Anda di halaman 1dari 15

Nama :Muhamad Annaba Alwi Tholib

Nim :1811604098
Resume Hasil Diskusi Epidemiologi Klinik

Diabetes Melitus

1. Gejala pada penderita diabetes salah satunya berupa nyeri pada daerah kaki bagian
ujung seperti telapak kaki dan jari jarinya serta warna pada daerah kaki tersebut
tampak gelap, kusam, dan hitam.  Dari masalah tersebut sebenarnya sistematika
nyerinya itu karena apa dan pengobatannya bisa dengan apa? Dan apakah kondisi kaki
yang sudah sedemikian dapat kembali pulih normal? 
Luka menghitam itu seringkali disebut dengan gangrene. Gangrene ditandai
dengan jaringan yang mati berwarna kehitaman dan berbau busuk karena adanya
pembusukan oleh bakteri. Awalnya daerah yang terkena akan berwarna merah, tetapi
lama kelamaan berubah menjadi cokelat, dan apabila sudah parah akan berwarna
hitam, yang menandakan jaringan sudah mati. Namun sebenarnya gangrene tak lain
salah satu gejala turunan dari diabetes yang disebut peripheral arterial disease (PAD)
atau penyakit pembuluh darah tepi. Penyakit ini diawali dengan sumbatan pada
pembuluh darah, biasanya di kaki. Pasien diabetes yang kakinya mengalami PAD ini
seringkali disebut dengan kaki diabetik.
Jaringan yang rusak akibat gangrene sudah tidak bisa lagi diperbaiki, namun
ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah gangrene berkembang
seperti operasi, pemberian antibiotik dalam bentuk obat minum atau infus untuk
menangani infeksi gangrene, dan terapi oksigen hiperbarik yang menggunakan
ruangan seperti tabung dengan tekanan tinggi dan hanya terdapat gas oksigen.
Tekanan oksigen yang kuat akan membuat darah membawa lebih banyak oksigen,
sehingga memperlambat perkembangan bakteri dan membantu luka untuk cepat pulih.

2. Apakah luka pada pasien DM ini jika sudah parah dapat menyebabkan infeksi pada
organ tubuh yang lain?
Ya. Kalau sudah terjangkit infeksi, kemungkinan bakteri menyebar secara luas
ke organ lain cukup besar. Lama-lama bisa menjadi infeksi sistemik di badan.
Contohnya, semula hanya luka atau bisul kecil, lama-lama bisa menyebabkan infeksi
di sekujur tubuh.
3. Apakah orang yang terkena diabetes militus dapat terjangkit gagal ginjal?
Diabetes merupakan salah satu penyebab utama penyakit ginjal kronis yang
bisa berujung gagal ginjal. Hal ini dikarenakan adanya gangguan pada sistem
metabolik yang membuat kinerja ginjal menjadi lebih berat. Tingginya gula darah
membuat ginjal bekerja ekstra keras untuk membuang kelebihan kadar gula dalam
darah menjadi urine. Jika kondisi ini terjadi dalam waktu lama, maka ginjal pun akan
mengalami kerusakan, dan perlahan-lahan kehilangan fungsinya untuk menyaring
racun. Akibatnya, racun, zat sisa dan elektrolit yang ada di dalam tubuh tidak
terbuang dan menumpuk.

4. Dari beberapa sumber tentang DM salah satunya mengatakan bahwa DM ini 7 kali
beresiko bagi keturunan penderita DM, apakah penurunan ini mutlak atau adakah
kemungkinan  semua keturunannya tidak mengalami DM?
Diabetes sendiri sebenarnya bukanlah penyakit keturunan. Orang tua (bapak
atau ibu atau keduanya) yang menderita diabetes tidak akan menurunkan diabetes
kepada keturunan mereka, akan tetapi mempunyai orangtua yang menderita diabetes
menjadi sebuah faktor risiko terjadinya diabetes untuk keturunan mereka. Faktor
risiko adalah kecenderungan terjadinya suatu penyakit menjadi lebih besar akibat
adanya faktor ini. Hal ini berbeda dengan penyakit herediter atau keturunan, di mana
penyakit ini pasti diturunkan kepada anak-anaknya.
Memiliki orangtua penderita diabetes merupakan salah satu faktor risiko yang
memperbesar risiko pada keturunannya, akan tetapi seberapa besarnya potensi itu
tidak dapat dipersentasekan. Bahkan apakah pasti akan muncul menderita juga tidak
bisa diprediksi. Karena lingkungan dan gaya hidup sangatlah berpengaruh terhadap
munculnya diabetes. Bukan hanya faktor keturunan saja, banyak faktor yang
mempengaruhi seseorang hingga menderita diabetes, mulai dari gaya hidup yang
tidak sehat seperti tidak terkendalinya pola makan, jumlah dan frekuensi makan yang
berlebihan dan berat badan berlebih. Kurangnya aktivitas olahraga juga bisa sangat
mempengaruhi timbulnya diabetes.

