Anda di halaman 1dari 3

Hasil Analisa

Nama : Yosef Muka


NPM : 201901500142
Kelas: XY2B
Tugas Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan

Tugas 1

1. Keadaan jiwa manusia dapat dipelajari melalui aspek tingka laku, baik saat sendiri maupun
saat berintraksi dengan orang lain dalam lingkungannya. Misalkan; keadaan jiwa yang
sedang sedih akan termanifestasi dengan tingka lakuh dan ekspresi menangis, raut muka
yang loyo, tidak semangat dan masih banyak ciri-ciri lainnya yang menggambarkan situasi
jiwa yang sedang sedih.
2. Dengan pendidikan, apa yang menjadi potensi atau kemampuan yang kita miliki dapat
berkembang secara optimal, apabila mengikuti sistem pendidikan yang tepat melalui proses
tahap pengajaran atau merangsang dan menyalurkan ilmu pengetahuan yang tepat dalam
pembentukan kemampuan kognitif , afeksi dan Psikomotor.
3. Pendidikan dan pengajaran merupakan kedua aspek yang sangat penting, dalam
mengoptimalkan kualitas dan potensi yang dimiliki oleh manusia. Pada dasarnya pendidikan
adalah sistem yang menjadi landasan atau tolak ukur, dalam menjalani proses mengajar.
Dan sebagai kendaraan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan, serta membentuk
pengetahuan yang dimiliki oleh manusia itu sendiri.
4. Dalam proses pendidikan, tentunya pengajar harus memiliki kemampuan untuk memahami
karakter peserta didiknya. Melalui penguasaan disiplin ilmu psikologi pendidikan, sebagai
media yang dapat membantu pendidik atau pengajar dalam memahami karakter peserta
didik, dalam proses pembentukan potensi yang dimilikinya. Sesuai dengan ilmu pengetahuan
itu sendiri.
5. Dalam penerapannya psikologi pendidikan mencakupi, aspek-aspek yang berkaitan dengan
proses dalam kegiatan belajar mengajar, yang kemudian disesuaikan dengan apa yang
menjadi dominan atau ciri khas karakter belajar dari peserta didik.
6. Titik fokus atau target yang menjadi ketentuan dalam psikologi pendidikan adalah siswa dan
guru, sebagai unsur paling penting yang menjadi topik pembahasan utama, dalam
membentuk disiplin ilmu tersebut.
7. Lahirnya psikologi pendidikan diawali dari landasan pemikiran seorang Filsuf dan psikolog
pada masa akhir abad 18 dan awal abad 19 yakni Johan Friedrich Herbart mengenai akal dan
pikiran manusia, menurutnya akal adalah kumpulan gagasan dan pendidik perlu menolong
pelajar untuk menambah pengetahuan. Herbart mengutamakan mutlaknya pengetahuan
dan pengertian dalam kurikulum, yang mengurangi pentingnya perasaan dan keterampilan
jasmani.
8. Kebradaanya sebagai bagian dari disiplin ilmu psikolog, i tentunya psikologi pendidikan tidak
akan pernah lepas dari ketergantungannya dengan aliran-aliran disiplin ilmu psikologi yang
lain, mengingat apa yang menjadi objek riset dan kajiannya sebagai titik fokus atau target
yang menjadi ketentuan dalam psikologi pendidikan, yakni kebradaan unsur terpenting
dalam penerapan disiplin ilmu psikologi pendidikan, tak lepas dari hakekat manusia yaitu
guru dan siswa sebagai pendidik dan peserta didik.
9. Psikologi pendidikan sebagai disiplin ilmu psikologi yang secara khusus membeda dan
menelaa ciri khas atau keunikan jiwa manusia, dalam proses belajar yang dibekali dari
pengetahuan dasar yang tertanam dalam diri manusia tersebut. Tentunya sangat penting
bagi pendidik atau calon pendidik memahami permasalahan atau hambatan yang dapat
diidentifikasikan dengan sainstifik psikologis. Sehingga dalam proses membentuk
pengetahuan dan menyalurkan ilmu pengetahuan terhadap peserta didik, benar-benar
dapat bermanfaat, sehingga mampu meningkatkan atau mengembang potensi jiwa yang
dimiliki oleh peserta didik tersebut.
10. Pemahaman serta mampu menyesuaikan sistem pengajaran dengan kebutuhan peserta
didik dalam proses belajar merupakan bukti nyata seorang pendidik menerapkan metode,
prinsip dan konsep dari disiplin ilmu psikologi pendidikan. Jadi dengan hal tersebut bisa
dikatakan bahwa tanpa psikologi pendidik, maka sulit bagi pengajar atau calon pengajar
memahami karakter belajar serta dasar kemampuan pengetahuan yang dimiliki oleh peserta
didik. Sehingga dengan hambatan atau kesulitan tersebut, apa yang menjadi bakat atau
potensi yang dimiliki oleh peserta didik tidak dapat berkembang secara optimal. Karena
sistem atau proses pendidikan yang keliru. Jadi sangatlah penting bagi peserta didik memiliki
pengetahuan atau wawasan yang memadai dalam kaitannya dengan disiplin ilmu psikologi
pendidikan, sebagai landasan untuk mampu mengoptimalkan potensi peserta didik, dengan
sistem mengajar yang efektif, sesuai eksistensi jiwa atau kebutuhan belajar dari peserta didik
tersebut.
11. Sesuai dengan tugas pokoknya sebagai pengajar atau pendidik, guru harus memiliki
wawasan dan kemampuan untuk memahami peserta didiknya dalam hal belajar, serta
memampu untuk memanage dan menentukan posisi peserta didiknya sesuai potensi dasar
yang dimiliki oleh peserta didik tersebut. Sehingga dengan hal ini apa yang menjadi tujuan
dari peserta didik dalam belajar dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan. Maka
sangatlah penting bagi pengajar untuk memiliki pengetahuan yang memadai mengenai
disiplin ilmu psikologi pendidikan.

Tugas 2

1. Pencapaian dalam belajar sesuai dengan eksistensi dari belajar itu sendiri merupakan hal
utama yang menjadi tujuan dari si pembelajar atau peserta didik. Oleh karena itu kegiatan
pembelajaran haruslah menghadirkan suasanah yang nyaman dan benar-benar bersifat
edukasi, sehingga apa yang menjadi target utama dari proses belajar - mengajar dapat
trealisasi dengan baik.
2. Sesuai dengan dengan definisinya bahwa belajar merupakan tahapan perubahan yang
relatif positif sesuai dengan lingkungan yang melibatkan prosea kognitif. Maka dari itu setiap
pencapain dalam belajar harus mampu mewujudkan pemahaman nilai, sikap dan
keterampilan personal-sosial yang bermuarah pada penguasaan ilmu pengetahuan, yang di
pelajari dan berdaya guna tanpa mengurangi apa yang menjadi asas atau dasar dari tujuan
belajar itu sendiri.
3. Target siswa atau peserta didik dalam belajar tentunya tidak terlepas dari apa yang menjadi
tujuan belajar, yang merupakan acuan atau landasan dalam melaksanakan proses belajar
tersebut, yakni tujuan dari sistem pendidikan dalam membentuk dan mengoptimalkan
potensi jiwa, baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotor.
4. Pada hakekatnya belajar jika tidak didukung dengan kemampuan memahami dan mengingat
dengan baik serta tidak didasari dengan pengetahuan yang cukup. Maka dalam prosesnya
sulit bagi peserta didik untuk mengembangkan dan mengoptimalkan potensinya dengan
baik, oleh karena itu, penting bagi peserta didik untuk mengenal terlebih dahulu
kebradaannya, sebagai pribadi yang memiliki potensi yang sangat besar dalam menunjang
kehidupannya, serta memupukan kepercayaan diri yang tinggi untuk dapat belajar dengan
baik.
5. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang dianugrahi berbagai macam potensi. Dan potensi
tersebut perlu dikembangkan dan diselaraskan. Pengembangan segenap potensi yang ada
pada diri secara optima, danl mengarah pada aspek-aspek kehidupan yang positif antara
lain: Bakaf, minat, sifat, karakter, kemampuan akal budi yang melebihi kapasitas makhluk
ciptaan Tuhan yang lainnya. Dan potensi-potensi tersebut dapat dikembangkan melalui
proses belajar.
6. Belajar merupakan aksi yang berusaha memberi reaksi untuk meningkatkan potensi atau
pengetahuan yang ada dalam diri setiap individu atau peserta didik. Namun dalam
prosesnya belajar tidak hanya menjadi kegiatan yang berusaha memberikan reaksi atau
peristiwa ikatan stimulus dan respons. Tapi belajar juga merupakan kegiatan mental yang
berusaha untuk menyesuaikan, memahami dan membentuk potensi yang sudah ada dalam
diri manusia. Yang didasari dari motivasi, kemauan, keyakinan dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai