Anda di halaman 1dari 12

JURNAL PRAKTEK

PERALATAN KONTROL DAN INSTRUMEN

Nama : Da’siah Rahmawati

NIM : 2018-71-055

Kelas :B

Tgl Praktek : Jum’at, 30 Oktober 2020

Tgl Presentasi : 27 November 2020

Jurusan : D-III Teknologi Listrik

Asisten : Muhammad Luthfiansyah Romadhoni

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN


PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA
2020
DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

DUA MOTOR BEKERJA BERURUTAN MANUAL


Da’siah Rahmawati 2018-71-055

Praktikum Peralatan Kontrol Dan Instrumen

Kelas B

dasiah1871055@itpln.ac.id

ABSTRAK

Jurnal ini bertujuan agar praktikan mampu membuat gambar rangkaian instalasi dua buah motor
listrik untuk rangkaian utama (main circuit) dan rangkaian kendali (control circuit) untuk
menjalankan dan mematikan motor secara berurutan. Serta mengenal alat, komponen dan
fungsinya dalam rangkaian dua motor listrik dengan secara berurutan. Dalam mengoperasikan
motor putaran maju mundur dapat dilakukan dengan dua cara yaitu yang pertama secara manual
dan secara otomatis. Sistem manual biasanya tidak ditambahkan timer sebagai pengatur waktu
putaran berikutnya, sedang sistem otomatis dengan menggunakan timer. Dalam pengaturan
putaran motor maju dan mundur sama halnya dengan membalik putaran motor, putaran motor
dapat terbalik, jika arah putaran medan magnet stator juga terbalik. Untuk membalik putaran
medan magnet stator dapat dilakukan dengan menukar dua dari tiga penghantar fasa motor
tersebut. Pengaturan putaran motor maju mundur secara manual digunakan dua buah magnetik
kontaktor, dimana kantaktor-kontaktor tersebut berfungsi sebagai penukar dua dari ketiga fasa
pada motor induksi tiga fasa.
Kata kunci : motor listrik, kontaktor

ABSTRACT

This journal aims to enable the practitioner to draw a series of installation of two electric motors
for the main circuit and the control circuit to run and turn off the motor sequentially. As well as
getting to know the tools, components and functions in a series of two electric motors in sequence.
In operating the motor back and forth rotation can be done in two ways, the first is manually and
automatically. The manual system usually does not add a timer as a timer for the next round, while
the automatic system uses a timer. In setting the motor rotation forward and backward as well as
reversing the motor rotation, the motor rotation can be reversed, if the direction of rotation of the
stator magnetic field is also reversed. To reverse the rotation of the stator magnetic field, it can be
done by exchanging two of the three motor phase conductors. Two magnetic contactors are used to
control the motor rotation back and forth manually, where these contactors function as exchangers
for two of the three phases in a three-phase induction motor.

Keywords: electric motor contactor

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 1


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Motor induksi tiga fasa merupakan motor elektrik yang paling banyak digunakan dalam
dunia industri. Salah satu kelemahan motor induksi yaitu memiliki beberapa karakteristik
parameter yang tidak linier, terutama resistansi rotor yang memiliki nilai yang bervariasi untuk
kondisi operasi yang berbeda, sehingga tidak dapat mempertahankan kecepatannya secara konstan
bila terjadi perubahan beban. Oleh karena itu untuk mendapatkan kecepatan yang konstan dan
peformansi sistem yang lebih baik terhadap perubahan beban dibutuhkan suatu pengontrol. Dalam
pengaturan putaran motor maju dan mundur sama halnya dengan membalik putaran motor. Putaran
motor dapat terbalik, jika arah putaran medan magnet stator juga terbalik. Untuk membalik putaran
medan magnet stator
Jika hal itu dilakukan, maka akan menyebabkan kejutan pada motor sehingga dapat
memperpendek life time dari motor itu sendiri dan juga dapat membuat motor tersebut jadi panas
(menimbulkan arus urutan negatif). Untuk itu, kita harus men-stop putaran motor terlebih dahulu
sebelum membalik arah putarannya. Kontaktor akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85
% dari tegangan kerja, bila tegangan turun kontaktor akan bergetar. Ukuran dari kontaktor
ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak,
yaitu kontak normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal menutup (Normally
Close = NC). Kontak No berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya membuka dan
bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/ menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat
kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu
membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka
sesaat lebih cepat sebelum kontak NO menutup.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuannya yaitu sebagai berikut :