5. Diabetes Meillitus apakah bisa sembuh total atau tidak?


Diabetes melitus tidak bisa disembuhkan total, makanya bagi penderita dm
harus sering kontrol dan melakukan pola hidup sehat untuk mempettahankan gula
darah agar tetap normal. penyakit dm tidak bisa sembuh total.
Meskipun diabetes tidak dapat disembuhkan, penyakit ini dapat ditangani dan
dikontrol. Artinya, penderita bisa mempertahankan kadar gula darah tetap dalam
kadar normal sehingga tidak menyebabkan komplikasi (penyakit lanjutan yang lebih
berat dari penyakit awal). DM tidak bisa sembuh total meskipun di berikan terapi oabt
obatan. tujuan di berikan obat obatan ini untuk maintance diabetes pasien ini untuk
tetap normal bukan untuk menyembuhkan

6. Seandainya orang tua mempunyai dm apakah anaknya sudah pasti akan terkena dm
juga, seberapa besar tingkat penyakit penurunan tersebut?
Kemungkinan resiko penyakit keturuna DM menurun ke anak yaitu 2 kali
lebih besar atau lebih. keturunan dari penderita DM akan beresiko 7 kali lebih besar
dari orang yang tidak memiliki keluarga dengan DM, resiko tersebut akan menjadi 11
kali lebih beresiko jika anak dari penderita DM mengalami obesitas dan tidak
menerapkan hidup sehat

7. Apakah penyakit DM bisa terjadi gangguan terhadap alat pendengaran sama


penglihatan?
Penderita DM dapat beresiko mengalami gangguan penghilahatan salah
satunya seperti dapat mengalami glaucoma.

8. Kenapa orang yang mengalami DM sering merasa lapar?  Bagaimana cara agar pola
makan teratur sehingga gula darah tetap stabil?
Penyebab dari rasa lapar ini adalah tingginya kadar insulin yang diperburuk
dengan konsumsi terlalu banyak karbohidrat atau makanan dengan indeks glikemik
tinggi, yakni makanan yang cepat berubah menjadi gula. Penyebab lainnya adalah
masalah fisik, yaitu kekurangan hormon incretin. Hormon ini bertanggung jawab
dalam mengendalikan gula darah setelah makan. Hormon ini mengurangi aliran gula
dari hati setelah makan, meningkatkan produksi insulin alami ketika seseorang makan
karbohidrat, dan memperlambat pencernaan. Saat pencernaan melambat, akan ada
lebih sedikit gula yang diserap ke dalam aliran darah dari usus. Perlambatan
pencernaan juga menyebabkan lebih banyak makanan menumpuk di perut dalam
jangka waktu lebih lama. Perut akan lebih cepat kosong. Artinya, mereka dapat
merasa lapar dalam sesaat, bahkan setelah makan. Incretin dapat diganti dengan obat
suntik tertentu yang disebut incretin mimetics.
Agar pola makan teratur dan gula darah stabil dapat dilakukan dengan
a. Pastikan makan sesuai jadwal
Secara umum, diet yang akan dianjurkan untuk pasien diabetes adalah diet
yang mengandung gizi tinggi namun dengan porsi yang terkontrol dan jadwal
yang teratur. Keteraturan jadwal ini menjadi poin penting agar pengeluaran
insulin, sang hormon pengontrol gula darah, juga teratur dari hari ke hari.
Diabetes terjadi karena gangguan kerja dari insulin ini. Jadi keteraturan pelepasan
insulin tubuh menjadi salah satu yang utama bila ingin kadar gula darah tetap
stabil sepanjang hari.
b. Awasi menu makanan sehari-hari
Hati-hati, makanan yang kalorinya tinggi dan mengandung banyak lemak.
Salah satu yang dapat diandalkan sebagai asupan tepat adalah ragam menu
karbohidrat kompleks yang sehat seperti roti gandum, kacang-kacangan, buah, dan
sayur, serta nasi merah. Serat merupakan salah satu kunci stabilnya kadar gula
darah seseorang. Kecukupan serat ini dapat dipenuhi dengan 5 porsi buah atau
sayur setiap harinya. Untuk itu, biasakan konsumsi sayur setiap waktu makan
utama dan lengkapi dengan dua porsi buah di antara jam makan.
c. Perhatikan camilan di sela jam makan
Pilihlah camilan yang lebih sehat misalnya buah potong atau kacang-
kacangan yang direbus atau dipanggang. Ragam camilan ini selain
mengenyangkan juga kaya akan vitamin serta serat yang dapat membantu
mengontrol kadar gula darah seorang diabetesi. Kontrol pola makan adalah salah
satu kunci sukses pengobatan diabetes.
9. apakah luka pada pasien dm ini jika sudah parah dapat menyebabkan infeksi pada
organ tubuh yang lain?

