PENDAHULUAN
berkembang. Berdasarkan perkembangan tersebut, kanker menjadi salah satu penyakit yang
mendapat perhatian khusus karena beberapa sifat kanker yang bersifat lethal (mematikan).
Tumor yang bertumbuh secara abnormal mengakibatkan sel sehat ikut mengalami kerusakan.
Salah satu tomor otak dengan angka kejadian yang cukup tinggi adalah Glioblastoma (GBM)
yang merupakan tumor otak paling umum dan paling aggresiv yang melibatkan sel-sel glial
yang berfungsi memberikan dukungan dan perlindungan bagi sistem saraf. Glioblastoma
yang diklasifikasikan sebagai kelas tumor yang mengalami pertumbuhan sel yang cepat dan
Dari seluruh tumor primer susunan saraf pusat, glioblastoma meliputi sekitar 38%
dari jumlah keseluruhan. Di Amerika Serikat insiden tumor otak ganas dan jinak adalah 21,42
per 100.000 penduduk pertahun. Berdasarkan data yang didapatkan dari rekam medik di
Rumah Sakit Siloam Hospital Dirga Surya Medan, dari bulan januari sampai dengan
desember 2019 terdapat ( ) kasus pasien dengan tumor otak yang dari rata-rata hampir
semua jenis tumor dilakukan tindakan pembedahan/ craniotomi. Masalah yang kerap muncul
pada pasien dengan tumor otak adalah gangguan penglihatan, ansietas, dan nyeri akibat dari
Craniotomi merupakan tindakan bedah yang paling sering dilakukan pada manajemen
neoplasma primer dan metastasis neoplasma pada otak. Tindakan bedah craniotomi tersebut
bertujuan untuk membuka tengkorak sehingga dapat mengetahui dan memperbaiki kerusakan
yang ada di dalam otak. Penelitian terakhir oleh membuktikan bahwa nyeri dan cemas
merupakan masalah yang biasa timbul sebelum dan sesudah tindakan kraniotomi.
Melihat banyaknya angka kejadian tumor otak di Rumah Sakit Siloam Hospital Dirga
Surya Medan, maka penulis tertarik untuk membuat karya tulis ilmiah tentang Asuhan