Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AMDAL

DAMPAK PEMBANGUNAN APARTEMEN DI DAERAH BUNGKUTOKO


KOTA KENDARI

ASNAH JUNITRIANI GANI


STB. 217 01 008

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
FAKULTAS TEHNIK
PROGRAM STUDI TEHNIK LINGKUNGAN

TAHUN 2019 / 2020


ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN APARTEMEN SERIBU UNIT DI
LINGKUNGAN BUNGKUTOKO KOTA KENDARI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya jumlah penduduk, maka


semakin meningkat pula permintaan kesediaan lahan yang dipergunakan untuk
penyediakan fasilitas sarana prasarana. Permintaan akan lahan terus bertambah,
sedangkan lahan yang tersedia jumlahnya terbatas. Hal tersebut gencar dilakukan baik
dari pemerintah maupun pihak swasta untuk mengadakan pembangunan khususnya
upaya intensifikasi fungsi di pusat kota, yaitu berupa pembangunan vertikal dalam hal
ini “high rise apartemens” untuk pengkonsentrasian tempat tinggal di pusat kota
(Yunus, 2008).
Adanya pembangunan dalam suatu kota membawa konsekuensi spasial di
kawasan sekitarnya. Selain itu, perkembangan pembangunan perkotaan membawa
perubahan pada berbagai aspek baik dari segi lingkungan, fisik, sosial, dan ekonomi.
Sebagai dampak globalisasi, perencanaan perkotaan perlu dikembangkan secara
interdisiplin untuk mengkaji dampak yang timbul akibat pelaksanaan pembangunan di
kawasan perkotaan termasuk mendorong terjadinya perubahan pemanfaatan lahan.
Khususnya pembangunan yang berada di area permukiman yang sudah ada sebelumnya.
Lingkungan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupuan
manusia. Hal ini dikarenakan dimana seseorang hidup maka akan tercipta suatu
lingkungan yang berbeda dan sebaliknya. Akhir-akhir ini sering kali ditemukannya
suatu pengrusakan lingkungan oleh manusia dengan alasan pemanfaatan untuk
menghasilkan materi yang lebih, secara tidak langsung tindakan ini akan mengakibatkan
terkikisnya lingkungan dan mengancam pada kelangsungan hidup manusia. Banyak
pembangunan di setiap kota yang dilakukan untuk kepentingan manusia itu sendiri.
Pada hakekatnya pembangunan adalah kegiatan memanfaatkan sumberdaya
alam untuk mencapai tujuan tertentu. Apabila pemanfaatan sumberdaya alam
dilaksanakan secara besar-besaran, maka akan terjadi perubahan ekosistem yang
mendasar. Agar pembangunan tidak menyebabkan menurunnya kemampuan lingkungan
yang disebabkan karena sumber daya yang terkuras habis dan terjadinya dampak
negatif, maka sejak tahun 1982 telah diciptakan suatu perencanaan dengan
mempertimbangkan lingkungan. Hal ini kemudian digariskan dalam Peraturan
Pemerintah No. 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL). Peraturan Pemerintah ini kemudian diganti dan disempurnakan oleh
Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun .
AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha
dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
(Peraturan Pemerintah No. 27/1999 Pasal 1).
AMDAL adalah analisis yang meliputi berbagai macam faktor seperti fisik,
kimia, sosial ekonomi, biologi dan sosial budaya yang semuanya haruslah dilakukan
secara menyeluruh. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang
diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang
dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek abiotik, biotik dan kultural. Dasar
hukum AMDAL di Indonesia adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang
“Izin Lingkungan Hidup” yang merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang
Amdal.
Konsekuensi dari perubahan pemanfaatan lahan suatu kawasan bisa jadi
mempengaruhi pula terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Dan hal tersebut
diduga karena adanya pembangunan Apartemen. Oleh karena itu, penulis ingin
menganalisis bagaimana pengaruh pembangunan Apartemen terhadap kondisi
lingkungan di Bungkutoko

1.2. Identifikasi Masalah


Bagaimanapengaruh pembangunan apartemen terhadapkecenderungan perubahan
kondisi lingkungan, social, dan ekonomi masyarakat di sekitarnya ?

1.3. Tujuan Penulis


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dampak yang di
timbulkan oleh pembangunan apartemen di Bungkutoko dari segi lingkungan, social,
ekonomi, dan lain-lain
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Hakikat Apartemen


Apartemen adalah blok bangunan yang di dalamnya terbagi-bagi dalam
sejumlah ruang atau unit, yang dipasarkan secara strata-title atau disewakan.
apartemen bisa dibagi menjadi apartemen sewa (dengan biaya per hari, perbulan,
atau pertahun, tergantung kebijakan pengelola) dan apartemen yang dijual /
condominium.