Diabetes adalah penyakit yang memengaruhi hampir semua organ


tubuh, termasuk jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, hingga saraf dan gigi.
Maka, tidak heran jika penyakit komplikasi akibat diabetes melitus juga bisa
menyerang berbagai organ tersebut.

10. dari beberapa hal yang pernah saya pelajari tentang DM salah satunya itu mengatakan
bahwa DM ini 7 kali beresiko bagi keturunan penderita DM, apakah penurunan ini
mutlak bu atau adakah kemungkinan  semua keturunan nya tidak mengalami DM ?  
11. Faktor turunan (genetik) memang mempunyai peranan penting terhadap
berkembangnya penyakit diabetes pada seseorang. Bagaimana mekanisme kerja
faktor genetik ini pada penyakit diabetes sangat rumit, dan sampai sekarang masih
sedikit yang sudah diketahui oleh para ahli. Disamping faktor turunan, ternyata faktor
lingkungan juga sangat menentukan seseorang akan menderita diabetes atau tidak.
Faktor lingkungan itu bisa berupa kegemukan (obesitas), pola makan tidak sehat--
makan berlebihan, makanan banyak mengandung karbohidrat olahan, mengkonsumsi
gula berlebihan, lemak, kurang mengkonsumsi makanan berserat seperti sayuran,
buah-buahan--gaya hidup santai-- olahraga kurang, banyak duduk, aktifitas fisik
kurang-- dan sebagainya Jadi, bila seseorang, misalnya Anda sendiri mempunyai
seorang Ibu menderita diabetes, Anda memang mempunyai kemungkinan lebih besar
menderita diabetes dibandingkan dengan orang lain yang ke dua orang tuanya normal,
apalagi kalau ke dua orang tua Anda penyandang diabetes, kemungkinan itu jadi lebih
besar lagi. Tetapi, walaupun orang tua Anda penyandang diabetes, tidak berarti Anda
serta-merta juga akan mengalami penyakit yang sama, faktor lingkungan itu juga akan
sangat menentukan. Tidak semua anak yang orang tuanya menderita diabetes adalah
penyandang diabetes juga di kemudian hari.

HIVJika orang sudab mengidap HIV akan rentan juga bagi dia untuk terkena TBC,
apa itu benar?

Penderita HIV ini memiliki imunitas tubuh yang sangat kurang bagus. Mereka harus
selalu mengonsumsi obat obat HIV dimana obat tersebut yang jg dapat menjaga dia terjaga
imunnya walaupun tidak se kuat jika orang sehat yang tidak menderita HIV. Disini Imunitas
rendah inilah yang menyebabkan virus, pnyakit menular, Flu, termasuk TBC dapat dengan
mudah masuk kedalam tubuh si penderita HIV dan membuat TBC berkembang aktif dan sulit
bahkan bisa sampai tidak bisa disembuhkan. Tentunya penyakit TBC tersebut tidak semerta
merta muncul tanpa alasan pada penderita HIV, akan selalu ada pemicu sehingga
Tuberculosis dapat hinggap pada penderita HIV tersebut. Masalah masalah komplikasi
seperti inilah Yang akan memperparah keadaan si penderita HIV. jadi jika seseorang terkena
hiv, Hiv itu melemahkan sistem imun kita " Hiv membuka pintu untuk infeksi lain " maka
kemungkinan untuk terkena tb itu bisa saja terjadi. pada dasarnya kita ketahui HIV itu sendiri
menyerang bagian imunitas tubuhkita, sehingga bagi pasien yang punya riwayat HIV juga
rentan terpapar penyakit baru lainnya di karenakan sistem imunitas yang tidak kuat seperti
sebelumnya.

Orang dengan HIV dapat diberikan serangkaian obat, yang disebut terapi
antiretroviral, atau ART, Pertanyaaan saya bagaimana mekanisme kerja obat
antiretroviral atau ART itu yaa bu? Dan apakah itu bisa mempengaruhi kondisi fisik si
penderita?

Obat ARV atau anti tetroviral ini berguna untuk meredam virus HIV jadi cara
kerjanya adalah menngurangi sedikit demi sedikit kandungan virus didalam darah sampai
akhirnya virus itu tidak terdeteksi lagi itulah kenapa penderita HIV harus mengkonsumsinya
seumur hidup, selain itu ARV ini juga berguna untuk mencegah infeksi oportunistik bagi si
penderita jadi sederrhananya dia mencegah komplikasi penyakit lain yang masuk ke tubuh si
penderita. sebelumnya obat ART dikenal atau sering di sebut ARV antiretroviral, Obat
tersebut tidak membunuh virus itu. Namun, mencegah berkembang biaknya virus HIV dan
kerusakan sistem kekebalan tubuh. obat tersebut hanya memperlambat pertumbuhan virus.
Waktu pertumbuhan virus diperlambat, sama halnya dengan HIV Karena HIV adalah
retrovirus, dia akan memengaruhi kondisi si penderita kemungkinan dia akan mengalami
lipodistrofi, penurunan nafsu makan, kelelahan, Peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida
dan ini untuk kondisi jangka pendeknya untuk jangka panjangnya dia akan mengalami
Penyakit organ hati, Gangguan ginjal, Kondisi osteoporosis, Gangguan pada saraf, Penyakit
jantung, Naiknya kadar lemak di dalam darah, Penyakit diabetes, Insomnia, Depresi.

Apakah penularan hiv adalagi selain dari darah?

Transmisi virus HIV dapat terjadi melalui pertukaran berbagai jenis cairan tubuh dari orang
yang sudah terinfeksi virus HIV, terdiri dari darah, air susu, cairan semen dan cairan sekresi
vaginal. Namun tidak semua cairain tubuh dapat menyebarkan virus HIV.

1) Pada 2008 Departemen Kesehatan Inggris lewat Guidance from the UK Chief
Medical Officers’ Expert Advisory Group on AIDS membuat daftar cairan yang dapat
beresiko mentransmisikan HIV/AIDS, yaitu:
a. Cairan amniotic yang membungkus janin
b. Darah
c. Cairan cerebrospinal (yang membungkus otak dan mengisi rongga medulla
spinalis cairan jaringan yang menghasilkan luka bakar atau lesi kulit
d. Air susu
e. Cairan perikardial yang membungkus jantung
f. Cairan pericardial yang membungkus organ-organ si perut
g. Cairan peural yang membungkus paru-paru
h. Air liur dalam proses perawatan gigi yang mungkin megandung darah
i. Cairan semen
j. Cairan synovial yang ada di persendian
k. Jaringan atau organ yang rusak
l. Cairan sekresi vagina
m. Cairan lainnya yang mengandung darah

Proses pertukaran cairan tersebut dapat terjadi melalui transfusi darah, jarum suntik
yang dipakai bergantian pada saat penggunaan narkotika, hubungan seksual, dan transmisi
dari ibu ke anak. Namun, tidak semua aktivitas tersebut dapat menimbulkan transmisi virus
HIV. Hanya aktvitas tertentu yang dapat mentransmisikan virus HIV.

Obat apa yang bisa menahan perkembangan HIV?


obat yang memperlambat atau menahan hiv yaitu antiretroviral (ARV) dan ARV juga ini
terbagi atas beberapa jenis obat yaitu Efavirenz, Etravirine, Nevirapine, Lamivudin,
Zidovudin.

Dapatkah air liur atau nyamuk menyebarkan HIV?


Penularan HIV hanya lewat aktivitas seksual, penggunaan jarum suntik bersamaan, atau luka
tertentu yang mengeluarkan darah.
Penularan HIV melalui air liur tidak bisa terjadi saat nyamuk menggigit manusia dengan HIV
dalam darahnya, HIV memasuki usus nyamuk yang tidak mengandung Sel T manusia.

Bagaimana jika seseorang ibu yang mengandung dan mempunyai HIV, apakah anak
tersebut berpotensi untuk tertular atau tidak?
Pemberian asi dari ibu dapat menularkan ke bayinya

Hipertensi

1. Mempunyai riwayat hipertensi, dan masyarakat disini mempercayai kalau memakan


buah mengkudu dan timun dapat menurunkan hipertensi, dan orang yang mempunyai
riwayat hipertensi tidak boleh memakan daun singkong karna katanya akan membuat
tekanan darah semakin tinggi. Apakah memakan timun dan buah mengkudu itu benar
benar bekerja di dalam tubuh?
Benar itu bekerja dalam tubuh, dan itu dalam bentuk pengobatan herbal, jadi
hasil yang di inginkan juga harus bertahap butuh waktu lama untuk menyembuhkan
hipertensi sekitar 1 sampai 2 bulan obat itu dapat menyembuhkan hipertensi. Buah
mengkudu ini mengandung senyawa scopletin. Yang mana senyawa scopletin ini
berdasarkan para ahli dapat menurunkan tekanan darah yang menderita darah tinggi
dan bisa di jadikan sebagai pembersih alami bagi endapan-endapan yang ada di dalam
pembuluh darah yang biasanya akan menyebabkan arteriosklerosis. Arteriosklerosis
sendiri adalah pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak di dinding
arteri. Arteri yang mengeras dapat membuat aliran darah ke organ tubuh menjadi
tidak lancar, sehingga mengganggu fungsi organ tersebut.

2. apakah benar penyakit tekanan darah tinggi yang diturunkan lewat keluarga tidak
dapat dicegah? 
Menurut kemenkes, Hipertensi berkaitan dengan keturunan, apabila kedua
prang tua hipertensi maka 45 % berisiko menurun ke anaknya. Hal ini bukan berarti
tidak dapat dicegah, bisa dicegah jika kedua orang tua tersebut menerapkan pola
hidup sehat dilingkungan rumah sedini mungkin dari sebelum sampai mempunya
anak dan rutin melakukan cek kesehatan.

3. Banyak anak muda yang menerapkan hidup sehat tetap dapat  mengalami hipertensi
hingga meninggal dunia, selain faktor keturunan, faktor lain apa yang dapat
menyebabkan hal tersebut?
Faktor risiko terjadinya hipertensi:
a. Usia
 umur > 45 tahun: dinding arteri menebal karena penumpukan zat kolagen pada
lapisan ototàpembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit dan menjadi
kakuàtekanan darah meningkat
 perubahan fisiologis: peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik,
sensitivitas refleks baroreseptor berkurang
b. Jenis kelamin
 Rasio pria : perempuan = 2,29 kenaikan tekanan darah sistole dan 3,6 kenaikan
tekanan darah diastole.
 Gaya hidup laki-laki < perempuanàLaki-laki usia: 35-50 tahun, perempuan
setelah menopause (hormonal) (Widyanto dan Triwibowo, 2013)
c. Genetik/riwayat keluarga
Subjek dengan dua atau lebih anak turunan pertama (first degree relatives):
kecenderungan mengalami Hipertensi 4x pada umur 40 tahun, 3x pada umur
sebelum 50 tahun, dan 1x pada umur < 60 tahun. Umur 70 tahun biasanya tidak
mempunyai komponen genetic
d. Suku/ras
Orang kulit hitam > kulit putih, Hispanik, orang Asia, orang Kepulauan Pasifik,
orang Indian, dan orang Alaska (CDC,2015)
e. Asupan natrium
Diet yang terlalu tinggi natrium dan terlalu rendah kalium dapat meningkatkan
risiko terserang Hipertensi (CDC, 2014)
f. Minum alcohol
Faktor risiko terjadi bila minum alkohol > 3x dalam sehari. Protektif:
mengkonsumsi alkohol sedang (moderate) (Bustan, 2015).
g. Merokok
Merokok akan meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko diabetes,
serangan jantung, dan stroke (Irianto, 2015)
h. Stress
Stress --> Peningkatan aktivitas saraf simpatis --> meningkatkan tekanan darah
secara intermitten/tidak menentu (Widyanto dan Triwibowo, 2013)
i. Kurang olah raga (OR)
OR teratur dapat mengurangi kekakuan pembuluh darah dan meningkatkan daya
tahan jantung dan paru- paru akan menurunkan tekanan darah (Widyanto dan
Triwibowo, 2013).
j. Obesitas
 Pengurangan 1 kg berat badan dapat mengurangi tekanan darah sebesar 2 atau 1
mmHg.
 Massa tubuh meningkat --> bertambahnya volume darah dan perluasan sistem
sirkulasi --> meningkatnya suplai darah memasok oksigen dan nutrisi ke
jaringan tubuh -->tekanan pada dinding arteri menjadi lebih besar (Frisoli et al,
2011).

