Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT

DALAM UPAYA PENGENDALIAN INTERN


(Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Sukun Malang)
Sonia Dwi Fatiah
Darminto
M.G. Wi Endang NP
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: nia.fatia@yahoo.com

ABSTRACK
This study aims to obtain an answer from a problem is to determine the policy of the Kredit Usaha Rakyat
(KUR) at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit Sukun, to know the system and procedure of KUR,
and to determine the supervision of the administration of KUR. The method used in this study is the
descriptive research method. Based on the results of the study found that a number of functions that occur in
the account officer. Account officer doubles as surveyors in the field, credit analysis and billing loan. At the
time of loan submission sheet has not provided a checklist to facilitate compliance by the customer credit
application and can facilitate the re-examination of the completeness of the file. Surat Keterangan
Permohonan Pinjaman (SKPP) is still in the form of books and in the book containing clients who apply for
credit is not specific to one customer only. The process runs inadequate documents seen by the time the
credit can not be processed or rejected credit is still no rejection letter of credit, along with the reasons for
refusal of credit.

Keyword: Granting Procedure Kredit Usaha Rakyat, Internal Control

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban dari suatu permasalahan yaitu untuk mengetahui
kebijakan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Unit
Sukun, untuk mengetahui sistem dan prosedur pemberian KUR, dan untuk mengetahui pengawasan terhadap
pemberian KUR. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Fokus
dalam penelitian ini adalah struktur organisasi, prosedur pemberian KUR, pengawasan KUR, serta unsur
pengendalian intern yang sudah diterapkan pada BRI Unit Sukun. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan
adanya perangkapan fungsi yang terjadi pada bagian mantri. Mantri merangkap sebagai penyurvei di
lapangan, analisis kredit dan penagihan kredit. Pada saat pengajuan kredit juga belum disediakan lembar
checklist untuk mempermudah pemenuhan syarat pengajuan kredit oleh nasabah dan dapat memudahkan
dalam pemeriksaan ulang kelengkapan berkas. Surat Keterangan Permohonan Pinjaman (SKPP) masih
berupa buku dan pada buku tersebut berisikan nasabah-nasabah yang mengajukan kredit tidak khusus untuk
satu nasabah saja. Proses dokumen yang berjalan kurang memadai dilihat pada saat kredit tidak dapat
diproses atau kredit ditolak masih belum ada surat keterangan penolakan kredit yang disertai dengan alasan
penolakan kredit.

Kata Kunci: Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat, Pengendalian Intern


PENDAHULUAN ikut berperan serta dalam meningkatka kesejaheraan
Bank merupakan lembaga keuangan yang masyarakat dengan cara memberikan jasa-jasa bank
bekerja berdasarkan kepercayaan masyarakat, yang diperlukan oleh masyarakat, selain dapat
dimana kegiatan operasional bank adalah menyimpan uangnya di bank, masyarakat dapat
meghimpun dana dan menyalurkan dana. Pihak bank

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
meminjam uang dalam bentuk kredit pada pihak muncul, mengingat bahwa timbulnya kegagalan
bank untuk memenuhi kebutuhan. kredit dapat disebabkan karena kurang maksimalnya
Kredit merupakan sutau fasilitas keuangan atau kurangnya pengawasan terhadap pengendalian
yang memungkinkan seseorang atau badan usaha intern yang sudah dibuat. Berdasarkan latar belakang
untuk meminjam uang untuk membeli produk dan yang telah diuraikan, peneliti tertarik untuk
membayarnya kembali dalam jangka waktu yang mengangkat judul ”ANALISIS SISTEM DAN
sudah ditentukan. Kredit tersebut dapat berupa kredit PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT USAHA
konsumtif maupun kredit yang sifatnya untuk RAKYAT DALAM UPAYA PENGENDALIAN
mengembangkan usahanya. Pemerinta menyediakan INTERN” (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia
program kredit untuk masyarakat yang mempunyai (Persero), Tbk Unit Sukun , Malang).
usaha kecil dan akan mengembangkannya dengan
fasilitas program Kredit Usaha Rakyat (KUR). KAJIAN PUSTAKA
Penyaluran dana dalam bentuk kredit kepada Pengertian Bank
nasabah mengandung risiko tidak kembalinya dana Pengertian bank menurut Hasibuan (2007:1)
yang telah disalurkan. Guna meminimalkan risiko “bank berasal dari kata Itali banco yang artinya
tersebut, pihak bank harus melakukan analisis kredit bangku. Bangku inilah yang dipergunakan oleh
secara tepat. Peniliaian kelayakan kredit dilakukan bankir untuk melayani kegiatan operasionalnya
untuk menghindari kerugian pada bank akibat tidak kepada para nasabahnya. Istilah bangku secara resmi
kembalinya kredit yang disalurkan. dan populer menjadi Bank”.
“Pihak bank sebagai kreditur yang
memberikan kredit, terlebih dahulu harus menilai Pengertian Kredit
faktor-faktor yang ada pada debitur, yaitu dengan “Dalam bahasa sehari-hari kata kredit dapat
menggunakan analisis 5C yaitu Character (sifat atau diartikan memperoleh barang dengan membayar
watak calon debitur), Capacity (kemampuan), dengan cicilan atau angsuran dikemudian hari atau
Capital (modal), Condition (kondisi), dan Collateral memperoleh pinjaman uang yang pembayarnya
(jaminan). Selain itu kreditur juga harus dilakukan dikemudian hari dengan cicilan atau
memperhatikan aspek-aspek pertimbangan angsuran sesuai dengan perjanjian. Menurut asal
pemberian kredit yaitu menilai kelayakan usaha mulanya kata kredit berasal dari kata creder yang
yang dibiayai, meliputi aspek keuangan, aspek artinya adalah kepercayaan, maksudnya adalah
pemasaran, aspek menejemen, aspek hukum, aspek apabila seseorang memperoleh kredit maka berarti
teknik operasional”. (Kasmir, 2007:93-94) mereka memperoleh kepercayaan”(Kasmir
Sistem yang tepat merupakan hal yang 2012:72).
diperlukan pada saat penyaluran kredit kepada
debitur. Sistem merupakan bagian dari pengendalian Pengertian Pengendaian Kredit
intern yang digunakan sebagai pedoman dalam “Pengendalian kredit mutlak dilaksanakan
pemberian kredit. Pemberian kredit tersebut dapat untuk menghindari terjadinya kredit macet dan
berjalan baik karena sudah sesuai dengan prosedur, penyelesaian kredit macet. Pengendalian kredit
apabila prosedur sudah diterapkan maka adalah usaha-usaha untuk menjaga kredit yang
pengendalian intern dapat berjalan dengan baik. diberikan tetap lancar, produktif, dan tidak macet”.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Hasibuan 2007:105)
yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan salah
satu bank yang ditunjuk pemerintah untuk Jenis Pengendalian Kredit
menjalankan program Kredit Usaha Rakyat (KUR), Meneurut Hasibuan (2007:106) jenis
salah satunya BRI Unit Sukun. Permasalahan kredit pengendalian kredit adalah:
bermasalah yang timbul dikarenakan faktor a. Preventive Control of Credit
lemahnya pengendalian intern bank yaitu kurang Preventive Control of Credit adalah
cermatnya petugas bank dalam menganalisis pengendalian kredit yang dilakukan dengan
permohonan kredit. Selain itu faktor ekstern yang tindakan pencegahan sebelum kredit tersebut
berasal dari pihak debitur. macet. Preventive Control of Credit atau PCC
Berdasarkan uraian tersebut dapat dilakuakan dengan cara:
disimpulkan bahwa dalam usaha untuk memberikan 1) Penetapan plafond kredit
kredit, bank harus mampu meningkatkan efektivitas 2) Pemanantauan debitur
sistem pemberian kredit dan berusaha sebaik 3) Pembinaan debitur
mungkin meminimalkan risiko kredit yang akan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
b. Repressive Control of Credit Tujuan Pengendalian Intern
Repressive Control of Credit adalah a. Menjaga kekayaan organisasi.
pengendalian kredit yang dilakukan melalui b. Mengecek ketelitian dan keandalan data
tindakan penagihan/penyelesaian setelah kredit akuntansi.
tersebut macet. Tegasnya kredit yang telah macet c. Mendorong efisiensi.
harus diselesaikan dengan cara menyita agunan d. Mendorong dipatuhinya kebijakan
kredit bersangkutan untuk membayar pinjaman manajemen. (Mulyadi, 2008:163)
debitur.
Unsur-unsur Pengendalian Intern
Pengertian Pengawasan Kredit a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung
“Pengawasan kredit merupakan penilaian jawab fugsional secara tegas.
dan pemantauan sejak analisis bukanlah aktivitas b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang
untuk mencari kesalahan/penyimpangan debitur memberikan perlindungan yang cukup terhadap
khususnya dalam menggunakan kredit. Melainkan kekayaan, utang, dan pendapatan biaya.
upaya menjaga agar apa yang dilaksanakan dapat c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas
berjalan sesuai dengan rencana kredit” (Faisal dan fungsi setiap unit organisasi
2005:95). d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan
tanggung jawabnya. (Mulyadi, 2008: 164-172)
Pengertian Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah Pengertian Formulir
kredit/pembiayaan yang diberikan oleh perbankan “Menurut Baridwan (2009:7-8) formulir dan
kepada UMKMK yang feasible atau usaha yang dokumen adalah blanko-blanko yang digunakan
layak tapi belum bankable. (setkab.go.id.) untuk melakukan pencatatan dari satu transaksi”.

