(Amd.RMIK) pada program studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Disusun oleh :
D22.2013.01385
SEMARANG
2016
HALAMAN HAK CIPTA
© 2016
Kehendak dan Ridho-NYA tugas akhir ini tidak akan selesai dengan baik
Adikku Puteri Intan Pratiwi, Syiffa Rellya Hakim dan Gugah Razaka
Mbah Ayi, Mbah Rembet yang sabar menunggu kelulusanku dan melihat
wisuda
Cece Eyo, Aa Takib, Uwa Uji, Bude Titi yang ikut membantu orang tuaku
Rismawati disana yang juga selalu hadir di BBM dan telepon untuk
menyemangati
sabar dan sayang yang bantu dan temenin kemana-mana dan ngehibur
Pasukan Nakula Raya 4 “ Wiwit, Hera, Desi, Yosi, Elma, Juntet, Rini,
Nita“ dan TikaWe yang juga sering muncul dikos . . . the best kalian
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan
1. TK Aisyiyah Bustanul Athfal Abepura Jayapura, tahun 2000
2. SD Negeri 02 Brebes, tahun 2004
3. SMP Negeri 02 Brebes, tahun 2007
4. SMA Negeri 1 Tegal, tahun 2010
5. Diterima di Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Universitas Dian Nuswantoro Semarang tahun 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
berkah rahmat dan hidayah-NYA sehingga penulis mampu menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan
Kode External Cause Pada DRM Rawat Inap Di Rsud Kabupaten Brebes
Tahun 2016 “.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun guna sebagai salah satu syarat
menyelesaikan program pendidikan Diploma III Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan berjalan dengan
lancar tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini. Ucapan terima kasih ini
penulis berikan kepada :
1. Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
2. Arif Kurniadi, S.Kom selaku Ketua Program Studi D3 Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
3. Drg. OO Suprana M.Kes selaku Direktur RSUD Brebes.
4. Indra Gunawan, Amd.PK, S.KM selaku kepala bagian Rekam Medis.
5. Dyah Ernawati, S.Kep, Ners, MKes sebagai dosen pembimbing Karya Tulis
Ilmiah.
6. Segenap staf Rekam Medis RSUD Brebes dan semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan
laporan praktik ini.
Dalam pembuatan laporan ini, penulis menyadari bahwa Karya Tulis
Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
baik dan bersifat membangun agar penulisan ini dapat menjadi lebih baik lagi.
ABSTRAK
KARTIKA ASIH PRATIWI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN KODE
EXTERNAL CAUSE PADA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI
RSUD KABUPATEN BREBES TAHUN 2016
xviii + 73 hal + 10 tabel + 5 gambar + 9 lampiran
Kode external cause (penyebab luar) adalah kodefikasi penyakit yang
harus disertakan pada dokumen rekam medis pasien dengan diagnosa cedera,
keracunan, dan kecelakaan. Oleh karena itu petugas rekam medis harus
menguasai cara pengkodean penyakit sesuai dengan kaidah ICD-10. Petugas
rekam medis dituntut untuk dapat memberikan kode yang akurat. Maka dari itu
pengetahuan yang baik harus dimiliki petugas tentang pemberian kode penyakit.
Pada survei awal dari sample 10 dokumen rekam medis rawat inap kasus
kecelakaan ditemukan 70% menyertakan kode cedera tetapi tidak dilengkapi
dengan kode external cause, sedangkan 30% adalah dokumen rekam medis
`yang lengkap menyertakan kode cedera dan kode external causes, walaupun
masih ditemukan didalamnya 2 dokumen rekam medis yang hanya terisi sampai
karakter keempat dan 1 dokumen rekam medis terisi lengkap sampai karakter
kelima. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pengetahuan, sikap,
dan cara melakukan pengkodean external cause pada petugas rekam medis.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan metode
observasi. Populasi yang digunakan adalah petugas rekam medis di URM RSUD
Kabupaten Brebes sebanyak 12 orang diambil dengan teknik total sampling.
Hasil yang diperoleh dari penelitian yaitu 61,1% petugas rekam medis
pada tingkatan mengetahui, 68,8% pada tingkatan mampu memahami, 47,2%
pada tingkatan mampu mengaplikasikan, 50% pada tingkatan mampu
menganalisis, 25% pada tingkatan mampu mengevaluasi. Sikap petugas rekam
medis tentang pengisian kode external cause menunjukkan 60,2% petugas
menyatakan setuju, 21,6%, dan 18,2% tidak setuju. Petugas melakukan langkah-
langkah yang sesuai dengan kaidah ICD-10 sebanyak 35,71%, karena petugas
menggunakan ICD elektronik dan buku kode instan. Dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan, sikap, dan langkah-langkah penentuan kode external cause yang
dilakukan petugas belum cukup baik.
Oleh karena itu disarankan petugas untuk tetap membuka ICD-10 manual
apabila ragu dalam menentukan sebuah kode walaupun petugas sudah hafal
tentang kode, adanya Standar Operasional Prosedur dapat memberikan
prosedur dalam penentuan kode external cause sesuai kaidah ICD-10, adanya
ICD elektronik, dan buku kode instan serta adanya pelatihan koding penggunaan
ICD-10 dalam penentuan kode external cause.
Kata Kunci : Karakteristik, Pengetahuan, Sikap, Kode External cause
ABSTRACT
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN HAK CIPTA......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR..................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI.................................................... iv
HALAMAN KEASLIAN PENELITIAN.................................................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................ vii
HALAMAN RIWAYAT HIDUP............................................................................... viii
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ix
ABSTRAK.............................................................................................................. x
DAFTAR ISI........................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................. xvii
DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................... xviii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian..................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian................................................................................... 5
E. Ruang Lingkup........................................................................................ 6
F. Keaslian Penelitian.................................................................................. 7
BAB V PEMBAHASAN
A. Karakteristik Petugas Rekam Medis di URM RSUD Kabupaten Brebes 62
B. Pengetahuan Petugas Rekam Medis di URM RSUD Kabupaten
BrebesTentang Kode External Cause..................................................... 63
C. Sikap Petugas Rekam Medis di URM RSUD Kabupaten Brebes dalam
Pengisian Kode External Cause.............................................................. 67
D. Tata Cara Penentukan Kode External Cause Yang Dilakukan Petugas
Rekam Medis di URM RSUD Kabupaten Brebes................................... 69
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
1. Pedoman Observasi
2. Lembar Kuisioner
3. Lembar Observasi
5. Hasil Observasi
6. Hasil Kuisioner
7. Dokumentasi
Medis
DAFTAR SINGKATAN
8. RI : Rawat Inap
9. RL : Rekapitulasi Laporan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
direncanakan dan tidak terkendali, ketika aksi dan reaksi objek, bahan, atau
gawat darurat dimana unit gawat darurat adalah bentuk pelayanan medis di
tindakan cepat, tepat, dan akurat untuk penyelamatan pasien. Salah satu
faktor lainnya, seperti jatuh, tersengat listrik, dan keracunan. Salah satu
informasi yang penting pada UGD adalah informasi external causes, dimana
suatu gejala secara tepat, mengetahui dimana pasien pada saat itu, dan apa
causes ditulis oleh dokter atau perawat selaku tenaga medis yang melayani
kode external causes. Informasi external causes dianalisa oleh petugas koder
terjadinya kecelakaan.
3
diagnosa cedera dan kode external cause penyebab kecelakaan. Pada survei
awal di RSUD Kab. Brebes dari sample 10 DRM rawat inap pada kasus
melengkapi dengan kode external cause, sedangkan 30% adalah DRM yang
Brebes, koding penyakit dibagi menjadi dua, yaitu koding pasien umum dan
koding BPJS. Untuk kode external cause pada pasien BPJS sudah
diterapkan berdasarkan kaidah ICD 10, dimana kasus cedera dan kecelakan
4
akan disertai pula dengan external cause, karena untuk klaim biaya kodenya
harus lengkap. Pada koding kasus cidera dan kecelakaan pada pasien umum
kode yang belum spesifik dan ada yang tidak disertai kode external cause.
kurang lengkap atau kurang jelas tentang kronologis kejadian cedera atau
dan tidak sampai karakter kelima, bahkan tidak diisi sama sekali, kode
external cause diberikan hanya untuk kasus kecelakaan lalu lintas saja, jika
penyakit banyak kode yang tidak diinput, RL 4b tidak terisi secara lengkap,
dan klaim asuransi pasien kasus kecelakaan menjadi tidak akurat dan tidak
formulir klaim asuransi kecelakaan pasien, hal ini bisa menyebabkan klaim
kode external causes pada DRM Rawat Inap di RSUD Kabupaten Brebes ”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Brebes.