1. Mahasiswa mampu membuat gambar rangkaian instalasi dua buah motor listrik untuk
rangkaian utama (main circuit) dan rangkaian kendali (control circuit) untuk menjalankan dan
mematikan motor secara berurutan.

2. Mahasiswa mampu mengenal alat, komponen dan fungsinya dalam rangkaian dua motor listrik
dengan secara berurutan.

3. Mahasiswa mampu mengerti cara merangkai dan menjelaskan cara kerja menjalankan dan
mematikan dua buah motor listrik secara berurutan menggunakan dua buah kontaktor magnet
dan dua motor listrik.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Teori Modul

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 2


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

Dalam modul 4, mengoperasikan dua motor dengan dua kontaktor yang dapat dijalankan dengan
secara berurutan. Dalam operasi motor untuk keperluan industri, sering kali dua motor atau lebih
harus dapat mengerjakan beberapa pekerjaan secara berurutan. Pekerjaan yang kedua yang dilakukan
oleh motor kedua, baru dapat dilakukan apabila pekerjaan pertama di motor pertama selesai. Di
dalam rangkaian ini akan disusun operasi dua motor dengan pola operasi. Apabila terjadi beban lebih
pada salah satu motor, maka relay thermal motor yang berhubungan dengan motor dan lampu over
load akan menyala bila kontak NO motor yang bersangkutan membuka.

2.2 Teori Tambahan

2.2.1 Pengaturan Putaran Motor Maju Mundur

Dalam mengoperasikan motor putaran maju mundur dapat dilakukan dengan dua cara yaitu yang
pertama secara manual dan secara otomatis. Sistem manual biasanya tidak ditambahkan timer
sebagai pengatur waktu putaran berikutnya, sedang sistem otomatis dengan menggunakan timer.
Dalam pengaturan putaran motor maju dan mundur sama halnya dengan membalik putaran motor,
putaran motor dapat terbalik, jika arah putaran medan magnet stator juga terbalik. Untuk membalik
putaran medan magnet stator dapat dilakukan dengan menukar dua dari tiga penghantar fasa motor
tersebut. Pengaturan putaran motor maju mundur secara manual digunakan dua buah magnetik
kontaktor, dimana kantoktor-kontaktor tersebut berfungsi sebagai penukar dua dari ketiga fasa pada
motor induksi tiga fasa. Seperti terlihat pada gambar 19, dimisalkan K1 berfungsi untuk
mengoperasikan motor saat berputar maju dan k2 sebagai pengoperasian putaran mundur.
Pengaturan motor ini biasanya untuk mempermudah suatu pekerjaan angkat mengangkat pada
industri-industri. Untuk mengangkat barang dari satu tempat ke tempat lain banyak menggunakan
metode pengaturan motor putaran maju mundur secara manual Prinsip kerja untuk membalik
putaran motor listrik 3 fasa adalah dengan cara
menukar 2 fasa input yang masuk ke motor listrik
sedangkan 1 fasa pada kondisi tetap, demikian inilah
yang di terapkan pada 2 buah kontaktor sehingga
diharapkan bekerjanya kontaktor hanya salah
satu saja dengan menggunakan sistem Rangkaian
Interlock atar kontaktor.

Gambar 2.1 Rangkaian motor putaran maju mundur secara manual.

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 3


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

2.2.2 Dasar – Dasar Utama Rangkaian Kontrol Dengan Kontaktor


Dalam rangkaian control selalu ditemui system – system yang hampir sama satu dengan yang
lainnya, sehingga memudahkan dalam merangkainya. Hal ini dapat disimpulkan system pengaturan
yang selalu dipakai mempunyai system yang sama.
System pengaturan atau pengendali paling dasar dan utama dalam system control yang
menggunakan kontaktor, yaitu :
 Sistem Operasi Terbuka.
 Sistem Operasi Tertutup.
 Sistem Pengaturan Self Maintenanced ( Pengaturan Diri Sendiri ).
 Sistem Pengaturan Dari Beberapa Tempat Operasi.
 Sistem Pengaturan Interlocking ( Saling Mengunci ).
 Sistem Pengaturan Secara Berurutan.

3. METODE PRAKTEK

3.1 Alat dan Perlengkapan Praktek

1. Kontaktor dengan 4 kontak bantu 2 Buah


2. Rele thermal dengan 1 kontak NO dan NC 2 Buah
3. Lampu Indikator 3 Buah
4. MCB 1 fasa 1 Buah
5. MCB 3 fasa 1 Buah
6. Tombol tekan NC 1 Buah
7. Tombol tekan NO 2 Buah
8. Motor asinkron 3 fasa 1 Buah

3.2 Langkah Praktek

1. Rangkaian Kontrol

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 4


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

2. RangkaianTenaga

1. Persiapkan sumber listrik tegangan bolak-balik (AC) fasa tiga 220/380 V


2. Persiapkan peralatan kerja, bahan dan alat ukur yang diperlukan
3. Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikan semua alat dan bahan
dalam keadaan baik
4. Pastikan saklar MCB (sumber) dalam keadaan terbuka (Off)
5. Hubungkan kabel-kabel penghubung sesuai petunjuk pada gambar rangkaian
6. Terlebih dahulu dimulai dengan menghubungkan kabel-kabel penghubung
sesuai Rangkaian Utama
7. Kemudian dilanjutkan dengan menghubungkan kabel penghubung sesuai
Rangkaian Kontrol
8. Setelah selesai menghubungkan kabel-kabel penghubung sesuai petunjuk pada
rangkaian utama dan rangkaian control sampai pada motor listriknya, kemudian
periksakanlah kembali rangkaian yang telah dirangkai dengan teliti dan pastikan
sesuai petunjuk gambar
9. Apabila sudah sesuai, lakukan dengan menghubungkan kabel penghubung kejala-
jala sumber tegangan fasa tiga 380 Volt.
10. Cara Kerja Rangkaian :
ON-1 ditekan, K-1 kerja, motor 1 berputar ,lampu hijau ke-1 nyala.

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 5


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

Dalam kondisi motor 1 berputar, Bila OFF-2 ditekan, K-2 tidak kerja, motor 2 tidak
berputar dan lampu hijau ke-1 tetap nyala. ON-2 ditekan, K-2 kerja, motor 2
berputar, lampu hijau ke-2 nyala. Sedangkan motor 1 tetap berputar dan lampu
hijau ke-1 tetap nyala.
OFF-2 ditekan K-2 tidak kerja (lepas), motor 2 berhenti, lampu hijau ke-2 mati,
sedangkan motor 1 tetap berputar (tidak berpengaruh).
Dalam kondisi motor 2 berputar, Bila OFF-1 ditekan, K-2 tetap bekerja ,motor 2
tetap berputar, lampu hijau ke-2 tetap nyala.
Setelah motor 2 berhenti, bila OFF-1 ditekan, K-1 tidak kerja( lepas), motor
1 akan berhenti, lampu merah ke-1 akan nyala, dan lampu hijau ke-1 akan mati.
Relay thermal trip : Bila relay thermal bekerja, maka kontak bantu relay thermal akan
membuka dan kumparan magnet akan terputus suplainya dan motor akan berhenti
berputar. Kontak bantu NO akan membuka dan lampu indicator gangguan akan
menyala.

