1
nafsu itu dipuaskan, dilampiaskan, kita tidak akan bisa menariknya lagi.
Dalam hal ini, bukan hanya masalah dosa seksual.
Inilah sebabnya Allah dengan tegas memberikan perintah larangan untuk tidak
berzinah.
Untuk memahami makna dari larangan ini, kita harus pertama2
memperhatikan secara keseluruhan kenapa perintah dan larangan ini diberikan
kepada bangsa ini.
Pertama. Seperti yg kita telah pelajari bersama-sama, bahwa tujuan diberikan
perintah-perintah ini adalah untuk membentuk bangsa ISRAEL agar tidak
menjadi serupa dengan dunia dan memiliki identitas yg berbeda dengan
bangsa-bangsa lain. Sebab, setelah ini bangsa Israel akan berjalan dan bahkan
tinggal di tengah2 bangsa Kafir. (Kel. 34:14).
Kedua, kita ingat, kalau bangsa Israel juga pernah hidup di tengah bangsa
Mesir. Mesir pada waktu itu adalah Negara adikuasa yg sangat maju dan
menjadi kota metropolitan. Setidaknya kehidupan di mesir sangat bebas dalam
hal ini. Bahkan mereka memiliki dewi kesuburan yg mereka sembah dengan
cara berzinah.
Ketiga, Allah ingin banga Israel itu menjadi gambar dan rupa Allah. Artinya,
Allah mau menekan kan soal kekukudusan dan kesetiaan. Perzinahan, jelas
bukanlah kesetiaan di mata Tuhan. Perzinahan adalah keinginan tidak kudus
dari keberdosaan manusia.
Keempat, karena Tuhan Allahmu menyatakan diri dalam perjanjian dengan
umatNya, dan perjanjian antara Tuhan dan umatNya ini adalah perjanjian yang
sakral, yang harus dihargai dan yang harus dicerminkan melalui pernikahan.
Artinya, ini bicara soal kesetiaan. Allah menuntut kesetiaan kita. Tuhan tidak
hanya menuntut kita untuk melakukannya, namun Ia sendiri membuktikan
kepada kita dengan membuat perjanjian, dan menjadikan diriNya sebagai
jaminan dari perjanjian tersebut. Untuk apa? Supaya Ia bisa dan manusia mau
berelasi dengan DIa. Berkomitmen setia kepadaNya.
Allah yg tidak terbatas membuat dirinya menjadi terbatas.
2
Keenam, Memaksa orang lain melakukan hubungan seksual (Ul. 22: 25-30)
Ketujuh, Melakukan seksual dengan kerabat (Im. 18:16-19; 20:11-12, 17-21)
Kedelapan, melakukan hubungan seks dengan sesame jenis (homoseksual Im.
20:13; Rom. 1:26-27)
Kesembilan, melakukan hubungan seksual dengan binatang (Im. 20:15-16)
Michel Foucault
3
Kita hidup dalam budaya dan pemikiran yg seperti ini masa kini. Artinya, kita
tidak luput. Kita bisa jatuh
ILUSTRASI
Wendy Plum
Satu tulisan dari seorang bernama Wendy Plum di New York Times, dan
menuliskan bukunya dengan judul VOW “a memoir of Merriage.”
Dia mengatakan “saya merasa hidup dan penuh gairah ketika saya dekat
dengan selingkuhan saya.”
Dalam perselingkuhan itu ada satu gairah baru yang sudah padam, yang saya
tidak miliki lagi gairah itu dengan pasangan saya.
Dalam relasi dengan selingkuhan saya menemukan satu semangant baru yang
dulu saya miliki, tapi sekarang sudah padam. Saya merasa hidup.
Sampai saya sadar bahwa saya sudah rusak, Saya sadar saya tidak setia dengan
komitmen saya”
Wendy Plum dia mengatakan “saya merasa saya tidak setia kepada
perjanjian,” saya merasakan satu hal bahwa kenikmatan yang saya dapat untuk
sementara menunjukkan saya tidaklah beda dengan seekor binatang.”
Saya binatang karena saya selingkuh”
Karena binatang tidak ada perjanjian pernikahan sehingga tidak perlu
menghormati perjanjian.
Saudara kalau lihat anjing, mana ada anjing yang setia dalam pernikahan,
musim kawin kesatu dengan A, musim kawin berikut sudah dengan B, musim
kawin berikut lagi dengan C, bahkan dalam satu musim kawin bisa dengan
beberapa anjing jantan.
Lalu ketika mempunyai anak, tidak diketahui siapa papanya, dan dia tidak
mencarinya.
Binatang tidak pernah tuntut tanggung jawab, binatang tidak mengerti apa itu
relasi pernikahan, binatang tidak pernah mengerti kalau berelasi harus setia,
tidak perlu, binatang tidak tahu itu.
Maka Wendy Plum mengatakan “setelah saya menyadari rusaknya saya, saya
baru sadar saya bukan manusia”.
Waktu dia mau jujur kepada suaminya, ternyata suaminya pun selingkuh. Lalu
Wendy Plum mengatakan “perasaanku teriris-iris, baru sadar ternyata saya
binatang yang egois. Saya selingkuh saya tidak peduli perasaan pasangan saya,
pasangan saya selingkuh saya marah sama dia”.
APLIKASI
Allah menuntut kita untuk terus membangun relasi yg setia kepada DIa. Relasi
yg setia itu ditunjukkan dengan komitmen kita di dalam melakukan segala
perintahnya, berkomunikasi dengan DIa.
Keseriusan Allah dalam perjanjianya dan kerinduan akan relasi bersama
manusia tersebut, sekarang telah dibuktikan dengan kematian Yesus Kristus
dan penebusan Yesus Kristus bagi dosa2 kita.
Allah sangat serius.