Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KAJIAN MATERI SETIAP PERTEMUAN HIDROLIKA

Disusun untuk memenuhi tugas UTS


Mata kuliah : Hidrolika
Dosen Pembimbing : Asep Huddiankuwera, ST., MT

Disusun Oleh :

Muhammad Rafly Ghifari . Rahayaan (19.611.078)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK DAN SISTEM INFORMASI
1. Pengertian Hidrolika
Hidraulika (Hidrolika) yaitu merupakan suatu topik dalam ilmu terapan
dan teknik yang berurusan dengan sifat-sifat mekanis fluida, yang mempelajari
perilaku dari aliran air secara mikro maupun makro. Mekanika fluida meletakan
dasar-dasar dari teori hidraulika ini yang difokuskan pada rekayasa dari sifat - sifat
Fluida. Dalam tenaga fluida, hidraulika digunakan sebagai pembangkit, mengontrol,
dan juga untuk perpindahan tenaga menggunakan fluida yang dipadatkan. Berbagai
pembahasan tentang hidraulika sendiri mencakup dalam banyak aspek sains dan juga
disiplin teknik, ini termasuk kedalam konsep -konsep seperti benda aliran tertutup
(misalnya Pipa), perancangan bendungan, pompa, turbin, tenaga air, penghitungan
dinamika fluida, pengukuran aliran zat cair, serta perilaku aliran saluran terbuka
seperti sungai dan juga selokan.

2. Aliran Dalam Saluran

Aliran air dalam suatu pipa dapat berupa aliran saluran-terbuka (open channel flow)
maupun aliran pipa (pipe-flow). Kedua jenis aliran itu banyak memilikii kesamaan
tetapi juga banyak memiliki perbedaan. Jika dibandingkan, aliran saluran terbuka
harus memiliki permukaan bebas (free surface), sedangkan aliran-pipa tidak
memiliki itu karena aliran harus mengisi seluruh saluran. Selain itu, permukaan
bebas pada aliran saluran-terbuka dipengaruhi oleh tekanan udara, sedangkan pada
aliran-pipa yang alirannya terkurung di pipa tidak langsung dipengaruhi tekanan
udara karena salurannya terutup kecuali tekanan Hidrolik. Berikut adalah Skema
Kedua aliran tersebut:

Sumber: Mekanika Fluida dan Hidrolika, 2005


Kedua aliran tersebut juga dapat dibandingkan pada gambar 1.2 dibawah ini. Dimana
pada gambar terlihat permukaan air dalam tabung diatur dengan tekanan dalam pipa
dengan ketinggian yang disebut garis derajat hidrolik (hydraulic grade line). Pada
gambar 1.2 sebelah kiri, tekanan yang ditimbulkan oleh air pada setiap pipa
ditunjukkan pada permukaan penampang dalam tabung yang bersesuaian dengan
kolom air setinggi y diatas garis tengah pipa. Jumlah energi dalam aliran penampang
berdasarkan suatu garis persamaan adalah jumlah tinggi tempat z diukur dari garis
tengah pipa, tinggi tekan, y dan tinggi kecepatan V2/2g, dengan V adalah kecepatan
rata-rata aliran. Energi ini dinyatakan sebagai Garis Energi (energy line). Energi
yang hilang ketika air mengalir dari penampang 1 ke penampang 2 disebut dengan
hf. Sedangkan pada sebelah kanan gambar 1.2 dapat dilihat bahwa aliran dianggap
memiliki kemiringan saluran kecil dan dalam hal ini permukaan air merupakan garis
derajat hodrolik dan kedalaman air sama dengan tinggi tekanan.

Sumber: Mekanika Fluida dan Hidrolika, 2005

Meskipun kedua jenis aliran ini hampir sama, penyelesaian masalah aliran dalam
saluran terbuka lebih rumit daripada aliran pipa. Ini didasarkan pada kenyataan
bahwa kedudukan permukaan bebas yang cenderung berubah tergantung waktu dan
ruang, kedalaman aliran, debit, kemiringan dasar aliran serta permukaan bebas yang
tergantung satu sama lain. Selain itu, kondisi fisik saluran terbuka yang bervariasi
dibandingkan pipa serta penampang aliran melintang saluran terbuka yang beraneka
ragam tidak hanya bundar seperti aliran pipa, juga menyebabkan saluran terbuka jadi
lebih rumit ketimbang aliran-pipa. Kekasaran dari permukaan saluran terbuka juga
dapat mempersulit penyelesaian massalah saluran ini mengingat kekasarannya
tergantung pada kedudukan permuaaan bebas, maka dari itu pemilihan koefisien
gesekan saluran terbuka lebih tidak pasti dibandingkan aliran-pipa. Dalam kehidupan
kita, saluran pembuang air banjir yang merupakan saluran tertutup, biasanya
dirancang untuk alran saluran terbuka sebab aliran dlaam saluran pembuang
diperkirakan hampir setiap saat memiliki permukaan bebas.

Jenis Aliran

Penggolongan saluran terbuka berdasarkan perubahan kedalaman aliran sesuai


dengan waktu dan ruang adalah sebagai berikut:

A. Aliran Tunak (steady flow)


Aliran tunak merupakan aliran yang kedalamannya tidak berubah atau dianggap
konstan selama suatu selang waktu. Aliran tunak menjadikan waktu sebagai
kriteria. Sebagian besar persoalan tentang saluran terbuka umumnya memerlukan
penelitian mengenai perilaku aliran dalam keadaan tunak.

Jika debit sebarang aliran dinyatakan dengan Q=VA. Maka, dalam sebagian besar
persoalan aliran tunak debit dianggap tetap di sepanjang bagian saluran yang lurus
atau bersifat kontinu dan dapat dinyatakan dengan :

Q=VA=V1A1=V2A2.=…

 Aliran seragam (uniform flow)


Merupakan jenis aliran yang lain; kata “seragam” menunjukkan bahwa kecepatan
aliran disepanjang saluran adalah tetap, dalam hal kecepatan aliran tidak
tergantung pada tempat atau tidak berubah menurut tempatnya.

 Aliran berubah
Merupakan jenis aliran yang terjadi bila kedalaman dan kecepatannya berubah di
sepanjang saluran, terdiri atas:
a. Aliran berubah lambat laun
Aliran ini terjadi apabila perubahan kecepatan terjadi secara lambat laun
dengan jarak yang panjang.
Sumber: Aliran Saluran Terbuka, 2010
Gambar 2.1 Aliran Berubah Lambat Laun

b. Aliran berubah tiba-tiba


Aliran ini terjadi apabila kedalamannya tiba-tiba berubah pada jarak yang
cukup pendek. Ini disebut juga dengan gejala setempat (local phenomenon)
contohnya adalah loncatan hidrolik dan penurunan hidrolik.

Sumber: Aliran Saluran Terbuka, 2010

Gambar 2.2 Aliran Berubah Lambat Laun

B. Aliran tak Tunak (unsteady flow)


Aliran tak tunak merupakan aliran yang jarang terjadi dimana aliran ini
kedalamannya dapat berubah sesuai dengan waktu. Misalnya banjir dan
gelombang yang taraf alirannya akan berubah setelah gelombang berlaku dan
unsur waktu menjadi sangat penting dalam membangun pengendali.

 Aliran taktunak seragam (uniform flow)


Merupakan jenis aliran yang memiliki syarat bahwa permukaan air berfluktuasi
sepanjang waktu dan tetap sejajar sepanjang saluran.
 Aliran berubah taktunak
Aliran berubah tak tunak merupakan bentuk aliran taktunak yang juga terdiri atas:
a. Aliran taktunak berubah lambat laun
b. Aliran taktunak berubah tiba-tiba

Sumber: Hidrolika Saluran Terbuka, 1997

Gambar 2.3 Jenis Aliran di Saluran Terbuka

3. Keadaan Aliran

Keadaan aliran di saluran terbuka ditentukan oleh pengaruh kekentalan dan gravitasi
sehubungan dengan gaya-gaya inersia aliran. Tegangan permukaan air dalam
keadaan tertentu dapat pula mempengaruhi perilaku aliran, tetapi pengaruh ini tidak
terlalu besar dalam masalah saluran terbuka.
Pengaruh kekentalan pada suatu aliran di saluran terbuka ini terhadap kelembaman
(gaya inersia) dapat dinyatakan dlaam bilangan Reynolds:
Keterangan:
vs = kecepatan fluida,
L  = panjang karakteristik,
μ = viskositas absolut fluida dinamis,
ν = viskositas kinematik fluida: ν = μ / ρ,
ρ = kerapatan (densitas) fluida.

Pengaruh kekentalan juga dapat bersifat sebagai berikut:

 Laminar
Aliran ini terjadi bila butir-butir air seolah-olah bergerak menurut suatu lintasan
yang teratur atau lurus dan selapis cairan yang sangat tipis seperti menggelincir
datas lapisan sebelahnya. Pengaruh kekentalan pada aliran ini sangat besar
daripada gaya inersianya. Aliran laminar memiliki bilangan Reynold < 500.

 Turbulen

Aliran ini terjadi butir-butir air bergerak menurut lintasan yang tidak teratur, tidak
lancar dan tidak tetap, walaupun butir-butir tersebut tetap bergerak maju didalam
aliran secara keseluruhan. Aliran ini juga terjadi karena gaya kekentalan relatif
lemah dibandingkan dengan gaya inersia. Aliran laminar akan terjadi dalam aliran
saluran terbuka harga bilangan Reynold yang besarnya >1000 atau kurang.

 Peralihan

Aliran ini adalah aliran campuran yang merupakan suatu keadaan peralihan
dangan kapasitas bilangan Reynold berkisar antara 500-1000.

Resim Aliran

Resim aliran adalah merupakan pola tertentu ketika suatu fluida mengalir yang
diakibatkan sifat fisik fluida, interaksi antara cairan dan gas, flow rate, ukuran,
kekasaran dan orientasi pipa. Kombinasi pengaruh kekentalan dan daya tarik bumi
dapat menimbulkan salah satu dari empat resim aliran dalam saluran terbuka, yakni:
1. Laminar Subkritis (subcritical-laminar)
Terjadi bila F kecil dari 1 dan R terletak dalam daerah laminar.
2. Laminar Superkritis (supercritical-laminar)
Terjadi bila F besar dari 1 dan R terletak dalam daerah laminar.
3. Turbulen Superkritis (supercritical-turbulen)
Terjadi bila F besar dari 1 dan R terletak dalam daerah turbulen.
4. Turbulen Subkritis (subcritical-laminar)
Terjadi bila F kecil dari 1 dan R terletak dalam daerah turbulen.

Sumber: Hidrolika Saluran Terbuka, 1997

Gambar Hubungan Antara Kedalaman dan Kecepatan untuk Keempat Macam Resim
Aliran Saluran Terbuka

Untuk F sendiri merupakan bilangan Froud yang merupakan besaran tanpa dimensi
yang digunakan untuk menentukan suatu aliran itu subkritikal atau superkritikal.
Sedangkan R sendiri merupakan bilangan Reynold. Pada gambar diatas,garis tebal
untuk F=1 dan jalur arsir untuk peralihan laminar-turbulen berpotongan pada gambar
tersebut dan membaginya menjadi empat bagian, masing-masing menyatakan suatu
resim aliran. Dua resim aliran yang pertama, laminar subkritis dan laminar
superkritis tidak abanyak dijumpai dalam praktek hidrolika saluran terbuka, karena
alirannya biasanya bersifat turbulen. Namun, resim-resim ini kadang-kadang terjadi
bilamana air sangat dangkal, dikenal sebagai aliran dangkal (sheet flow) dan tampak
jelas dalam percobaan dengan model hidrolik, penelitian aliran permukaan dan
pencegahan erosi.
Sumber: Mekanika Fluida dan Hidrolika, 2005

Gambar 4.2 Bentuk-bentuk Resim Aliran

4. Klasifikasi Saluran dan Type Aliran


 Klasifikasi Saluran Terbuka
Saluran terbuka adalah saluran alami atau buatan yang memiliki permukaan bebas
pada tekanan atmosfer. Saluran terbuka dapat diklasifikasikan berdasarkan asal-
usulnya dan konsistensi bentuk penampang dan kemiringan dasar.
Klasifikasi saluran terbuka berdasarkan asal-asulnya, sebagai berikut :

1. Saluran alam (natural channel), yaitu saluran yang terbentuk secara alami tanpa
campur tangan manusia. Contoh : sungai-sungai kecil di daerah hulu
(pegunungan) hingga sungai besar di muara.
2. Saluran buatan (artificial channel), yaitu saluran yang dibuat dan direncanakan
oleh manusia. Contoh : saluran drainase tepi jalan, saluan irigasi untuk mengairi
persawahan, saluran pembuangan, saluran untuk membawa air ke pembangkit
listrik tenaga air, saluran untuk supply air minum, dan saluran banjir.
Sedangkan klasifikasi berdasarkan konsistensi bentuk penampang dan
kemiringan dasar, sebagai berikut :

1. Saluran Prismatik (prismatic channel), yaitu saluran yang bentuk penampang


melintang dan kemiringan dasarnya tetap. Contoh : saluran drainase dan saluran
irigasi.
2. Saluran non Prismatik (non prismatic channel), yaitu saluran yang bentuk
penampang melintang dan kemiringan dasarnya berubah-ubah. Contoh : sungai
 Klasfikasi Aliran
Aliran permukaan bebas dapat di klasifikasikan menjadi berbagai tipe tergantung kriteria yang
digunakan.
1. Berdasarkan perubahan kedalaman dan/atau Kecepatan mengikuti Fungsi Waktu, maka aliran
dibedakan menjadi aliran permanen (Steady) dan tidak permanen (Unsteady)
2. Berdasarkan fungsi ruang, maka aliran dibedakan menjadi aliran seragam (Uniform) dan tidak
seragam (Non Uniform).
Klasifikasi Aliran terbuka terlihat pada gambar dibawah ini :

Aliran Seragam disebut apabila kedalaman aliranya dan kecepatan rata-ratanya tetap konstan
tetapi konstan, jika tidak maka disebut aliran tak seragam. Sedangkan Aliran Tak Seragam yaitu
kedalaman airnya berbeda-beda disepanjang aliranya, begitu juga kecepatan rata-ratanya. Aliran
Tak seragam dibagi lagi menjadi dua, yaitu:
1. Aliran berubah cepat / RVF (Rapidly Varied Flow) disebut demikian jika kedalaman alirannya
berubah sangat cepat dalam jarak yang relative singkat
2. Aliran Berubah beraturan / GVF (Gradually Varied Flow) disebut demikian jika kedalaman
aliranya berubah beraturan dalam jarak yang panjang

5. Konsep Dasar Aliran Saluran Terbuka


 Pengantar Aliran
Seperti yang harus diketahui, air mengalir dari hulu ke hilir (kecuali ada gaya yang menyebabkan
aliran kearah sebaliknya) sampai mencapai suatu elevasi permukaan air tentu, misalnya Permukaan
air danau dan air laut. Perjalanan air dapat juga ditambah oleh bangunan bangunan yang dibuat oleh
manusia seperti saluran irigasi, gorong-gorong (Culvert), Saluran buatan yang lain atau kanal.
Walaupun pada umumnya perencanaan saluran untuk karakteristik saluran buatan, namun konsep
Hidroliknya dapat diterapkan sama baiknya pada saluran alam.

Elemen Geometri

Terdiri dari Luas Penampang (Area), Lebar Permukaan (top width), Keliling Basah (Wetted
Parimeter) dan Jari-jari Hydraulik (Radius).

 Luas Penampang
 Bentuk Penampang Trapesium adalah bentuk yang biasa digunakan untuk saluran-saluran
irigasi karena menyerupai bentuk saluran alam, dimana kemiringan tebingnya menyesuaikan
dengan sudut lereng alam dari tanah yang digunakan untuk saluran tersebut.
 Bentuk Penampang Persegi empat atau segitiga merupakan penyederhanaan dari bentuk
trapezium yang biasanya digunakan untuk saluran-saluran drainase yang melalui lahan
sempit
 Bentuk Penampang Lingkaran biasanya digunakan pada perlintasan dengan jalan saluran ini
biasa disebut gorong-gorong

Element geometri penampang memanjang dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

 Kedalaman Aliran (Hydraulic Depth)


Dengan notasi d adalah kedalaman dari penampang aliran, sedang kedalaman y
adalahkedalaman vertical dalam kemiringan dasar saluran sama dengan Ө maka
 Duga (Stage)
Adalah elevasi atau jarak vertical dari permukaan air diatas suatu datum (bidang persamaan).
 Lebar Permukaan (Top Width)

dy
Adalah lebar penampang saluran pada permukaan bebas pada gambar yang berada dibawah.
Notasi atau symbol yang digunakan untuk lebar penampang ini adalah T dan satuannya adalah

cos
satuan panjang.
 Luas Penampang (Area)

y atau
Mengacu pada luas penampang melintang dari aliran didalam saluran. Notasi atau symbol yang
digunakan untuk luas penampang adalah A dan satuanya adalah satuan luas.
cos


Keliling Basah (Wetted Parimeter).

d 
Suatu penampang aliran didefenisikan sebagai/porsi dari parameter penampang aliran yang
bersentuhan (Kontak) dengan batas benda padat yaitu dasar/dinding saluran. Dalam Hal aliran
didalam saluran terbuka batas tersebut adalah dasar dan dinding / tebing pada gambar dibawah
ini.Notasi atau symbol yang digunakan keliling basah ini adalah P,dan satuanya adalah satuan
panjang.