11. Setelah selesai melakukan praktikum percobaan modul 4, cabut dan matikan
hubungan jala-jala fasa tiga kerangkaian, kemudian bukalah kembali semua kabel-
kabel penghubung yang telah dilakukan.

12. Lalu rapihkan dan kembalikan semua peralatan kerja, ukur, bahan dan kabel- kabel
penghubung pada tempat semula.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data

Tidak terdapat data pada Modul IV ini

4.2 Analisa

Berdasarkan praktikum Peralatan Kontrol Dan Instrumen yang telah dilakukan secara online
pada tanggal 30 Oktober 2020, dengan judul dengan judul “Dua Motor Bekerja Berurutan Manual”.
Maka Analisa yang didapat pada praktikum ini berdasarkan tujuan yang pertama yaitu dapat
memahami mengenau gambar rangkaian instalasi dua buah motor listrik untuk rangkaian utama
(main circuit) dan rangkaian kendali (control circuit) untuk menjalankan dan mematikan motor
secara berurutan. Kemudian yang kedua yaitu praktikan mengenal alat, komponen dan fungsinya
dalam rangkaian dua motor listrik dengan secara berurutan.Maksud berurutan adalah Ketika motor 1
sudah aktif, maka selanjutnya motor 2 baru menyalakan begitupun sebaliknya jika ingin
mematikannya. Dan pada tujuan yang terakhir yaitu dapat merangkai dan menjelaskan cara kerja
menjalankan dan mematikan dua buah motor listrik secara berurutan menggunakan dua buah
kontaktor magnet dan dua motor listrik. Karena menggunakan 2 buah motor yang dihubungkan
langsung dengan kontaktor. Dan proteksinya yaitu dengan menggunakan TOR, di mana pada kontak
NO yang terhubung pada lampu indicator kuning (berarti mengindikasikan adanya arus gangguan,
dan kontak Normally Close (NC) pada rangkaian control untuk menggunakan jika motor dalam
keadaan tidak bekerja).

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 6


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

Adapun komponen-komponen yang dipakai dalam praktikum modul iv ini yaitu kontaktor
dengan 4 kontak bantu yaitu karena menggunakan 2 buah motor yang dihubungkan secara langsung
dengan motro, rele thermal dengan 1 kontak NO dan NC, Lampu Indikator yaitu L1 adalah hijau 1,
L2 adalah hijau 2, L1 kuning, MCB 1 fasa sebanyak 1 buah yaitu untuk pengamana pada rangkaian
control, kemudian MCB 3 fasa sebanyak 1 buah untuk pengaman pada rangkaian control, kemudian
ada tombol NC sebanyak 1 buah, tombol tekan NO sebanyak 2 buah, dan motor asinkron 3 fasa
sebanyak 1 buah yaitu sebagai sumber arus bolak-balik (sumber AC). Pada rangkaian control ambil
salah saatu fasa (R,S,T) di mana fungsi MCB adalah sebagai pengaman back up, Ketika MCB aktif
atau on kemudian masuk ke TOR, kemudian mengalir Ketika keadaan sudah normal, kemudian PB
Normally Close (NC) sehingga langsung mengalir. Ketika PB start 1 langsung menuju koil maka
akan menyalakan kotaktor tersebut. Ketika K1 menyala maka pada kontak bantuk akan aktif
sehingga akan menjadi rangkaian pengunci. Kemudian untuka menyalakan pada rangkaian motor
kedua, harus sudah menyala, di mana lampu hijau akan menyala pada PB start 1. Pada K2, 3 ,4
bekerja sehingga menjadi rangkaian pengunci. Pada motor 2 tidak akan bekerja, sebelum motor 1
bekerja terlebih dahulu. Kemudian untuk mematikan tidak bisa secara langsung menekan tombol
push button stop yang pertama karena tidak akan bisa berhenti. Karena dijumper dari kontaktor 2,
sehingga mematikannya harus secara berurutan. Kemudian yang ada pada push button stop kedua.
Sehingga rangkaian dikontaktor kedua akan mati. Sehingga menekan push button 1, baru selanjutnya
menekan PB stop kedua. Fungsi TOR dalam rangkaian ini adalah Ketika ada beban lebih akan
mengunci, pada kontak bantu 95,96. Kemudian Lampu hijau 1 mengindikasikan motor 1 menyala,
kemudian lampu hijau 2 mengindikasikan motor 2 menyala, dan lampu kuning mengindikasikan
bahwa TOR bekerja.

Kemudian pada praktikum modul iv ini terdapat putaran video, pada video tersebut
menjelaskan mengenai penjelasan rangkaian pengunci. Di mana komponen-komponen pada
rangkaian ini terdapat MCB, kontaktor, TOR, lampu , dan motor 3 fasa. Pada rangkaian, jika sumber
dihubungkan ke MCB, tetapi pada MCB yang terdapat disumber belum dihubungkan ke MCB yang
di panel. Kemudian menghubungkan sumber dengan MCB yang ada dipanel. Kemudian hubungkan
netralnya. Kemudian dari MCB dihubungkan ke TOR pada kaki 95 (kaki NC), Selanjutnya dari TOR
dihubungkan pada kaki TOR 96 (PB stop NC). Dari tombol PB stop menuju PB start kemudian
dihubungkan ke kaki A1 atau koil 1, kemudian pada kaki A2 yang dihubungkan pada sumber netral.
Kemudian penjelasan mengenai rangkaian pengumci : di mana pada kaki 13 pada koil k2
dihubungkan ke Push button stop, yang dihubungkan kaki 13 ke PB stop yang inputannya, kemudian
dari kaki 14, kontaktor k2 dihubungkan ke outputan PB stop. Selanjutnya pada kaki 13 pada
kontaktor k1 dihubungkan inputan PB start. Kemudian dihubungkan outputan ke PB start kedua,
kemudian dari PB start ke dua yang dihubungkan ke koil k2, kaki A2 pada K2 dihubungkan ke
netral.

Kemudian pada rangkaian pengunci ini, pada kaki 53 di K2 dihubungkan dengan inputan PB
start, kemudian dijumper kaki 54 ke PB start kedua. Lalu dihubungkan ke lampu (output) di mana
terdapat 3 buah lampu. Kemudian pada lampu hijau 1 (motor 1 menyala), lampu hijau 2 (motor 2
menyala). Apabila warna merah (rangkaian motor berhenti), kemudian dengan mengambil netral dari
kaki k2. Kemudian pada kaki A1 dan A2, sambungkan netral dari lampu hijau pertama, pada jalur
terakhir. Kemudian kontak 97, dan 98 pada TOR yang dihubungkan kaki 95 pada TOR. Di mana
output kaki 98 yang dihubungkan ke lampu warna kuning, di mana pada lampu kuning di sini adalah
mengindikasikan adanya overload. Kemudian hubungkan netral ke relay yang ada pada sebelahnya.
Di check terlebih dahulu pada rangkaian, kemudian menyalakan MCCB dan MCB sumber.

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 7


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

Kemudian tekan PB start maka lampu akan menyala. Menekan PB stop kedua, maka lampu dan koil
dari K2 akan mati, dan pada PB 1 maka pada rangkaian akan mati semua.