Pengertian Sistem dan Prosedur METODE


Menurut Mulyadi (2008:5) pengertian sistem Metode yang digunakan dalam penelitian
adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut ini ialah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang
pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan menggambarkan objek penelitian yaitu PT. Bank
pokok perusahaan. Sedangkan pengertian prosedur Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Sukun,
menurut Cole pada buku Baridwan (2009:3) Malang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan kerani pada saat sekarang. Menurut Sugiyono (2008:147)
(clerical), biasanya melibatkan beberapa orang “Penelitian deskriptif adalah statistik yang
dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk digunakan untuk menganalisis data dengan cara
menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi. telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
Pengertian Sistem Akuntansi umum atau generalisasi”.
Menurut Mulyadi (2008:11) “pengertian Fokus pada penelitian ini adalah
sistem akuntansi adalah salah satu sistem informasi 1. Pengendalian intern yang meliputi:
di antara berbagai sistem informasi yang digunakan a) Struktur Organisasi yang memisahkan
oleh manajemen dalam pengelolaan perusahaan”. tanggung jawab fugsional secara tegas.
b) Sistem dan wewenang prosedur
Pengertian Pengendalian Intern pencatatan yang memberikan
Pengawasan intern (internal control) dapat perlindungan yang cukup terhadap
mempunyai arti sempit atau luas. “Dalam arti yang kekayaan, utang, dan pendapatan biaya
sempit, pengawasan intern merupakan pengecekan c) Praktik yang sehat dalam melaksanakan
penjumlahan, baik penjumlahan mendatar tugas dan fungsi setiap unit organisasi
(crossfooting) maupun penjumlahan menurun d) Penetapatan orang yang tepat sesuai
(footing). Dalam arti yang luas, pengawasan intern dengan keahlian
tidak hanya meliputi pekerjaan pengecekan tetapi 2. Prosedur pemberian Kredit Usaha Rakyat
meliputi semua alat-alat yang digunakan manajemen (KUR) pada BRI Unit Sukun.
untuk mengadakan pengawasan” (Baridwan 3. Pengawasan kredit yang meliputi:
2009:13). a) Pengawasan syarat-syarat materiil.
b) Pengawasan administrasi kredit.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Analisis dari penelitian ini adalah: Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat
1. Menganalisis unsur pengendalian intern yang 1. Nasabah yang ingin mengajukan kredit datang
sudah diterapkan pada BRI Unit Sukun, ke bank dengan membawa berkas persyaratan
tujuannya untuk mengetahui pendendalian yang diperlukan.
intern yang diterapkan sudah memenuhi unsur- 2. Customer Service (CS) menerima nasabah
unsur pengendalian intern. Meliputi: yang membawa persyaratan pengajuan kredit.
a) Struktur organisasi digunakan untuk Berkas-berkas kredit yang dilampirkan terdiri
mengetahui apakah pada struktur organisasi dari formulir pendaftaran, fotokopi suami istri,
fungsi yang terkait sudah mempunyai tugas fotokopi kartu keluraga, fotokopi surat nikah,
dan tanggung jawab yang sudah ditentukan fotokopi jaminan, Surat keterangan usaha dari
dan pemisahan fungsi yang tegas. Kelurahan (ditandatangani dan disetempel
b) Sistem dan wewenang prosedur pencatatan Kelurahan).
yang memberikan perlindungan yang cukup 3. Setelah memeriksa kelengkapan berkas, CS
terhadap kekayaan, utang, dan pendapatan melakukan BI checking (Sistem Informasi
biaya yang dapat digunakan untuk Debitur atau SID) yang di input melalui
mengetahui wewenang dalam memberikan komputer.
keputusan. 4. Setelah SID keluar maka CS membuat Surat
c) Praktik yang sehat dalam melaksanakan Keterangan Permohonan Pinjaman (SKPP),
tugas dan fungsi setiap unit organisasi yang dan pada map yang berisikan berkas nasabah
befungsi untuk kelancaran kegiatan diberi nomer pangkal yang sudah ada pada
perusahaan. bank. Nomer pangkal ditulis pada register 35
d) Penetapatan orang yang tepat sesuai dengan CA.
keahlian dalam bidangnya. 5. Nomer pangkal dan nomer register SKPP
2. Menganalisis prosedur pemberian Kredit ditulis pada formulir pendaftaran Kredit Usaha
Usaha Rakyat (KUR) pada BRI Unit Sukun Rakyat (KUR).
yang sudah diterapkan. 6. Berkas nasabah yang sudah diberi nomer
3. Menganalisis pengawasan kredit yang sudah pangkal dan sudah memenuhi kelengapan, CS
diterapkan pada BRI Unit Sukun diataranya menyerahkan berkas nasabah kepada Ka. Unit
mengetahui jumlah plafond kredit yang untuk diperksa kembali (disposisi).
diberikan, jaminan kredit yang dijaminkan 7. Setelah Ka. Unit memeriksa kembali berkas
oleh nasabah, kebenaran surat keterangan yang diajukan nasabah, kemudian Ka. Unit
usaha nasabah, laporan kunjungan nasabah memberikan disposisi dan menyerahkan
yang dikerjakan oleh mantri. kepada Mantri (AO) untuk ditindak lanjuti.
8. Mantri (AO) melakukan penilaian awal (pre-
HASIL DAN PEMBAHASAN screening).
Struktor Organisasi 9. Setelah melakukan pre-screening, mantri
Struktur organisasi sangat dibutuhkan untuk melakukan kunjungan lapangan (survey) di
setiap perusahaan, karena dengan adanya struktur lokasi tempat usaha nasabah, dengan
organisasi maka dapat terihat tugas dan tanggung membawa berkas-berkas yang diajukan
jawab pada setiap bagian. Berikut merupakan bentuk sebelumnya.
struktur organisasi pada BRI unit Sukun dapat 10. Pada saat pelaksanaan survey, mantri
digambarkan dalam Gambar 1. melakukan analisis dan evaluasi terhadap
Bagan Struktur Organisasi keadaan nasabah, termasuk dengan keadaan
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. usaha nasabah Analisis yang digunakan
Unit Sukun berdasarkan pada prinsip pemberian kredit
Kepala Unit yaitu analisis 5C.
11. Setelah mantri melakukan pre-screening,
Mantri survey, dan melakukan analisis serta
mengevaluasi keadaan nasabah maka mantri
Customer Service Teller membuat laporan secara tertulis dalam
Laporan Kunjungan Nasabah (LKN), di dalam
Gambar 1: Struktur Organisasi Bank Rakyat LKN juga sudah disertakan rekomendasi
Indonesia Unit Sukun
kredit yang dapat direalisasi oleh BRI. LKN
Sumber: Bank Rakyat Indonesia Unit Sukun, 2013

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dibuat 1 lembar dan setelah itu dimasukkan ke berkas tersebut dan kemudian dikembalikan ke
dalam berkas nasabah yang bersangkutan. CS.
12. Setalah mantri membuat LKN dan dimasukkan 22. CS membawa kwitansi yang digunakan teller
ke dalam berkas, selanjutnya berkas untuk divalidasi dan sebagai arsip yang
direkomendasikan kepada CS untuk di disimpan untuk teller.
verivikas. 23. Teller memvalidasi kwitansi tersebut dan
13. CS menerima berkas tersebut dan melakukan setelah memvalidasi, teller memanggil
verifikasi, verifikasi yang dimaksudkan adalah nasabah yang bersangkutan untuk menerima
memeriksa data nasabah yang sudah uang dan buku tabungan. Nasabah secera
dimasukkan oleh mantri pada sistem yang otomatis memiliki rekening kredit yang
sudah ditentukan oleh pihak BRI. tersimpan di dalam database BRI.
14. Setelah berkas di verifikasi oleh CS maka 24. Setelah nasabah menerima uang dan buku
berkas nasabah akan diserahkan kepada Ka. tabungan, maka nasabah dapat kembali ke
Unit untuk putusan kredit. rumah.
15. Ka. Unit menerima berkas tersebut dan
kemudian diberikan putusan diterima atau Tahap Pembayaran Kembali
ditolak kredit yang diajukan, apabila dari 1. Nasabah yang akan melakukan pembayaran
laporan survey mantri terdapat masalah, maka kembali angsuran dapat melalui teller. Apabila
akan segera diputus. nasabah akan melakukan pelunasan maka
16. Setelah berkas tersebut diputus oleh Ka. Unit nasabah terlebih dahulu menemui customer
maka berkas tersebut akan diserahkan kembali service untuk menghitungkan jumlah
kepada CS. pelunasan yang akan dibayar.
17. Apabila Ka. Unit memutuskan menolak kredit 2. Nasabah datang ke bank dan mengambil
tersebut maka CS akan menghubungi pihak nomer antrian, kemudian teller akan
nasabah dan memberitahukan kredit yang memanggil nomer antrian sesuai dengan
diajukan tidak diterima. Apabila Ka. Unit urutannya.
menyetujui kredit yang diajukan tersebut maka 3. Nasabah menyerahkan uang angsura kepada
berkas diserahkan ke CS untuk segera ditindak teller dan menjeleskan fungsi uang tersebut.
lanjuti. 4. Teller menghitung uang secara fisik dan
18. CS menghubungi nasabah memberitahu melakukan pengecekkan nomer rekening,
apabila kredit yang diajukan diterima, dan nama nasabah, dan jumlah setoran. Setelah
pihak bank juga memberitahu nasabah agar semua benar, kemudian teller melakukan
datang ke bank dengan membawa materai validasi.
6000 sebanyak 3, Kartu Tanda Penduduk 5. Teller mencetak slip formless rangkap 2.
(KTP) asli suami dan istri, buku tabungan Warna kuning untuk nasabah, dan warna biru
(Apabila nasabah sebelumnya sudah disimpan pada bagian teller.
mempunyai buku tabungan atau rekening aktif
pada BRI Unit Sukun), jaminan asli, buku Pengawasan Pemberian Kredit Usaha Rakyat
nikah suami dan istri, Kartu Keluarga (KK). Tahap pembinaan dan pengawasan kredit
19. Nasabah datang ke bank dengan membawa dilakukan apabila kredit sudah realisasi. BRI Unit
persyaratan yang sudah diberitahu Sukun melaksanakan tahap pembinaan dan
sebulumnya, dan CS membuat Surat Perjanjian pengawasan kredit dilakukan setiap 3 bulan pertama
Hutang (SPH), Surat Kuasa Debet Rekening, setelah realisasi kredit atau 1 bulan setelah realisasi,
Surat pernyataan kredit, kwitansi untuk dan setelah itu pembinaan dan pengawasan kredit
realisasi rangkap 3 (untuk arsip, nasabah, teler) dilakukan secara kondisional. Mantri yang bertugas
20. CS memasukkan data jaminan pada buku untuk melaksanakan pembinaan dan pengawasan
register model 35 DA, dan apabila pinjaman kredit juga sudah diberikan otorisasi oleh Ka. Unit,
sudah lunas maka nasabah akan setelah mendapatkan otorisasi mantri datang ke
menandatangani buku register sebagai bukti tempat usaha nasabah untuk melakukan pembinaan.
jaminan telah diambil. Kondisi usaha nasabah setelah mendapatkan
21. Setelah CS selesai membuat Surat Perjanjian kredit juga harus berbeda dengan sebelum
Hutang (SPH), Surat Kuasa Debet Rekening, mendapatkan kredit. Pengawasan kredit dilakukan
Surat Pernyataan, dan kwitansi untuk realisasi terus menerus selama kredit itu masih belum lunas.
kredit, maka nasabah menandatangani semua Apabila pembayaran nasabah tidak lancar atau sudah

