Disusun Untuk Memenuhi Tugas Program Studi Ners Stase Keperawatan Kritis dan
Kperawatan Gawat Darurat
Disusun oleh:
Anis Marsela
NPM 214120100
CIMAHI
2020
PENGKAJIAN KEPERAWATAN INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
DATA KLIEN
A. DATA UMUM
B. Nama : Nn. F
C. Jenis kelamin : Perempuan
D. Tanggal Lahir : 15 Februari 2000
E. Usia : 20 tahun
F. Agama : Islam
G. Alamat : Jl. Warung contong Cimahi
H. Diagnosa medis : GBS
I. Tanggal masuk : 21 November 2020
J. Ruang perawatan : ICU
2
D. Kemampuan mengontrol kesehatan:
- Yang dilakukan bila sakit : Berobat ke praktek dokter terdekat
- Pola hidup (konsumsi/alkohol/olah raga, dll)
Klien rajin melakukan olahraga setiap sore berupa lari di lapangan brigif,
klien tidak pernah mengkonsumsi alkohol
F. Pengobatan sekarang:
1. Nebulasi ventolin/6 jam
2. Obat injeksi
- Citicolin 2x1gr
- Omeprazole 1x40 mg
- Alinamin F 2x1 amp
- Paracetamol 3x1 gr
- Cefoperazone3x1 gr
3. Obat oral
- Vit B Complex 3x4
- Asam folat 3x1 tab
4. Terapi enteral
- Sonde PE 4x100 cc
- Jus buah 1x200 cc
5. Terapi parenteral
Infus Asering 1500cc/24 jam
G. Pemeriksaan Sistem
B 1 : napas dengan trakheostomi (hari ke 30) tersambung dengan ventilator
mode BiLevel PS 15 FiO2 30% peep 10 / trigger 3, pasien belum bisa
mengeluarkan sekret sendiri, refleks batuk (-), pergerakan dada simetris,
tidak terdapat pernapasan cuping hidung, tidak terdapat retraksi
intercostalis saat bernapas, RR 18 x/menit
3
B2 : TD 135/ 75 (76) mmHg, N 104 x/menit, S 38,20 C, CRT 2 detik,
terpasang infus perifer RD5 500 cc/24 jam tangan kiri, tidak terdapat
cyanosis, mukosa bibir kering, akral hangat
B3 : GCS E3VxM1, pupil isokhor, refleks cahaya (+), reaksi terhadap nyeri (+),
reaksi terhadap suhu (+)
B4 : terpasang DC pemasangan ke 2 fiksasi kiri, produksi urine ± 100 cc/jam,
tidak terdapat edema
B5 : terpasang NGT pemasangan ke hari ke 2, pasien BAB konsistensi lembek
± 50 cc, bising usus 8x/menit
B6 : tetraplegi, tidak terdapat dekubitus, tonus otot ekstremitas 0|0
1 |0
H. DATA FOKUS
1. Data Subyektif : -
2. Data Obyektif
- KU pasien lemah
- Terpasang trakheostomi, terdapat sekret pada mulut dan kanul trakheostomi,
sekret berwarna putih encer
- Ventilator mode BiLevel PS 15 FiO2 30% peep 10 / trigger 3, RR 18 x/menit,
SpO2 98 %
- Pasien belum bisa mengeluarkan sekret sendiri, refleks batuk (-)
- Pasien hipersalivasi
- TTV :
TD 135/ 75 mmHg MAP 76 mmHg
N 104 x/menit S 38,20 C
- Terpasang infus perifer RING AS 1500 cc/24 jam, tangan kiri
- Kesadaran GCS E3VxM1
- Terpasang DC pemasangan ke IV hari ke 2, produksi urine 100 cc/jam
- Terpasang NGT pemasangan ke IV hari ke 2
- Tonus otot ekstremitas 0|0
1 |0
4
I. Data penunjang
a. Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 21 November 2020
Parameter Hasil Satuan Nilai
rujukan
H 8,6 g/dl 13,0-18,0
HT 45,6
% 38.0-51
Leucocyt
11,1
Trombocyt 10^3/uL 4.0-10
197
10^3/uL 150-450
55
Mg/dl 60-200
- Trigliserida
24
- HDL Mg/dl >45
- LDL 60
Mg/dl <115
- Kolesterol
92
Mg/dl 150-200
total
GDS 120
Mg/dl -
SARS Cov-2 (IgG- Nonreaktif Nonreaktif
IgM)
RBC 3,24
HCT 26
MCV 80,3 Fl 75.0-100.0
PLT 291
Albumin 3,5
GDA 89
Ca 8,3 Mmol/L 1,09-1.30
Na 142 Mmol/L 136-145
K 3,7 Mmol/L 3,6-5,2
Cl 111 Mmol/L 98-106
b. Foto thorax
Tanggal 21 November 2020 : tidak terdapat tanda tanda pneumonia
Parameter Hasil
pH 7,49
pCO2 27
5
pO2 121
HCO3 20,6
SO2 99 %
J. ANALISIS DATA
No Data Fokus Problem Etiologi
1 DS : - Ketidakefektifan Disfungsi
DO : bersihan jalan napas neuromuskuler dan
- Terpasang trakheostomi, terdapat sekret adanya jalan napas
pada mulut dan kanul trakheostomi, buatan
sekret berwarna putih encer