 Jari-jari Hydraulic
Dari suatu penampang aliran bukan merupakan karakteristik yang dapat diukur langsung, tetapi
sering sekali digunakan didalam perhitungan. Definisi dari Jari jari Hydraulik adalah luas
penampang di bagi keliling basah, oleh karena itu mempunyai satuan panjang : Notasi atau
symbol yang digunakan R, dan satuannya adalah satuan panjang.
Untuk kondisi aliran yang spesifik, jari jari hydraulic sering dapat dihubungkan langsung
dengan parameter geometric dari saluran. Misalnya, Jari-jari hydraulic dari suatu aliran penuh
didalam pipa (Penampang lingkaran dengan diameter D) dapat dihitung besarnya jari-jari
hydraulic sebagai berikut :
Dimana :
R = Jari-jari Hydraulic (ft/m)
A = Luas Penampang (ft^2 atau m^2)
Pw = Keliling basah (ft atau m)
D = Diameter pipa (ft atau m)
 Factor penampang untuk perhitungan aliran seragam

6. Bentuk dan sifat saluran terbuka


Klasifikasi saluran terbuka berdasarkan konsistensi bentuk penampang dan kemiringan dasar :
 Saluran Prismatik (Prismatic Channel)
Yaitu saluran yang bentuk penampang melintang dan kemiringan dasarnya tetap.
Contoh : Saluran drainase, saluran irigasi
 Saluran non Prismatik (Non Prismatic Channel)
Yaitu saluran yang bentuk penampang melintang dan kemiringan dasarnya berubah-ubah
Contoh : Sungai

Klasifikasi saluran terbuka berdasarkan geometri penampang melintang :


 Saluran penampang segi empat
 Saluran penampang Trapesium
 Saluran penampang Segitiga
 Saluran penampang Lingkaran
 Saluran penampang Parabola
 Saluran penampang Segi empat dengan ujung dibulatkan (diberikan filet berjari-jari tertentu)
 Saluran penampang Segitiga dengan ujung dibulatkan (diberikan filet berjari-jari tertentu)

Klasifikasi saluran terbuka berdasarkan geometri penampang melintang :


 Canal : Semacam parit dengan kemiringan dasar yang landau, berpenampang segi empat
dllyang terbuat dari galian tanah atau pasangan batu
 Talang (Flume) : Semacam selokan kecil terbuat dari logam, beton atau kayu yang melintang
dengan adanya penyangga.
 Got Miring (Chute) : Selokan dengan kemiringan dasar yang relatif curam.
 Bangunan Terjun : Selokan dengan kemiringan yang tajam dengan perubahan muka air terjadi
pada jarak yang sangat dekat
 Gorong-gorong : Aliran Tertutup Yang melintasi jalan menerobos gundukan tanah dengan jarak
relative pendek
 Distribusi, koefisien kecepatan dan pengukuran kecepatan
Kecepatan aliran V adalah jarak yang ditempuh aliran air pada saluran dalam satuan waktu.
Biasanya kecepatan dinyatakan dalam satuan m/dt. Kecepatan aliran pada saluran adalah tidak
merata. Kecepatan maksimum aliran terjadi pada kisaran 0.05 hingga 0,25
Distribusi kecepatan pada penampang saluran tergantung pada beberapa faktor antara lain :
1. Bentuk penampang
2. Kekasaran saluran’
3. Adanya Tekukan-tekukan
7. Prinsip Energi dan Momentum

ENERGI DALAM ALIRAN SALURAN TERBUKA

Garis energi : garis yang menyatakan ketinggian dari jumlah tinggi aliran. Kemiringan garis
energi = gradien energi (energy gradien) = sf Kemiringan muka air = sw Kemiringan dasar saluran
= so. Untuk aliran seragam (uniform flow), sf = sw = so (dasar saluran sejajar muka air dan sejajar
kemiringan garis energi). Jumlah tinggi energi pada penampang 1 di hulu akan sama dengan
jumlah tinggi energi pada penampang 2 di hilir, hal ini dinyatakan dengan :
v1 v2
z 1+ y 1+ α 1 =z 2+ y 2+ α 2 + hf
2g 2g
Jika α 1=α 2=1 dan hf = 0 maka persamaan diatas menjadi :
v1 v2
z 1+ y 1+ α 1 =z 2+ y 2+ α 2 + kons tan
2g 2g
Persamaan diatas dikenal sebagai persamaan bernouli

 Energi Spesifik
Untuk saluran dengan kemiringan dasar kecil dan α = 1 (koefisien energy = 1) Energi spesifik
adalah jumlsh kedalaman air ditambah tinggi kecepatan atau :

v2 Q2
E= y + atau E= y+
2g 2 g A2

Kurva energy spesifik untuk harga E tertentu mempunyai 2 kemungkinan kedalaman yaitu y1
dan y2

Jika persamaan (2) diturunkan terhadap y (didifrensiasikan) dengan Q konstan, maka :

dE Q 2 dA dA
=1− mengingat bahwa dA = A.dy atau = T maka:
dy 3
2 g A dy dy

dE Q2 dE v2 A
=1− . T atau =1− .T mengingat bahwa D = maka :
dy 2gA 3
dy gA T

dE v2
=1−
dy gD

 MOMENTUM DALAM ALIRAN SALURAN TERBUKA

Perubahan momentum per satuan waktu pada aliran diantara penampang (1) dan
penampang (2) adalah : (Persamaan Momentum)

Qw/g (2 v2 – 1 v1 ) = P1 - P2 + Wsin -Ff

P1 dan P2 = resultan tekanan yang bekerja di sepanjang bidang kontak


antara air dan saluran.
W = berat air yang terdapat di antara penampang (1) dan (2).
Ff = jumlah gaya luar dari gesekan dan tahanan yang bekerja di
sepanjang bidang kontak antara air dan dasar saluran.
w = berat satuan air.
 = koefisien momentum
Q = debit aliran
v = kecapatan aliran rata-rata
8. Nilai Kekerasan Saluran
Bahan - bahan yang digunakan adalah petak tersier jaringan irigasi dan sampel
tanah saluran. Alat - alat yang digunakan adalah Stopwatch digunakan untuk
menghitung waktu yang diperlukan, tape digunakan untuk mengukur panjang
saluran, waterpass digunakan untuk mengukur kemiringan saluran, sekat ukur
Segitiga 90o (tipe Thomson) digunakan untuk mengukur debit saluran, ring
sample untuk mengambil tanah yang akan dianalisis, dan kalkulator untuk
perhitungan dan alat tulis.
Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapang dengan meneliti
saluran yang ada dari berbagai kondisi yaitu tekstur tanah, bahan organik tanah,
kerapatan massa tanah, kerapatan partikel tanah, porositas tanah, kemiringan
saluran dan ukuran saluran, yang selanjutnya dievaluasi sehingga didapat nilai
daripada koefisien Kekasaran Manning dan Faktor Penghambat/Konstanta Chezy
saluran tersier Daerah Irigasi Sei Krio.
Persamaan Chezy

Oleh seorang insinyur Perancis Antoin Chezy pada tahun 1769 yang dikenal
dengan persamaan persamaan Chezy

Dengan catatan bahwa aliran harus uniform,Sf harus sama dengan kemiringan
dasar saluran.

Persamaan Strickler
Persamaan Manning

Persamaan berikut oleh Robert Manning,seorang insinyur Inggris tahun 1889 :

Untuk menghitung kapasitas aliran kalikan persamaan Manning dengan luas


penampang saluran sehingga diperoleh :
DAFTAR PUSTAKA

Bazak, N.N., 1999. Irrigation Engineering. Tata McGraw-Hill Publishing Company


Limited, New Delhi.
Chow, V. T., dan E.V.N. Rosalina, 1997. Hidrolika Saluran Terbuka. Penerbit
Erlangga, Jakarta.
https://www.academia.edu/11799730/ALIRAN_SALURAN_TERBUKA_DAN_PENG
GOLONGANNYA
https://www.slideshare.net/tanalialayubi/dimensi-satuan-mekanika-fluida
http://eprints.itenas.ac.id/491/5/05%20Bab%202%20222015189.pdf
https://slideplayer.info/slide/14415070/

Anda mungkin juga menyukai