Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

LATIHAN RENTANG GERAK PADA PASIEN DENGAN TIRAH


BARING DI RUANG MAWAR RSUP SANGLAH

Sub Topik : Latihan rentang gerak atau range of motion


Topik : Perawatan Interna Saraf
Sasaran : Keluarga pasien dan pasien di Ruang Mawar RSUP Sanglah
Denpasar
Waktu : 30 menit
Hari/Tanggal : Selasa, 01 November 2016
Pukul : 08.00-selesai
Tempat : Ruang Mawar RSUP Sanglah Denpasar

I. Latar Belakang
Mobilitas adalah pergerakan yang memberikan kebebasan seseorang untuk
berpartisipasi dan beraktivitas. Penurunan aktivitas akan menyebabkan
kelemahan, atropi sehingga akan mengakibatkan kesulitan untuk
mempertahankan serta menyelesaikan suatu aktivitas. Hambatan mobilitas fisik
adalah keterbatasan dalam pergerakan fisik secara mandiri pada tubuh atau satu
ekstremitas atau lebih. Hambatan mobilitas fisik dapat mempengaruhi
perubahan-perubahan dalam motorik yang meliputi menurunnya kekuatan dan
tenaga. Intervensi yang dapat dilakukan yaitu dengan diarahkan pada
pencegahan ke arah imobilisasi salah satunya yaitu dengan latihan rentang
gerak atau range of motion. (Taslim, 2001).
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan
untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot. Latihan ROM biasanya
dilakukan pada pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan
mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak
dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis
ekstermitas total. (Potter & Perry, 2006)
Ruangan rawat inap di RSUP Sanglah yaitu ruangan Mawar merupakan
ruangan rawat inap yang menangani perawatan pasien dengan penyakit saraf
atau neuro, tercatat dari bulan Januari sampai September ruangan ini memiliki
124 orang pasien yang dirawat dengan tirah baring dalam jangka waktu lama.
Salah satu cara untuk mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur otot
pada pasien dengan tirah baring lama yaitu dengan range of motion. Maka dari
itu kami sebagai petugas kesehatan mempunyai kewajiban untuk memberikan
informasi bagi keluarga pasien dan pasien di Ruang Mawar RSUP Sanglah
Denpasar tentang latihan rentang gerak atau range of motion agar pengetahuan
pasien dan keluarga pasien bertambah sehingga dapat melakukan range of
motion secara mandiri.

II. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, keluarga pasien dan pasien dapat
memahami dan mengerti mengenai range of motion serta pasien mampu
melakukan range of motion.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 1x30 menit tentang
range of motion diharapkan pasien dan keluarga mampu:
1. Menyebutkan kembali pengertian dari range of motion
2. Menyebutkan kembali tujuan range of motion
3. Menyebutkan kembali manfaat range of motion
4. Menyebutkan kembali prinsip range of motion
5. Menyebutkan kembali jenis range of motion
6. Menyebutkan kembali indikasi dan kontraindikasi range of
motion
7. Menyebutkan kembali panduan latihan range of motion
8. Mendemonstrasikan langkah-langkah gerakan range of motion
dengan benar.
III. Kegiatan Penyuluhan
No. Kegiatan Penyuluhan Waktu Kegiatan Peserta
1. Pendahuluan
1. Memberikan salam 5 menit 1. Menjawab salam
2. Memberikan pertanyaan 2. Memberi salam
apersepsi
3. Mengkomunikasikan pokok 3. Menyimak
bahasan
4. Mengkomunikasikan tujuan 4. Menyimak
2. Kegiatan Inti:
Memberikan penjelasan tentang:
1. Menjelaskan pengertian range 15 menit 1. Menyimak
of motion
2. Menjelaskan tentang tujuan 2. Memperhatikan
range of motion
3. Menjelaskan tentang manfaat 3. Menyimak
range of motion
4. Menjelaskan tentang prinsip
range of motion 4. Menyimak
5. Menjelaskan tentang jenis
range of motion 5. Menyimak
6. Menjelaskan tentang indikasi
dan kontraindikasi range of 6. Menyimak
motion
7. Menjelaskan tentang panduan
latihan range of motion 7. Menyimak
8. Memberi contoh ROM aktif dan
ROM pasif serta mengajak 8. Mempraktekkan
peserta ikut mempraktikkannya langkah-langkah
latihan range of
motion
3. Penutup
1. Memberikan kesempatan 10 menit 1. Bertanya
peserta untuk bertanya
2. Menjawab pertanyaan peserta 2. Memperhatikan
3. Memberikan evaluasi secara 3. Menyimak
lisan
4. Menyimpulkan materi 4. Menyimak
penyuluhan bersama peserta
5. Memberikan salam penutup 5. Menjawab salam
IV. Materi (terlampir)

