Anda di halaman 1dari 6

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

NIM :

Hari/Tanggal Ujian :

Tindakan : PEMERIKSAAN KALA IV

No KEGIATAN 0 1 2

1 Identifikasi kebutahan pasien

2 Persiapan alat – alat :

1. Baki dan alas


2. Handscoon
3. Spignomanometer
4. Stetoskop
5. Thermometer
6. Tissue
7. Air savlon, air sabun dan air DTT pada tempatnya
8. Jam tangan digital
9. Bengkok
10. Perlak dan alas
11. Pispot
12. Gelas ukur
13. Vitamin K I (Phytomenadione) 1 ml
14. Spuit 1cc
15. Kapas alkohol
16. Plester
17. Bak instrrumen
18. Kapas kering dalam tempatnya
19. Kapas lembab dalam tempatnya
20. Salep mata tetrasiklin 1 %
21. Vaksin hepatitis B
3 Cuci tangan

4 Gunakan sarung tangan

5 Pemberian Tetes Mata Pada Bayi Baru Lahir


 Baca etiket pada obat untuk mencegah kekeliruan

 Oleskan tertrasiklin 1% tarik garis lurus dari pangkal


hidung ke arah luar
 Biarkan sisa obat yang ada pada mata, jangan
dibersihkan
 Rapikan kembali pakaian bayi

6 Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir


 Pemberian dilakukan 1 jam setelah bayi lahir
 Siapkan alat-alat dan obat
 Cuci tangan
 Memakai handscoon
 Siapkan bayi yang akan di beri vitamin K
 Masukkan obat Phytomenadioome kedalam spuit 1cc
dengan dosis 1 mg
 Tentukan daerah yang akan di suntik dipaha kiri 1/3
antero lateral (IM)
 Desinfektan daerah yang akan di tusuk dengan kapas
alkohol
 Posisikan jarum suntik tegak lurus 900
 Aspirasi terlebih dahulu setelah jarum masuk apakaha
ada darah apa tidak. Jika tidak ada darah masukan obat
secara perlahan dan hati-hati. Jika ada darah jarum di
cabut kembali dan menusuk daerah lain
 Setelah obat masuk jarum dicabut dan bekas tusuk
ditekan dengan kapas alkohol dan kemudian di plester

7 Pemberian Hepatitis B
 Pemberian Hepatitis B dilakukan 1 jam setelah
pemberian Vitamin K 1
 Siapkan alat-alat dan obat
 Cuci tangan
 Siapkan bayi yang akan di beri vaksin
 Berikan vaksin Hepatitis B di paha kanan 1/3 antero
lateral (IM)

8 Pemeriksaan Pada Ibu Kala IV


1. Posisikan ibu dalam keadaan dorsal recumbent
2. Cuci tangan
3. Gunakan sarung tangan
4. Ukur tanda – tanda vital
 Ukur tekanan darah
 Ukur suhu tubuh
 Hitung nadi
 Hitung pernafasan
5. Palpasi kandung kemih : Bila kandung kemih penuh,
uterus berkontraksi tidak baik. Minta ibu untuk
berkemih.
6. Kaji fundus uterus
 Lakukan rangsangan taktil (pemijatan) pada uterus
untuk merangsang uterus berkontraksi , jika
Kontraksi tidak baik maka uterus teraba lembek bila
perlu berikan injeksi oksitosin atau methergin
 Evaluasi tinggi fundus dengan dengan meletakkan
jari tangan secara melintang antara pusat dan
fundus uteri. Fundus uteri harus sejajar dengan
pusat atau 1 jari dibawah pusat
7. Pemeriksaan pengeluaran darah dari vagina
Pantau TTV, kontraksi uterus, TFU, kandung kemih,
perdarahan dari vagina setiap 15 menit selama satu jam
pertama dan setiap 30 menit selama satu jam kedua
8. Pemeriksaan genetalia (Vagina)
 Inspeksi struktur, regangan, edema vagina, keadaan
liang vagina (licin, kendur/lemah) adakah
hematoma, nyeri, tegang.
 Inspeksi keadaan vulva, berwarna merah, bengkak
 Kaji anus untuk mengetahui ada tidaknya trauma
atau hemoroid yang keluar, maka periksa anus
dengan rectal toucher.
9. Pemeriksaan Perineum
Inspeksi perineum : Keadaan luka episiotomy,
echimosis, edema, kemerahan, eritema, drainage.
Periksa perineum. Jika ada ukur perdarahan
menggunakan gelas ukur, dan periksa apakah ada
laserasi akibat persalinan atau tidak. Jika ada maka
segera lakukan penjahitan sesuai dengan derajat
laserasi.

Laserasi dapat dikategorikan dalam :

 Derajat pertama: laserasi mengenai mukosa dan


kulit perineum, tidak perlu dijahit. Kecuali bila
perdarahan aktif
 Derajat kedua: laserasi mengenai mukosa vagina,
kulit dan jaringan perineum (perlu dijahit).
 Derajat ketiga: laserasi mengenai mukosa vagina,
kulit, jaringan perineum dan spinkter ani.
 Derajat empat: laserasi mengenai mukosa vagina,
kulit, jaringan perineum dan spinkter ani yang
meluas hingga ke rektum. Rujuk segera.
Jika terjadi perdarahan :
Perdarahan – Perdarahan normal selama 6 jam pertama
yaitu satu pembalut atau seperti darah haid yang
banyak. Jika lebih dari 500cc identifikasi penyebab
(dari jalan lahir, kontraksi atau kandung kencing).
9. Mengevaluasi hasil tindakan yang dilakukan
10. Setelah observasi 2 jam, pasien dirawat di ruang nifas

9 Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula

10 Mencuci tangan

11 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.

JUMLAH

TOTAL NILAI

PRESENTASE

Keterangan :

 Nilai 2 : Tindakan dilakukan sempurna

 Nilai 1 : Tindakan dilakukan tidak sempurna

 Nilai 0 : Tindakan tidak dilakukan samasekali

 Presentase : total nilai x 100%

68
 Lulus ujian praktek

Apabila mahasiswa mampu melakukan prasat dengan presentase minimal 75 (3,25)

Tanggal,

Mahasiswa yang diuji Penguji

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai