Anda di halaman 1dari 9

2.10.2.

Karakteristik kerja rele

Menurut Paithankar (1998) karakteristik kerja rele terbagi dua yaitu :

a. Karakteristik gangguan internal

Karakteristik dari ganguan internal diperlihatkan oleh gambar 2.10 dibawah

ini :

T ra fo D a y a
C .T C .T

If.in t
1 : 1 If.in t

If.in t

Nol

I1 - I2 = If.in t

If.in t I2 = n o l

Gambar 2.10.a. Karakteristik gangguan internal

(I1 - I2 ) = If.in t
2 0 0 x s lo p e

K a r a k te r is tik R e la i

T r ip

If.in t.m in
I1 + I2
2

= If.in t / 2

Gambar 2.10.b. Karakteristik gangguan internal

berdasarkan gambar di atas, maka dapat diperlihatkan karakteristik gangguan

inernal:

4
I1 = If,int

I2 = 0

I 1 + I 2 I f ,int
=
2 2

I1 – I2 = If, int

b. Karakteristik gangguan eksternal

Arus rele pada saat terjadinya ganguan eksternal dalam keadaan nomal adalah

nol. Namun jika sekiranya arus yang mengalir pada saat gangguan eksternal

tersebut semakin meningkat maka arus yang melalui CT juga mengalami

kenaikan, sehingga akan muncul arus ketakseimbangan , berakibat rele akan salah

dalam kerjanya.

Karakteristik gangguan eksternal ini dapat dilihat pada gambar 2.11

P o w e r T ra n s fo rm e r
P : S C .T
C .T If. e x t

1 : 1

If. e x t If. e x t

Z e ro

If. e x t If. e x t

Gambar 2.11.a. Karakteristik gangguan eksternal

5
I1  I 2

K a ra k t. g a n g g u a n e k s t = a ru s
k e ta k s e im b a n g a n C T

R e le tr ip

R e le s a la h o p e r a s i I1  I 2
I f ,eks mak  I f ,eks
2

Gambar 2.11.b. Karakteristik gangguan eksternal

2.10.3. Rele diferensial sebagai pengaman transformator

Jenis perlindungan yang dipakai pada trafo tergantung seberapa besar

tegangan nominal dan sifat penggunaanya. Trafo daya kira-kira lebih dari 2 MVA,

perlindungannya cukup dengan pengamanan terhadap arus lebih dan hubung

singkat berupa pengmanan lebur atau fuse yang dipasang pada sisi primer (Irvan,

2001). Akan tetapi untuk trafo yang berkapasitas lebih besar dari 10 MVA,

pengadaan sistem proteksinya yang lebih andal diperlukan, dalam hal ini biasanya

dipakai rele differensial sebagai proteksi utama, yang mampu bekerja lebih cepat

dari rele jarak kawasan yang terdapat pada saluran transmisi. Proteksi trafo

terutama bertugas mencegah kerusakan rafo karena gangguan yang terjadi dalam

trafo dan dapat berpartisipasi dalam penyelenggaraan selektifitas pengamanan

sistem, sehingga pengamanan trafo hanya melokalisir gangguan yang terjadi

dalam trafo.

6
1 1 5 /6 ,3 K V
1 5 0 /5 6 0 0 /5

F1 F2

TO BREAKER F1 TO BREAKER F2

I1  I 2  0 A

Gambar 2.12. Diagram sederhana proteksi diferensial trafo

Gambar 2.12 memperlihatkan sekunder CT dihubungkan sedemikian rupa

sehingga arus akan bersikulasi diantara 2 kumparan tetapi pada kondisi normal

tidak ada arus yang mengalir melalui 2 kumparan rele karena I 1 = I2. Bila terjadi

ganguam di dalam trafo tidak lagi ada kesamaan arus, sehingga arus mengalir

melalui kumparan dan menyebabkan kontak menutup dan PMT akan trip.

CT dalam prakteknya selalu mempunyai karakter yang tidak identik

khususnya untuk trafo-trafo yang mempunyai beda rasio yang besar dan akan

memberikan arus sekunder yang tidak sama, juga panjang kabel yang

menghubungkan rele dengan kedua CT yang tidak sama. Akibatnya saat operasi

normal, masih ada ketidakseimbangan kecil diantara arus-arus sekunder yang

mengalir dalam rangkaian CT, yang berarti arus kecil tersebut (arus error) akan

mengalir melalui koil operasi rele. Untuk mengurangi arus error, rele dilengkapi

dengan tap untuk membantu keseimbangan. Tetapi walaupun dengan penyetelan

ini arus kesalahan kecil masih tetap ada untuk kondisi operasi dibawah normal.

Hal ini memungkinkan dibawah nilai pick up dan tidak akan menutup kontak –

kontak untuk men-trip. Untul keadaan gangguan diluar zona, yang cukup besar

7
dapat pula mengopersikan rele dan pada keadaan ini tidak diharapkan dalam

sistem proteksi differensial. , maka sebab itulah digunakan sebuah bias koil, atau

restraining coil, dirangkaian pada inti yang sama sebagai mana koil operasi tetapi

arah yang berlawanan. Gambar 2.13 memperlihatkan suatu arus yang proporsional

dengan arus sistem keseluruhan dan mencegah rele bekerja pada arus ganguan

ujung ke ujung yang besar.

1 1 5 /1 3 ,8 K V
1 0 0 /5 6 0 0 /5

F1 F2

TO BREAKER F1 TO BREAKER F2

R E S T R A IN IN G C O IL R E S T R A IN IN G C O IL

I1  I 2  0 A
O P E R A T IN G C O IL

Gambar 2.13 Proteksi diferensial trafo 1 fasa dengan koil bias


Karakteristik rele diferensial pada trafo 1 fasa dengan koil bias dapat dilihat pada

gambar 2.14 di bawah ini :

I1  I 2
R e le B e k e r ja

R e le T id a k B e k e r ja

A ru s s e k u n d e r I2
Gambar 2.14. Karakteristik rele bias dalam proteksi diferensial

8
Trafo yang berkapasitas besar, rele diferensial biasanya didesain dengan

kelengkapan berupa unit penahan harmonisa yang ditimbulkan oleh arus serbu

(inrush current) yang sangat besar pada trafo daya yang terjadi pada cycle yang

pertama dan dapat dengan mudah memberikan sinyal kesalahan pada koil operasi

rele diferensial. Karena bila trafo baru saja diberi daya (energized), arus

magnetisasi yang ditarik mula-mula akan besar sekali dan kemudian mengecil

dengan waktu hingga mencapai nilai keadaan tetapnya yang sangat kecil. Jika arus

yang sangat besar ini benar-benar mengalir pada saat memasukkan daya pada

transformator, maka arus akan terlihat sebagai arus diferensial karena hanya

mengalir pada gulungan primer. Sudah tentu penting sekali bahwa keadaan

semacam ini harus dapat dideteksi dan pemutusan trafo oleh rele diferensial harus

dapat di cegah (Stevenson Jr, 1996).

2.10.4. Pengawatan proteksi diferensial

Menurut Susanto (1997), Syarat-syarat suatu proteksi differensial adalah :

1. Besarnya arus-arus yang masuk ke rele differensial harus sama

2. Phasa arus-arus tersebut harus berlawanan

Agar persyaratan tersebut dipenuhi, dapat dipergunakan trafo arus bantu

(Aux. CT) yang berfungsi untuk :

a. Mencocokkan atau menyeimbangkan arus yang akan masuk ke

diferensial rele dari masing-masing pihak

b. Mencocokkan pergeseran fasa

Sebagai petunjuk untuk mencocokkan fasa dapat dipergunakan tabel-tabel

dibawah ini

9
Tabel 1. Hubungan CT dan Aux. CT untuk proteksi differensial

Hubunga CT Aux. CT
n Trafo Primer Sekunder
Y Δ Y Δ
Δ Y Y Y

Tabel 2. Hubungan CT untuk proteksi differensial

Hubungan Trafo Daya CT Sekunder


Y Δ
Δ Y

2.10.5. Petunjuk umum rele diferensial pada transformator

Petunjuk yang dirancang untuk membantu dalam pemilihan dan penerapan

rele untuk proteksi transformator, yaitu :

1. Tap transformator arus akan memberikan pendekatan 5 A pada beban

maksimum. Maka dianjurkan untuk digunakan dengan multi rasio CT.

Pengaturan ini untuk melengkapi tingkat sensitifitas yang baik tanpa

mengalami masalah eksternal pada CT, pada beban puncak atau rele

itu sendiri. Sensitivitasnya dapat dikembangkan dengan menggunakan

pemisah dengan memberikan lebih dari 5 A, meskipun demikian CT,

beban puncak, dan kapasitas rele harus diperiksa secara hati-hati untuk

menjaga dari panas yang berlebih.

2. Secara umum, CT pada sisi wye dari sisi wye-delta harus dihubungkan

pada delta dan CT pada sisi delta dihubungkan pada wye. Pengaturan

ini bertujuan untuk :

10
a. Mengimbangi perubahan sudut fasa sebesar 30 derajat yang

dihubungkan dengan wye-delta

b. Blok susunan arus nol dari rangkaian diferensial untuk

gangguan luar yang ditanahkan pada sisi wye dari sisi wye

delta yang ditanahkan. Jika CT dihubungkan pada wye, rele

tidak akan beroperasi. CT yang terhubung pada delta, sirkulasi

susunan arus nol pada sisi dalam CT, berguna untuk menjaga

rele dari tidak beroperasi.

3. Rele harus terhubung untuk menerima arus masuk atau arus keluar

pada fasa untuk beban kondisi seimbang. Seluruh kombinasinya harus

betul – betul dipertimbangkan dan didasarkan pada kapasitas kVA.

4. Tap rele atau rasio CT bantu harus tertutup yang memungkinkan bagi

rasio arus untuk diseimbangkan pada kondisi beban maksimum.

5. Setelah rasio CT dan tap rele diseleksi, tingkat kekontinuian dari lilitan

rele harus diperiksa untuk kecocokkan dengan beban tranformator.

Jika arus melebihi tingkat kekontiniuan, rasio CT tertinggi atau tap rele

dibutuhkan untuk menentukan kapasitas maksimum kVA dari sisi

transformator. Jika transformator diijinkan untuk melebihi kapasitas

maksimum kVA untuk waktu yang singkat, diharapkan dalam dua jam

beban maksimum harus digunakan. Rele akan mencapai temperatur

akhir dalam dua jam.

Persentase dari arus yang tidak seimbang harus selalu diperiksa secara

berkala untuk memastikan tap rele yang dipilih tersebut telah cukup pada batas

11
keamanan. Nilai arus yang tidak seimbang dapat direduksi dengan mengubah tap

trasformator arus atau dengan menambahkan CT bantu.

12

Anda mungkin juga menyukai