Kelompok 4 - Case Inapol - Reguler 22
Kelompok 4 - Case Inapol - Reguler 22
Nama Kelompok
Situation Analysis
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1987 di Santiago, Chili, didedikasikan untuk
pembuatan dan pemasaran selongsong polietilen dan pembuatan kantong plastik.
Selama sekitar 30 tahun, INAPOL memperoleh pasar dan pengalaman di pasar Chili,
di mana portofolio kliennya terdiri dari perusahaan-perusahaan besar di industri ritel,
yang menghasilkan sekitar 30 persen dari produksi nasional di segmen pasar ini.
Kota wisata Pucon, di selatan Chili, menjadi pelopor dalam keputusan pelarangan
pengiriman kantong plastik pada 2013.
Namun langkah tersebut belum cukup, karena perusahaan dan warga sudah terbiasa
menggunakan kantong polietilen untuk penyimpanan dan pemindahan berbagai
produk, dan sebagai alternatif penggunaan untuk pembuangan limbah rumah tangga
(pengganti kantong sampah). Untuk itu ditambah lagi penggunaan kantong plastik
yang berlebihan dan rendahnya kesadaran akan recycle ulang yang di presenkan
negara.
Karena alasan ini, tindakan untuk memperpanjang larangan total kantong plastik di
seluruh wilayah nasional, tidak hanya di 102 komune pesisir (dari 346 komune di
Chili), diusulkan. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah mengeluarkan UU No. 21.100
pada 2018, yang melarang pengiriman kantong plastik dalam perdagangan di seluruh
wilayah nasional.
Problem Analysis
Langkah ini dimulai karena kebutuhan untuk mengakhiri pencemaran visual kota dan
sekitarnya karena orang meninggalkan tas di berbagai lokasi wisata seperti sungai dan
hutan di kawasan danau ini. Jelas, ada penggunaan yang buruk, karena tidak
digunakan kembali dan dibuang langsung ke lingkungan
Kantong kompos adalah alternatif, namun, ini masih di luar norma yang ditetapkan
dalam undang-undang baru, jadi Pablo Escobar mengusulkan skenario baru di mana
"alternatifnya adalah menutup atau mengubah dirinya sendiri". Artinya, bermigrasi ke
produksi kantong sampah biodegradable atau TNT, yang mulai paling banyak
digunakan
Decision Analysis
Faktor Fakta
pemerintah menetapkan UU No. 21.100 pada 2018, yang melarang
pengiriman kantong plastik dalam perdagangan di seluruh wilayah
nasional. Ini merupakan tindakan yang dilakukan untuk
Politik mengurangi pencemaran oleh plastik di lingkungan.
Ekonomi Chili adalah ekonomi yang terbuka untuk impor di mana
tarif pajak secara bertahap turun ke level terendah di kawasan
Amerika Latin.
Ekonomi • Di pasar pengemasan Chili, para importir, pabrikan, dan
distributor yang berpartisipasi, di mana perusahaan-perusahaan
besar dikaitkan dengan Asosiasi Pengemasan Chili (CENEM) dan
Asosiasi Industri Plastik (ASIPLA).
Mendoza and Corp. adalah produsen kantong plastik terbesar,
dengan 35 persen pangsa pasar, dan menghasilkan 100 juta
kantong setiap bulan. Kami adalah, kata Pablo Escobar, pabrikan
kedua dengan 32 persen pasar, dan Cambiaso Brothers dengan 10
persen.
Pertumbuhan sektor plastik “menurut ekonom,” kata Escobar,
terkait dengan PDB negara. Proyeksi yang kita punya untuk tahun
2018, menurut Escobar, sekitar 750.000 ton dari total produksi
nasional, dan tahun 2008 hanya 400.000 ton.
Salah satu keputusan yang diambil oleh Escobar, untuk
menemukan kembali diri mereka di sektor ini, adalah pembuatan
tas TNT atau kain bukan tenunan; akan tetapi, tidak 100 persen
ekologis, karena tersusun dari polypropylene, sehingga tidak sesuai
dengan ketentuan undang-undang. Meski undang-undang ini tidak
jelas, karena tidak melarang masyarakat untuk menggunakan tas
jenis ini, dan mereka memiliki keunggulan karena jauh lebih tahan,
dapat digunakan kembali, dan awet dibandingkan tas
konvensional. Bagi Escobar, kerugian yang disajikan oleh pabrikan
dari jenis produk ini adalah persaingan yang tinggi di pasar, dan
perusahaan asing memproduksinya dengan biaya lebih
rendah.Financially, one of the measures used to reverse the decline
in sales is to lower prices, so
that the operating margin decreased (EBITDA).
Perusahaan dan warga terbiasa menggunakan kantong polietilen
untuk penyimpanan dan pemindahan berbagai produk, dan sebagai
alternatif penggunaan untuk pembuangan limbah rumah tangga
Sosial
(pengganti kantong sampah). Oleh itu ditambah lagi penggunaan
kantong plastik yang berlebihan dan rendahnya kesadaran akan
daur ulang yang dihadirkan negara.
Pablo Escobar menunjukkan bahwa persyaratan teknologi di
industri sangat tinggi, yang membutuhkan investasi tinggi pada
peralatan yang hanya dapat dilakukan oleh produsen besar.
Escobar mengatakan bahwa pembuatan kantong jenis ini
Teknologi (SOLUBAG) menggunakan bahan baku polyvinyl acetate (PVA)
sebagai pengganti minyak bumi. Namun, untuk membuat tas baru
ini, dibutuhkan mesin baru untuk ekstrusi material PVA. Karena
ini adalah teknologi baru, Escobar dan timnya tidak tahu persis apa
jenis mesin itu, dan berapa biaya investasi untuk mendapatkannya.
Ekologi Di Chili, sekitar 3,4 miliar kantong plastik diproduksi setiap
tahun, yang sekitar 200 kantong plastik per orang yang
membutuhkan waktu sekitar 500 tahun untuk hancur (Agurto
Lopez, 2018). Fakta-fakta ini menghadirkan masalah
lingkungan yang nyata dan mengkhawatirkan.
Kota wisata Pucon, Chili bagian selatan, menjadi pelopor
dalam keputusan pelarangan pengiriman kantong plastik pada
tahun 2013. Langkah ini dimulai karena kebutuhan untuk
mengakhiri pencemaran visual kota dan sekitarnya karena
orang meninggalkan tas di berbagai lokasi wisata seperti
sungai dan hutan di kawasan danau ini. Jelas, ada penggunaan
yang buruk, karena tidak digunakan kembali dan dibuang
langsung ke lingkungan (Palma, 2014).
Kementerian Lingkungan Chili didirikan hanya tahun
sebelumnya (2012) atas saran Organisasi untuk Kerja Sama
Ekonomi dan Pembangunan (OECD) untuk menetapkan
kebijakan lingkungan, serta Pengawasan Lingkungan yang
bergantung pada Kementerian dan memiliki fungsi inspeksi.
Pada tahun 2017, Kementerian ini mengumumkan berlakunya
undang-undang baru (BCN, 2018), yang telah dibahas beberapa
Legalitas tahun lalu dalam Kongres Nasional, dan yang melarang
penggunaan kantong plastik di wilayah pesisir (Ministerio del
Medio Ambiente-Chile, 2017).
Dengan kondisi PESTLE tersebut, diharapkan informasi tersebut akan menjadi sangat
berguna dalam memahami gambaran menyeluruh lingkungan dimana Inapol
beroperasi serta kesempatan maupun ancaman yang ada disekitarnya. Sehingga
kesempatan yang ada dapat diambil serta dapat meminimalisir resiko atau ancaman.
Selain itu, dapat juga memahami segala resiko terkait dengan pertumbuhan atau
penurunan penjualan Inapol, dan juga posisi, potensi serta arahan strategis untuk
bisnis maupun organisasi.
Selain itu, kondisi PESTLE tersebut sangat membantu perusahaan dalam
mengembangkan produk baru yang sesuai dengan kondisi yang ada di Chili.
Misalnya, seperti apa yang dikatakan Escobar, bahwa pembuatan kantong jenis
SOLUBAG menggunakan bahan baku polyvinyl acetate (PVA) sebagai pengganti
minyak bumi.
Dari analisis SWOT Inapol, manfaat dengan mengeluarkan produk baru SOLUBAG
adalah sebagai strategi penentu masa depan dalam keberlangsungan bisnis dengan
ikut serta environtment yang didalamnya, yang dimana produk tersebut akan hancur
dalam jangka waktu yang lebih cepat. Serta dari analisis SWOT tersebut untuk
mengetahui bagaimana sebuah perusahaan menjalankan strategi misi untuk mencapai
tujuan (visi) perusahaan. Selain itu juga dimanfaatkan oleh para stakeholder untuk
mengetahui kondisi faktor internal dan eksternal dari perusahaan. Dengan mengetahui
empat aspek tersebut, diharapkan dapat memaksimalkan kekuatan, meminimalkan
kelemahan, mengurangi ancaman, dan membangun peluang-peluang di masa depan.