Brebes.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
3. Bagi Akademik
E. Ruang Lingkup
1. Lingkup Keilmuan
2. Lingkup Penelitian
cause.
3. Lingkup Lokasi
4. Lingkup Metode
kuisioner.
5. Lingkup Objek
6. Lingkup waktu
F. Keaslian Penelitian
pada lokasi, waktu, dan materi yang dibahas, peneliti pertama di pada
pada lokasi, waktu, dan materi yang dibahas Peneliti kedua di RSKB
external cause.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rekam Medis
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis harus
269/MENKES/PER/III/2008.[6]
pengobatan, dan tindakan bila dilakukan serta hasil akhir dari pelayanan
yang baik dan benar, maka mustahil tertib administrasi rumah sakit akan
9
10
lain[8]:
a. Aspek Administrasi
kesehatan.
b. Aspek Hukum
c. Aspek Keuangan
dipertanggungjawabkan.
d. Aspek Penelitian
e. Aspek Pendidikan
f. Aspek Dokumentasi
B. Koding
1. Pengertian Koding
2. Tujuan Koding
diperlukan.[14]
bagi :
1) Riset
2) Edukasi
otentik)
13
C. ICD-10
1. Pengertian ICD-10
2. Tujuan
morbiditas dari negara yang berbeda atau antar wilayah pada waktu yang
3. Klasifikasi ICD-10
telah keluar sejak lama dengan berbagai revisi. Klasifikasi tersebut telah
secara keseluruhan.[7]
14
4. Komponen ICD-10
volume, yaitu :
ICD-10
(underlying cause) dan pada kondisi yang morbid yang dapat diklasifikasi
cause).[5]
atau akibat lain dari sebab ekternal harus dicatat, hal ini penting untuk
Bab XIX dan Bab XX, pada kondisi ini, kode dari Bab XX harus digunakan
1. Transport Acciden
transportasi
transportasi
kecelakaan transportasi
transportasi
a. W00-W19 : Jatuh
udara
berbahaya
ditentukan
4. X85-Y09 : Serangan
mortalitas
lain
20
a. 0 : Tempat tinggal
e. 4 : Jalan umum
h. 7 : Perkebunan
aktivitas orang yang terluka saat peristiwa itu terjadi sebagai karakter
atau cedera atau kondisi lain yang terdapat pada Bab I-XIX dan XXI
dari cedera ( bukan nama penyakit ) yang ada di Bab XX (Volume 1),
paling tepat. Lihat kode tiga karakter di indeks dengan tanda minus
pada posisi keempat yang berarti bahwa isian untuk karakter keempat
itu ada di dalam volume 1 dan merupakan posisi tambahan yang tidak
d. Ikut pedoman Inclusion dan Exclusion pada kode yang dipilih atau
sebagai berikut[3] :
kecelakaan.
23
kecelakaan terjadi.
tersebut.
dulu apakah hal tersebut terjadi karena disengaja atau tidak. Jika
antara lain :
3) Gigitan ( Bite )
4) Kebakaran ( Burn )
5) Tercekik ( Choked )
6) Tabrakan ( Collision )
7) Terjepit,tergencet ( Crushed )
9) Tenggelam ( Drowning )
g. Pada kasus keracunan maka buka ICD-10 volume 3 pada section III
ditentukan niatnya
tersebut.
1. Pengetahuan
a. Tahu (know)
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu,
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
dalam satu struktur organisasi, dan ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (synthesis)
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
yang ada.
f. Evaluasi (evaluation)
2. Sikap
yang utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini,
penting.
berbagai tingkatan :
1) Menerima (receiving)
2) Merespon (responding)
3) Menghargai (valuing)
tiga.
responden.
3. Karakteristik
didefinisikan dan tersedia, data yang dapat diperoleh sebagai besar dari
pelayanan meliputi[11] :
29
a. Pendidikan
kualitas hidup.
b. Umur
c. Masa kerja
nilai tengah dari masa kerja tertinggi dan masa kerja terendah.
d. Pelatihan
pekerjaannya.
Menurut Cut Zurnali (2004) tujuan pelatihan adalah agar pegawai atau
kerja.
