The 3rd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE) Proceedings ISBN : 978‐602‐98211‐0‐9
Page 204 of 234
Hubungan antara daya aktif, daya reaktif dan daya nyata
Fundamental
dapat dinyatakan dalam hubungan segitiga daya, yang
ditunjukkan Gambar 2.1 V V1 sin ωt
1 siklus
V Harmonisa ke-
2
1 siklus
V3 Harmonisa ke-
3
Gambar 2.1 Segitiga Daya V i 3 t
1 siklus
4. Faktor Daya
Faktor daya (power factor, PF), biasanya disebut cos
θ, merupakan harga perbandingan antara daya aktif (P) Gambar 2.2 Tegangan Fundamental, Harmonisa Kedua, dan
dengan daya nyata (S), sesuai persamaan 2.10. Jika beban Harmonisa Ketiga
listrik bersifat induktif, maka fasa arus akan tertinggal dari
fasa tegangan sebesar θ . Keadaan ini disebut lagging
(tertinggal). Tetapi jika beban listrik bersifat kapasitif, maka 6. Static Var Compensator
fasa arus akan mendahului fasa tegangan dan kondisi ini Static VAR Compensator (atau disebut SVC)
disebut leading (mendahului). adalah peralatan listrik untuk menyediakan kompensasi fast-
acting reactive power pada jaringan transmisi listrik
PF = cos θ = tegangan tinggi. SVC adalah(2.10)bagian dari sistem peralatan
AC transmisi yang fleksibel, pengatur tegangan dan
menstabilkan sistem. Istilah “static” berdasarkan pada
kenyataannya bahwa pada saat beroperasi atau melakukan
Faktor daya yang baik adalah faktor daya yang bernilai
perubahan kompensasi tidak ada bagian (part) SVC yang
besar. Secara teori, faktor daya dapat mencapai 100 % (atau
bergerak, karena proses komensasi sepenuhnya dikontrol
bernilai 1). Namun dalam kenyataannya faktor daya tidak
oleh sistem elektronika daya.
dapat mencapai 100 %. Jika rangkaian beban mempunyai
Jika power sistem beban reaktif kapasitif (leading),
faktor daya mendekati 1, maka besar arus yang mengalir
SVC akan menaikkan daya reaktor untuk mengurangikan
akan mencapai nilai minimumnya, dan sebaliknya.
VAR dari sistem sehingga tegangan sistem turun. Pada
5. Harmonisa Tegangan kondisi reaktif induktif (lagging), SVC akan mengurangi
Harmonisa merupakan suatu permasalah-an yang daya reaktor untuk menaikkan VAR dari sistem sehingga
terjadi akibat dioperasikannya beban non-linear. Beban non- tegangan sistem akan naik.
linear mengganggu gelombang tegangan yang sinusoidal, Pada SVC pengaturan besarnya VAR dan tegangan
yang mengakibatkan bentuk gelombang keluarannya dilakukan dengan mengatur besarnya kompensasi daya
menjadi tidak sama dengan gelombang masukannya reaktif induktif pada reaktor, sedangkan kapasitor bank
(mengalami distorsi). Distorsi gelombang ini timbul karena bersifat statis.
adanya pembentukan gelombang-gelombang dengan
frekuensi yang berbeda dari frekuensi dasarnya, yaitu
dikenal sebagai frekuensi harmonisa. Gelombang-
gelombang ini menumpang pada gelombang aslinya,
sehingga terbentuklah gelombang cacat. Terdapat beberapa
komponen harmonisa dalam suatu periode gelombang sinus
yang terdistorsi, misalnya harmonisa ke-1, ke-2, ke-3, dan
seterusnya. Besarnya frekuensi harmonisa sesuai dengan
persamaan 2.5. Gambar 2.2 menujukkan gelombang
tegangan fundamental, harmonisa kedua, dan harmonisa
ketiga.
fn = n x f1 (2.5) (2.11)
a. Fungsi
SVC dapat dengan cepat memberikan supply daya
reaktif yang diperlukan dari sistem sehingga besarnya
tegangan pada gardu induk dapat dipertahankan sesuai
dengan standar yang diizinkan. Kestabilan tegangan pada
gardu induk akan meningkatkan kualitas tegangan yang
The 3rd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE) Proceedings ISBN : 978‐602‐98211‐0‐9
Page 205 of 234
sampai kekonsumen, mengurangi losses dan juga dapat
meningkatkan kemampuan penghantar untuk mengalirkan
arus.
Secara lebih rinci fungsi SVC adalah :
1. Meningkatkan kapasitas system transmisi.
2. Kontrol tegangan.
3. Pengontrol daya reaktif
4. Mereduksi harmonisa
5. Memperbaiki stabilitas jaringan AC. Gambar 3.3. Rangkaian Kompensator Var Statik Jenis TCR-
6. Mencegah terjadinya ketidakstabilan tegangan FC Fasa Tunggal
2. Filter Circuit
Didalam sistem konversi daya penyearah tegangan
Gambar 3.1 single line diagram PT.KS CRM tinggi, arus harmonik dibangkitkan yang kemudian
mempengaruhi sistem jaringan bolak-baliknya dan akan
Komponen static var compensator (SVC) menghasilkan tegangan-tegangan harmonic pada impedansi
Komponen utama dari static var compensator antara lain: jaringan. Frekuensi harmonic tersebut akan mempengaruhi
1. TCR (Thyristor Controlled Reactor) frekuensi dasarnya, pengaruh lain dari pada frekuensi
Komponen dasar dari static var compensator jenis TCR harmonic tersebut terhadap frekuensi dasarnya adalah
terdiri dari suatu reactor atau induktansi L dan thyristor tipe merubah bentuk gelombang sinusoida. Pengaruh lain dari
SCR dengan gate anti paralel (bidirectional) yang pada arus harmonic adalah overheat pada trafo, putaran
dihubungkan secara seri. Rangkaian ini digunakan untuk motor DC, dengan adanya frekuensi harmonic tersebut pada
mengatur daya reaktif induktif yang dihasilkan oleh reactor jaringan bolak-balik dan pengaruhnya seperti tersebut di
dengan mengatur tegangan pada reactor. Thyristor dapat atas, maka diperlukan suatu pembatasan dengan jalan
menghantarkan arus apabila diberikan pulsa penyalaan pada memasang rangkaian filter.
gate thyristor, kemudian secara otomatis akan segera Rangkaian filter adalah rangkaian yang terdiri dari
memutuskan hantarannya saat arus AC melewati nol, reactor dan capacitor shunt. Rangkaian filter CRM ada 3
kecuali jika sinyal penyalaan digunakan kembali. unit yang masing-masing 150Hz, 250Hz, dan 350Hz.
Filter yang terpasang menyuplai daya kompensasi total
adalah
Qfilter = 50 MVAr
The 3rd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE) Proceedings ISBN : 978‐602‐98211‐0‐9
Page 206 of 234
Reaktor tambahan juga diperlukan untuk menjaga Besar Daya aktif dan daya reaktif pada beban di
nilai tegangan pada saat kondisi beban rendah. Reaktor CRM dapat dilihat pada tabel 3.1.
tambahan tersebut dapat dipasangkan pada bus EHV atau
pada bagian lilitan tersier transformator. Pada saat kondisi Tabel 3.1 Data beban
beban berlebih reaktor harus dilepas dengan memutus Load P (MW) Q ( MVAr)
circuit breaker. Existing Tandem Mill 9,56 8,25
Main Drives
2) Capacitor Shunt (bank kapasitor) Tandem Mill 13,6 13,18
Bank kapasitor digunakan secara luas pada sistem Auxiliaries
distribusi untuk perbaikan faktor daya dan pengaturan Loop car 0,4 1,2
tegangan feeder. Pada saluran transmisi, kapasitor bank Tandem bridle 1,3 2,1
berguna untuk mengkompensasi rugi-rugi XI2 dan Subtotal Tandem Mill 24,9 24,7
memastikan tegangan terjaga pada level-nya pada saat beban Temper Mill Main 0,24 0,984
penuh. Drives
Beban yang bersifat induktif akan menyerap daya buta, Temper Mill 11,07 9,92
yang kemudian akan dapat menimbulkan jatuh tegangan di Auxiliaries
sisi penerima. dengan melakukan pemasangan bank Uncoiler 1,07 1
kapasitor, beban akan mendapatkan suplai daya buta. Entry bridle 1,8 1,7
Kompensasi yang dilakukan oleh bank kapasitor, akan dapat Stand 1 2,66 2,62
mengurangi penyerapan daya buta sistem oleh beban. Stand 2 2,66 2,62
dengan demikian jatuh tegangan yang terjadi dapat Exit bridle 0,89 0,88
dikurangi. Tension reel 2,4 2,38
Pengaturan tegangan dengan menggunakan bank Subtotal Temper Mill 11,3 10,9
kapasitor, selain dapat memperbaiki nilai tegangan juga Total CRM 47,7 46,85
dapat meningkatkan nilai faktor daya. Sebab dengan
memasang bank kapasitor, akan dapat mengurangi Total daya aktif (P) pada CRM sebesar 47.7 MW dengan
penyerapan daya buta oleh beban. Dengan berkurangnya daya reaktif beban 46.85 MVAr, sehingga untuk besar daya
nilai daya buta yang diserap oleh beban, akan dapat reaktif yang terkompensasi oleh TCR sebesar :
meningkatkan nilai faktor daya. Qfilter = 50 MVAr
Qload = 46.85 MVAr
QTCR = Qfilter – Qload
= 50 – 46.85 MVAr
= 3,15 MVAr
Maka, QAF19+AF21 = Qload + QTCR + Qfilter
= 46.85 + 3.15 – 50
= 0 MVAr
Sehinga;
Arc sin θ = 0o
Gambar 3.5. Capacitor Shunt
θ = 0o
Proses stabilitas tegangan, kapasitor bank berguna Maka, cos θ =1
untuk mendorong generator terdekat beroperasi dengan
faktor daya mendekati satu. Bank kapasitor dengan ukuran Dengan dipasangnya SVC maka perbaikan kualitas daya
yang tepat dapat dihubungkan langsung dengan bus berupa naiknya nilai faktor daya dan turunnya THD
tegangan tinggi atau dengan bagian lilitan tersier sehingga rugi-rugi daya berkurang, efisiensi meningkat dan
transformator. penghematan biaya operasional yang signifikan. Tabel 3.3
Pemasangan bank kapasitor, agar nilai arus induktif menunjukkan perbaikan kualitas daya akibat terpasangnya
yang mengalir ke beban akan berkurang. Sebab beban static var compensation.
mendapatkan suplai daya buta dari komponen bank
kapasitor. Perhitungan Total Harmonik Distorsi (THD)
3) Damping resistor Tabel 3.2 Nilai arus harmonisa sebelum terpasang SVC
Damping resistor terpasang pada rangkaian filter 150 Harmonic no IHD Harmonic no IHD
Hz
2 0,24 8 0,1
4) Sistem Pendinginan FC 3 0,15 9 0,23
Sistem pendinginan pada Filter Circuit 4 0,07 10 0,08
menggunakan air cooling system (pendinginan dengan 5 0,46 11 0,66
udara) yaitu suatu sistem pendinginan suatu peralatan 6 0,09 12 0,03
dengan media pendingan berupa udara. 7 0,37 13 0,29
The 3rd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE) Proceedings ISBN : 978‐602‐98211‐0‐9
Page 207 of 234
Arus harmonic pada orde ganjil akan menuju ke Filter Tabel 3.3 perbandingan sebelum terpasang dan sesudah
circuit 150 Hz, 250 Hz dan 350 Hz dengan data masing- terpasang SVC
masing filter dan arus harmonic yang masuk dapat dilihat
Data Filter dan Arus Harmonic masing-masing ialah: Sebelum di Setelah di
1. Filter 150 Hz Data
pasang SVC pasang SVC
Q kompensasi = 10 MVAr S 66 MVA 47.7 MVA
Induktansi = 34,88 mH P 47.7 MW 47.7 MW
Kapasitansi = 32,28 uF
Q 46.85 MVAr 0 MVAr
Quality Factor ( Q ) = 130
Arus Fundamental ( I1 ) = 202 A Cos θ 0,71 1
Arus Hamonic Harmonic 2.8 % 0,48 %
I2,6 = 44 A Effisiensi biaya 100 % – ( ) = 27.7 %
I3 = 21 A penghematan
I3,4 = 18 A
2. Filter 250 Hz
Q kompensasi = 20 MVAr IV. PENUTUP
Induktansi = 5,97 mH Kesimpulan
Kapasitansi = 68,07 uF 1. SVC (Static Var Compensator) adalah komponen
Quality Factor ( Q ) = 130 FACTS (Flexible AC Transmission Systems) dengan
Arus Fundamental ( I1 ) = 404 A hubungan paralel, yang fungsi utamanya untuk
Arus Hamonic mengatur tegangan pada bus tertentu dengan cara
I4 = 110 A mengatur besaran reaktansi ekivalen. Dalam
I5 = 247 A penggunaannya untuk pembangkitan dan penyerapan
I6 = 32A daya reaktif dengan rentang kendali dari kapasitif
I11 = 14 A maksimum ke induktif maksimum dan sebaliknya,
I13 = 11 A sistem ini terdiri dari TCR-FC (Thyristor Controlled
I17 =4A Reactor with Fixed Capacitor), dan Filter circuit.
2. SVC (Static Var Compensator) memiliki fungsi sebagai
3. Filter 350 Hz berikut:
Q kompensasi = 20 MVAr • Memperbaiki stabilitas jaringan AC.
Induktansi = 2,98 mH • Memperbaiki faktor daya
Kapasitansi = 69,24 uF • Mengurangi arus harmonisa
Quality Factor ( Q ) = 130 • Mencegah terjadinya ketidakstabilan tegangan
Arus Fundamental ( I1 ) = 404 A 3. SVC memiliki kemampuan untuk mengkom-pensasi
Arus Hamonic harmonisa arus jala-jala. THD arus jala-jala sebelum
I4 = 61 A terpasang SVC adalah 2.8 % dan setelah terpasang SVC
I7 = 196 A turun menjadi 0.5 % dengan kenaikan faktor daya dari
I11 = 37 A 0,71 menjadi
I13 = 29 A 4. Meningkatkan faktor daya. Untuk industri besar seperti
I17 = 11 A industri baja sangat penting sekali untuk menjaga atau
I23 =8A meningkatkan faktor daya, karena dengan faktor daya
yang kurang baik akan mengakibatkan biaya listrik
Kemudian dihitung pula nilai THD arus (ITHD) dari meningkat, dengan pemasangan sistem ini biaya
masing-masing filter dengan menggunakan penghematan sebesar 27,7 %.
persamaan 2.16:
DAFTAR PUSTAKA
[1] Siemens. 1997. Power Transmission and Distribution
Manual SVC. PT.KS : Siemens.
• Filter 150 Hz [2] Power Distribution PT KS CRM. 1997.Instruksi Kerja
∞ Pemeliharaan SVC.Cilegon : PT KS
∑ In
2
44 2 + 212 + 18 2 [3] Yahya Chusna Arif, Indhana Sudiarto, Hendik Eko HS,
IHD = h =1
= = 0.25% 2007. Teknik Pengurangan Arus Inrush Pada Kapasitor
Ii 202
• Filter 250 Hz Bank Untuk Beban Nonlinier. Surabaya : Jurnal EEPIS
∞ [4] J. Arrillaga, D. A. Bradley, P. S. Bodger, 1985. “Power
∑
h =1
In
2
110 2 + 247 2 + 32 2 + 14 2 + 112 + 4 2 Systems Harmonics”, England: John Wiley & Sons Ltd
IHD = = = 0.675% [5] Jos Arrillaga, Bruce C Smith Neville R Watson, Alan R
Ii 404
• Filter 350 Hz Wood.1997. Power Systems Harmonics Analysis.
∞ England: John Wiley & Sons Ltd
∑
h =1
In
2
612 + 196 2 + 37 2 + 29 2 + 112 + 8 2 [6] Fikri M, Ahmad. 2010. Estimasi Distorsi Harmonik
IHD = = = 0.522 % Pada Sistem Tenaga Berbasis Jaringan Syaraf
Ii 404
Tiruan.Cilegon : FT.Untirta
Sehingga Total Harmonic tersebut adalah
%
The 3rd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE) Proceedings ISBN : 978‐602‐98211‐0‐9