V. Media
1. Power point tentang range of motion
2. Leaflet tentang range of motion
VI. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

VII. Rencana Evaluasi


a. Rencana Evalusi Struktur
1. Materi
Menyampaikan materi mengenai range of motion pada pasien dan
keluarga pasien di ruang Mawar RSUP Sanglah untuk mencegah
kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur otot pada pasien dengan
tirah baring lama dan kelumpuhan ekstremitas karena pasien yang
dirawat di ruang Mawar merupakan pasien dengan tirah baring
total dan mengalami kelumpuhan ekstremitas. Materi didapatkan
dari berbagai sumber buku dan refrensi.
2. Media
Menyiapkan media berupa powerpoint untuk menjelaskan materi
mengenai range of motion kepada pasien dan keluarga pasien serta
memberikan leaflet pada akhir penyuluhan.
3. Alat
Menyiapkan alat- alat penyuluhan berupa LCD proyektor, leaflet,
pointer, mic. Alat-alat penyuluhan diperoleh dari kerjasama dengan
pihak PKRS RSUP Sanglah Denpasar dimana sebelumnya diawali
dengan bimbingan SAP.
4. Tempat
Menyiapkan ruang pertemuan Mawar RSUP Sanglah sebagai
tempat diadakannya penyuluhan dimana sebelumnya meminta izin
kepada Kepala Ruangan dan CI rumah sakit di ruang Mawar.
5. Cara penyampaian
Materi disampaikan dengan metode ceramah/persentasi dari materi
powerpoint dan demonstrasi langkah-langkah range of motion.
6. Sasaran
Sasaran dari penyuluhan ini yaitu keluarga dan pasien yang dirawat
di ruang Mawar RSUP Sanglah dengan tujuan agar pengetahuan
pasien dan keluarga pasien bertambah sehingga dapat melakukan
range of motion secara mandiri.

b. Rencana Evaluasi Proses


1. Memberikan salam pembuka dan memperkenalkan personil
2. Memberikan pre test dengan menggunakan kuesioner
3. Menjelaskan latar belakang dan tujuan dari range of motion
4. Menyampaikan materi tentang range of motion
5. Mendemonstrasikan langkah-langkah range of motion
6. Keaktifan anggota keluarga pasien dalam mengikuti penyuluhan
7. Anggota keluarga pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan secara benar
8. Memberikan post test dengan menggunakan questioner
9. Membagikan leaflet pada audiens
10. Memberikan salam penutup

c. Rencana Evaluasi Hasil


1. Melakukan diskusi tanya jawab
2. Membahas pertanyaan pada quistoner
3. Antusias anggota keluarga pasien dalam mengikuti penyuluhan
4. Anggota keluarga pasien mampu menjelaskan pengertian range of
motion
5. Anggota keluarga pasien mampu menjelaskan tujuan range of
motion
6. Anggota keluarga pasien mampu menjelaskan manfaat range of
motion
7. Anggota keluarga pasien mampu menjelaskan prinsip range of
motion
8. Anggota keluarga pasien mampu menjelaskan jenis ROM range of
motion
9. Anggota keluarga mampu menjelaskan indikasi dan kontra indikasi
dari range of motion
10. Anggota keluarga pasien mampu menjelaskan panduan latihan
range of motion
11. Anggota keluarga pasien mampu menjelaskan langkah-langkah
range of motion
12. Membacakan kesimpulan dari penyuluhan
MATERI PENYULUHAN
LATIHAN RENTANG GERAK PADA PASIEN DENGAN TIRAH
BARING DI RUANG MAWAR RSUP SANGLAH

A. Definisi Range Of Motion


Range of motion adalah suatu teknik dasar yang digunakan untuk menilai
gerakan kedalam intervensi terapeutik. Range of motion adalah gerakan dalam
keadaan normal yang dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan. Latihan
range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan
atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian
secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot
(Potter & Perry, 2006).

B. Tujuan Latihan Range Of Motion


Untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan kelemahan pada otot yang
dapat dilakukan aktif maupun pasif tergantung dengan keadaan pasien.
(Brunner & Suddarth 2001)

C. Manfaat Latihan Range Of Motion


1. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan
pergerakan.
2. Mengkaji tulang, sendi, dan otot.
3. Mencegah terjadinya kekakuan sendi.
4. Memperlancar sirkulasi darah.
5. Memperbaiki tonus otot.
6. Meningkatkan mobilisasi sendi.
7. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan. (Kusyati, 2004)

D. Prinsip Latihan ROM


1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari.
2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien.
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien,
diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari,
lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-
bagian yang di curigai mengalami proses penyakit.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau
perawatan rutin telah di lakukan. (Kusyati, 2004)

E. Jenis ROM
Ada dua jenis latihan range of motion (Brunner & Suddarth 2001), yaitu:
1. ROM Aktif, yaitu  gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan
menggunakan energi sendiri. Perawat memberikan motivasi, dan
membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri
sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif). KeKuatan otot 75 %.
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara
menggunakan otot-ototnya secara aktif .
Latihan aktif biasanya dilakukan pada:
a. Pasien dengan paralysis ekstremitas sebagian
b. Pasien bed rest atau tirah baring (tanpa kontraindikasi)
2. ROM Pasif, yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang
lain (perawat) atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan persendian
klien sesuai dengan rentang gerak yang normal (klien pasif). Kekuatan otot
50 %. Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien
dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau
semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau
pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008). Rentang
gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian
dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat
mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.
Latihan pasif biasanya dilakukan pada:
a. Pasien semikoma dan tidak sadar
b. Pasien lansia dengan mobilitas terbatas
c. Pasien bedrest, pasien dengan paralysis ekstremitas

F. Indikasi dan Kontraindikasi ROM


1. Indikasi:
a. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran
b. Kelemahan otot
c. Fase rehabilitasi fisik
d. Klien dengan tirah baring lemah (Price&Lorraine, 2007)

2. Kontra Indikasi:
a. Trombus atau emboli pada pembuluh darah
b. Kelainan sendi atau tulang
c. Klien fase immobilisasi karena kasus penyakit (jantung)
(Price&Lorraine, 2007)

G. Panduan Latihan ROM


Range of motion sebaiknya diulang 7-10 kali dalam sehari/hitungan 10
dan dikerjakan minimal dua kali sehari, lakukan pelan-pelan dan hati-hati
jangan sampai melelahkan pasien. Hentikan sejenak bila pasien merasa lelah
dan lanjutkan kembali saat siap. (Brunner & Suddarth 2001)
H. Langkah - Langkah Latihan Rentang Gerak/ROM
Menurut Potter & Perry, (2006), ROM terdiri dari gerakan pada
persendian  sebagai berikut :
1.      Leher, Spina, Serfikal
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45°
Ekstensi Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45°
Hiperektensi Menekuk kepala ke belakang sejauhrentang 40-45°
mungkin,
Fleksi lateral  Memiringkan kepala sejauh mungkinrentang 40-45°
sejauh mungkin kearah setiap bahu,   
Rotasi Memutar kepala sejauh mungkin dalamrentang 180°
gerakan sirkuler,

2.      Bahu
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menaikan lengan dari posisi di sampingrentang 180°
tubuh ke depan ke posisi  di atas kepala,
Ekstensi       Mengembalikan lengan ke posisi direntang 180°
samping tubuh,
Hiperektensi Mengerkan lengan kebelakang tubuh, sikurentang 45-60°
tetap lurus,
Abduksi Menaikan lengan ke posisi samping direntang 180° 
atas kepala dengan telapak   tangan jauh
dari kepala,
Adduksi Menurunkan lengan ke samping danrentang 320°
menyilang tubuh sejauh mungkin,
Rotasi dalam Dengan siku pleksi, memutar bahu denganrentang 90°
menggerakan lengan sampai ibu jari
menghadap ke dalam dan ke belakang,
Rotasi luar Dengan siku fleksi, menggerakan lenganrentang 90°
sampai ibu jari ke atas dan samping
kepala,

Sirkumduksi Menggerakan lengan dengan lingkaranrentang 360°


penuh,
3.      Siku
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menggerakkan siku sehingga lengan bahurentang 150°
bergerak ke depan sendi bahu dan tangan
sejajar bahu,
Ektensi Meluruskan siku dengan menurunkanrentang 150°
tangan,

4.      Lengan bawah
Gerakan Penjelasan Rentang
Supinasi Memutar lengan bawah dan tanganrentang 70-90°
sehingga telapak tangan menghadap ke
atas,
Pronasi Memutar lengan bawah sehingga telapakrentang 70-90°
tangan menghadap ke bawah,

5.      Pergelangan tangan
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menggerakan telapak tangan ke sisirentang 80-90°
bagian dalam lengan bawah,
Ekstensi Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-rentang 80-90°
jari, tangan, lengan  bawah berada dalam
arah yang sama,
Hiperekstensi Membawa permukaan tangan dorsal kerentang 89-90°
belakang sejauh mungkin,
Abduksi Menekuk pergelangan tangan miring kerentang 30°
ibu jari,
Adduksi Menekuk pergelangan tangan miring kerentang 30-50°
arah lima jari,

6.      Jari- jari tangan


Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Membuat genggaman, rentang 90°
Ekstensi Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°
Hiperekstensi Menggerakan jari-jari tangan ke belakangrentang 30-60°
sejauh mungkin,
Abduksi Mereggangkan jari-jari tangan yang saturentang 30°
dengan yang lain,
Adduksi Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°

7.      Ibu jari
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Mengerakan ibu jari menyilangrentang 90°
permukaan telapak tangan,
Ekstensi menggerakan ibu jari lurus menjauh darirentang 90°
tangan,
Abduksi Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°
Adduksi Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°
Oposisi Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari
-
tangan pada tangan yang sama.
8.      Pinggul
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120°
Ekstensi Menggerakan kembali ke sampingrentang 90-120°
tungkai yang lain,
Hiperekstensi Mengerakan tungkai ke belakangrentang 30-50°
tubuh,
Abduksi Menggerakan tungkai ke sampingrentang 30-50°
menjauhi tubuh,
Adduksi Mengerakan tungkai kembali ke posisi
rentang 30-50°
media dan melebihi jika mungkin,
Rotasi Memutar kaki dan tungkai ke arah
rentang  90°
dalam   tungkai lain,
Rotasi luar     Memutar kaki dan tungkai menjauhi
rentang 90°
tungkai lain.
Sirkumduksi Menggerakan tungkai melingkar -

9.      Lutut
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Mengerakan tumit ke arah belakangrentang 120-130°
paha,
Ekstensi Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°

10.  Mata kaki
Gerakan Penjelasan Rentang
Dorsifleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jarirentang 20-30°
kaki menekuk ke atas,
Plantarfleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jarirentang 45-50°
kaki menekuk ke bawah, 

11.  Kaki
Gerakan Penjelasan Rentang
Inversi Memutar telapak kaki ke sampingrentang 10°
dalam,
Eversi Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10°

12.  Jari-Jari Kaki
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°
Ekstensi Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°
Abduksi Menggerakan jari-jari kaki satu denganrentang 15°
yang lain,
Adduksi Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°

DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. EGC: Jakarta.
Potter & Perry, 2006, Buku Ajar Fundamental Keperawatan edisi 4. EGC:
Jakarta.

Price S.A, Lorraine MW. 2007. Patophysiology, Konsep Klinis Proses-proses


Penyakit. EGC: Jakarta.

Suratun, dkk. 2008. Keterampilan dan Prosedur Laboratorium. Jakarta: EGC.

Taslim, H. 2001. Perawatan pada Pasien dengan Hambatan Mobilitas Fisik.


Salemba Medika: Jakarta

http://keperawatan0609.blogspot.com/2009/02/rom-range-of-motion.html

Anda mungkin juga menyukai