Kemudian pada rangkaian tenaga : di mana terdapat 3 buah fasa (R,S,T) dan simber PLN
yang dihubungkan ke MCB. Pada fasa R sudah dihubungkan fasa S yang dhibungkan ke MCB, fasa
T dari MCB yang dihubungkan ke TOR. Dari fasa R yang dihubungkan ke kontak utama dari TOR,
lalu fasa s dari MCB. Yang dihubungkan ke kontak utama, dan fasa T dihubungkan ke kontak utama
pada TOR. Dari TOR dihubungkan ke koil K1 dan koil K2 , untuk mengetahui bahwa k1 motor 1
dan k2 menyala pada motor 2. Untuk k1 dari TOR, fasa R hubungkan ke kontak utama pada K1.
Pada fasa S hubungkan dengan kontaktor K3. Dan fasa T hubungkan ke kontak utama k1.
Kemudidan dari kontaktor k1 lanjutkan ke motor output k1 yang dihubungkan ke motor titik u (fasa
R), fasa S dari kontak utama yang dihubungkan ke titik v pada motor, dan pada fasa T yang
dihubungkan ke titik w pada motor 1. Dan pada motor terdapat 3 titik (v,w,x,y,z) yang decouple
diketiga titik. Kemudian pada motor kedua yaitu untuk memparalel dirangkaian 1, kemudian yang
dihubungkan ke fasa R dikontaktor pertama ke kontaktor kedua, kemudian dari fasa S dan fasa T pun
begitu juga. Dari kontak utama K2 dilanjutkan ke motor, kemudian pada fasa R dari kontaktor k2
dihubungkan ke titik u, dari fasa s yang dihubungkan ke titik v pada motor, fasa T yang dihubungkan
ke titik W pada motor. Pada netral dicouple pada titik (x,y,z).

Kemudian penyalaan rangkaian : dengan menyalakan MCCB dengan MCB sumber,


selanjutnya tekan PB start1 dan lampu akan menyala dan motor pun akan berputar atau bekerja
dengan baik. Kemudian dengan menekan motor yang kedua yaitu PB start maka motor akan bekerja,
maka rangkaian pada penyalaan berhasil. Ketika mematikan rangkaian dengan menekan PB stop
kedua dahulu pada motor kedua maka baru akan mati. Dan mematikan motor1 yakni dengan
menekan PB stop 1, maka baru akan mati. Harus mematikan PB stop 2 terlebih dahulu, baru
kemudian matikan atau tekan tmbol PB stop 1. Dimisalkan kita akan mematikan PB stop 1 itu tidak
akan bisa mati, dikarenakan pada tombol k1 yang dijumper dengan kontak bantu k13, dan k14
sebagai pengunci. Jadi masih menyuplai arus sehinga kalau menekan PB 2 baru akan bisa mati.
Karena k2 belum dinon aktif kan. Di mana pada dunia industry pada sistem tenaga back up. K1
sebagai motor utama, maka rangkaian bekerja, kemudian pada motor 2 sebagai back up yang mana
pada k2 sudah dikunci. Kemudian pada rangkaian ini ataupun modul iv ini yang disetting itu adalah
arus nominalnya. Di TOR dengan settinganya 15 A, terjadi karena adanya arus gangguan. Kalau
TOR bekerja maka kedua motor akan mati. Dan TOR akan memutus tegangan baik dari motor 1 dan
motor 2.

Kemudian pada modul iv ini untuk mengoperasikan dua motor dengan dua kontaktor yang
dapat dijalankan dengan secara berurutan. Dalam operasi motor untuk keperluan industri, sering kali
dua motor atau lebih harus dapat mengerjakan beberapa pekerjaan secara berurutan. Pekerjaan yang
kedua yang dilakukan oleh motor kedua, baru dapat dilakukan apabila pekerjaan pertama di motor
pertama selesai. Di dalam rangkaian ini akan disusun operasi dua motor dengan pola operasi.
Apabila terjadi beban lebih pada salah satu motor, maka relay thermal motor yang berhubungan
dengan motor dan lampu over load akan menyala bila kontak NO motor yang bersangkutan
membuka. Relay thermal trip : Bila relay thermal bekerja, maka kontak bantu relay thermal akan
membuka dan kumparan magnet akan terputus suplainya dan motor akan berhenti berputar. Kontak
bantu NO akan membuka dan lampu indicator gangguan akan menyala.