32
H. Kerangka Teori
Pengetahuan
1. Tahu
2. Memahami
3. Aplikasi
4. Analisis
5. Sintetis
6. Evaluasi
Sikap
1. Menerima
2. Merespon
3. Menghargai
Tindakan
4. Bertanggung
Langkah- langkah
jawab
menentukan kode external
cause
Karakteristik
2. Usia Lengkap
3. Masa kerja
4. Pelatihan
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Pengetahuan petugas
tentang koding external
cause Tindakan
Langkah- langkah
1.
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
B. Jenis Penelitian
C. Variabel Penelitian
33
34
D. Definisi Oprasional
(responsible).
peristiwa terjadi.
total sampling yaitu mengambil seluruh dari total populasi sebanyak 12 orang
petugas Rekam Medis dengan kategori inklusi lama kerja ≥ 1 tahun, bersedia
F. Pengumpulan Data
a. Data Primer
b. Data sekunder
a. Metode observasi
b. Metode kuisioner
dengan lengkap.
3. Instrumen Penelitian
a. Pedoman Observasi
b. Kuisioner
G. Pengolahan Data
tersebut yaitu :
1. Collecting
2. Editing
3. Tabulasi
4. Penyajian Data
H. Analisis Data
HASIL PENELITIAN
222 tempat tidur, dengan jumlah SDM yang semakin bertambah, baik
non paramedis.
sejak per 1 Januari 2010, dari mulai pendaftaran rawat jalan, rawat inap,
Dengan penetapan kelas dari tipe C berubah menjadi tipe B maka RSUD
39
susunannya, yang tadinya tipe C tidak ada wakil direktur sekarang ada 2
Dan RSUD Bebes sudah menjadi rumah sakit Badan Layanan Umum
a. Visi
mandiri.
a. Misi
b. Motto
rumah sakit, diantaranya gawat darurat, instalasi, rawat inap, rawat jalan,
dan Trauma center yang kemudian terbagi lagi menjadi sub bagian
a. Gawat Darurat
masyarakat.
b. Rawat Inap
7) Ruang Perinatalogi
41
c. Rawat Jalan
2) Fisioterapi 8) Radiologi
6) Ambulance
5. Pelayanan Asuransi
a. JKN / BPJS
6. Pelayanan Lainnya
anak) / KDRT
h. Laundry
j. USG 4D
k. Mesin Incinerator
m. Instalasi Gizi
n. CSSD
o. Pemulasaran jenasah
p. Sanitasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Brebes
43
orang dibagian itu tim verifikasi . unit kerja rekam medis terdiri dari sub
unit kerja assembling, koding/indeking. Unit kerjs rekam medis terdiri dari
ruangan, yaitu : ruang kantor instalasi rekam medis luasnya 3.75 x 14.25
luasnya 3.75 x 14.25 = 53.44 dan ruang kantor jamkesmas luasnya 2.25 x
sangat sempit, dilantai dasar dengan ukuran 1/3 dari ruangan yang
ada batas atau sekat sebagai tanda pemisah antara ruang rekam medis
sakit.
berkepentingan.
c. Motto
1) Manusiawi Pelayananku
2) Inovatif Harapanku
3) Terampil Modalku
4) Responsif Tindakanku
5) Akurat Dataku
45
rekam medis.
1) Uraian Tugas :
pelaksanaan tugas.
evaluasi.
pertanggungjawaban kegiatan.
2) Tanggung jawab :
Rekam Medis.
(1) Pendaftaran
1) Uraian Tugas
bangsal.
tarif.
2) Tanggung Jawab :
gawat darurat
1) Uraian Tugas :
pasien.
2) Tanggung Jawab :
cost.
48
d. Bagian Asembling
1) Uraian Tugas :
pengembalian.
bertanggung jawab.
diperlukan.
49
2) Tanggung Jawab :
medis.
medis.
1) Uraian Tugas :
tindakan.
2) Tanggung Jawab :
50
medis.
f. Bagian Filing
pemusnahan).
1) Uraian Tugas :
bagian pelaporan.
2) Tanggung Jawab :
medis.
medis.
51
g. Bagian Pelaporan
1) Uraian Tugas :
masuk, pasien keluar, pasien mati <48 jam, pasien mati >48
2) Tanggung Jawab :
medis.