- Terpasang ventilator mode BiLevel PS
15, FiO2 30%, peep 10 / trigger 3
- Pasien hipersalivasi
- Pasien belum bisa mengeluarkan sekret
sendiri, refleks batuk (-)
2 DS : - Resiko tinggi infeksi Pertahanan tubuh
DO : sekunder yang tidak
- Terpasang trakheostomi dengan adekuat
ventilator
- Pasien belum bisa mengeluarkan sekret
sendiri, refleks batuk (-)
- Pasien terpasang infus, kateter, dan NGT
- S 38,20 C
- WBC 10,4
3 DS : - Resiko gangguan Immobilitas fisik
DO : integritas kulit
- KU pasien lemah
- Tonus otot ekstremitas 0|0
0|0
- Hasil pemeriksaan EMG : Demyelinating
sensory motor poliradikuloneuropaty
6
K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b/d disfungsi neuromuskuler dan adanya
jalan napas buatan
2. Resiko tinggi infeksi b/d pertahanan tubuh sekunder yang tidak adekuat
3. Resiko gangguan integritas kulit b/d immobilitas fisik
L. INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Berikan posisi semi fowler/fowler
selama 1x15 menit diharapkan bersihan 2. Auskultasi suara napas
jalan napas efektif dengan KH: 3. Lakukan penghisapan sekret (suction)
- RR 16-22 x/menit 4. Observasi fungsi pernapasan (frekuensi,
- Irama napas reguler irama, kedalaman, dan pengembangan dada),
- Pasien tidak tampak sesak napas catat adanya sianosis
M. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/Jam Dx Implementasi TTD
7
22 November 2020
13.00 1 Memonitor TTV Anis
13.45 1 Auskultasi suara napas
14.00 1 Memberikan nebulasi ventolin
14.15 1 Melakukan suction trakheostomi dengan teknik
aseptik
1 Melakukan fisioterapi napas
8
Melaksanakan terapi sesuai program :
15.30 1 - Inj Citicolin 1gr
16.00
Selasa, 24 November
2020 Monitoring TTV
13.00 1 Membantu menyeka pasien Anis
13.45 3 Auskultasi suara napas
14.00 1 Memberikan nebulizer dengan ventolin 1 amp
14.15 1 Melakukan fisioterapi napas, clapping dan vibration
Melakukan suction dengan prinsip pseptik.
14.45 Memberikan Inj Cefoperazon 1 gr ( iv )
15.00 2 Mengobservasi adanya tanda-tanda infeksi
15.20 2 Membantu pemenuhan ADL pasien bathing,oral
3 hygiene, dan mobilisasi pasien (mika miki)
15.45 Melaksanakan terapi sesuai program :
1 - Inj Citicolin 1gr
N. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal/ Jam Dx Evaluasi TTD
Minggu 22 1 S:-
november 2020 O : - RR 20 x/menit
- Irama napas reguler
- N 96 x/menit
- SpO2 100 %
- Terpasang ventilator mode BiLevel PS 11 FiO2 30% peep
8/trigger 2
9
- Pasien tidak tampak sesak napas
- Suara napas trakheobronkial bersih
- Tidak sianosis, CRT 2 detik
- GCS E4VxM1
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi keperawatan dilanjutkan
- Observasi warna kulit, membran mukosa, dan kuku, catat
adanya sianosis
- Observasi fungsi pernapasan (frekuensi, irama,
kedalaman, dan pergerakan dinding dada)
- Auskultasi suara napas, catat adanya suara napas
tambahan dan penurunan/tidak adanya ventilasi
- Pantau hasil pemeriksaan AGD
- Monitor TTV
Senin 2 S:-
23 November O:
2020 - Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada area insersi infus
15.00 dan kateter
- Tidak terdapat phlebitis
- Trakheostomi bersih, kassa sudah diganti
- S 37,40 C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi keperawatan dilanjutkan
- Observasi TTV dan adanya tanda-tanda infeksi
- Lakukan perawatan trakheostomi setiap hari
Selasa, 3 S:-
24 November O : - Tidak terdapat decubitus
2020 - Tidak terdapat kemerahan pada kulit
15.30 - Kulit lembab, turgor kulit kenyal
- Tonus otot ekstremitas 0 | 0
1|1
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi keperawatan dilanjutkan
- Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap 2 jam
10
11