4. Apakah seseorang yang berumur sekitar 50 tahun  ke atas memiliki hipertensi dan
mendengar berita yang membuat hipertensinya kambuh apakah rentan terkena
stroke ? jika iya apakah strokenya bisa disembuhkan?
Rentan terkena stroke tetapi tergantung depend mekanisme seseorang, jika
depend mekanisme orang kuat atau baik kemungkinan tidak terkena stroke. Dan jika
seseorang itu terkena stroke bisa untuk disembuhkan karna itu stroke tahap awal mba,
tetapi tidak boleh telat dalam injuri time, jangan lebih dari 6 jam, maka stroke itu bisa
d sembuhkan

Covid-19

1. Kasus yang saat ini terjadi yaitu covid-19 mengapa masa inkubasi virus di dalam
tubuh seseorang berbeda ada yang 3 hari sudah terkena dan positif ada yang 14 hari?
Apa itu karena pengaruh imun kita? Dan apa benar jika seseorang sudah terinfeksi
virus corona dan sembuh tidak bisa terkena lagi karena sistem imun tubuhnya sudah
kebal?
Sebagian besar perkiraan masa inkubasi untuk Covid-19 berkisar antara 1-14
hari, paling umum sekitar lima hari. Adapun perkiraan ini akan diperbarui kembali
saat lebih banyak data terbaru yang tersedia. Beberapa kasus ditemukan orang yang
pernah terserang covid, dinyatakan sembuh, dan dapat terserang lagi.

2. Apakah penangannya sama seperti yang dulu dan proses penyembuhannya juga? Atau
virus tersebut tetap sama bu jenis nya atau sudah berkembang?
Jadi, jika seseorang telah terjangkiti positif, maka dinyatakan 19 dan bisa
dikembalikan dia bisa terjangkit lagi dengan si 19, itu tapi kecil untuk
kemungkinanannya. Soalnya imun di dalam kekebalan sudah kuat. Intinya kalo
seseorg sudah sembuh dari covid 19 dan suatu saat si virus masuk lagi , si sistem
imun sudah mengenal virus ini dengan baik jadi bisa langsung di bunuh seketika oleh
sistem imun

3. Pada kasus yang saat ini terjadi yaitu covid19 nah dan sudah banyak pasien yang
dinyatakan positif terkena virus corona ini, tetapi sudah ada beberapa orang yang
dinyatakan sembuh dari penyakit ini bu, Nah pertanyaan saya bu apakah orang yang
sudah sembuh itu sudah dinyatakan benar-benar sembuh dari virus tersebut?
Orang tersebut bisa terkena lagi virus covid ini, tetapi antibody yang di dalam
tubuh  orang tersebut sudah terkena covid langsung bekerja dengan cepat. Jadi
kemungkinan terkenanya covid untuk  kedua kalinya antibody dapat bekerja dengan
baik sehingga orang tersebut tidak mengalami gejala seperti pertama kalinya dan lebih
cepat pulih kembali
4. Kenapa ada beberapa orang yang positif covid itu tapi dia tidak menunjukkan
gejalanya bu? Dan kenapa covid-19 ini katanya bisa hilang karena berjemur apakah
itu benar bu?
Karna pada dasarnya setiap orang itu memiliki sistem imun yang berbeda
sehingga gejalanya pun berbeda tergantung sistem imun seseorang jika sistem imun
nya kuat maka virus tersebut memberikan efek yang ringan juga dan seseorang
tersebut pun cepat untuk masa pemulihannya, dan juga menurut sumber yang saya
baca tergantung pada banyak virus yang masuk ke tubuhnya jika virus banyak maka
berat juga untuk melawannya.
Karna sifat virus yang cepat berkembang jika ditempat yang lembab dan
dingin maka benar jika kita sering terpapar matahari(dalam batas normal) virus
tersebut tidak dapat bertahan hidup lebih lama di tubuh tapi jika virus nya belum
masuk ke tubuh dan menyerang kita.
5. Berhubung pada saat ini dunia dihebohkan dengan Covid-19, terutama di Wuhan
china. Nah saya ada membaca berita bahwa ada pasien yg positif sudah sembuh.
Tetapi mereka kembali positif terkena Covid-19. Nah itu penyebab nya apa ya bu?
Menurut sumber yang saya baca, seharusnya mereka tidak terkena lagi karena
seharusnya sistem imun mereka sudah mengenali virus ini dan langsung akan
melawannya namun ada beberapa kemungkinan juga dapat terinfeksi lagi dan wajar
terjadi seperti ini karna sistem imun setiap orang berbeda apalagi jika sistem imun
anda menurun maka virus ini dapat menyerang kembali.
6. assalamualaikum bu, izin bertanya, dari beberapa jurnal yang saya baca mengatakn
bahwa SARS lebih berbahaya dari covid 19 karena CFR dar SARS lebih tinggi, hal
apa yang membuat SARS lebih berbahaya daripada covid bu sedangkan covid lebih
mudah penyebarannya pada orang lain dimana hal tersebut membahayakan orang
lain?
Karena jika terinfeksi SARS dan tidak meninggal dunia maka ada beberapa
komplikasi yang mungkin harus dihadapi diantaranya; pneumonia, gagal ginjal, gagal
nafas, hingga syok sepsis.
Walaupun penyebaran covid lebih mudah namun jika sistem imun kita kuat
untuk melawan virusnya maka kita sembuh dengan tidak terdapat beberapa
komplikasi seperti terkena SARS.
7. Saya izin bertanya bu,apakah benar virus covid 19 hidup di airbone selama 3 jam?