Thermal Overload Relay bekerja saat suhu pada dalam TOR tersebut terpenuhi, jadi TOR ini
terdapat sebuah settingan berapa maksimum amper untuk melakukan trip jika ampere tersebut sudah

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 8


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

terpenuhi. Didalam TOR tersebut ada sebuah Bimetal Element yang menjadi panas saat ampere
beban sudah melebihi ampere settingan TOR. Sehingga disebut Thermal yaitu suhu, gampangnya
seperti kabel yang hanya mampu dilewati arus 5A tetapi bebanya 10A maka kabel tersebut akan
panas. seperti halnya TOR ini prinsip kerjanya sama tetapi bedanya ketika suhu tersebut terpenuhi
maka akan menggerakan sebuah coil untuk menutup atau membuka kontak yang ada di TOR
tersebut. Thermal Overload Relay (TOR) berfungsi sebagai pengaman beban lebih pada sebuah
rangkaian kontrol Direct Online maupun Star Delta, jadi motor yang dikontrol tidak akan terbakar
disaat beban lebih motor tersebut akan mati.

4.3 Tugas Akhir

1. Jelaskan cara kerja rangkaian ini! (Gambar rangkaian ada di atas)


Jawab : Ketika MCB dinyalakan, arus akan mengalir melalui kontak utama TOR (95-96)
dimana kontak tersebut merupakan kontak NC. Kemudian arus akan mengalir melewatin
tombol stop 1 dan akan terhenti di tombol start 1 karena tombol start 1 dalam kondisi NO.
Tombol start 1 terhubung dengan kontak 13-14 kontaktor 1 sehingga menjadi rangkaian
interlock. Setelah tombol start 1 ditekan, arus akan mengalir menuju koil kontaktor sehingga
koil bekerja dan akan menarik kontak pada kontaktor 1 yang semua NO menjadi close dan NC
menjadi open sehingga motor 1 akan bekerja. Dari kontak 13-14 kontaktor 1 terhubung dengan
tombol stop 2 kemudian terhubung dengan tombol start 2 yang di interlocking dengan kontak
bantu 23-24 kontaktor 2. Dari tombol start 2 barulah terhubung dengan coil kontaktor 2. Ketika
motor 1 sudah bekerja, barulah kontaktor 2 dapat teraliri arus dengan menekan tombol start 2
sehingga motor 2 akan bekerja. Sebelum motor 1 dinyalakan, motor 2 tidak akan bekerja
walaupun MCB sudah dinyalakan dan tombol start 2 sudah ditekan. Karena kontaktor 2
mendapat suplai arus dari kontak bantu 13-14 kontaktor 1 yang interlock dengan tombol start 1.
Jadi ketika tombol start 1 belum ditekan, arus tidak akan mengalir menuju coil kontaktor 1 dan
tombol stop 2 sehingga meskipun tombol start 2 sudah ditekan, coil kontaktor 2 tidak akan
tersuplai arus dan motor 2 tidak akan bekerja.
2. Pada saat motor 2 bekerja, kemudian saat menekan Pb OFF 1 kenapa motor 1 tidak berhenti
bekerja!
Jawab : Untuk mematikan motor harus dilakukan secara berurutan pula. Yang dimatikan
terlebih dahulu adalah motor 2 barulah motor 1. Ketika motor 2 masih bekerja dan langsung
ditekan tombol stop 1, motor 1 maupun 2 tidak akan berhenti bekerja. Karena pada tombol stop
1 terhubung dengan kontak bantu 13-14 kontaktor 2 dengan keadaan NO sehingga menjadi
rangkaian interlock. Ketika kontaktor 2 bekerja, maka kontak pada kontaktor 2 yang semula NC
menjadi open dan NO menjadi close termasuk kontak bantu 13-14 yang semula NO menjadi
close. Sehingga meskipun tombol stop 1 diteakan, kedua motor tetap bekerja karena arus tetap
mengalir melalui kontak bantu 13-14 kontaktor 2. Untuk mematikan motor harus dimulai dari
mematikan motor 2 sehingga kontak bantu 13-14 kontaktor 2 akan terbuka dan motor 1 dapat
dimatikan dengan menekan tombol stop 1.
3. Pada saat kontaktor 1 bekerja motor mana yang berputar?
Jawab : ketika kontaktor 1 bekerja, motor 1 yang terhubung dengan kontaktor 1 yang
akan bekerja
4. Pada saat kontaktor 2 bekerja motor mana yang berputar?

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 9


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

Jawab : ketika kontaktor 2 bekerja, motor 2 yang terhubung dengan kontaktor 2 yang akan
bekerja

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Jadi, kesimpulan yang dapat saya ambil dari Praktikum Peralatan Kontrol Dan Instrumen ini
adalah :

1. Pada modul iv ini untuk mengoperasikan dua motor dengan dua kontaktor yang dapat
dijalankan dengan secara berurutan. Dalam operasi motor untuk keperluan industri, sering kali
dua motor atau lebih harus dapat mengerjakan beberapa pekerjaan secara berurutan. Pekerjaan
yang kedua yang dilakukan oleh motor kedua, baru dapat dilakukan apabila pekerjaan pertama
di motor pertama selesai
2. Dalam penyalaan rangkaian yakni dengan menekan motor yang kedua yaitu PB start maka
motor akan bekerja, maka rangkaian pada penyalaan berhasil. Ketika mematikan rangkaian
dengan menekan PB stop kedua dahulu pada motor kedua maka baru akan mati. Dan mematikan
motor1 yakni dengan menekan PB stop 1, maka baru akan mati. Harus mematikan PB stop 2
terlebih dahulu, baru kemudian matikan atau tekan tmbol PB stop 1.

5.2 Saran
Disarankan dengan berlangsung nya praktikum secara daring ini Asisten laboratorium lebih
detail lagi dalam menjelaskan ketika sedang berlangsung nya praktikum online. Serta tidak
terlalu cepat saat mempraktikkan dan memaklumi jika praktikkan bermasalah dengan jaringan
data. Dengan memahami hasil dari Praktikum Peralatan control dan Instrumen ini, diharapkan
praktikan atau mahasiswa dapat mengaplikasikan atau menciptakan karya ataupun menerapkan
nya dari praktikum yang telah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

UCAPAN TERIMA KASIH


Saya selaku pembuat jurnal ini : Da’siah Rahmawati ( 2018-71-055) mengucapkan syukur
kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga saya dapat
menyelesaikan jurnal ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sugeng Purwanto, S.T.,
M.Sc. Selaku Dosen Praktikum Peralatan Kontrol dan Instrumen, serta para Asisten Laboratorium
Distribusi Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik IT-PLN Jakarta yang telah membimbing dalam
pelaksanaan praktikum daring ini. Terima kasih juga kepada teman-teman sekelompok praktikum
baik secara langsung ataupun tidak langsung telah membantu dalam proses terselesaikannya jurnal
ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1]. Agusman, Aplikasi Pengontrolan Peralatan Rumah Berbasis SMS, , Universitas Komputer
Indonesia,

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 10


DA’SIAH RAHMAWATI 2018-71-055

Bandung, 2007

[2]. Bakti Priahutama. Aditya, Perancangan Modul Soft Starting Motor Induksi 3 Fasa dengan
ATMEGA 8535, Universitas Diponegoro, 2010.

[3]. Hamid. Marsyud, Kontrol AC Jarak Jauh Dengan Menggunakan Handphone. Universitas
Negeri Makassar, 2010.

[4]. Hari Riyadi. Aji, Analisa Torsi dan Putaran Motor Induksi 3 Fasa Menggunakan MATLAB,
Universitas Diponegoro ,2008.

[5]. Manual DT-IO Quad Relay Board, Innovative Electronic, 2011.

[6]. Panca. Frans Yahya, Sistem Pengendalian Robot Melalui SMS, Universitas Gunadarma, 2011.

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK | 11

Anda mungkin juga menyukai