Anda di halaman 1dari 7

1. A. Hubungan psikologi dengan fisiologi.

Manusia hidup secara keseluruhan jasmani dan rohani. Keduanya saling terjalin yang tampak di
dalam tingkah laku, sehingga hubungan antara psikologi dan fisiologi nampak pada pengetahuan
tentang nervous sistem, glandular sistem, dan sebagainya, sehingga diperoleh kejelasan tentang
bagaimana sebenarnya proses tingkah laku ini.

Pengetahuan tentang embriologi dan genetik akan memberi kejelasan tentang masalah heredity
sebagai suatu basis daripada perbedaan manusia itu dan sangat besar pengaruhnya terhadap
perkembangan.

B. Hubungan psikologi dengan sosiologi dan antropologi budaya.

Dengan kedua ilmu tersebut (sosiologi dan antropologi berbudaya), kita dapat mengetahui pola-pola
reaksi manusia, sehingga individu menjadi suatu objek penyelidikan psikologi.

C. Hubungan psikologi dengan filsafat.

Filsafat selain mempelajari hakikat segala sesuatu di alam semesta, juga mempelajari manusia yang
hidup bersama jiwa dan raganya. Oleh sebab itu, filsafat juga mempelajari masalah-masalah : apa
hakikat jiwa, hakikat hidup, hubungan antara jiwa dengan tuhan sebagai penciptanya.

Atas dasar ini, tampak adanya suatu hubungan antara filsafat dengan psikologi.

D. Hubungan psikologi dengan ilmu pengetahuan alam.

Ciri khas dari ilmu pengetahuan alam adalah penyelidikannya menggunakan metode induktif, yaitu
dengan jalan mengumpulkan data kemudian mengambil kesimpulan.

Sedangkan pada saat psikologi masih merupakan cabang filsafat, ia menggunakan metode deduktif
dan renungan-renungan.

Setelah abad 17, ilmu alam mulai berkembang operasinya dengan penemuan-penemuan baru. Maka
psikologi juga menggunakan metode induktif sebagai metode penyelidikan sampai sekarang.

E. Hubungan psikologi dengan ilmu-ilmu sosial.


Psikologi dapat digunakan dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan, khususnya hubungan antar
manusia dan juga menghadapi masalah-masalah kehidupan seperti perdagangan, perindustrian,
perundang-undangan/ hukum dan sebagainya.

Juga dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana tingkah laku kita sendiri dan tingkah laku orang
lain, dengan berhasilnya pekerjaan kita.

Oleh sebab itu, ilmu-ilmu sosial___seperti ekonomi, hukum, sosial, dan


sebagainya___membutuhkan bantuan psikologi.

F. Hubungan psikologi dengan ilmu-ilmu keguruan.

Ilmu-ilmu keguruan perlu memasukkan pertimbangan-pertimbangan psikologi demi kepentingan


suksesnya pendidikan. Karena mendidik dan mengajar yang berhasil diantaranya harus
menyesuaikan diri dengan keadaan jiwa anak, baik mengenai bakatnya, kapasitas, intelektualnya,
minatnya, wataknya, konflik batinnya, dan sebagainya.

G. Hubungan psikologi dengan biologi.

Biologi adalah ilmu yang mempelajari benda-benda hidup, sedangkan psikologi adalah ilmu yang
meneliti dan mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.

Jadi, baik biologi maupun psikologi sama-sama membicarakan manusia dengan cara meninjaunya
dari sudut yang berlainan. Misalnya mengenai keturunan. Biologi memandang keturunan adalah hal-
hal yang berkaitan dengan faktor-faktor kehidupan yang turun-temurun dari satu generasi
berikutnya, sedangkan psikologi memandang keturunan adalah hal-hal yang berkaitan dengan sifat,
bakat, watak, tingkat intelegensi, dan lain-lain.

2.Berbicara tentang manusia, maka kita berbicara tentang sifat, hal atau karakter umum tentang
dirinya, sedangkan berbicara mengenai individu maka kita berbicara tentang manusia sebagai
pribadi yang unik satu sama lain. Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada
manusia yang sama persis, meskipun saudara kembar pun. Dari sekian banyak manusia, ternyata
masing-masing individu memiliki keunikan tersendiri. Secara kodrati, manusia memiliki potensi dasar
yang secara esensial membedakan manusia dengan hewan, yaitu pikiran, perasaan, dan kehendak.
Walaupun demikian, potensi dasar yang dimilikinya itu tidaklah sama bagi masing-masing manusia.
Oleh karena itu sikap, minat, kemampuan berpikir, watak, perilakunya, hasil belajarnya, berbeda-
beda antara manusia satu dengan yang lainnya.
Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, tunggal dan khas. Manusia
sebagai subyek yang merupakan suatu kesatuan psikofisik den1gan berbagai kemampuannya untuk
berhubungan dengan lingkungan, dengan sesama manusia,dan dengan Tuhan yang telah
menciptakannya. Manusia terus mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis.
Pertumbuhan dan perkembangan tersebut dialami sejak manusia masih di dalam kandungan.
Perkembangan anak sebagai pribadi yang unik dimaksudkan bahwa masing-masing anak
berkembang dengan cara-cara tertentu sesuai dengan karakteristiknya masing-masing.
Perkembangan anak itu secara holistik, yang maksudnya yaitu bahwa perkembangan dari setiap
individu merupakan suatu proses yang sifatnya menyeluruh, tidak hanya terjadi dalam aspek
tertentu saja, melainkan melibatkan keseluruhan aspek yang saling terjalin, yaitu proses biologis,
kognitif dan psikososial. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita sebagai pendidik menghargai cara
belajar siswa yang berbeda-beda, karena sesuai kodratnya bahwa individu itu sebagai pribadi yang
unik.

3 setiap peserta didik memiliki factor dan aspek perkembangan yang berbeda, oleh sebab itu maka
seorang guru haruslah memahami kriteria setiap individu dengan memperhatikan kedua fakto
utama yakni internal & eksternal yang terdiri dari ;faktor psikologis, faktor fisiologis, faktor
lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah agar pembelajaran bisa diterima baik oleh seluruh
peserta didik.

4. Test Bakat dan minat

Sumber Gambar : Google.com

Sumber Gambar : Google.com

Bakat dan minat siswa adalah suatu yang sulit ditemukan dengn mudah, pasalnya setiap anak
memiliki karakter dan ciri khas masing-masing. Oleh karena itu,Banyak sekali tes kepribadian yang
disediakan beberapa situs atau peneliti psikologi yang dapat membantu guru BK dalam menemukan
minat dan bakat siswa, tentu saja tes ini tidak boleh dilakukan hanya sekali, sehingga didapatkan
hasil yang meyakinkan.

Salah satu situs yang dapat digunakan adalah temubakat.com. Disini siswa diarahkan untuk mengisi
apa saja hal yang disukai dan tidak disukai dengan 4 tahap pertanyaan, hasilnya berupa diagram
kemampuan dan kelemahan siswa. Selain itu, banyak juga situs-situs gratis yang menyediakan
layanan jasa gratis untuk mengetahui potensi diri.

Test gaya belajar siswa

LIHAT KE HALAMAN ASLI

Priyatna Hendriawan 18190013

What I Think I Say. What I Say I Write


Mahasiswa Tadris Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

FOLLOW

Bingung Bakat Anak Apa? Yuk Cari Tahu di Sekolah

22 Februari 2019 01:17 |Diperbarui: 22 Februari 2019 06:31

Sumber Gambar : Google.com

Setiap peserta didik memiliki bakat,minat, hobi dan passion masing-masing. Bakat, minat, hobi dan
passion ini akan sangat mempengaruhi cita-cita dan kepribadian siswa. Akan tetapi, kebanyakan
siswa ketika memasuki jenjang SLTA-pun masih bingung apa bakat dan minatnya, bahkan mereka
bertanya-tanya apakah hobi mereka bermanfaat atau tidak. Sehingga, mereka tidak memulai untuk
mengasah dan mengembangkan kemampaunnya masing-masing. Apalagi, tuntutan orang tua
kebanyakan adalah nilai yang tinggi dan juara kelas.

Padahal, realitanya tidak semua siswa yang sukses di kelas sebagai juara kelas dapat sukses bertahan
melawan dunia kerja dan kehidupan yang semakin mengganas. Oleh karena itu, pengembangan
bakat dan minat siswa harus dilakukan sejak dini, minimal sejak siswa masuk jenjang SLTA.