C. Hasil Penelitian
Brebes
1 Umur
20-30 tahun 3 25%
31-40 tahun 4 33,3%
41-50 tahun 3 25%
51-60 2 16,7%
2 Pendidikan terakhir
SMA 1 8,3%
D3 RMIK 6 50%
D3 non kesehatan 1 8,3%
S1 Kesehatan 2 16,7%
S1 non Kesehatan 2 16,7%
3 Lama kerja
< 1 tahun 2 16,7%
< 5 tahun 3 25%
< 10 tahun 4 33,3%
> 10 tahun 3 25%
4 Jenis kelamin
Laki-laki 6 50%
Perempuan 6 50%
5 Pelatihan koding
Ya 3 25%
Tidak 9 75%
Sumber : data primer
Jenis kelamin petugas rekam medis 50% laki-laki dan 50% perempuan.
tentang kode external cause dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.2 Hasil Observasi Skor Pengetahuan Petugas Rekam Medis Tentang Kode External Cause
katergori petugas dengan pengetahuan yang masih kurang bila skor <7
yaitu 37,5%.
Tabel 4.4 Tabel hasil skor sikap petugas rekam medis di URM RSUD
Tabel 4.5 Tabel hasil kuisioner sikap petugas rekam medis di URM RSUD
Ragu- Tidak
Setuju
No Pernyataan ragu setuju
(%)
1 Apabila ditemukan kasus kecelakaan maka harus 8 0% 0%
disertai kode external cause (100%)
2 Memberikan kode external cause pada kasus selain 3 1 4
kecelakaan lalu lintas lainnya seperti keracunan, (37,5%) (12,5%) (50%)
terjatuh, terpukul, terbakar, tertimpa, ataupun
tertembak
3 Dalam menentukan kode external cause setelah 6 1 1
membaca diagnosa maka kita melihat anamnesa (75%) (12,5%) (12,5%)
pasien saat masuk ke UGD untuk mendapatkan
informasi external cause
4 Jika terdapat diagnosa cedera atau keracunan tetapi 3 3 2
informasi external cause tidak lengkap, kode exteral (37,5%) (37,5%) (25%)
cause tetap harus dikode dengan melihat ICD-10
volume 1
5 Kode external cause yang tepat,harus dilengkapi 7 0% 1
dengan kode yang menerangkan lokasi kecelakaan. (87,5%) (12,5%)
6 Kode external cause yang tepat,harus dilengkapi 8 0% 0%
dengan kode yang menerangkan kegiatan atau (100%)
aktivitas yang dilakukan saat kecelakaan
7 Jika informasi external cause tidak lengkap atau 2 5 1
tidak jelas, petugas mengkonfirmasikan kepada (25%) (62,5%) (12,5%)
dokter atau pasien
8 Jika informasi external cause tetap tidak bisa di 2 5 1
tegakkan maka kode external cause diberikan kode (25%) (62,5%) (12,5%)
.99 pada karakter keempat dan kelima berupa
unspecified place, dan unspecified activity
9 Berdasarkan kaidah ICD-10 kode external cause 4 2 2
harus dicantumkan pada kasus kecelakan baik (50%) (25%) (25%)
transportasi ataupun non transportasi.
10 Kelengkapan pemberian kode external cause 6 1 1
berpengaruh terhadap kegiatan dan pelaporan (75%) (12,5%) (12,5%)
pelayanan RS
11 Kelengkapan dan ketepatan kode external cause 4 1 3
berpengaruh terhadap kegiatan klaim asuransi (50%) (12,5%) (37,5%)
Total 60,2 % 21,6% 18,2%
Sumber : data primer
59
memiliki sikap baik bila skor ≥ 7 sebanyak 50% dan petugas dengan
kategosi sikap yang belum menerima bila skor < 7 sebanyak 50%.
external cause.
/2
60
Tindakan
Dilakukan Tidak
No Langkah-langkah
dilakukan
(%)
1 Menentukan external cause 4 (50%) 4(50%)
2 Menentukan leadterm 2 (25%) 6 (75%)
3 Jika external cause merupakan kecelakaan transportasi 4 (50%) 4(50%)
maka buka ICD-10 volume 3 pada section II ( external
causes of injur ) lihat Table of land transport accident.
4 Jika cedera akibat bukan kecelakaan, maka dicari tahu 3 (37,5%) 5 (62,5%)
dulu apakah hal tersebut terjadi karena disengaja atau
tidak buka ICD-10 volume 3 pada section II dengan
leadterm sesuai penyebab terjadinya cedera.