   Dasar Hukum Apartemen :


Dasar hukum dari apartemen ini hampir sama dengan dasar hukum dari
rumah susun, yaiutu tertera di dalam UU No.16 tahun 1985, ini di dasarkan pada
fungsi/kegunaan apartemen yang memang seperti rumah susun, namun membuat
berbeda adalah Penghuninya lokasi/letak bangunan dan kondisi fisiknya. 
Penghuni yang ada di rumah susun merupakan orang/masyarakat yang
perpenghasilan rendah/Menengah, sedangkan apartemen penghuninya merupakan
orang yang berpenghasilan tinggi.
Kondisi fisik dari Apartemen, kelengkapan fasilitasnya sangat lengkap, dan 
juga menjadi daya tarik tersendiri. Sarana kebugaran seperti fitness center, kolam
renang, jogging track, taman bermain, minimarket, restoran, cafe, dan fasilitas
lainnya akan membuat penghuni apartemen tidak perlu pergi terlalu jauh untuk
memenuhi kebutuhannya. Dan juga penataannya yang lebih bagus di bandingkan
rumah susun.
Tingkat keamanan dari apartemen juga lebih baik karena adanya penjagaan
24 jam dan CCTV yang memantau, sehingga penghuni dapat lebih tenang ketika
harus meninggalkan unitnya.

2.2. Kesesuaian AMDAL Terhadap Pembangunan Apartemen di Bungkutoko


A. Pengertian AMDAL
AMDAL merupakan suatu alat atau cara yang digunakan dalam
mengendalikan perubahan lingkungan sebelum suatu tindakan kegiatan
pembangunan dilaksanakan.  Hal ini dilakukan karena setiap kegiatan
pembangunan  selalu menggunakan pemanfaatan sumberdaya alam dan
lingkungan hidupnya, sehingga secara langsung(otomatis) akan terjadi perubahan
lingkungan. Dengan demikian perlu pengaturan pengelolaan pemanfaatan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup, serta  cara mengeliminer dampak, supaya
pembangunan-pembangunan yang lainnya dan berikutnya dapat tetap dilakukan.
Hasil utama AMDAL antara lain adalah memperkirakan dampak yang
diakibatkannya, pengelolaan dampak dan pemantauan dampak. 
AMDAL diperlukan dengan tugas menjaga kualitas lingkungan supaya
tidak rusak karena adanya kegiatan-kegiatan pembangunan seperti dijelaskan
sebelumnya. Soeratmo, G, (1995), menjelaskan bahwa manusia dalam memenuhi
kebutuhan dan kesejahteraan nya melakukan berbagai aktivitas dari yang
sederhana sampai yang sangat canggih, mulai dari yang hanya sedikit saja
merubah sumberdaya alam dan lingkungan sampai yang menimbulkan perubahan
besar. Pada awal kebudayaan manusia perubahan lingkungan oleh aktivitas
manusia  masih dalam kemampuan alam untuk memulihkan diri sendiri  secara
alamiah, tetapi aktivitas manusia makin lama makin menimbulkan perubahan
sumberdaya alam dan lingkungannya. Perubahan-perubahan lingkungan makin
lama makin menimbulkan kerugian bagi manusia sendiri dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, kesejahteraannya, bahkan keselamatan dirinya, yaitu dalam
bentuk dampak kegiatan pembangunan atau akibatakibat sampingan dengan
adanya kegiatan pemabngunan.  Oleh karena itu untuk menghindari akibat-akibat
atau dampak-dampak  tersebut, perlu dipersiapkan rencana pengendalian dampak
negatif yang akan terjadi. Untuk itu perlu memperkirakan dampak-dampak apa
saja yang akan terjadi, langkah ini  disebut dengan prakiraan dampak atau
pendugaan dampak atau Environmental Impact Assessment dan langkah-langkah
tersebut merupakan proses dalam AMDAL. Dengan demikian AMDAL dilakukan
untuk mengendalikan setiap  kegiatan pembangunan supaya mengacu pada
pendekatan ansipasi terhadap perubahan lingkungan dan ekosistem dan dapat
mempunyai  kegunaan dan manfaat  bagi masyarakat.

B. Peranan AMDAL dalam Pembangunan


Sumber daya alam dibutuhkan manusia  dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, baik primer, sekunder maupun tersier. Pada awalnya jumlah manusia
belum sebanyak pada saat ini, sehingga kebutuhannya masih  terbatas dan  masih
sederhana. Saat ini kebutuhannya makin besar karena jumlah manusianya pun di
dunia semakin meningkat, ditambah lagi manusia makin pandai, sehingga terjadi
peningkatan teknologi, termasuk teknologi dalam pemanfaatan dan pengelolaan
sumberdaya alam.
Alam pada awalnya masih mampu untuk memulihkan diri secara alamiah,
tetapi pada saat ini selain kebutuhannya semakin besar, juga ditambah lagi dengan
penggunaan teknologi yang semakin tinggi, maka pemanfaatannya sudah melebihi
daya dukung lingkungan atau  alam untuk menopangnya, sehingga sudah tidak
dapat mentoleransinya dan memulihkannya sendiri.
Salah satu cara mengelola sumberdaya alam dan lingkungannya dalam
pembangunan, yaitu melalui  AMDAL atau dapat dikatakan AMDAL dapat
membantu pelaksanaan pembangunan dengan pendekatan lingkungan, sehingga
dampak-dampak negatif yang ditimbulkan dapat diminimalis atau dihilangkan
dengan mencarikan teknik penyelesaian dampaknya.  Perubahan-perubahan 
lingkungan hidup yang diakibatkan oleh kegiatan pembangunan dapat
diperkirakan sebelum pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat diduga atau
diperkirakan akibat-akibat atau dampak-dampak yang akan terjadi. Dengan
demikian dapat dicarikan teknik penyelesaian dalam mengantasisipasi dampak
yang timbul dan meminimalis dampak. Tetapi apabila dampak yang akan timbul
diperkirakan akan merusak lingkungan hidup dan masyarakat luas  dan
pengantisipasian dampaknya memakan waktu yang sangat lama dan sulit dalam
pembiayayaannya, maka rencana kegiatan tersebut dapat dianggap tidak layak
untuk dilakukan.
Diharapkan dengan adanya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan untuk
setiap rencana kegiatan pembangunan dapat membantu tercapainya tujuan yang
maksimal dari pembangunan dan dapat menjaga kelestarian lingkungan, sehingga
pembangunan-pembangunan yang berikutnya dapat dilaksanakan dan
diwujudkan, karena keadaan lingkungan hidup yang terjaga sehingga dapat
dilaksanakannya lagi pembangunan yang lainnya atau disebut juga dengan
pembangunan yang berkelanjutan.

2.3. Dampak Pembangunan Apartemen di Bungkutoko


2.3.1. Analisis Pengaruh Fisik
Analisis pengaruh fisik disini membahas gejala-gejala perubahan fisik yang
timbul akibat adanya pembangunan apartemen, seperti perubahan kondisi jaringan
jalan yaitu lalu lintas darat yang akan semakin ramai dan padat kendaraan hal ini
akan berdampak pula pada proyek pelebaran jalan dan kepadatan bangunan.
Selain itu juga diduga harga lahan di sekitarnya cenderung naik. Sehingga
merangsang terjadinya persaingan dalam pengalokasian kegiatan pada suatu lahan
yang akan menyebabkan perubahan pemanfaatan lahan dari satu kegiatan ke
kegiatan lainnya.

2.3.2. Analisis Pengaruh Sosial, Ekonomi dan Budaya


Kemajuan teknologi membawa konsekuensi sosial terhadap kehidupan
sosial budaya khususnya interaksi antar individu yang merubah pola hubungan
social dalam bentuk kebiasaan, sikap, moral, kebudayaan, dan lain-lain.
Kesiapan masyarakat menerima budaya apartemen perlu dipertanyakan.
Perkembangan Kota Kendari yang semakin maju yang terbilang metropolis sangat
berseberangan dengan tradisi masyarakat yang ada. Terlihat bahwa pembangunan
Apartemen ini cenderung bersifat modern di tengah sekelompok masyarakat yang
sebelumnya adalah masyarakat yang belum pernah menerima dinamika
pembangunan yang menuju ke arah metropolis ini. Kecenderungan ini dalam
jangka panjang akan mempengaruhi pula pada perubahan sosial masyarakat
karena adanya infiltrasi orang-orang yang masuk dengan memiliki kemampuan
ekonomi menengah ke atas seperti gab antar strata sosial dan pengaruh gaya hidup
konsumtif.
Dari segi ekonomi, adany apartemen ini dijadikan sebagai keuntungan
tersendiri bagi berbagai pihak, baik pemerintah, pengembang maupun masyarakat
khususnya masyarakat sekitar. Karena dianggap dapat menunjang ekonomi
masyarakat sekitar karena selain membuka lapangan pekerjaan yang
memprioritaskan masyarakat sekitar, juga menjadi pusat pertumbuhan yang
menarik kelompok usaha yang sifat hubungannya memiliki perekonomian unsur-
unsur kedinamisan sehingga mampu menstimulasi kehidupan ekonomi baik ke
dalam maupun ke daerah belakangnya.

2.3.3. Analisis Dampak Kesehatan Masyarakat


Kegiatan mobilisasi peralatan dan bahan pada Tahap Konstruksi berpotensi
menimbulkan dampak penurunan kualitas udara ambien akibat peningkatan kadar
partikulat yang berasal dari pengoperasian kendaraan pengangkut alat-alat berat
dan material untuk kebutuhan konstruksi sipil sehingga dapat mengganggu
kesehatan masyarakat sekitar.

2.3.4. Analisis Dampak Biologi


Air adalah suatu zat yang bersifat cair dan sangat dibutuhkan bagi
kehidupan makhluk hidup. Dampak yang mungkin akan timbul adalah habisnya
air tanah di bawah permukaan. Hal ini dapat terjadi karena meningkatnya
kebutuhan air di apartemen tersebut. Karena penggunaan air yang dibutuhkan
untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci. Jika air yang disedot
terlalu banyak maka bisa menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah.

Anda mungkin juga menyukai