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
mulai menunggak maka mantri akan memberi belum mempunyai rekening pada unit kerja
batasan waktu pembayaran sebelum tanggal jatuh tersebut.
tempo pada bulan berikutnya. 8. Formulir Permohonan Penambahan dan
Ka. Unit juga ikut mempunyai perananan Pengurangan Fasilitas Rekening
penting dalam pengawasan dan pebinaan kepada Formulir ini digunakan untuk pemotongan
nasabah yang menerima kredit, karena Ka. Unit rekening nasabah yang secara otomatis atau
sebagai pihak yang bertanggung jawab atas Automatic Grab Fund (AGF) yang digunakan
penyaluran kredit tersebut. untuk pembayaran angsuran kredit setiap
bulannya
Formulir dan Dokumen yang Digunakan 9. Kwitansi
1. Keterangan Permohonan Pinjaman Kupedes Formulir kwitansi digunakan pada saat
Lembaran formulir ini digunakan pada saat pencairan atau realisasi kredit.
nasabah ingin mengajukan kredit, nasabah 10. Fomulir Pembinaan
mengisikan keterangan yang sebenar- Formulir ini berfungsi pada saat mantri
benarnya sesuai dengan kenyataan. datang ke tempat usaha nasabah untuk
2. Surat Keterangan Usaha melakuka pembinaan. Mantri kemudian
Surat ini untuk membuktikan bahwa nasabah menuliskan laporannya ke dalam formulir ini.
benar-benar memiliki usaha dan ingin 11. Formulir Kunjungan Nasabah Kepada
dikembangkan. Surat keterangan usaha harus Penunggak
di tandatangani oleh Kepala Desa atau Formulir Kunjungan nasabah ini berbeda
Kelurahan sebagai bukti bahwa usaha memang fungsinya dengan Lembar kunjungan nasabah
ada dan diakui di tempat usaha nasabah sebelumnya, kalau formulir kunjungan
3. Lembar Kunjungan Nasabah (LKN) nasabah ini difungsikan ketika mantri
Lembar kunjunag nasabah ini merupakan melakukan survey kepada nasabah yang tidak
formulir yang wajib diisi oleh mantri pada saat teratur dalam membayar angsuran, sehingga
pre-scaning di lapangan. Formulir kunjungan terjadi tunggakan.
nasabah ini digunakan untuk merekam 12. Register 35 CA
keadaan sebenarnya usaha nasabah secara Register 35 CA merupakan buku besar yang
nyata sebelum kredit diberikan memuat nomer induk nasabah.
4. Tanda Terima 13. Register 35 DA
Tanda terima digunakan sebagai bukti telah Register 35 DA merupakan buku besar yang
diterimanya jaminan atau agungan kredit dari memuat data jaminan nasabah.
nasabah yang bersangkutan kepada pihak
bank. Sebenarnya syarat KUR yang diberikan Analisis Struktur Organisasi
pemerintah tidak menyertakan jaminan, tapi Kelancaran terhadap proses perkreditan
pada BRI jaminan ini hanya sebagai pengikat, dapat ditunjang dengan adanya struktur organisasi
agar nasabah mempunyai tanggung jawab terutama pada bagian perkreditan. Pada BRI Unit
untuk memenuhi kewajibannya membayar Sukun belum memenuhi struktur organisasi yang
angsuran kredit. baik. Struktur organisasi yang kurang baik dapat
5. Surat Pengakuan Hutang (SPH) dilihat dari pembagian tugas yang kurang jelas dan
Surat pengakuan hutang merupakan akan menimbulkan perangkapan fungsi pada
dokumen pendukung pemberian kredit. SPH beberapa bagian. Perangkapan fungsi dapat
merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh melemahkan pengendalian intern dan
nasabah, karena fungsi dari SPH adalah agar penyalahgunaan wewenang dalam pelaksanaan
nasabah mengakui hutang yang dimiliki pada tugas. Struktur organisasi BRI Unit Sukun belum
BRI dan sanggup untuk membayar angsuran terdapat bagian analisis, bagian survey, dan bagian
pada saat jatuh tempo. penagihan.
6. Surat Kuasa Debet Rekening Pada BRI Unit Sukun, tugas mantri adalah
Surat kuasa debet rekening berfungsi kepada sebagai analisis kredit, bagian penagihan kredit dan
pihak bank untuk mendebet rekening nasabah bagian survey. Sebaiknya mantri bertugas mencari
untuk mebayar angsuran setiap jatuh tempo. nasabaha yang ingin mengajukan kredit, survey
7. Formulir Aplikasi Rekening lapangan dan penagihan. Sedangkan analisis kredit
Formulir aplikasi rekening digunakan untuk dilakukan oleh custome service (CS), karena data
pembukaan rekening baru bagi nasabah yang yang diperlukan untuk analisis sudah dikerjakan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
oleh mantri pada saat setelah melakukan survey dan 9. Setelah mantri melakukan survei lapangan,
sudah dicantumkan pada Lembar Kunjungan maka mantri akan menuliskan laporannya pada
Nasabah (LKN). Lembar Kunjungan Nasabah (LKN). Laporan
Struktur organisasi yang disarankan adalah yang dituliskan sesuai dengan keadaan
memaksimalkan fungsi-fungsi yang terkait agar nasabah yang sebenarnya.
tidak terjadi tumpang tindih tugas dan wewenang. 10. Laporan yang sudah dikerjakan oleh mantri,
Karena tidak dimungkinkan untuk menambah tenaga akan segera diberikan kepada bagian CS untuk
kerja baru sehingga memaksimalkan tenaga kerja segera ditindak lanjuti. Laporan yang
yang sudah ada. diserahkan disertai dengan berkas-berkas
nasabah.
Analisis Prosedur Pemberian Kredit Usaha 11. Bagian CS dapat segera melakukan analisis
Rakyat kredit menggunakan analisis 5C. Analisis
Prosedur pemberian KUR sebagian sudah tersebut dapat dilihat dari data-data yang sudah
mendukung pengendalian intern, namun ada dikerjakan oleh mantri pada sistem yang sudah
beberapa yang belum mendukung pengendalian ditentukan dan pada Lembar Kunjungan
intern dan perlu dilakukan perbaikan, dan masi Nasabah (LKN).
masih ditemukannya hal-hal yang perlu diperbaiki 12. Setelah itu berkas tersebut untuk diverivikasi
agar pengendalian intern dapat terlaksana dengan yaitu memeriksa ulang data nasabah yang
baik. Usulan perbaikan yang dapat diterapkan adalah sudah di input. Pengecekan data nasabah
sebagai berikut: memuat seluruhnya yang ada pada berkas-
1. Sebelum mengajukan kredit, seharusnya berkas tersebut.
nasabah melengkapi persyaratan yang harus 13. Setelah analisis dan verivikasi selesai
dipenuhi dan dilengkapi, agar proses kredit dikerjakan, berkas tersebut diserahkan kepada
berjalan lancar dan tidak memerlukan waktu Ka. Unit untuk diputus.
yang lama. 14. Setelah Ka.Unit memeriksa berkas, Ka. Unit
2. Sebaiknya diberikan formulir untuk akan segera memutus kredit tersebut diterima
mempermudah nasabah dalam memenuhi atau ditolak.
berkas-berkas pengajuan kredit, formulir 15. Ka. Unit akan memutuskan kredit diterima
tersebut juga memudahkan bagian CS dalam apabila tidak terjadi permasalahan dan kredit
pengecekkan berkas-berkas tersebut. tersebut akan diproses. Setelah diputus berkas
3. Setelah pengecekkan berkas oleh bagian CS tersebut diberikan kepada CS untuk segera
maka sesegera mungkin untuk melakukan BI ditindak lanjuti.
checking untuk segera memperoleh SID. 16. CS menerima berkas dari Ka. Unit. Apabila
4. SID keluar maka pihak administrasi kredit kredit ditolak CS akan membuat surat
memasukkan data nasabah ke dalam buku penolakan kredit, pada surat penolakan kredit
register pengajuan kredit. Sebaiknya Surat dicantumkan alasan kredit itu tidak dapat
Keterangan Permohonan Pinjaman (SKPP) diproses. CS menghubungi nasabah
berbentuk secarik kertas yang merupakan memberitahu agar berkas dan surat penolakan
persyaratan yang harus dipenuhi nasabah. kredit dapat diambil ke bank.
5. Setelah selesai penulisan nomer pangkal pada 17. Bagian CS juga aka menghubungi nasabah
map dan pada register 35 CA, maka apabila kredit dapat diproses, dan
penyerahan berkas segera diserahkan kepada memberitahu agar membawa persyaratan asli.
Ka. Unit secepatnya untuk disposisi. Nasabah yang datang ke bank harus nasabah
6. Disposisi telah dilakukan oleh Ka. Unit dan yang mengajukan kredit dan tidak dapat
berkas nasabah segera diserahkan pada mantri diwakilkan.
untuk segera ditindak lanjuti. 18. Nasabah datang ke bank dengan memebawa
7. Setelah mantri menerima berkas dan otorisasi persyaratan yang sudah diberitahukan
dari pihak Ka. Unit, maka pihak mantri segera sebelumnya. CS membuat dokumen yang
melakukan survei. harus dicetak dan harus diisi sendiri oleh
8. Bagian mantri malukan survei lapangan, nasabah.
survey dilakukan pada tempat usaha nasabah, 19. CS membawa kwitansi untuk bagian teller,
dan mantri juga membawa berkas-berkas dan teller melakukan validasi setelah validasi
untuk dicocokkan dengan keadaan sebenarnya. selesai kwitansi tersebut disimpan sebagai
arsip.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
20. Teller memanggil nasabah yang bersangkutan a. Melakukan pengamatan, analisa terhadap
dan memeriksa kwitansi yang dibawa nasabah suatu obyek untuk mengidentifikasi nasabah
dengan kwitansi yang sudah divalidasi. yang baik atau pembayaran angsuran setiap
Kwitansi yang dimiliki nasabah tersebut bulannya tepat waktu, sehingga intensitas
diberikan tanda apabila sudah realisasi. Tanda pengawasan dapat dikurangi
tersebut digunakan untuk mencegah terjadinya b. Mengelompokkan hal-hal yang masih perlu
penyalahgunaan. diperbaiki atau bersifat negatif. Nasabah yang
21. Setelah kwitansi tersebut diberi tanda, sudah mengalami penunggakan pembayaran
kemudian kwitansi diberikan kepada nasabah. harus mendapat perhatian khusus.
Nasabah menerima uang sesuai dengan c. Nasabah yang mendapat kesempatan untuk
nominal yang tertera pada kwitansi dan lebih mengembangkan usahanya, sehingga
menerima buku tabungan mempunyai potensi yang menguntungkan.

