit, bagi pengamat di bumi. Satelit komunikasi
dan satelit cuaca sering diorbitkan pada orbit geostasioner, sehingga antena satelit
yang berkomunikasi dengannya tidak harus berpindah untuk melacaknya, tetapi
dapat menunjuk secara permanen pada posisi di langit di mana mereka berada.
Sebuah orbit geostasioner adalah satu tipe orbit geosynchronous.

Karakteristik GEO :

 Tinggi orbit: sekitar 35.800 km, di atas permukaan bumi


 Periode Orbit: 24 jam
 Kecepatan putar: 11.000 km/jam,
 Waktu Tampak: Selalu tampak ( karena kecepatan putar satelit sama
dengan kecepatan putar bumi
 Delay Time: 250 ms ( Waktu perambatan gelombang dari stasiun bumi ke
satelit dan kembali lagi ke stasiun bumi)
 Jumlah Satelit: 3 (Global Coverage)
 Penggunaan: Banyak digunakan oleh satelit untuk sistem telekomunikasi
tetap, seperti Palapa, Intelsat, Asiasat, dll.

2. Berdasarkan bentuk lintasan

a. Orbit Elliptical

Satelit dengan orbit elips merupakan satelit yang mengorbit dengan bentuk
orbit yang elips terhadap bumi. Dengan bentuk orbit yang ellips tersebut maka
menghasilkan suatu jarak yang tidak sama (sinkron) pada setiap posisi dengan
permukaan bumi. Bentuk orbit eliptical pada sebuah satelit dapat ditunjukan pada
gambar di bawah ini

Pada satelit dengan orbit eliptical maka akan terjadi satu posisi terjauh dari
permukaan bumi dan satu posisi terdekat dari permukaan bumi. Posisi terjauh dari
permukaan bumi dinamakan dengan posisi apogee. Posisi terdekat dengan
permukaan bumi dinamakan dengan posisi perigee.

Keutamaan dari orbit Ellips pada lingkup daerah-daerah kutub yang dapat
diabaikan, diperlukan untuk daerah-daerah terpencil dan jauh dalam suatu negara.
Periode rotasi sekitar 5 – 12 jam dan terlihat langsung dari stasiun bumi sekitar 2-
4 jam tiap hari. Orbit ini digunakan untuk keperluan satelit komunikasi, misalnya
satelit Telster.

b. Orbit Circullar

Orbit sirkuler adalah orbit dengan jarak tetap di sekitar pusat , yaitu
dalam bentuk lingkaran. Dalam hal ini, tidak hanya jarak, tetapi juga kecepatan,
kecepatan sudut, energi potensial dan kinetik adalah konstan. Tidak ada periapsis
atau apoapsis. Orbit ini tidak memiliki versi radial.

3. Berdasarkan orbit yang mengelilingi bumi

a. Equatorial Orbit

Orbit ini mempunyai sudut yang sejajar dengan garis horizon dan merupakan
orbit geostasioner, yaitu tempat di mana sebagian besar satelit telekomunikasi
berada. Pada orbit inilah seluruh permukaan bumi bisa dicakup oleh tiga satelit
dengan perbedaan sudut sebesar 120 derajat, atau menurut perhitungan Intelsat
posisi satelit tersebut adalah:
 30 O E (East): area Afrika dan Eropa, atau di atas samudera India ( Indian
Ocean Region/ IOR ).
 150 O E (East): area China dan Oceania, di atas samudra Pasifik ( Pacific
Ocean Region / POR ).
 90 O E (East): area Amerika, di atas samudera Atlantik ( Atlantic Ocean
Region / AOR ).

b. Orbit polar

Satelit yang mengorbit pada orbit polar merupakan satelit yang


mempunyai inklinasi (penyimpangan) sebesar 90° dari orbit geostationer. Satelit
berorbit polar sangat bermanfaat untuk mengamati permukaan bumi karena satelit
mengorbit dalam arah utara-selatan dan bumi berputar dalam arah timur-barat,
maka satelit berorbit polar akhirnya akan dapat “menyapu” seluruh permukaan
bumi. Karena alasan tersebut maka satelit pemantau longkungan global seperti
satelit inderaja dan satelit cuaca, umumnya mempunyai orbit polar.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Satelit adalah suatu radio repeater di udara dimana sistem satelit berisi
transponder, stasiun bumi untuk mengontrol operasinya dan pengguna dari
stasiun bumi yang dilengkapi dengan pemancar dan penerima dari jalur
komunikasi yang menggunakan sistem satelit.
2. Ada 2 bagian penting yang ada pada sistem komunikasi satelit yaitu
segmen angkasa dan segmen bumi.
3. Jenis-jenis satelit ada 9 macam yaitu : Satelit Astronomi, Satelit
Komunikasi, Satelit Pengamat Bumi, Satelit Navigasi, Satelit Mata-mata,
Satelit Tenaga Surya, Satelit Angkasa, Satelit Cuaca dan Satelit Miniatur.
4. Sistem komunikasi VSAT adalah salah satu aplikasi dari sistem
komunikasi satelit, yaitu sistem komunikasi yang menggunakan satelit
sebagai repeater nya.
5. Jenis-jenis orbit berdasarkan klasifikasinya ada 3 jenis, yaitu :
 Berdasarkan ketinggian :
a. LEO ( Low Earth Orbit ).
b. MEO ( Medium Earth Orbit ).
c. GEO ( Geostationery Earth Orbit ).
 Berdasarkan bentuk lintasan :
a. Elliptical Orbit
b. Circular Orbit.
 Berdasarkan orbit yang mengelilingi bumi
a. Equatorial Orbit
b. Polar Orbit.
DAFTAR PUSTAKA

Amelia Tika.2013.Makalah Satelit.


https://www.academia.edu/5459857/Makalah_satelit. ( di akses 3 Mei
2020 )
Wikipedia.2020.Satelit. https://id.wikipedia.org/wiki/Satelit. ( di akses 3 Mei
2020 )

Guru Pendidikan.2014.Satelit. https://www.gurupendidikan.co.id/satelit/. ( di


akses 3 Mei 2020 )

Majalah Pendidikan.2017.Satelit. https://majalahpendidikan.com/satelit-


pengertian-jenis-jenis-fungsi-dan-contoh-satelit/. ( di akses 3 Mei 2020 )

Anda mungkin juga menyukai