Pengembangan bakat dan minat siswa ini seharusnya diwadahi dan difasilitasi oleh pihak sekolah
melalui guru BK. Guru BK harus pandai memilih dan memilah siswa dan menempatkannya dalam
bimbingan yang tepat, sehingga bakat siswa menjurus dari awal dan siswa dapat mendalami apa
yang memang menjadi bidangnya. Lalu, dengan apa kita minimal dapat memahami apa passion
siswa ?, hal ini dapat dilakukan dengan beberapa test, yaitu

Test Bakat dan minat

Sumber Gambar : Google.com

Sumber Gambar : Google.com

Bakat dan minat siswa adalah suatu yang sulit ditemukan dengn mudah, pasalnya setiap anak
memiliki karakter dan ciri khas masing-masing. Oleh karena itu,Banyak sekali tes kepribadian yang
disediakan beberapa situs atau peneliti psikologi yang dapat membantu guru BK dalam menemukan
minat dan bakat siswa, tentu saja tes ini tidak boleh dilakukan hanya sekali, sehingga didapatkan
hasil yang meyakinkan.

Salah satu situs yang dapat digunakan adalah temubakat.com. Disini siswa diarahkan untuk mengisi
apa saja hal yang disukai dan tidak disukai dengan 4 tahap pertanyaan, hasilnya berupa diagram
kemampuan dan kelemahan siswa. Selain itu, banyak juga situs-situs gratis yang menyediakan
layanan jasa gratis untuk mengetahui potensi diri.

Test gaya belajar siswa

Sumber Gambar : Google.com

Sumber Gambar : Google.com

Setiap orang mempunyai gaya belajar sendiri, dimana cara belajar, suasana dan waktu belajar sangat
mempengaruhi. Seperti halnya ada anak yang belajar harus dalam keadaan sepi senyap, ada pula
anak yang harus rame dan lainnya. Secara umum, gaya belajar anak dapat dikelompokan menjadi 4,
yaitu audial (Dimana anak mudah menangkap pelajaran dan memahami pelajaran cukup dengan
mendengarkan.

Disini metode belajar dengan ceramah sangat efektif), visual (Gaya belajar ini diperlukan alat-alat
peraga, gambar-gambar atau slide-slide berisikan petunjuk untuk memudahkan siswa memahami,
karena gaya belajar visual adalah gaya belajar yang mengandalkan penglihatan), audiovisual (Anak
dapat mudah memahami pelajaran dengan melihat dan mendengarkan.

Pembelajaran lewat video dapat mempermudah siswa untuk belajar), dan kinestetikal (Tipe
pembelajar yang lebih mudah memahami dengan melakukan gerakan-gerakan, seperti melakukan
perhitungan dengan memindahkan kelereng). Semua tipe belajar ini, dapat dikelompokan menjadi
kelompok-kelompok kecil, dimana dalam satu kelas dibuat menjadi 4 kelompok berdasarkan tipe
belajarnya.

Sumber Gambar : Google.com

Sumber Gambar : Google.com

Banyak tes tipe belajar yang disediakan secara online yang dapat diakses oleh guru BK. Hanya saja,
pastinya memerlukan waktu yang lumayan lama apabila melakukan test terhadap satu sekolah. Oleh
karena itu, konsolidasi antara guru BK, guru mapel dan wali kelas sangat diperlukan.

Tes pelajaran terfavorit siswa

Salah satu yang dapat dikembangkan menjadi minat dan bakat bagi siswa adalah pelajaran
terfavorit. Siswa diminta untuk mengerucutkan semua pelajaran yang dia tempuh, sehingga hanya
tersisa satu atau dua mata pelajaran saja.

Caranya adalah siswa diminta untuk memilih 10 mata pelajaran yang ia sukai, setelah itu eliminasi
sehingga tersisa 5, kemudian eliminasi lagi sehingga tersisa 3, kemudian eliminasi lagi hingga tersisa
dua atau satu saja.
Nah, dalam setiap proses eliminasi, siswa harus mempertimbangkan dengan berbagai pertimbangan.
Seperti ketika ada tugas di mata pelajaran yang sama, manakah yang akan dikerjakan duluan. Tes ini
akan berguna bagi siswa yang memiliki potensi untuk menjadi guru, dimana dia sudah dapat
memfokuskan bidangnya tanpa lupa mempelajari mata pelajaran yang lain.

Setelah melalui berbagai tes, dewan guru dapat menyalurkan minat dan bakat siswanya, seperti ke
lomba-lomba, mengikuti eskul, bimbingan les dan lainnya. Hal ini juga akan berpengaruh pada
pemilihan jurusan ketika siswa kelas XII akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang universitas,
dimana siswa tidak lagi kebingungan dalam menentukan kemana dia akan melanjutkan dan jurusan
apa yang akan dia ambil.

Hal ini diperlukan, karena banyak sekali kasus dimana siswa kelas XII kebingungan mencari jurusan,
penyebabnya adalah siswa tidak mengenali potensi bakat dan minatnya sendiri, sehingga
berdampak pada kesalahan pemilihan jurusan dan berimplikasi pada kurang profesionalnya lulusan
tersebut. Dengan demikian, siswa wajib mengenali potensi bakat dan minatnya sejak dini dengan
dibantu dan didorong oleh pihak sekolah.

Selain itu, guru BK juga harus dapat meyakinkan orang tuanya tentang potensi si anak. Pasalnya,
banyak orang tua yang memaksa anaknya untuk mengambil jurusan dan profesi berdasarkan
keinginan orang tua, tanpa mempertimbangkan apakah hal tersebut bidang anaknya atau tidak.

5. perbedaan dari tes, pengukuran, penilaian dan juga evalasi adalah terletak pada waktu dan juga
fungsinya. Tes digunakan sebagai media atau alat untuk mendapatkan infomasi mengenai orang lain.
Pengukuran digunakan untuk memberikan angka pada karakter tertentu yang dipunyai oleh orang
atau objek yang diambil dari tes. Penilaian digunakan untuk mengambil sebuah keputusan yang
berdasarkan data yang sudah diperoleh berdasar pengukuran sebelumnya.

Penjelasan

Hallo teman- teman BrainlyLovers!!! di waktu luang kali ini kita bersama- sama akan mencoba
melakukan menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan pelajaran sekolah menengah atas
mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Semangat belajar yaa semoga sukses!!!

Pengukuran merupakan suatu kegiatan atau proses untuk menentukan kuantitas sesuatu yang
memiliki sifat numerik.

Penilaian merupakan suatu usaha untuk mendapatkan bermacam- macam informasi secara berkala,
menyeluruh dan berkesinambungan mengenai proses dan juga hasil dari perkembangan dan
pertumbuhan yang telah berhasil dicapai anak didik pada saat pembelajaran
Evaluasi merupakan suatu kegiatan atau proses untuk menentukan nilai, ketentuan yang harus
dicapai dan tindakan dalam proses pembelajaran

perbedaan dari tes, pengukuran, penilaian dan juga evalasi adalah terletak pada waktu dan juga
fungsinya. Tes digunakan sebagai media atau alat untuk mendapatkan infomasi mengenai orang lain.
Pengukuran digunakan untuk memberikan angka pada karakter tertentu yang dipunyai oleh orang
atau objek yang diambil dari tes. Penilaian digunakan untuk mengambil sebuah keputusan yang
berdasarkan data yang sudah diperoleh berdasar pengukuran sebelumnya.

Contohnya: Perhatikan ilustrasi berikut ini:“Bu Nisa ingin mengetahui apakah peserta didiknya sudah
menguasai kompetensi dasar dalam matapelajaran TIK. Untuk itu, Bu Nisa memberikan tes tertulis
dalam bentuk objektif pilihan ganda sebanyak 50 soal kepada peserta didiknya (artinya Bu Nisa
sudah menggunakan tes). Selanjutnya, Bu Nisa memeriksa lembar jawaban peserta didik sesuai
dengan kunci jawaban, kemudian sesuai dengan rumus tertentu dihitung skor mentahnya. Ternyata,
skor mentah yang diperoleh peserta didik sangat bervariasi, ada yang memperoleh skor 25, 36, 44,
47, dan seterusnya (sampai disini sudah terjadi pengukuran). Angka atau skor-skor tersebut tentu
belum mempunyai nilai /makna dan arti apa-apa. Untuk memperoleh nilai dan arti dari setiap skor
tersebut, Bu Nisa melakukan pengolahan skor dengan pendekatan tertentu. Hasil pengolahan dan
penafsiran dalam skala 0 – 10 menunjukkan bahwa skor 25 memperoleh nilai 5 (berarti tidak
menguasai), skor 36 memperoleh nilai 6 (berarti cukup menguasai), skor 44 memperoleh nilai 8
(berarti menguasai), dan skor 47 memperoleh nilai 9 (berarti sangat memuaskan). Sampai disini
sudah terjadi proses penilaian. Ini contoh dalam ruang lingkup penilaian hasil belajar. Jika Bu Nisa
menilai seluruh komponen pembelajaram maka berarti terjadi evaluasi.“

Anda mungkin juga menyukai