5 Jika kasus keracunan maka buka ICD-10 volume 3 pada 3 (37,5%) 5 (62,5%)
section III Table of Drugs and Chemical dengan melihat
nama zatnya dan melihat keracunan disebabkan oleh apa
6 Pastikan kode pada buku ICD-10 Volume I (Tabular List) 2 (25%) 6 (75%)
untuk menentukan karakter keempat yaitu tempat
terjadinya peristiwa kecelakaan.
7 menentukan karakter kelima dari kode external cause 2 (25%) 6 (75%)
yaitu kegiatan korban saat terjadinya peristiwa
kecelakaan.
Total 35,71% 64,29%
kode external cause pada petugas rekam medis didapatkan rata-rata skor 2, skor
pengkodean baik bila skor ≥ 2 sebanyak 50% dan petugas dengan kategosi
belum melakukan pengkodean dengan baik bila skor < 2 sebanyak 50%.
Kode EC Kode EC
No No RM Anamnesa
RS Mhs
1 01-95-xx Pasien datang dengan keluhan ±5hari yll pasien jatuh Tidak W14.03
dari pohon, diurut tapi tidak ada perubahan, malah diisi
tambah bengkak
2 02-96-xx pasien datang ke UGD dengan keluhan KLL, V22.44 V22.44
kecelakaan tunggal saat perjalanan naik sepeda motor,
luka robek di bibir atas, gigi patah dan terasa goyang,
luka robek di dagu, memar di dahi, lecet pada
pinggang, dan tangan
3 05-96-xx pasien datang dengan keluhan post KLL keserempet Tidak V29. 6
motor, luka benjol dan robek pada kepala ±3cm, mual diisi
(+), pusing (+).
4 05-94-xx Pasien datang post KLL motor dengan mobil, pasien Tidak V23.44
mengeluh pusing, terasa pegal di muka, saat kejadian diisi
pingsan dan sadar di RS
5 05-97-xx pasien datang dengan keluhan post ditubruk gas Tidak W22.99
diisi
6 01-94-xx pasien datang dengan keluhan dada kiri terbentur alat Tidak W22.99
berat ±2jam yll, nyeri dada dan lengan kiri atas, sesak diisi
nafas(+)
7 02-98-xx datang dengan keluhan luka terbuka pada telunjuk kaki, Tidak W19.30
ada tulang menonjol yang keluar diantara luka, jatuh diisi
saat main bola
8 03-26-xx pasien datang post KLL motor dengan motor, luka V29.64 V29.64
terbuka pada betis kiri, tampak tulang diluka
9 05-79-xx pasien KLL ditabrak motor, pusing(+), mual(-), nyeri Tidak V29.64
kepala diisi
10 06-37-xx pasien datang ke UGD post KLL ditabrak motor dari V29. 64 V29. 64
belakang, lutut robek, datang pingsan
BAB V
PEMBAHASAN
Brebes
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Demikian juga
pula kinerjanya[11].
telah bekerja selama <10 tahun dengan prosentase 33,3%, hal tersebut
62
63
1. Know (tahu)
menjawab benar apa itu ICD-10, guna ICD-10 volume 1 dan 3, serta
apa yang dimaksud kode external cause sebanyak 61,1%. Hal tersebut
2. Comprehention (memahami)
dan paham apa guna dari informasi external cause yang lengkap
S1 RMIK.
3. Applications (aplikasi)
4. Analysis (analisis)
dalam satu struktur organisasi, dan ada kaitannya satu sama lain[9].
kasus apa saja yang harus diberikan kode external cause sebanyak
sebagian petugas dan hanya tahu kode external cause untuk kasus
5. Evaluation (evaluasi)
masih kurang.
karakter apa saja yang harus ada dalam kode external cause
external cause hanya 37,5% petugas yang menjawab setuju bahwa kode
tidak lengkap hanya 25% petugas yang setuju membeikan kode .99.