Analisis Tahap Pembayaran Kembali Selain pengawasan pada ekstern bank, faktor
1. Nasabah datang ke bank dengan membawa intern juga perlu diperhatikan. Faktor intern dapat
uang untuk membayar angsuran. Nasabah melaui rekening nasabah, dari rekening nasabah
mengambil nomer antrian, kemudian teller tersebut dapat dilihat ketepatan waktu pembayaran
akan memanggil nomer antrian sesuai urutan. angsuran setiap bulannya.
2. Teller menerima uang nasabah secara fisik dan Ka. Unit mempunyai peranan penting dalam
menghitungnya. Kemudian teller menginput pengawasan pemberian kredit. Apabila terjadi
nama nasabah pada sistem yang sudah permasalahan kredit, Ka. Unit dapat menggunakan
ditentukan, setelah melakukan penginputan teknik pengawasan Verband Controle. Menurut
maka teller melakukan validasi. Muljono (2007:479) “Verband Controle yaitu
3. Teller mencetak slip formless sebanyak 2 kegiatan pemeriksaan atas suatu perkiraan-perkiraan
rangkap yang berwarna biru dan kuning. yang saling berhubungan, dengan demikian jika
Warna biru untuk disimpan nasabah sebagai suatu perkiraan yang saling berhubungan dengan itu
bukti setoran dan warna kuning untuk di dan sebaliknya, jika diantara dua perkiraan saling
simpan pada bagian teller sebagai bukti kas berhubungan terhadap kecocokan, maka hal ini
masuk. Selain mencetak slip formless menunjukkan adanya suatu yang harus diselidiki
sebaiknya teller memberikan cetakan rekening lebih lanjut”. Teknik ini merupakan perkiraan Ka.
koran yang menunjukkan tanggal transaksi, Unit kepada mantri yang bersangkutan, dengan
banyaknya angsuran yang telah dilakukan mencocokan dugaan yang dimilii oleh Ka. Unit
nasabah. dengan hasil pemeriksaan yang sebenarnya.
Sebaiknya Ka. Unit juga ikut melakukan
Analisis Pengawasan Peberian Kredit Usaha pengawasan, sehingga tidak hanya memberikan
Rakyat kepercayaan kepada bawahannya, tetapi juga ikut
Pengawasan kredit yang sudah dilakukan turun langsung untuk melakukan pengawasan dan
BRI Unit Sukun sudah cukup baik, akan tetapi perlu pembinaan. Ka. Unit melakukan pengawasan dengan
sedikit perbaikan agar dapat mencegah terjadinya cara pengawasan fisik atau on the spot. Menurut
penyalah gunaan kredit yang diberikan. BRI Unit Muljono (2007:480) “Pengawasan fisik atau on the
Sukun dalam pengawasan kredit belum spot adalah pengawasan yang dilakukan dengan
menggunakan teknik pengawasan perkreditan yang mengadakan pemeriksaan langsung di tempat
dapat memudahakan pengawasan. Teknik perusahaan/kegiatan usaha nasabah”. Pengawasan
pengawasan yang dapat digunakan adalah control by secara on the spot diperlukan agar mengetahui
exception. “Control by exception merupakan prinsip keadaan sebenernya usaha nasabah.
kegiatan pengawasan yang menekankan pada hal-hal Hasil kunjungan mantri yang dimasukkan
yang bersifat exception (pengecualian)”. (Muljono dalam laporan kunjungan nasabah (LKN) menjadi
2007:476) landasan yang penting dalam memutuskan menerima
Teknik pengawasan control by exception atau menolak kredit. Tidak adanya kewajiban bagi
dapat diterapkan dengan menganalisa obyek untuk Ka. Unit untuk mengecek ulang kondisi usaha
menilai point-point yang perlu mendapatkan nasabah berpotensi meningkatkan kredit bermasalah.
perhatian khusus. Tujuan prinsip ini adalah menitik Hal ini disebabkan karena tidak ada kewajiban bagi
beratkan kepada hal-hal yang masih bersifat lemah. Ka. Unit untuk mengevaluasi atau mengecek
Cara menganalisa dapat dilihat melalui hal berikut: kembali hasil kunjung nasabah yang dilaporkan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dalam Laporan Kunjungan Nasabah (LKN) oleh KESIMPULAN DAN SARAN
mantri. A. Kesimpulan
Hasil kunjungan mantri yang dimasukkan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis
dalam laporan kunjungan nasabah (LKN) menjadi yang telah dilaksanakan pada prosedur
landasan yang penting dalam memutuskan menerima pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada PT.
atau menolak kredit. Tidak adanya kewajiban bagi Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit
Ka. Unit untuk mengecek ulang kondisi usaha Sukun Malang dapat diambil kesimpulan sebagai
nasabah berpotensi meningkatkan kredit bermasalah. berikut:
Hal ini disebabkan karena tidak ada kewajiban bagi 1. Pengendalian intern pada prosedur
Ka. Unit untuk mengevaluasi atau mengecek pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada
kembali hasil kunjung nasabah yang dilaporkan BRI Unit Sukun masih memiliki beberapa
dalam Laporan Kunjungan Nasabah (LKN) oleh kekurangan, kekurangan tersebut
mantri. diantaranya:
Berikut ini merupakan data peningkatan a. Struktur organisasi pada BRI Unit Sukun
kredit bermasalah pada tahun 2010-2012 yang masih terdapat kekurangan yaitu adanya
disajikan pada tabel 1. perangkapan fungsi mantri yang bertugas
melakukan survey, analisis dan
Tabel 1: Data Kredit Usaha Rakyat tahun 2010-2012 penagihan.
b. Pada pengajuan kredit belum adanya
Tahun Jumlah Besar NPL lembar checklist yang dapat
Nasabah Pinjaman (Rupiah) mempermudah nasabah untuk memenuhi
KUR kelengkapan berkas-berkas pengajuan
kredit.
2010 508 2.006.009.972 37.112.687 c. Pada Surat Keterangan Permohonan
Pinjaman (SKPP) masih berbentuk buku
2011 569 2.542.588.673 27.888.207 yang didalamnya terdapat banyak debitur
dan tidak dapat disimpan di dalam berkas
2012 781 5.994.013.989 50.120.700 nasabah yang bersangkutan.
d. Masih ada perangkapan fungsi pada
Sumber : Bank Rakyat Indonesia Unit Sukun (data sudah
mantri yang tugasnya dari survey
diolah) lapangan, analisis kredit, dan penagihan
dilakukan oleh satu orang.
Tabel di atas menunjukkan bahwa setiap
2. Pada saat penolakan kredit belum adanya
tahun jumlah debitur semakin banyak, namun juga
surat keterangan penolakan kredit yang
diikuti dengan kenaikan kredit bermasalah atau
disertai dengan alasan kredit tidak dapat
NPL. Data tersebut menunjukkan terdapat potensi
diproses.
ketidak akuratan informasi yang dimasukkan ke
3. Pengawasan Kredit Usaha Rakyat pada BRI
dalam data kunjungan nasabah. Apabila laporan
Unit Sukun masih memiliki beberapa
tersebut digunakan oleh Ka. Unit untuk
kekurangan, kekerurangan tersebut pada saat
memutuskan penerimaan kredit akan berakibat pada
pengawasan kredit Ka. Unit belum ikut
besarnya potensi seorang nasabah tidak mampu
terjun langsung untuk melakukan
mengembalikan kredit secara tepat waktu.
pengawasan dan pembinaan kepada nasabah
Rekomendasi yang dapat diberikan untuk
yang bersangkutan.
mengatasi masalah tersebut adalah: Ka. Unit
melakukan pengecekkan ulang secara acak terhadap
B. Saran
calon nasabah yang sudah di survey oleh mantri.
Berdasarkan kesimpulan yang sudah
Apabila hasil pengecekkan ulang sama dengan
dijelaskan di atas maka penulis akan
informasi yang dilaporkan dalam Laporan
memeberikan saran perbaikan yang dapat
Kunjungan Nasabah (LKN) maka kredit dapat
dipergunakan untuk memperbaiki kelemahan-
diberikan, sebaliknya apabila hasil pengecekkan
kelemahan tersebut dan dapat dipergunakan
ulang berbeda dengan Laporan Kunjungan Nasabah
sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan
(lebih buruk) maka sebaiknya kredit tidak diberikan.
keputusan terhadap prosedur pemberian Kredit
Usaha Rakyat (KUR) sehingga dapat
meningkatkan pengendalian intern. Adapun

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
saran yang dapat diberikan adalah sebagai
berikut:
1. Sebaiknya mantri hanya bertugas mensurvey,
dan melakukan penagihan kredit.
2. Sebaiknya bagian Customer Service (CS)
membuat lembar checklist untuk
mempermudah nasabah dalam melegkapi
berkas-berkas pengajuan kredit.
3. Sebaiknya Surat Keterangan Permohonan
Pinjaman (SKPP) berbentuk lembaran dan
pada lembaran tersebut atas nama nasabah
yang mengajukan kredit dan dapat
dimasukkan ke dalam berkas nasabah.
4. Sebaiknya bagian CS dapat melakukan
analisis kredit agar tidak terjadi tumpang
tindih antara fungsi-fungsi yang terkait.
5. Sebainya pada saat kredit tidak dapat
diproses maka sebaiknya membuat surat
penolakan kredit dan mencantumkan alasan
kredit tersebut tidak dapat diproses lebih
lanjut.
6. Ka. Unit sebaiknya ikut berperan dalam
melakukan pengawasan dan pembinaan. Ka.
Unit juga malukan pengecekkan ulang secara
acak terhadap calon nasabah yang sudah di
survey oleh mantri sebelum putusan kredit.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Faisal. 2003. Manajemen Perbankan.
Ed.5. Malang: UMM Pres.
Baridwan, Zaki. 2009. Sistem Akuntansi Penyusunan
Prosedur dan Metode. Ed.5. Yogyakarta: BPFE.
Hasibuan, Malayu. 2004. Dasar-dasar Perbankan.
Cetakan Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara.
Kasmir. 2007. Manajemen Perbankan. Edisi
Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2012. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Muljono. Teguh Pudjo. 2007. Manajemen
Perkreditan Bagi Bank Komersil. Yogyakarta:
BPFE.
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Cetakan Keempat.
Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Internet
Sekertaris Kabinet Republik Indonesia. 2013.
“Aturan Kredit Usaha Rakyat”, diakses pada
Tanggal 28 September 2013 dari
http://setkab.go.id.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 2 September 2014| 10


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai