Badan
Nasional
Sertifikasi Profesi
e
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI
anstren
ABNSP
BADAN NASIONAL SERTIFIKASI
PROFESI
DIKAN
DI
URTIFI
ENDIDIK
IANO
NASION
DIREKTORIC
JENDERAL
PENDIDIKAN DASAR
DAN N A
Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar
dan
Menengah
Ketua Badan Nasional
Sertifikasi Profesi
(BNSP
)
2017
BNSP
BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI
ON SIRI
SKEMA SERTIFIKASVIRKNI LEVEL II PADA
KOMPETENSI
KEAHLIAN TEKNIK
PERMESINAN
BNSP Skema
sertifikasi ini telah diverifikasi o
leh :
1. Asrizal Tatang : ) .... 2 . Inda Mapiliandari :
....My....
.
raih 3.
Muhammad Najib :
da
OGOOG
4. Mulyanto
: ............. .... .... ..... .....
@@@@@@OBOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
pm
5. Hendra Pribadi
OOOOOOOOOOOOO
1. LATAR
BELAKANG
Pemberlakuan er
a persaingan bebas dalam regional Asia Tenggara yang dikenal
dengan
ation o
Asia Tenggara dalam organisasi Associ f South E
ast Asian Nation ( ASEAN)
sepakat untuk
memperkuat kawasan dengan membuka akses perekonomian lewat pasar bebas yang
016 ini. Beberapa sektor s
dimulai sejak tahun
2 udah disepakati
terbuka untuk menuju integrasi ekonomi V isi ASEAN 2020.
Masyarakat Ekonomi ASEAN tidak hanya membuka arus perdagangan barang
atau jasa,t etapi juga u
ntuk tenaga Teknik Otomasi Industri dan
lainnya. Oleh karena itu, MEA secara langsung akan menuntut kualitas
tenaga kerja di Indonesia.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab XVI
pasal
61
ayat
3
menyatakan
bahwa
sertifikat
kompetensi
diberikan
oleh
penyelenggara
pendidikan dan pelatihan
kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai pengakuan terhadap
kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji
kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau
lembaga sertifikasi.
umumnya.
1.1.3. Membantu industri dalam sistem pengembangan karir dan remunerasi tenaga
berbasis
3. TUJUAN
SERTIFIKASI
1. Memastikan kompetensi siswa SMK pada Kompetensi keahlian
3.
Teknik Permesinan pada KKNI
Level II. 3.2.
ebagai acuan dalam melaksanakan asesmen
S
oleh LSP SMK dan asesor kompetensi
dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia
Indonesia. 48.
. Keputusan
Menteri
Tenaga
Kerja
dan Transmigrasi
Republik
Indonesia
Nomor
KEP
.240
/
MEN
/X/ 2004 Tentang Penetapan Standar K
ompetensi Kerja Nasional
Indonesia Sektor Logam
Mesin.
NSP/I11/2014
4.9. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/B
tentang Pedoman
.11.
Pelaksanaan Sertifikasi di SMK. 4 adan Nasional Sertifikasi
B
Profesi Nomor : 2
/BNSP/V
III/2017 tentang Pedoman
Pengembangan dan Pemeliharaan Skema
Sertifikasi Profesi.
4.12. Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah No.
017
130/D/KEP/KR/2
5
.KEMASAN
/P
AKET
KOMPETENSI
5.1. Diskripsi
Jenis kemasan ini adalah kemasan KKNI yang merupakan kompetensi teknis dari
lulusan SMK 3 tahun. KKNI ini merefleksikan peran individu dalam
melaksanakan satu tugas spesifik,
dengan menggunakan alat, dan informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan, serta
5.2.
.2.1.
Sikap Kerja Secara umum sikap kerja yang diharapkan : 5
Bertaqwa kepada Tuhan Y
ang Maha Esa. 5.2.2.
Memiliki
moral
, etika d
an
kepribadian
yang
baik
di d
alam
menyelesaikan tugasnya .
SKEMA SERTIFIKASI KKNI LEVEL 11 TEKNIK DAN
BISNIS SEPEDA MOTOR
pendapat
/
temuan
original
orang lain
.5.2.6. Menjunjung tinggi
penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan
5.3. Peran
Kerja
KKNI ini merupakan jalur untuk bekerja pada kompetensi keahlian Teknik
Permesinan. Dalam melaksanakan pekerjaan, bertanggungjawab pada
pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
membimbing
orang
lain
.
5.4. Kemungkinan
Jabatan
Kemungkinan jabatan yang dapat diemban oleh pemegang
sertifikat ini adalah :
5.5. Aturan
Pengemasan
Didalam pemaketan yang ditetapkan untuk level II Kompetensi
Keahlian Teknik Permesinan
adalah sebagai
berikut :
56.
. Rincian
Unit
Kompetensi
.
5.7 Pencapaian Kompetensi
Skema KKNI
Level II
pada kompetensi keahlian Teknik Permesinan dapat
dicapai
melalui
pendekatan klaster dan harus dicapai dalam 3 (tiga) tahun. Klaster
yang digunakan adalah sebagai berikut:
5.7.1
Pengoperasian Mesin Bubut
NO
KODE UNIT L
OG.0001.002.00
2
LOG.0001.003.00 LOG
.
0002
.005
.
00
LOG.0009.002.00 LOG.O018.001.00
LOG.O007.006.00
JUDUL UNIT Menerapkan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja di
lingkungan kerja Menerapkan prosedur-prosedur mutu Mengukur
dengan
menggunakan
alat
ukur
Membaca gambar teknik Menggunakan perkakas tangan
Bekerja dengan mesin bubut
5.7.
2
Pengoperasian Mesin Frais
| NO
KODE UNIT
T
NO
3
KODE UNIT
JUDUL UNIT LOG.0001.002.00 Menerapkan prinsip-prinsip
keselamatan dan kesehatan
| kerja dilingkungan kerja LOG.0001.003.00 |
Menerapkan prosedur-prosedur mutu
LOG.0002.005.00 Mengukur dengan menggunakan alat ukur 4
| LOG.00 18.001.00 | Menggunakan perkakastangan
LOG.0007.023.00 Mengoperasikan dan mengamati
mesin/ proses
LOG.0009.002.00 Membacagambarteknik 7 |
LOG.O007.005.00 Bekerja dengan mesin umum 8
|
LOG.
0007
.
027
.
00
Mengoperasikan
mesin
NC
/
CNC (
Dasar)
LOG.0007.015.00 Mengeset mesin dan program mesin NC/CNC
10 | LOG.0007.017.00 Memprogram mesin
(dasar) |
NC/CNC (dasar)
6. P
ERSY
AR ATAN DASAR
PEMOHON SERTIFIKASI
6.1. Peserta didik pada SMK kompetensi keahlian Teknik Permesinan yang
telah menyelesaikan
seluruh mata pelajaran 6.2. Telah memiliki sertifikat atau surat keterangan
telah melaksanakan Praktek Kerja Industri 6.3. Memiliki nilai rapot
pada kompetensi terkait
7. H
AK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN
PEMEGANG SERTIFIKAT
7.1. Hak Pemohon
7
.
1.
1.
Memperoleh penjelasan
tentang
gambaran
proses
sertifikasi
sesuai
dengan skema
sertifikasi
7.2
. Kewajiban Pemegang
Sertifikat
7.2.1. Melaksanakan keprofesian pada kompetensi Keahlian Teknik
Permesinan. 7 .2.2. Menjaga dan mentaati kode etik profesi s ecara
sungguh-sungguh dan k onsekuen. 7 .2.3. Menjamin bahwa sertifikat
kompetensi tidak disalahgunakan. 7 .2.4. Menjamin terpeliharanya
kompetensi yang sesuai pada sertifikat kompetensi. 7.2.5. Menjamin
bahwa seluruh pernyataan d an informasi yang diberikan adalah
terbaru,
benar dan dapat dipertanggung jawabkan.
7. 2.6. Membayar biaya sertifikasi.
8. BIAYA
SERTIFIKASI
1.
8. Sumber
biaya dapat
bersumber
dari
pemerintah
, partisipasi
masyarakat /
DU /
DI
atau
sumber
dana lainnya 8.
2. B
esarnya biaya
disesuaikan
dengan
anggaran
yang
telah
ditetapkan
oleh
pihak Sekolah
BOHIN
OTOR
SKEMA SERTIFIKASI KKNI LEVEL II TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA M
dikumpulkan. 9.2.5.
sesor menjelaskan, membahas dan menyepakati
A
rincian rencana asesmen dan
proses asesmen dengan Peserta Sertifikasi. 9.2.6.
sesor melakukan
A
pengkajian dan evaluasi kecukupan bukti dari dokumen
pendukung
yang disampaikan pada lampiran dokumen Asesmen Mandiri
APL-02, untuk
.2. 7.
ukti yang diperlukan 9
memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan b
Hasil
proses
asesmen
yang telah
memenuhi
aturan
bukti
VATM
direkomendasikan
Kompeten dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan untuk
ketidaklulusan.
9.3.2. Uji kompetensi dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang ditetapkan;
9.3.3. Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian KKNI Level II
Kompetensi
Keahlian Teknik Permesinan diverifikasi.
9.3.4. Proses Uji kompetensi dilakukan dengan cara dicicil per klaster sesuai dengan
butir
5.7. Hasil uji kompetensi per klaster dicatatkan pada buku skill
passport.
g
HARA
SKEMA SERTIFIKASI K
KNI LEVEL II TEKNIK D
AN
BISNIS SEPEDA MOTOR
penerbitan sertifikat
kompetensi.
1
0
SKEMA SERTIFIKASI KKNI LEVEL II
TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR
.
.
8 .
d. Mencemarkan nama baik LSP 9.5.2. LSP SMK Akan melakukan pencabutan
sertifikat apabila tidak mengindahkan
peringatan yang telah diberikan dalam p
enyalahgunaan sertifikat.
.
9.7
Proses Sertifikasi Ulang
LSP SMK tidak melakukan proses sertifikasi ulang dan disarankan untuk sertifikasi
ulang
melalui LSP P3 yang relevan
9
.
8.
Penggunaan
Sertifikat
Pemegang sertifikat KKNI Level II Kompetensi Keahlian Teknik Permesinan
harus menandatangani persetujuan untuk : 9.8.1. Memenuhi ketentuan skema sertifikasi
yanag relevan 98.
. 2.
Menyatakan
bahwa
sertifikatnya
hanya
berlaku
untuk
ruang
lingkup
sertifikasi
yang
diberikan 9.8.3.
idak menyalahgunakan sertifikat yang dapat
T
merugikan LSP SMK dan tidak
memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP SMK
9.9. Banding
9.9.1. LSP SMK menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan kajian, dan
membuat
.9.2.
keputusan terhadap banding. 9 SP SMK Menetapkan prosedur
L
yang menjamin dan semua banding ditangani secara
konstruktif dan tidak berpihak dan tepat waktu. 9.9.3.
SP SMK
L
menyampaikan penjelasan mengenai proses penangan banding
dapat
diketahui public tanpa diminta. 9.9.4.
SP SMK Memberitahukan secara
L
resmi kepada p
emohon tentang hasil proses
banding.
11