Rekam Medis
atau index II untuk mencari lead term penyebab cedera bukan kecelakaan
lalu lintas, bagian bagian section atau index III untuk keracunan, dan
kelima.
khusus external cause, pada kode ICD elektronik hanya menyajikan kode
70
jika masih ada karakter kelimanya. Penggunaan buku kode ICD instan
elektronik dan buku kode instan saja. Penggunaan ICD-10 manual masih
A. Kesimpulan
bahwa :
rata telah bekerja selama <10 tahun dengan prosentase 33,3%, dan
Dari hasil kuisioner 8 petugas rekam medis pada tingkatan know ( tahu)
yang dapat menjawab benar apa itu ICD-10, guna ICD-10 volume 1 dan
71
Pada tingkatan evaluation (evaluasi) petugas menjawab benar dalam
Rekam Medis
atau index III untuk keracunan, dan cross check ICD-10 volume 3 untuk
B. Saran
menentukan kode tentang Extrenal cause dan tata cara menentukan kode
kode sesuai kaidah ICD-10 walaupun petugas sudah hafal tentang kode,
adanya ICD elektronik, dan buku kode instan dan mensosialisakan SOP
tersebut.
3. Membenahi kembali ICD elektronik agar isi kodenya lengkap sesuai ICD-
10.
Daftar Pustaka
Untuk Kasus Cedera Pada Rekam Medis Rawat Inap Spesialis Bedah
http://jmiki.aptirmik.or.id/index.php/jmiki/article/download/36/22.html diakses
14/3/2016
4. Mahardika Loka, Carlina. Indradi S, Rano. Arief Tq, M. Maret 2013. Jurnal
Rekam Medis, Issn 1979-9551, Vol.Vii. No.1, Maret 2013, Hal 21-29.
Kecelakaan Lalu Lintas Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Dr. Moerwardi
http://ejurnal.stikesmhk.ac.id/index.php/rm/article/viewfile/275/249 diakses
14/3/2016
Instalasi Gawat Darurat Kasus Kecelakaan Di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr.
R. Soeharso Surakarta
7. Yuliani, Novita. Februari 2010. Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan Informatika
Kesehatan Infokes, Vol. 1 No. 1 Februari 2010 Issn : 2086 – 2628. Analisis
http://www.apikescm.ac.id/ejurnalinfokes/images/volume1/novita_vol1.pdf
diakses 14/3/2016
Cipta, 2007.
13. Ifni, Khairunissa. 2011. Artikel Publikasi Ilmiah. Studi Kebijakan Penggunaan
15. Ayu Dwi L. 2014. Analisa Tingkat Pengetahuan Petugas Paramedis dan Non
Semarang.
BPPSDMK. Jakarta
http://bppsdmk.depkes.go.id/ckfinder/userfiles/files/KODING%20INA%20CBG
kecelakaan.
ICD-10
lengkap.
Applications ( Aplikasi )
7. Dalam menentukan kode external cause karakter apa saja yang harus di
temukan ?
a. Bagaimana kecelakaan terjadi, lokasi kecelakaan, aktivitas yang
dilakukan saat kecelakaan terjadi.
b. Lokasi kecelakaan, aktivitas yang dilakukan saat kecelakaan terjadi.
c. Lokasi kecelakaan terjadi.
8. Untuk melakukan kode external cause dimana sub kategori untuk kode
external cause ?
a. V01-Y98
b. S01-S99
c. T01-T99
9. Pada ICD-10 Volume 3 (Alphabetical Index), index untuk menentukan kode
external cause terdapat pada?
a. Index bagian I
b. Index bagian II
c. Index bagian III
10. Pada ICD-10 Volume 3 (Alphabetical Index), index untuk menentukan kode
external cause diagnosa keracunan obat atau zat kimia terdapat pada?
d. Index bagian I
e. Index bagian II
f. Index bagian III
Analysis ( Analisis )
11. Selain cedera akibat kecelakaan karena kendaraan dan lalu lintas, terjatuh,
terpukul, dan keracunan baik yang tidak disengaja ataupun disengaja saat
melakukan aktivitas juga termasuk dalam kasus yang membutuhkan kode
external cause ?
a. Ya
b. Tidak
c. Tidak tahu
Evaluations ( Evaluasi )
12. Jika terdapat informasi external cause yang tidak spesifik menjelaskan
tentang bagaimana, lokasi, dan aktifitas penyebab cedera, maka dilakukan
pada pemberian kode external cause adalah ?
a. Berhenti pada kode yang diketahui informasi external cause saja
b. Diberi poin 9 ( unspecified )
c. Dikosongkan
Pernyataan tentang sikap petugas terhadap kode external cause