Anda di halaman 1dari 12

MODEL ANTRIAN PADA USAHA DOORSMEER

MENGGUNAKAN SOFTWARE EXTENDSIM VERSI TRIAL

DISUSUN OLEH

TRI ANNISYA
170402023

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia sebagai makhluk system, tidak akan terlepas dari peran serta orang lain
dalam kehidupan. Pada kondisi tertentu manusia pasti membutuhkan jasa orang lain
dalam memenuhi kebutuhan hidup, dan untuk mendapatkannya terkadang
mengharuskan untuk menunggu terlebih dulu. Kondisi tersebut sering terlihat dalam
kehidupan sehari-sehari, seperti orang menunggu untuk mendapatkan tiket kereta api,
menunggu pesanan di rumah makan, mengantri di kasir sebuah swalayan, dan mobil
yang menunggu giliran untuk dicuci. Kenyataannya menunggu adalah bagian
darikehidupan sehari-hari yang dapat diharapkan adalah dapat mengurangi
ketidaknyamanan tersebut.Sesuatu yang sangat diharapkan adalah ketika dapat
memperoleh jasa tanpa harus menunggu terlalu lama. Pada proses menunggu untuk
mendapatkan layanan tersebut menimbulkan suatu garis tunggu, dan pada garis tunggu
tersebut dapat diprediksi karakteristik–karakteristiknya. Sehingga dapat dijadikan dasar
pengambilan kepustusan agar tercapai kondisi yang lebih baik, misalnya agar tidak
terjadi antrian yang berkepanjangan.
Dalam simulasi digunakan system untuk mempelajari system secara system,
dimana dilakukan pengumpulan data untuk melakukan estimasi system untuk
mendapatkan karakteristik asli dari system. Simulasi merupakan alat yang tepat untuk
digunakan terutama jika diharuskan untuk melakukan eksperimen dalam rangka
mencari komentar terbaik dari komponen-komponen system. Hal ini dikarenakan
sangat mahal dan memerlukan waktu yang lama jika eksperimen dicoba secara riil.
Dengan melakukan studi simulasi maka dalam waktu singkat dapat ditentukan
keputusan yang tepat serta dengan biaya yang tidak terlalu besar karena semuanya
cukup dilakukan dengan system. Pendekatan simulasi diawali dengan pembangunan
model system nyata. Model tersebut harus dapat menunjukkan bagaimana berbagai
komponen dalam system saling berinteraksi sehingga benar-benar menggambarkan
perilaku system. Setelah model dibuat maka model tersebut ditransformasikan ke dalam
program system sehingga memungkinkan untuk disimulasikan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang didapatkan adalah:
1. Bagaimana cara mensimulasikan antrian pada usaha doorsmeer (cuci mobil)
menggunakan software extendsim versi trial
2. Bagaimana hasil simulasi system antrian pada usaha doorsmeer (cuci mobil)
menggunakan software extendsim versi trial

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah:
1. Mengetahui cara mensimulasikan antrian pada usaha doorsmeer (cuci mobil)
menggunakan software extendsim versi trial
2. Mengetahui hasil mensimulasikan antrian pada usaha doorsmeer (cuci mobil)
menggunakan software extendsim versi trial
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Defenisi Pemodelan dan Simulasi

Pemodelan berasal dari kata pemodelan dan system. Model adalah rencana,
representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, system, atau konsep, yang
seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Bentuknya dapat berupa model fisik
(maket, bentuk system), model citra (gambar, komputerisasi,grafis dll), atau rumusan
matematis. Sedangkan Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau
elemen yangdihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau
system. MenurutAnatol Rapoport Sistem adalah “satu kesatuan yang berfungsi sebagai
satu kesatuan karena bagian-bagian yang saling bergantung dan sebuah metode yang
bertujuan menemukan bagaimana system ini menyebabkan system yang lebih luas yang
disebut system teori umum”

Pemodelan Sistem adalah suatu bentuk penyederhanaan dari sebuah elemen dan
komponen yang sangat komplek untuk memudahkan pemahaman dari informasi yang
dibutuhkan. Sedangkan Simulasi diartikan sebagai teknik menirukan atau
memperagakan kegiatan berbagai macam proses atau fasilitas yang ada di dunia nyata.
Fasilitas atau proses tersebut disebut dengan system, yang mana didalam keilmuan
digunakan untuk membuat asumsi-asumsi bagaimana system tersebut bekerja. Untuk
melihat bagaimana system tersebut bekerja maka dibuat asumsi-asumsi, dimana
asumsi-asumsi tersebut biasanya berbentuk hubungan matematik atau logika yang akan
membentuk model yang digunakan untuk mendapatkan pemahaman bagaimana
perilaku hubungan dari system tersebut. Jika hubungan yang membentuk model cukup
system, hubungan tersebut bias menggunakan metode matematik (seperti aljabar,
kalkulus atau teori probabilitas) untuk mendapatkan informasi yang jelas setiap
permasalahan tertentu, system ini disebut dengan solusi analitik.
2.2 Block dalam Sistem
Adapun penjelasan block yang digunakan dalam model yaitu :

1. Executive

Fungsi : Penjadwalan acara dan menyediakan untuk kontrol simulasi, alokasi item,
manajemen atribut, dan banyak lagi.
Tujuan : Harus ada dan di sisi paling kiri di setiap model.

2. Create

Fungsi : Menghasilkan item atau nilai, baik secara acak atau sesuai jadwal. Jika
digunakan untuk menghasilkan item, itu mendorong mereka ke dalam simulasi dan
harus diikuti oleh blok tipe antrian.
Tujuan : Menghasilkan mobil yang tiba secara acak, kira-kira setiap 4 menit.

3. Queue

Fungsi : Bertindak sebagai antrian yang diurutkan atau sebagai antrian kumpulan
sumber. Sebagai antrian yang diurutkan, menyimpan item dalam urutan FIFO atau
LIFO, atau mengurutkan item berdasarkan atribut atau prioritasnya.
Tujuan : Tahan mobil dan, ketika ruang cuci tersedia, lepaskan mobil satu per satu
dengan urutan masuk pertama, keluar pertama (FIFO).
4. Select Route

Fungsi : Hal ini menyebabkan mobil-mobil akan dialihkan secara berurutan di


antara kedua activity. Jika ruang yang dipilih diblokir, mobil tidak akan menunggu
tetapi akan dialihkan ke ruang lain jika tersedia.
Tujuan : Ketika menjalankan model, sejumlah mobil yang sama akan dicuci seperti
pada model sebelumnya.

5. Activity

Fungsi : Memproses satu atau lebih item secara bersamaan. Waktu pemrosesan
adalah konstanta atau didasarkan pada distribusi atau atribut item. Tujuan : Cuci
mobil selama 6 menit simulasi.

6. Exit

Fungsi : Menghapus item dari simulasi dan menghitungnya saat mereka pergi.
Tujuan : Menghapus mobil dari model.

7. Line Chart

Fungsi : Menampilkan informasi tentang model.


Tujuan : Melaporkan panjang antrian dan berapa banyak mobil yang telah dicuci.
BAB III
RANCANGAN PROYEK

3.1 Simulasi Pada ExtendSim Versi Trial

Gambar 3.1 Rancangan simulasi antrian pada usaha doorsmeer

Gambar 3.2 Simulasi antrian pada usaha doorsmeer ketika dijalankan


3.2 Analisa Simulasi
Adapun model doorsmeer di mana mobil dapat dicuci dan di-wax.

 Hanya ada satu rute menuju tempat cuci mobil


 Model berjalan untuk waktu simulasi 8 jam (480 menit)
 Terjadi dua tempat aktivitas didalam simulasi yaitu dimana pertama untuk
mencuci saja, dan satu untuk mencuci dan waxing
 Mobil tiba kira-kira setiap 4 menit
 Dibutuhkan 6 menit untuk mencuci mobil
 Sekitar 25% mobil ingin wax dan perlu 8 menit untuk mencuci dan wax mobil
 Pada waktu 8 jam atau 480 menit, mobil yang selesai dicuci berjumlah 71 buah,
mobil yang selesai dicuci dan waxing berjumlah 21 buah, dan queue length
sebesar 23.

Total data yang dihasilkan dari model simulasi ini adalah :


 75 data Car Wash
 30 data Car Waxed
 232 data Queue Length
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada simulasi ini diperoleh hasil untuk simulasi antrian pada doorsmeer sebagai
berikut:

Gambar 4.1 Data Hasil Simulasi

Gambar 4.2 Grafik Hasil Simulasi


Dari hasil simulasi yang ditunjukkan pada Gambar 4.1 dapat dilihat waktu rata-rata
tunggu dan jumlah yang terlayani. Pada model ini, setiap mobil akan tiba ditempat
doorsmeer setiap sekitar 4 menit dengan hanya satu rute menuju tempat doorsmeer
tersebut. Pada doorsmeer ini terdapat dua tempat aktifitas, satu untuk mencuci saja, dan
satu untuk mencuci dan waxing. Untuk hanya mencuci mobil dibutuhkan waktu 6
menit. Sekitar 25% mobil ingin wax dan perlu 8 menit untuk mencuci dan wax mobil.
Model ini disimulasikan selama 8 jam (480 menit). Hasil output dari model ini
menjelaskan, mobil pertama yang selesai dicuci pada waktu 6 menit. Mobil pertama
yang selesai dicuci dan waxing pada waktu 16,62 menit. Dan untuk memperoleh queue
length dibutuhkan waktu 8,62 menit. Dan pada waktu 8 jam atau 480 menit, mobil yang
selesai dicuci berjumlah 71 buah, mobil yang selesai dicuci dan waxing berjumlah 21
buah, dan queue length sebesar 23.
BAB V
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapatkan dari hasil simulasi adalah:


1. Pada model simulasi yang dirancang dengan menggunakan bantuan
software extendsim versi trial mampu mempresentasikan kondisi real
system yang ada
2. Dengan adanya sistem antrian ini dapat memudahkan mengatur pelayanan
berurutan sesuai dengan kedatangan untuk mencapai kinerja efektif dan
efesien.
3. Total data yang dihasilkan dari model simulasi ini adalah :
 75 data Car Wash
 30 data Car Waxed
 232 data Queue Length
DAFTAR PUSTAKA

Erlang, A.K (2011). “Sejarah Teori Antrian” Dalam Modul Manajemen Operasional. Jakarta.

Siagian, P. 1987. Penelitian Operasional : Teori dan Praktek. Universitas Indonesia Press.
Jakarta.

Supranto, Johannes. 1987. Riset Operasi : Untuk Pengambilan Keputusan. Universitas


Indonesia Press. Jakarta

Imagine That Inc. 1987 - 2018. ExtendSim Discrete Event. Quick Start Guide. San Jose.

Anda mungkin juga menyukai