Kelas 3D Farmasi/Kelompok 4
Disusun Oleh :
A. Hari/Tanggal Praktikum
Jum’at, 18 November 2020
B. Tujuan Percobaan
Menentukan kadar kreatinin dalam darah dan menginterpretasikan hasil serta
menghubungkan dengan keadaan patologi klinik.
C. Landasan Teori
Kreatinin merupakan hasil pemecahan kreatinin fosfat otot, diproduksi oleh tubuh
secara konstan tergantung massa otot. Kadar kreatinin berhubungan dengan massa otot,
menggambarkan perubahan kreatinin dan fungsi ginjal. Kadar kreatinin relatif stabil
karena tidak dipengaruhi oleh protein dari makanan. Ekskresi kreatinin dalam urin dapat
diukur dengan menggunakan bahan urin yang dikumpulkan selama 24 jam.
The Nation Kidney Disease Education Program merekomendasikan penggunaan
serum kreatinin untuk mengukur kemampuan filtrasi glomerulus yang digunakan untuk
memantau perjalanan penyakit ginjal. Diagnosis gagal ginjal dapat ditegakkan saat nilai
kreatinin serum meningkat di atas nilai rujukan normal. Pada keadaan gagal ginjal dan
uremia, ekskresi kreatinin oleh glomerulus dan tubulus ginjal menurun. Kadar kreatinin
tidak hanya tergantung pasa massa otot, tetapi juga dipengaruhi oleh aktivitas otot,
makanan, dan status kesehatan. Penurunan kadar kreatinin terjadi pada keadaan
glomerulonephritis, nekrosis tubuler akut, polycystic kidney disease akibat gangguan
fungsi sekresi kreatinin. Penurunan kadar kreatinin juga dapat terjadi pada gagal jantung
kongestif, syok, dan dehidrasi, pada keadaan tersebut terjadi penurunan perfusi darah ke
ginjal sehingga makin sedikit pula kadar kreatinin yang dapat di filtrasi ginjal.
Kadar kreatinin serum banyak digunakan untuk mengukur fungsi ginjal melalui
pengukuran glomerulus filtration rate (GFR). Pasien dengan nilai kreatinin kurang dari
1,5 mg/dL untuk mengalami gangguan kardiovaskuler. Kadar kreatinin berada dalam
keadaan relatif konstan, sehingga menjadikannya sebagai penanda filtrasi ginjal yang
baik. Kadar kreatinin yang dipergunakan dalam persamaan perhitungan memberikan
pengukuran fungsi ginjal yang lebih baik, karena pengukuran klirens kreatinin
memberikan informasi mengenai GFR.
Kreatinin merupakan zat yang ideal untuk mengukur fungsi ginjal karena
merupakan produk hasil metabolisme tubuh yang diproduksi secara konstan, difiltrasi
oleh ginjal, tidak direabsorbsi, dan disekresi oleh tubulus proksimal. Kreatinin serum
laki-laki lebih tinggi daripada perempuan karena massa otot yang lebih besar pada laki-
laki.
D. Prinsip Percobaan
Kreatinin + Asam Pikrat → Kompleks kreatinin pikrat
F. Prosedur Kerja
Disiapkan larutan blanko, standar, sampel seperti tertera pada table dibawah ini
(atau sesuai reagen kit yang digunakan).
Pengujian sampel
Blanko Standar/standar
Sampel/Standar - 50 μl
Monoreagen 1000 μl 1000 μl
Perhitungan :
∆A = A₂ + A₁
∆A standar
Perempuan Laki-laki
Kreatinin (mg/dL) 0,6-1,1 0,7-1,3
G. Hasil Pengamatan
Alat yang digunakan : Spektrofotometri/Fotometer
Pengulangan Absorbansi Konsentrasi (mg/dl)
Standar 1
2
3
Rata-rata
Sampel 1 1
2
3
Rata-rata
Sampel 2 1
2
3
Rata-rata
H. Pembahasan
I. Kesimpulan
J. Daftar Pustaka