Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dahulu manusia menggunakan bahan alam untuk pengobatan, baik dari
tanaman, hewan, ataupun mineral. Pengobatan dengan menggunakan bahan alam
diperkirakan berusia sama dengan usia peradaban manusia itu sendiri. Dari catatan
sejarah dapat diketahui bahwa fitoterapi atau terapi menggunakan tumbuhan telah
dikenal oleh masyarakat sejak masa sebelum masehi (Gana, 2008).
Penggunaan tanaman obat di Indonesia dalam upaya pemeliharaan kesehatan,
maupun sebagai pengobatan menggunakan tanaman obat kecenderungannya terus
meningkat terutama sejak krisis ekonomi tahun 1997 yang menyebabkan harga obat
sintetik melonjak sangat tinggi karena sebagian besar bahan bakunya masih diimpor.
Seiring dengan hal itu, penelitian yang membuktikan khasiat dan keamanan obat
tradisional atau obat asli Indonesia juga meningkat (BPOM RI, 2010).
Salah satu tanaman obat tradisional yang banyak dimanfaatkan masyarakat
Indonesia, khususnya masyarakat Galesong, Sulawesi Sulawesi adalah Kudo (Lannea
coromandelica), dalam masyarakat Bugis dikenal dengan sebutan “Aju Jawa”.
Tammate (Lannea coromandelica) dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan dan uji
toksisitas (Prawirodiharjo, 2014). Penelitian yang telah ada menunjukkan bahwa
tanaman Kudo memiliki potensi sebagai antibakteri.
Kayu jawa (Lannea coromandelica) merupakan pohon yang banyak tumbuh di
Indonesia khususnya di Sulawesi selatan. Di Makassar kayu jawa ini disebut kayu
tammate, biasanya masyarakat menggunakan kayu jawa sebagai pagar dan ternyata
memiliki banyak manfaat seperti getahnya sebagai penyembuhan luka, daunnya
mengobati pembengkakan akibat keseleo, dan korteks kayu jawa sebagai
antiinflamasi, antimitosis dan antioksidan. Salah satu kandungan dari kayu jawa
(Lannea coromandelica) mengandung flavonoid, tannin dan terpenoid. ( Joseph and
Napat Prabmeechai, 2013 : 4)
Berdasarkan studi fitokimia, kulit batang tanaman kayu telah dilaporkan
mengandung senyawa golongan karbohidrat, steroid, glikosida jantung, terpenoid,
tanin, dan flavonoid (Manik. et al,. 2013). Ektsrak metanol kulit batang Lannea
coromandelica memiliki aktivitas antidiare yang disebabkan mikroorganisme patogen
(Rajib, et al,. 2013). Avinash, (2011) juga melaporkan bahwa kulit batang kayu jawa
(Lannea coromandelica) digunakan untuk pengobatan ulcer, pengobatan luka,
hipotensi, dan antimikroba di India. Selain itu, fraksi n-heksana, diklorometana, dan
etil asetat kulit batang dan daun tumbuhan kayu jawa memiliki aktivitas antioksidan,
antiinflamasi , antimikroba, dan trombolitik (Manik. et al,. 2013). Kayu jawa yang
berasal dari Sulawesi baru dilaporkan memiliki antivitas antioksidan dan uji toksisitas
(Erwin, 2014)
Propionibacterium acnes (Gram positif) mewakili bakteri penyebab inflamasi
atau jerawat pada kulit wajah, karena beberapa turunan asam sinamat berkhasiat
sebagai antiinflamasi (Ramadhan, 2015). Propionibacterium acnes merupakan bakteri
berperan dalam embentukkan jerawat yang merupakan anggota flora kulit dan selaput
lendir manusia. Bakteri ini ikut serta dalam fotogenesis jerawat dengan menghasilkan
lipase, yang dapat memecah asam lemak bebas dari lipid kulit. Asam lemak ini dapat
menimbulkan radang jaringan dan ikut menyebabkan jerawat (Mumpuni, 2010).
Penggunaan empiris secara luas menurut masyarakat di daerah Galesong
khasiat Tammate (Lannea coromandelica) pada daun dan kulit batangnya yaitu
dimanfaatkan dengan cara ditumbuk ataupun direbus untuk mengobati luka luar, luka
dalam, obat luka, obat bintitan, obat diare.
Berdasarkan uraian di atas dan penelusuran literatur diketahui masih terbatas
informasi tentang kandungan ekstrak daun kudo dan aktivitas terhadap bakteri,
termasuk bakteri Propionilbacterium acnes. Oleh karena itu dilakukan penelitian
Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 96% Daun Kudo (
Lannea coromandelica) Terhadap Bakteri Propionilbacterium acne dengan Metode
Dilusi

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak etanol 96%
daun kudo ( Lannea coromandelica) ?
2. Bagaimana aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% daun kudo (Lannea
coromandelica) terhadap bakteri Propionilbacterium acne

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder apa saja yang terdapat dalam
ekstrak etanol 96% daun kudo (Lannea coromandelica)
2. Untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% daun kudo
(Lannea coromandelica) dengan metode dilusi

D. Manfaat
1. Memberikan informasi mengenai manfaat daun kudo bagi kesehatan
2. Mendukung upaya pengembangan antibakteri dari bahan alam dalam bidang
pangan maupun obat-obatan.
3. Mendukung penelitian dan pengembangan obat berbasis bahan alam.

Anda mungkin juga menyukai