Menurut sumber yang pernah saya baca, ketika seseorang yang positif terkena
corona virus lalu kemudian dia bersin virus tersebut ikut didalamnya dan virus
tersebut masih tetap dapat hidup atau masih dapat menginfeksi manusia, namun ini
juga tergantung pada dimana virus tersebut menempel jika ditempat yang kering dan
panas virus tidak dapat bertahan lebih lama.

8. assalamualaikum bu saya mau bertanya, sebelumnya saya sempat lihat di tv diwaktu


china terkena covid19 ini warga di china memakan kelelawar, atau hewan2 liar dan
ada juga yg mengatakan virus covid19 ini diproduksi di lab AS dan inggris untuk
menjadi senjata biologis mnyerang china. yang sebenarnya wabah covid19 ini berasal
dari mana ya bu?

Menurut sumber yang saya baca, pihak cina awalnya melaporkan bahwa virus
corona pertama terjadi di china dimana pasien tersebut tinggal yang terhubung dengan
pasar makan laut dan hewan di Wuhan, provinsi Hubei, China.

9. Izin bertanya, sesuai situasi yang sedang terjadi sekarang yang berkaitan dengan virus
vorona, saya pernah melihat sebuah postingan kalau pertahanan atau lamanya virus ini
dibenda2 itu berbeda2 dan ada lagi yang menyatakan bahwasanya virus ini hanya bisa
menyebar hanya melalui sentuhan benda ataupun tubuh kita. Jadi yang ingin saya
tanyakan Jikalau memang itu benar jadi bagaimana bila benda yg tertempeli virus
tersebut tidak tersentuh sama sekali apakah dia mati atau bagaimana ya buk
terimakasih

Ya, tapi tergantung pada kondisi lingkungan sekitar virus tersebut jika
ditempat yang panas dan kering maka tidak dapat bertahan lama dan mati.

Hepatitis

1. Kenapa ibu hamil harus waspada pada hepatitis?


Karena jika ibu hamil sudah terinfeksi hepatitis B, maka kemungkinan
menularkannya kepada bayi yang akan dilahirkan jauh lebih tinggi. Jika ibu hamil
sudah mengidap hepatitis perlu semakin diwaspadi karena ini dapat memicu
komplikasi kesehatan lainnya seperti: 
- Risiko terkena diabetes gestasional.
- Mengalami ketuban pecah dini sebelum waktu yang seharusnya.
- Berpotensi mengalami perdarahan berat pada akhir-akhir kehamilan nantinya.
- Mengalami batu empedu, sehingga menimbulkan penyakit kuning selama kehamilan
yang diakibatkan perubahan garam empedu.

2. Sesorang dapat mencegah terjadinya hepatitis dengan cara vaksinasi sebanyak 3 kali
apabila lewat dari hari tersebut harus di ulang lagi, alasannya kenapa?
Pemberian vaksin akan merangsang mekanisme khusus untuk mengenali suatu
mikroorganisme melalui sel memori. Bila di kemudian hari mikroorganisme penyebab
penyakit masuk ke dalam tubuh, sel memori akan membentuk antibodi spesifik untuk
mikroorganisme tersebut. Sayangnya, pada sebagian besar vaksin, dosis pertama yang
diberikan tidak merangsang terbentuknya jumlah sel memori yang cukup untuk
mencegah penyakit. Disamping itu antibodi yang terbentuk lama kelamaan kadarnya
pun akan berkurang, sehingga diperlukan dosis tambahan imunisasi untuk merekrut
lebih banyak sel memori sehingga antibodi yang dihasilkan cukup banyak.
Saat yang tepat untuk memberikan imunisasi ulang juga menentukan jumlah
zat anti yang terbentuk. Jika diberikan terlalu cepat, antibodi yang dihasilkan vaksin
pertama akan mengeliminasi vaksin yang diberikan pada suntikan ulang. Sebaliknya
apabila jarak pemberian terlalu panjang akan terdapat periode dimana seorang anak
rentan terhadap penyakit tersebut (kadar antibodinya rendah atau telah hilang). Jadwal
yang dibuat untuk imunisasi selanjutnya telah memperhitungkan hal ini melalui
serangkaian penelitian sehingga kekebalan tubuh yang dimiliki anak dapat optimal.

TB

1. Dari suatu sumber mengatakan jika orang sudab mengidap HIV akan rentan juga bagi
dia untuk terkena TBC, apa itu benar? Lalu penjelasannya seperti apa?
Penderita HIV ini memiliki imunitas tubuh yang sangat kurang bagus.  Mereka
harus selalu mengonsumsi obat-obat HIV dimana obat tersebut yang juga dapat
menjaga dia terjaga imunnya walaupun tidak sekuat jika orang sehat yang tidak
menderita HIV.  Disini Imunitas rendah inilah yang menyebabkan virus, penyakit
menular,  Flu,  termasuk TBC dapat dengan mudah masuk kedalam tubuh si penderita
HIV dan membuat TBC berkembang aktif dan sulit bahkan bisa sampai tidak bisa
disembuhkan. Tentunya penyakit TBC tersebut tidak semerta merta muncul tanpa
alasan pada penderita HIV,  akan selalu ada pemicu sehingga Tuberculosis dapat
hinggap pada penderita HIV tersebut.  Masalah masalah komplikasi seperti inilah
Yang akan memperparah keadaan si penderita HIV. 
2. Jika seseorang tidak memiliki tanda dan gejala penyakit tb namun dalam jangka
waktu yang lama ia diketahui mengidap penyakit tersebut. Mengapa hal tersebut dapat
terjadi dan faktor apa saja yang mempengaruhi?
Banyak orang yang sebenarnya memiliki infeksi bakteri tidak pernah
mengalami satupun tanda-tanda atau gejala penyakit ini. Kondisi ini disebut dengan
tuberkulosis laten. Setelah memasuki tubuh, bakteri masih belum aktif melainkan
akan “tidur” selama beberapa waktu. Periode ini disebut masa inkubasi. Karena
bakteri tidak aktif, maka tidak akan ada gejala dan tidak pula menular. Risiko
penyakit ini dapat dikurangi secara signifikan jika terdeteksi dini dalam periode
inkubasi. Dari sepuluh orang yang terinfeksi Mycobacterium tuberculosis, hanya satu
orang yang biasanya akan mengembangkan kondisi laten menjadi aktif. Bakteri akan
menyerang tubuh ketika sistem kekebalan tidak mampu melawannya, atau bakteri
tersebut menunggu hingga sistem kekebalan melemah (misalnya pada orang lanjut
usia, atau pada penderita HI.
Daftar Pustaka

1. Rahmawati, M. (2019). Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia dalam Ancaman


RKUHP. Jakarta Selatan: Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) .

2. Yuliandra, Y., Nosa, U. S., Raveinal, R., & Almasdy, D. (2017). Terapi Antiretroviral
pada Pasien HIV/AIDS di RSUP. Dr. M. Djamil Padang: Kajian Sosiodemografi dan
Evaluasi Obat. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 4(1), 1-8.

3. Depkes, R. I. (2006). Situasi HIV/AIDS di Indonesia tahun 1987-2006. Jakarta:


Depkes RI.

Anda mungkin juga menyukai